Pengertian dan Fungsi Manajemen Keuangan Penyajian Laporan Keuangan

BAB III PEMBAHASAN

A. Pengertian dan Fungsi Manajemen Keuangan

Tidak terlepas dari fungsinya, manajemen keuangan bisa diartikan sebagai manajemen terhadap fungsi-fungsi keuangan. Fungsi sendiri bisa diartikan sebagai kegiatan utama yang harus dilakukan oleh mereka yang bertanggung jawab dalam bidang tertentu. Oleh karena itu, dalam suatu perusahaan, manajer keuangan adalah pihak yang bertanggung jawab dalam mengelola keuangan organisasi atas perusahaan.

B. Laporan keuangan

1. Pengertian Laporan Keuangan

Laporan keuangan menggambarkan kondisi keuangan hasil usaha suatu perusahaan pada saat tertentu atau jangka waktu tertentu. Adapun jenis laporan keuangan yang lazim dikenal adalah: Neraca atau Laporan LabaRugi, atau hasil usaha, Laporan Arus Kas, Laporan Perubahan Posisi Keuangan. Bagi para analisis, Laporan Keuangan merupakan media yang paling penting untuk menilai prestasi dan kondisi ekonomis suatu perusahaan. Pada tahap pertama seorang analis tidak akan mampu melakukan pengamatan langsung ke suatu perusahaan. Dan seandainya dilakukan, ia pun tidak akan dapat mengetahui banyak tentang situasi perusahan. Oleh karena itu yang paling penting adalah media laporan keuangan. Laporan keuangan inilah yang menjadi bahan sarana informasi screen bagi analis dalam proses pengambilan keputusan. Laporan keuangan dapat menggambarkan posisi keuangan perusahaan, hasil usaha 27 Universitas Sumatera Utara perusahaan dalam suatu periode, dan arus dana kas persahaan dalam periode tertentu.

2. Jenis-Jenis Laporan Keuangan

Jenis laporan keuangan utama dan pendukung dapat disebutkan sebagai berikut:

a. Laporan Neraca Posisi Keuangan

Laporan neraca atau daftar neraca disebut juga laporan posisi keuangan perusahaan. Laporan ini menggambarkan posisi aktiva, kewajiban, dan modal pada saat tertentu. Laporan ini bisa disusun setiap saat dan merupakan opname situasi posisi keuangan pada saat itu. Isi Laporan Neraca dijelaskan sebagai berikut : 1. Aset Harta, Aktiva Aset adalah harta yang dimiliki perusahaan yang berperan dalam operasi perusahaan misalnya kas, persediaan, aktiva tetap, aktiva yang tak berwujud, dan lain-lain. Aktiva ini lazimnya di Indonesia dan Amerika ditempatkan di sebelah kiri. Sedangkan di beberapa negara Eropa lazimnya ditempatkan di sebelah kanan. 2. Liabilities KewajibanUtang Kewajiban adalah kewajiban ekonomis dari suatu perusahaan yang diakui dan dinilai sesuai prinsip akuntansi. Kewajiban ini termasuk juga saldo kredit yang ditunda yang bukan merupakan utang atau kewajiban. 3. Owner’s Equity Modal Pemilik Equity adalah suatu hak yang tersisa alias aktiva suatu lembaga entity setelah dikurangi kewajibannya. Dalam perusahaan Equity adalah modal pemilik. Universitas Sumatera Utara 4. Off Balance Sheet Dalam peristilahan akuntansi dan juga di perbankan khususnya, dikenal apa yang disebut off balance sheet. Pada hakikatnya transakasi off balance sheet ini adalah transaksi yang terjadi dalam perusahaan tetapi karena menurut aturan baik aturan prinsip akuntansi maupun aturan lainnya tidak dimasukkan dalam neraca atau belum boleh dicatat dalam proses akuntansi. Transaksi ini biasanya menyangkut transaksi cash atau transaksi instrument keuangan lainnya yang belum direalisasi, misalnya plafon kredit pembiayaan yang belum digunakan. 5. Penyajian dan Bentuk Neraca Neraca biasanya disajikan berdasarkan likuiditas pos atau perkiraannya. Biasanya perkiraan yang paling lancar dan paling dekat dengan konversi ke kas dicatat paling atas. Kewajiban yang paling cepat harus dicantumkan paling atas dalam kelompoknya. Modal yang harus ditunaikan terlebih dahulu harus ditempatkan di atas. Untuk industri-industri tertentu konsep likuiditas ini tidak berlaku. Misalnya untuk perusahaan asuransi pos yang ditempatkan paling atas adalah pos investasi.

