Jurnal Pendukung Penelitian KAJIAN PUSTAKA

5. Sektor perikanan seperti halnya sektor primer lainnya, sering mengalami sektor finansial misalnya kurangnya modal serta sulitnya akses untuk masuk ke lembaga keuangan Fauzi, 2005: 20.

2.6 Jurnal Pendukung Penelitian

Beberapa jurnal pendukung dalam penelitian ini sebagai berikut : a. Musni Tri Susilawati, 2005. Strategi Pengembangan Agribisnis Perikanan Tangkap di Kabupaten Pesisir Selatan, menjelaskan bahwa dengan adanya strategi pengembangan agribisnis perikanan tangkap diharapkan dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan nelayan, pemanfaatan sumberdaya ikan laut yang optimal, penyerapan tenaga kerja dan meningkatkan nilai tambah bagi pendapatan daerah. Faktor- faktor lingkungan berpengaruh yang sangat menentukan keberhasilan pengembangan agribisnis perikanan tangkap, terdiri dari faktor internal kekuatan dan kelemahan serta fakror eksternal peluang dan ancaman. Berdasarkan analisis matriks IFE dihasilkan total skor tertimbang sebesar 1,946 yang berarti dalam pengembangan agribisnis perikanan tangkap di Kabupaten Pesisir Selatan lemah secara internal karena nilai skor berada di bawah rata-rata 2,5. Sedangkan dari analisis matriks EFE dihasilkan skor tertimbang sebesar 2,167 di bawah rata- rata yang menunjukkan bahwa Pemda atau Dinas Kelautan dan Perikanan merespon di bawah rata-rata faktor peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi, dengan kata lain strategi yang dilaksanakan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan selama ini dalam pengembangan agribisnis perikanan tangkap di Kabupaten Pesisir Selatan merespon di bawah rata-rata baik peluang dan ancaman yang dihadapi. b. Pardjoko dkk, 2001. Pemanfaatan pelabuhan perikanan tangkap “linau” bengkulu selatan dalam pemberdayaan masyarakat pesisir menjelaskan bahwa Bengkulu Selatan merupakan daerah yang sedang berkembang, maka daerah ini juga dihadapkan berbagai kendala dalam pembangunan. Berbagai usaha di sektor produktif yang paling banyak menyerap tenaga kerja adalah sektor pertanian tanaman pangan, perikanan, perkebunan, kehutanan, peternakan. Selain itu pula belum optimalnya pemanfaatan potensi-potensi yang lain, salah satunya pelabuhan perikanan laut Linau. Sehingga wajar kalau dijumpai belum maksimalnya produktivitas tersebut di atas sesuai dengan apa yang diharapkan. Dari analisis di atas maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut sektor perikanan laut sebagai basis ekonomi terbukti dari analisis LQ lebih besar dari 1 LQ 1 sektor perikanan dapat menjadi basis ekonomi dan di buktikan dengan angka efek pengganda dan shift share dari PDRB Kabupaten Bengkulu Selatan, kebijaksanaan Pemerintah Daerah Kabupaten Bengkulu Selatan di bidang perikanan laut belum optimal dan masih bersifat partial belum adanya peraturan daerah yang dapat memberikan dorongan untuk memacu sektor andalan kedepan di Kabupaten Bengkulu Selatan produktivitas nelayan Kabupaten Bengkulu Selatan masih belum optimal dibandingkan dengan luas lahan dan daya dukung lahan, sehingga tercermin dengan produksi perikanan laut masih belum optimal perikanan laut di Kabupaten Bengkulu Selatan sangat besar potensinya sebagai pembangunan ekonomi di Kabupaten Bengkulu Selatan. c. Karto, 2008. dalam penelitiannya tentang Strategi Pengembangan Agribisnis Perikanan Tangkap di Kota Singkawang Propinsi Kalimantan Barat. Kondisi perikanan tangkap di Kota Singkawang sebagian besar masih dalam bentuk usaha menengah dan kecil. Dari 438 buah armada yang bergerak dalam bidang perikanan tangkap, 75 persen berupa armada penangkapan dengan bobot kapal kurang dari 5 GT Gross Tonase. Dari hasil evaluasi faktor lingkungan internal diperoleh total skor sebesar 2,298. Hal tersebut menunjukan bahwa saat ini kondisi Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Singkawang dalam pengembangan agribisnis perikanan tangkap lemah secara internal. Oleh karena itu strategi alternatif yang ditentukan harus berorientasi pada upaya untuk meminimalkan kelemahan atau merubah kelemahan supaya menjadi kekuatan. Sedangkan hasil evaluasi lingkungan eksternal diperoleh total skor sebesar 2,459, artinya strategi yang dijalankan Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Singkawang saat ini merospon secara rata-rata faktor peluang dan ancaman yang dihadapi dalam pengembangan agribisnis perikanan tangkap.

2.7 Kerangka Berfikir.