1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Alasan Pemilihan Judul
Pembangunan suatu negara sangat ditentukan oleh kemampuan sumber daya manusianya, dimana dalam pembangunan itu manusia tidak hanya sebagai
sasaran dari pembangunan, tetapi juga sebagai pelaksana pembangunan. Faktor yang paling berperan dalam menentukan kualitas kesehatan manusia adalah
makanan yang dikonsumsinya sehari-hari. Semakin baik gizi dalam makanan yang dikonsumsi setiap hari semakin baik pula kemampuan manusianya. Salah
satu masalah gizi yang dialami bangsa Indonesia adalah adanya Gangguan Akibat Kekurangan Iodium GAKI.
Iodium merupakan mineral yang diperlukan oleh tubuh dalam jumlah yang relatif sangat kecil, tetapi mempunyai peranan yang sangat penting untuk
pembentukan hormon tiroksin. Hormon tiroksin ini sangat berperan dalam metabolisme di dalam tubuh. Kekurangan iodium dapat berakibat buruk bagi
manusia. Akibat yang dapat ditimbulkannya antara lain berkurangnya tingkat kecerdasan, pertumbuhan terhambat, penyakit gondok, kretin endemik cebol,
berkurangnnya kemampuan mental dan psikologi, meningkatnya angka kematian prenatal, serta keterlambatan perkembangan fisik anak lambat dalam mengangkat
kepala, tengkurap dan berjalan, Hendrawan Nadesul, 2000: 14. Penanggulangan masalah GAKI akan lebih efektif dan efisien apabila
disertai pula dengan upaya untuk menghasilkan produk garam konsumsi
2
beriodium yang bermutu sesuai dengan persyaratan Standar Nasional Indonesia oleh para pengusaha industri garam. Sesuai SNI nomor 01-3556-2000 Rev. 99,
garam beriodium adalah garam konsumsi yang mengandung komponen utama NaCl 94, 7, air maksimal 5 dan Kalium Iodat KIO
3
mineral 30 ppm, serta senyawa-senyawa lain sesuai persyaratan yang ditentukan.
Iodium selain dapat diperoleh dari garam beriodium, juga dapat diperoleh dari air minum, sayuran dan bahan makanan dari laut. Kadungan Iodium dalam air
minum sangat tergantung pada kadar iodium dalam tanah tempat sumber air tersebut, dimana untuk daerah pegunungan kandungan iodium dalam air sangat
sedikit dibanding di daerah pantai yang dekat dengan laut. Dalam sayur-sayuran kandungan iodiumnya tergantung pada keadaan tanah, pupuk dan lingkungan
tempat sayuran tersebut diproduksi serta lamanya penyimpanan dan pemanasan karena iodium tidak tahan terhadap suhu tinggi. Apabila kalium iodat dipanaskan
pada suhu tinggi maka KIO
3
akan terurai menjadi iodida dan oksigen. Iodida dioksidasi oleh oksigen dari udara menjadi I
2
dengan reaksi sebagai berikut; 4H
+
+ 4I
-
+ O
2
2I
2
+ 2H
2
O reaksi tersebut berjalan lambat dalam suasana netral tetapi reaksi tersebut akan
lebih cepat dalam suasana asam. Kalium iodat dalam suasana asam akan menjadi asam iodat dengan reaksi sebagai berikut;
KIO
3
+ HCl HIO
3
+ KCl Untuk meningkatkan mutu garam perlu ada pemurnian dan penambahan
suatu senyawa iodium dalam garam. Iodisasi garam dilakukan dengan penambahan zat iodium berupa senyawa Kalium Iodiat KIO
3
dengan kadar
3
antara 30 – 80 ppm mgkg kedalam garam secara mekanis dimana perbandingan KIO
3
dengan garam adalah 30 – 80 gram KIO
3
per ton garam. Proses ini dilakukan setelah garam ditiriskan atau dikeringkan. Proses iodisasi harus
dilakukan secara mekanis dan kontinu untuk menjamin homogenitas atau meratanya kandungan iodium dalam garam.
Berbagai macam cara dapat dilakukan dalam proses iodisasi, mulai dari cara manual sampai cara outomatik. Salah satu hal yang sangat penting dalam
proses iodisasi adalah mendapatkan garam dengan kalium iodat yang terkandung secara merata di dalamnya. Kandungan iodium akan berkurang selama garam
dikeringkan dalam oven, selama pemasaran dan penyimpanan, maka kandungan kalium iodat saat di iodisasi seharusnya dibuat berlebih dari besarnya kandungan
iodat yang dipersyaratkan. Marihati dan A. M. Soengkawati, 2001: 17 Proses pengeringan yang tidak sempurna menyebabkan mutu garam
beriodium kurang baik sehingga menyebabkan penurunan kadar iodium selama penyimpanan. Penyimpanan garam di tempat terbuka dan terpapar sinar matahari
sebaiknya dihindari. Adanya oksigen dan sinar matahari menyebabkan iodium mudah teroksidasi, sehingga berkurang jumlahnya karena kalium iodat dapat
mengoksidasi zat-zat organik misalnya asam oksalat dan zat anorganik misalnya garam ferro menjadi garam ferri dengan menghasilkan I
2
. Garam beriodium sebaiknya disimpan di tempat yang tertutup dan gelap.
Dari latar belakang tersebut, penulis ingin meneliti pengaruh waktu penyimpanan dan pemanasan terhadap kadar iodium dalam garam beriodium.
4
1.2. Perumusan Masalah