b. Laporan LabaRugi

Laporan LabaRugi adalah sebagai kelebihan penghasilan atas biaya selama periode akuntasi. Laba atau income adalah perubahan dalam modal dalam suatu lembaga selama satu periode tertentu yang diakibatkan oleh transaksi dan kejadian atau peristiwa yang berasal dari buku pemilik.

c. Laporan Arus Kas

Yang sering menjadi masalah dalam laporan ini adalah mengenai pengertian dana. Universitas Sumatera Utara Dana dapat diartikan macam-macam yaitu : 1. Dana adalah Kas; 2. Dana adalah Aktiva Tetap Quick Assets; 3. Dana adalah Moneter Aset; 4. Dana adalah Aktiva Lancar; 5. Dana adalah Modal Kerja; 6. Dana diartikan sebagai keseluruhan Aktiva. Dalam FASB Financial Accounting Standar Board Statement no. 95 muncul lagi Cash Flow Statement atau Laporan Arus Kas yang harus sudah diterapkan pada pelaporan tahun buku 1989. Dalam laporan ini, transaksi kas dikelompokkan pada tiga bagian yaitu: 1. Transaksi kas yang berasal dari kegiatan operasi; 2. Transaksi kas yang berasal dari kegiatan pembiayaan; 3. Transaksi kas yang berasal dari kegiatan investasi. Laporan kas ini dapat disusun dengan dua cara yaitu : 1. Direct Methodi; dan 2. Indirect Method;

d. Laporan Perubahan Modal

Laporan ini menjelaskan perubahan posisi modal baik saham dalam PT atau modal dalam perusahaan perseorangan.

C. Rasio-Rasio Keuangan

1. Pengertian Rasio Keuangan

Rasio Keuangan adalah angka yang diperoleh dari hasil perbandingan dari satu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai hubungan yang Universitas Sumatera Utara relevan dan signifikan berarti. Misalnya antara Utang dan Modal, antara Kas dan Total Aset, antara Harga Pokok Produksi dengan total Penjualan, dan sebagainya. Teknik ini sangat lazim digunakan oara analisis keuangan. Rasio keuangan sangat penting dalam melakukan analisis terhadap kondisi keuangan perusahaan. Rasio keuangan itu bisa banyak sekali. Rasio Keuangan ini hanya menyederhanakan informasi yang menggambarkan hubungan antara pos tertentu dengan pos lainnya. Dengan penyederhanaan ini kita dapat menilai secara cepat hubungan antara pos tadi dan dapat membandingkannya dengan rasio lain sehingga kita dapat memperoleh informasi dan memberikan penilaian. Perbedaan jenis perusahaan dapat menimbulkan perbedaan rasio-rasio yang penting. Misalnya, rasio ideal mengenai likuiditas bank tidak sama dengan rasio ada perusahaan industri, perdagangan, atau jasa. Oleh karenanya, di dalam laporan mengenai average industry ratio di Amerika perusahaan uang menerbitkannya membagi-bagi menurut jenis perusahaan bahkan menurut sub-sub industri yang lebih rinci.

