Prinsip Periode Akuntansi Prinsip Biaya Historis Prinsip Satuan Moneter

Banyak pihak baik komite maupun perseorangan yang memberikan prinsip dasar akuntansi tersebut. Antara yang satu dengan yang lain kadang memiliki kadang memiliki perbedaan dan juga persamaan. Berikut ini akan kita berikan beberapa pendapat tersebut. Standar Akuntansi Keuangan Indonesia memberikan dua asumsi dasar yaitu : a. Dasar Acrual artinya dalam menyusun laporan keuangan pengakuan tansaksi didasarkan pada kejadian atau perisiwa bukan didasarkan pada transaks kas. b. Kelangsungan Usaha Laporan keuangan disusun berdasarkan asumsi bahwa entity yang dimaksud akan melanjutkan usahanya, da;lam asumsi dasarnya tidak ada maksud untuk melakukan likudasi. Prinsip Prinsip Akuntansi yang Berlaku Umum 1. Prinsip Entitas Ekonomi | Economic Entity Principle Prinsip Entitas Ekonomi atau yang sering juga disebut prinsip kesatuan entitas adalah konsep kesatuan usaha dimana akuntansi menganggap bahwa perusahaan adalah sebuah kesatuan ekonomi yang berdiri sendiri dan terpisah dengan pribadi pemilik ataupun entitas ekonomi yang lain. Akuntansi memisahkan dengan jelas kekayaan atau aset perusahaan tidak boleh dicampur dengan kekayaan pribadi pemilik perusahaan. Jadi seluruh pencatatan atas seluruh transaksi yang terjadi tidak diperbolehkan bercampur antara pencatatan usaha dengan transaksi pemilik. Hal ini juga berlaku untuk kewajiban, kewajiban atau hutang pribadi perusahaan harus dipisahkan dengan jelas dari kewajiban perusahaan sehingga ada pemisahan tanggung jawab terhadap keuangan yang jelas

2. Prinsip Periode Akuntansi

9 Pada Prinsip Periode Akuntansi atau yang juga disebut prinsip kurun waktu, penilaian dan pelaporan keuangan perusahaan dibatasi oleh periode waktu tertentu. Hal ini bertujuan agar informasi keuangan bisa dihasilkan tidak harus menunggu usaha yang tengah dijalankan tutup. Umumnya, perusahaan menjalankan usahanya berdasarkan periode akuntansi semisal dimulai tanggal 1 Januari hingga tanggal 31 Desember

3. Prinsip Biaya Historis

Prinsip Biaya Historis mengharuskan setiap barang atau jasa yang diperoleh dicatat berdasarkan semua biaya yang dikeluarkan dalam mendapatkannya. Apabila terjadi proses tawar menawar, yang dinilai adalah harga jadi sesuai kesepakatan.Berbagai cara bisa digunakan dalam menilai sebuah aset yang dibeli meliputi nilai buku, nilai pasar, nilai ganti ataupun nilai tunai. Dalam standar GAAP, Prinsip ini harus mempergunakan harga perolehan atau yang juga disebut juga harga akuisisi didalam pencatatan perolehan aset aktiva, Hutang, Modal equitas dan biaya. Lebih lanjut harga perolehan adalah harga pertukaran yang telah disepakatai oleh kedua belah pihak yang terlibat dalam transaksi. Contohnya, apabila perusahaan membeli tanah yang harga pasaran dilokasi tersebut sebesar 100 juta, dan perusahaan membelinya hanya dengan 80 juta, maka yang dicatat dan diakui adalah harga tanah yang 80 juta, harga kesepakatan dengan penjualan.

4. Prinsip Satuan Moneter

Pada prinsip satuan moneter, pencatatan transaksi hanya yang dinyatakan didalam bentuk mata uang tanpa melibatkan hal hal non-kualitatif. Non kualitatif ini contohnya mutu, prestasi, kestrategisan usaha dan lain lainnya yang tidak bisa dilaporkan atau tidak bisa dinilai dalam bentuk uang. Hal hal seperti itu sangat sudahd untuk dilaporakan pada laporan keuangan 10 walaupun informasi ini bisa jadi sangat relevan dan sangat berpengaruh terhadap pengambilan keputusan. Semua pencatatan hanya terbatas pada segala yang bisa diukur dan dinilai dengan satuan uang. 5. Prinsip Kesinambungan Usaha | Going Concern