2. Keunggulan Analisis Rasio Keuangan

Analisis rasio ini memiliki keunggulan dibanding teknik analisis lainnya. Keunggulan tersebut adalah: a. Rasio merupakan angka-angka atau ikhtisar statistik yang lebih mudah dibaca dan ditafsirkan; b. Merupakan pengganti yang lebih sederhana dari informasi yang disajikan laporan keuangan yang sangat rinci dan rumit; c. Mengetahui posisi perusahaan di tengah industri lain; Universitas Sumatera Utara d. Menstandarisir size perusahaan; e. Lebih mudah memperbandingkan perusahaan dengan perusahaan lain atau melihat perkembangan perusahaan secara periodeik atau “time series”; f. Lebih mudah melihat tren perusahaan serta melakukan prediksi di masa yang akan dating.

3. Keterbatasan Analisis Rasio Keuangan

Disamping keunggulan yang dimiliki analisis rasio, teknik ini juga memiliki beberapa keterbatasan yang harus disadari sewaktu penggunaannya agar kita tidak salah dalam penggunaannya. Adapun keterbatasan analisis rasio itu adalah: a. Kesulitan dalam memilih rasio yang tepat yang dapat digunakan untuk kepentingan pemakainya. b. Jika data untuk menghitung rasio tidak tersedia, akan menimbulkan kesulitan menghitung rasio. c. Rasio keuangan disusun dari data akuntansi dan data tersebut dipengaruhi oleh cara penafsiran yang berbeda. d. Informasi rata-rata industry adalah data umum yang hanya merupakan perkiraan.

4. Jenis-Jenis Rasio Keuangan

Pada umumnya rasio keuangan bermacam-macam tergantung kepada kepentingan dan penggunaannya, begitu pula perbedaan jenis perusahaan juga dapat menimbulkan perbedaan rasio-rasionya. Universitas Sumatera Utara

a. Rasio Likuiditas

Rasio likuiditas menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menyelesaikan kewajiban jangka pendeknya. Rasio-rasio ini dapat dihitung melalui sumber informasi tentang modal kerja yaitu pos-pos aktiva lancar dan utang lancar. Beberapa rasio likuiditas ini adalah sebagai berikut: 1. Rasio Lancar Current Ratio Rasio lancar menunjukkan kemampuan suatu perusahaan memenuhi kewajiban keuangannya yang segera harus dibayar dengan memakai hutang lancar. Rasio lancar yang ideal adalah 100. Rasio Lancar = Aktiva Lancar Utang lancar x 100 2. Rasio Cepat Quick Ratio Dengan rasio cepat berarti likuiditas perusahaan diukur dengan menggunakan unsure-unsur aktiva lancar yang likuid, dengan cara tidak mempertimbangkan yang kurang likuid seperti persediaan. Rasio cepat yang ideal adalah 100. Rasio Cepat = Aktiva Lancar −Persediaan Utang lancar x 100 3. Rasio Kas Cash Ratio Rasio ini menunjukkan porsi jumlah kas dibandingkan dengan total aktiva lancar. Rasio kas yang ideal adalah 100. Universitas Sumatera Utara Rasio Kas = Kas Aktiva lancar x 100

b. Rasio Aktivitas

Rasio ini digunakan untuk mengukur efektif tidaknya perusahaan dalam menggunakan dan mengendalikan sumber-sumber yang dimiliki oleh perusahaan. Rasio ini diukur dengan membandingkan penjualan dengan berbagai investasi dalam aktiva. 1. Total Assets Turnover Merupakan perbandingan antara pendapatan dengan jumlah aktiva. Kemampuan dana yan tertanam dalam keseluruhan aktiva berputar dalam satu periode tertentu atau kemampuan modal yang diinvestasikan untuk menghasilkan revenue. Total Assets Turnover yang ideal yaitu 200. Total Assets Turnover = Pendapatan Total Aktiva 2. Receivable Turnover Merupakan perbandingan antara pendapatan dengan piutang rata-rata. Kemampuan piutang berputar dalam sutau periode tertentu. Receivable Turnover yang ideal yaitu 200. Receivable Turnover = Pendapatan Piutang Rata −Rata

c. Rasio Profitabilitas

Rasio profitabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemampuan, dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan jumlah cabang, dan sebagainya. Rasio yang Universitas Sumatera Utara menggambarkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba disebut juga Operating Ratio. PengembalianImbalan atas Investasi Return on Invesment- ROI Yaitu Perbandingan antara Laba setelah biaya bunga dan Pajak Laba bersihEAT dengan Total Aktiva Perusahaan. Return on Invesment yang baik adalah 200. ROI = Laba BersihEAT Total Aktiva x 100

d. Rasio Leverage

Rasio ini menggambarkan hubungan antara utang perusahaan terhadap modal maupun aset. Rasio ini dapat melihat seberapa jauh perusahaan dibiayai oleh utang atau pihak luar dengan kemampuan perusahaan yang digambarkan oleh modal equity. Perusahaan yang baik mestinya memiliki komposisi modal yang lebih besar dari utang. 1. Rasio Hutang Debt Ratio Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan dalam menjamin hutangnya dengan sejumlah aktiva yang dimiliki. Debt Ratio = Total Utang Total Aktiva x 100 2. Rasio Hutang Terhadap Ekuitas Total Debt to Equity Ratio Rasio ini menunjukkan hubungan antara jumlah utang jangka panjang dengan jumlah modal sendiri yang diberikan oleh pemilik perusahaan, guna mengetahui financial levarage perusahaan. Universitas Sumatera Utara Total Debt to Equity Ratio = Total Utang Hutang jk.pjg+ekuitas x 100

D. Penyajian Laporan Keuangan

Laporan keuangan disajikan dengan maksud untuk melihat kondisi keuangan pada setiap periode tertentu. Adapun kondisi kegiatan, perkembangan dan kemerosotan pada PT PLN PERSERO Area Medan dilihat dari Laporan keuangan selama dua tahun berturut-turut yang meliputi Laporan Neraca dan Laporan Penerima Dana dan Laporan Pengeluaran Dana 2013 dan 2014. Adapun Laporan Neraca dan Laporan Penerimaan dan laporan Pengeluaran Dana pada Tahun 2013 dan 2014 dilihat pada Tabel 3.1, Tabel 3.2, Tabel 3,3, dan Tabel 3,4. Universitas Sumatera Utara Tabel 3.1 PT. PLN PERSERO WILAYAH AREA MEDAN NERACA PER 31 DESEMBER 2013 DALAM RUPIAH KETERANGAN 31 Desember 2013 ASET ASET TETAP NETTO Aset Tetap Bruto Akumulasi Penyusutan PEKERJAAN DALAM PELAKSANAAN PROPERTI INVESTASI INVESTASI JANGKA PANJANG ASET TIDAK LANCAR LAIN Aset Tidak Beroperasi Piutang Lain - lain Jk. Panjang - Pihak Yang Berelasi - Pihak Ketiga Biaya Yang Ditangguhkan Biaya Yang Dibayar Dimuka Uang Muka Jk. Panjang - Pihak Yang Berelasi - Pihak Ketiga DANA PELUNASAN OBLIGASI ASET PAJAK TANGGUHAN REKENING YANG DIBATASI PENGGUNAANYA ASET LANCAR Kas dan Setara Kas Investasi Sementara Piutang Usaha Netto - Pihak yang Berelasi Bruto Penyisihan Hubungan Berelasi - Pihak Ketiga Bruto Penyisihan Pihak Ketiga Persediaan Netto - Persediaan Bruto Penyisihan Uang Muka Pajak Piutang Lain-lain Jk. Pendek - Pihak Yang Berelasi - Pihak Ketiga Biaya Yang Dibayar Dimuka Uang Muka Jk. Pendek - Pihak Yang Berelasi - Pihak Ketiga Aset Tidak Lancar yang Tersedia untuk Dijual 732,077,066,291 1,208,440,926,696 -476,363,863,405 15,480,007,390 - - 1,190,095,592 - 1,065,960,592 1,065,960,592 - - 124,135,000 124,135,000 - - - - 389,627,692,740 4,072,367 - 369,475,176,750 10,393,766,463 -8,527,580 10,385,234,884 363,553,508,218 -4,463,570,352 359,089,937,866 16,723,019,451 17,035,972,829 -312,953,378 - 793,248,977 298,248,977 495,000,000 2,636,247,562 2,541,909,579 94,337,983 - JUMLAH ASET 1,138,374,862,014 Sumber: PT PLN PERSERO Wilayah Area Medan Universitas Sumatera Utara PT. PLN PERSERO WILAYAH AREA MEDAN NERACA PER 31 DESEMBER 2013 DALAM RUPIAH KETERANGAN 31 Desember 2013 EKUITAS DAN LIABILITAS TOTAL EKUITAS Ekuitas Entitas Induk Modal Saham Tambahan Modal Ekuitas Lainnya Akun Pendapatan Komprehensif Lain Saldo Laba Kepentingan Non-Pengendali AKUN ANTAR SATUAN ADMINISTRASI LIABILITAS JANGKA PANJANG Pendapatan Ditangguhkan Liabilitas Pajak Tangguhan Pinjaman Jangka Panjang : - Pihak Yang Berelasi Penerusan Pinjaman Utang Kepada Pemerintah Utang Bank - Pihak Ketiga Utang Bank Utang Obligasi Utang Promes MTN Utang Lain-lain Jk. Panjang - Pihak Yang Berelasi - Pihak Ketiga Liabilitas Manfaat Pekerja Jk. Panjang LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang Usaha - Pihak Yang Berelasi - Pihak Ketiga Utang Dana Pensiun Utang Pajak Utang Lain-lain Jk. Pendek - Pihak Yang Berelasi - Pihak Ketiga Biaya Yang Masih Harus Dibayar Uang Jaminan Langganan Utang Biaya Proyek Liabilitas Jangka Panjang Jatuh Tempo - Pihak Yang Berelasi Penerusan Pinjaman Utang Kepada Pemerintah Utang Bank - Pihak Ketiga Utang Bank Utang Obligasi Utang Promes MTN Liabilitas Manfaat Pekerjaan Jk. Pendek JUMLAH EKUITAS DAN LIABILITAS -1,769,223,603,484 -1,769,223,630,484 - - - -1,769,223,630,484 - 2,292,813,297,398 344,536,655,887 344,536,655,887 - - - - - - - - - - - - - 270,248,539,213 20,457,291,874 20,457,291,874 - 14,355,991 4,009,807,438 37,954,483,812 - 37,954,483,812 26,456,810,284 181,355,789,814 - - - - - - - - - - - 1,138,374,862,013 Sumber: PT PLN PERSERO Wilayah Area Medan Universitas Sumatera Utara Tabel 3.2 PT. PLN PERSERO WILAYAH AREA MEDAN NERACA PER 31 DESEMBER 2014 DALAM RUPIAH KETERANGAN 31 Desember 2014 ASET ASET TETAP NETTO Aset Tetap Bruto Akumulasi Penyusutan PEKERJAAN DALAM PELAKSANAAN PROPERTI INVESTASI INVESTASI JANGKA PANJANG ASET TIDAK LANCAR LAIN Aset Tidak Beroperasi Piutang Lain - lain Jk. Panjang - Pihak Yang Berelasi - Pihak Ketiga Biaya Yang Ditangguhkan Biaya Yang Dibayar Dimuka Uang Muka Jk. Panjang - Pihak Yang Berelasi - Pihak Ketiga DANA PELUNASAN OBLIGASI ASET PAJAK TANGGUHAN REKENING YANG DIBATASI PENGGUNAANYA ASET LANCAR Kas dan Setara Kas Investasi Sementara Piutang Usaha Netto - Pihak yang Berelasi Bruto Penyisihan Hubungan Berelasi - Pihak Ketiga Bruto Penyisihan Pihak Ketiga Persediaan Netto - Persediaan Bruto Penyisihan Uang Muka Pajak Piutang Lain-lain Jk. Pendek - Pihak Yang Berelasi - Pihak Ketiga Biaya Yang Dibayar Dimuka Uang Muka Jk. Pendek - Pihak Yang Berelasi - Pihak Ketiga Aset Tidak Lancar yang Tersedia untuk Dijual 790,460,177,454 1,307,840,636,786 -517,380,459,332 9,496,802,635 - - 1,328,198,403 - 1,190,075,074 1,190,075,074 - - 138,123,329 138,123,329 - - - - 423,372,841,848 17,145,171,868 - 396,031,384,000 12,977,188,457 - 12,977,188,457 391,207,111,097 -8,152,915,554 383,054,195,543 27,072,229,290 27,293,878,546 -221,649,256 - 1,142,903,704 275,118,764 876,784,940 126,324,855 - 126,324,855 - JUMLAH ASET 1,225,658,020,341 Sumber: PT PLN PERSERO Wilayah Area Medan Universitas Sumatera Utara PT. PLN PERSERO WILAYAH AREA MEDAN NERACA PER 31 DESEMBER 2014 DALAM RUPIAH KETERANGAN 31 Desember 2014 EKUITAS DAN LIABILITAS TOTAL EKUITAS Ekuitas Entitas Induk Modal Saham Tambahan Modal Ekuitas Lainnya Akun Pendapatan Komprehensif Lain Saldo Laba Kepentingan Non-Pengendali AKUN ANTAR SATUAN ADMINISTRASI LIABILITAS JANGKA PANJANG Pendapatan Ditangguhkan Liabilitas Pajak Tangguhan Pinjaman Jangka Panjang : - Pihak Yang Berelasi Penerusan Pinjaman Utang Kepada Pemerintah Utang Bank - Pihak Ketiga Utang Bank Utang Obligasi Utang Promes MTN Utang Lain-lain Jk. Panjang - Pihak Yang Berelasi - Pihak Ketiga Liabilitas Manfaat Pekerja Jk. Panjang LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang Usaha - Pihak Yang Berelasi - Pihak Ketiga Utang Dana Pensiun Utang Pajak Utang Lain-lain Jk. Pendek - Pihak Yang Berelasi - Pihak Ketiga Biaya Yang Masih Harus Dibayar Uang Jaminan Langganan Utang Biaya Proyek Liabilitas Jangka Panjang Jatuh Tempo - Pihak Yang Berelasi Penerusan Pinjaman Utang Kepada Pemerintah Utang Bank - Pihak Ketiga Utang Bank Utang Obligasi Utang Promes MTN Liabilitas Manfaat Pekerjaan Jk. Pendek -3,309,822,373,496 -3,309,822,373,496 - - - -3,309,822,373,496 - 4,181,703,372,889 74,147,941,450 74,147,941,450 - - - - - - - - - - - - - 279,629,079,498 36,252,330,615 36,252,330,615 - - 4,339,237,663 46,773,760,711 - 46,773,760,711 4,207,867,628 188,055,873,882 - - - - - - - - - - - JUMLAH EKUITAS DAN LIABILITAS 1,225,658,020,341 Sumber: PT PLN PERSERO Wilayah Area Medan Universitas Sumatera Utara Tabel 3.3 PT. PLN PERSERO WILAYAH AREA MEDAN LABA RUGI PER 31 DESEMBER 2013 DALAM RUPIAH KETERANGAN 31 Desember 2013 PENDAPATAN USAHA - Penjualan Tenaga Listrik - Penjualan Tenaga Listrik Bruto - Discount - Subsidi Listrik Pemerintah - Penyambungan Pelanggan - Lain - lain BEBAN USAHA - Pembelian Tenaga Listrik - Sewa Genset - Beban Penggunaan Transmisi - Bahan Bakar dan Minyak Pelumas - H S D - M F O Residu - I D O - Batu Bara - Gas Alam - Panas Bumi - Air - Campuran Bahan Bakar dll - Minyak Pelumas - Pemeliaharaan - Pemakaian Material - Jasa Borongan - Kepegawaian - Penyusutan Aset Tetap - Administrasi LABA RUGI USAHA PENDAPATAN BEBAN LAIN - LAIN - Pendapatan Bunga - Pendapatan Lain - lain - Beban Pinjaman - Beban Pensiun - Beban Lain - lain - Beban Selisih Kurs LABA RUGI SEBELUM PPH BADAN BEBAN PAJAK Beban Pajak Kini Beban Pajak Tangguhan LABA RUGI DARI OPERASAI YANG DILANJUTKAN LABA RUGI DARI OPERASAI YANG DIHENTIKAN LABA RUGI BERSIH LABA YANG DIATRIBUSIKAN KEPADA: Pemilik Entitas Induk Kepentingan Non - Pengendali 6,173,242,827,437 3,457,278,278,850 3,457,278,278,850 - 2,690,557,894,130 24,630,079,662 776,574,796 7,965,503,002,982 7,768,508,258,543 - 57,814,655,569 20,654,586,498 37,160,069,071 71,389,430,476 42,043,055,146 25,747,603,247 -1,792,260,175,544 23,036,545,060 69,766 22,140,560,714 - -2,705,112,083 3,601,026,663 -1,769,223,630,484 - -1,769,223,630,484 - -1,769,223,630,484 -1,769,223,630,484 -1,769,223,630,484 Sumber: PT PLN PERSERO Wilayah Area Medan Universitas Sumatera Utara Tabel 3.4 PT. PLN PERSERO WILAYAH AREA MEDAN LABA RUGI PER 31 DESEMBER 2014 DALAM RUPIAH KETERANGAN 31 Desember 2014 PENDAPATAN USAHA - Penjualan Tenaga Listrik - Penjualan Tenaga Listrik Bruto - Discount - Subsidi Listrik Pemerintah - Penyambungan Pelanggan - Lain - lain BEBAN USAHA - Pembelian Tenaga Listrik - Sewa Genset - Beban Penggunaan Transmisi - Bahan Bakar dan Minyak Pelumas - H S D - M F O Residu - I D O - Batu Bara - Gas Alam - Panas Bumi - Air - Campuran Bahan Bakar dll - Minyak Pelumas - Pemeliaharaan - Pemakaian Material - Jasa Borongan - Kepegawaian - Penyusutan Aset Tetap - Administrasi LABA RUGI USAHA PENDAPATAN BEBAN LAIN - LAIN - Pendapatan Bunga - Pendapatan Lain - lain - Beban Pinjaman - Beban Pensiun - Beban Lain - lain - Beban Selisih Kurs LABA RUGI SEBELUM PPH BADAN BEBAN PAJAK Beban Pajak Kini Beban Pajak Tangguhan LABA RUGI DARI OPERASAI YANG DILANJUTKAN LABA RUGI DARI OPERASAI YANG DIHENTIKAN LABA RUGI BERSIH LABA YANG DIATRIBUSIKAN KEPADA: Pemilik Entitas Induk Kepentingan Non - Pengendali 4,475,706,434,999 3,741,325,489,404 3,741,325,489,404 - 715,882,125,184 17,632,053,454 866,766,957 7,810,683,536,351 7,624,858,281,621 - 60,405,655,796 20,530,766,861 39,874,888,935 55,974,454,916 44,266,521,353 25,178,622,666 -3,334,977,101,353 25,154,727,857 - 25,010,083,407 - -7,167,332,010 7,311,976,460 -3,309,822,373,496 - -3,309,822,373,496 - -3,309,822,373,496 -3,309,822,273,496 -3,309,822,273,496 Sumber: PT PLN PERSERO Wilayah Area Medan Universitas Sumatera Utara

E. Analisis Rasio Keuangan Perusahaan