MENENTUAN KADAR IODIUM DALAM GARAM DAPUR

MENENTUAN KADAR IODIUM DALAM GARAM DAPUR SECARA KUANTITATIF DAN
KUALITATIF

A. TUJUAN
Melakukan pemerikasaan Iodium secara kualitatif dengan KCNS, H2O2 dan KI pada beberapa
sampel garam dapur.
Melakukan pemeriksaan iodium secara kuantitatif dengan metode titrasi iodometri.
Menentukan kadar iodium pada garam dapur beberapa merk.

B. DASAR TEORI
Penetapan kadar iodium suatu bahan pangan diperlukan untuk mengetahui kandungan iodium
yang terdapat dalam bahan pangan. Dengan mengetahui kandungan iodium dalam bahan pangan
tersebut nantinya akan digunakan untuk mengukur tingkat kecukupan iodium sehari dari
konsumsi bahan pangan tersebut. Bahan pangan yang di analisis terutama adalah garam dapur
yang terfortifikasi karena garam dapur fortifikasi umumnya merupakan sumber iodium yang
baik. Namun, biasanya kandungan iodium dari berbagai merek dagang berbeda dalam berat
garam yang sama.
Iodium merupakan salah satu mineral mikro yang berperan penting dalam sistem fisiologis
tubuh. Iodium ada di dalam tubuh dalam jumlah yang sangat sedikit, yaitu sebanyak kurang lebih
0,00004% dari berat badan atau sekitar 15023 mg. Iodium merupakan anion monovalen.
Keadaannya dalam tubuh mamalia dan manusia sebagai hormon tiroid. Hormon ini sangat

penting selama pembentukan embrio dan untuk mengatur kecepatan metabolisme dan produksi
kalori atau energi.
Jumlah iodium yang terdapat dalam makanan sebanyak jumlah ioda dan untuk sebagian kecil
secara kovalen mengikat asam amino. Iodium diserap sangat cepat oleh usus dan oleh kelenjar
tiroid digunakan untuk memproduksi hormon thyroid. Saluran ekskresi utama iodium adalah
melalui urin Cara ini merupakan indikator utama jumlah pemasukan dan status iodium. Jika
tingkat ekskresi iodium dalam kondisi yang rendah (25-20 mg L/g creatin) yang menunjukkan
resiko kekurangan iodiun dan yang memiliki tingkatan yang rendah menunjukkan resiko lebih
berbahaya.
Iodium mempunyai peranan yang sangat penting pada tubuh manusia. Berbagai macam penyakit
dapat ditimbulkan karena pada tubuh manusia kekurangan iodium. Iodium merupakan elemen
yang sangat penting bagi tubuh manusia. Iodium sangat berperan dalam pembentukan hormon
tiroid yang berfungsi untuk mengontrol laju metabolisme dasar dan reproduksI. Fungsi iodium
pada tubuh adalah sebagai komponen esensial teroksin dan teroid. Teroksin dapat meningkatkan

laju oksidasi dalam sel-sel tubuh sehingga meningkatkan BMR (Basal Metabolic Rate). Dalam
kelenjar teroid iodium bergabung dengan molekul tirosin membentuk teroksin dan triiodotironin.
Selain itu iodium diperlukan juga dalam proses reproduksi wanita yang sedang hamil.
Kekurangan iodium dapat menyebabkan penyakit gondok. Penyakit ini dapat terjadi waktu usia
menginjak dewasa. Kretinisme juga merupakan gejala kekurangan iodium yaitu kekurangan

iodium pada masa awal setelah bayi dilahirkan yang berakibat pertumbuhan bayi sangat
terhambat, wajahnya kurus dan membengkak, perut kembung dan membesar.
Garam beriodium merupakan solusi bagi kebutuhan iodium untuk masyarakat. Perlu dilakukan
kontrol apakah produk garam beriodium sudah memenuhi standar minimal kadar iodium, yaitu
30 ppm. Metode konvensional yang biasa digunakan untuk mengukur kadar iodium dalam garam
adalah titrasi iodometri. Namun, metode ini membutuhkan waktu yang cukup lama, peralatan
yang cukup mahal, dan dibutuhkan seorang analis untuk dapat melaksanakannya.
Metode test kit merupakan metode yang cukup sederhana, tidak membutuhkan peralatan yang
rumit, dan dapat langsung diaplikasikan di lapangan. Uji dengan test kit untuk analisis garam
beriodium ini diharapkan dapat memberikan data kualitatif dan semikuantitatif. Prinsip dari uji
ini adalah analisis kadar iodium berdasarkan intensitas warna larutan kompleks yang terbentuk
antara iodin dengan amilum. Semakin pekat warna yang dihasilkan maka kandungan iodium
dalam garam tersebut semakin besar.

C. ALAT DAN BAHAN

Alat :
Gelas beaker 100 mL
Pengaduk
Labu ukur 10 mL

Labu ukur 100 mL
Pipet tetes
Ball pipier
Pipet volume 1 mL
Kaca Arloji

·

Bahan :

KIO3 100 ppm
Amilum
Garam dapur berbagai merk seperti
Garam merk Indomart
Garam merk Kapal
Garam merk Dolpine
Garam merk Revina

D. PROSEDUR KERJA
·


1. Analisa Kuantitatif

Pembakuan larutan Na2S2O3 0,1 N dengan larutan baku primer KIO3
Pipet 10,0 mL larutan baku KIO3 masukkan ke dalam labu titrasi
Tambahkan 2 mL H2SO4 2N dan 8 mL larutan KI 10% lalu kocok.
Larutan tersebut dititrasi dengan larutan Na2S2O3 sampai larutan berwarna kuning muda
Kemudian encerkan dengan akuades sampai volume 20 mL
Tambahkan 2-4 tetes amilum.
Titrasi dilanjutkan sampai warna biru tepat hilang..
Titrasi dilakukan dua kali pengulangan.

Penentuan Kadar Iodium pada Garam Dapur merk berbeda
1.

Ditimbang 5,0000 gram sampel garam.

2.

diencerkan dengan 20 mL akuades.


3.

Ditambahkan 8 mL larutan KI 10%

4.

Ditambahkan 5 mL asam sulfat 2N,

5.

Dititrasi dengan larutan Natrium Thiosulfat yang telah diketahui normalitasnya.

6.

Saat warna kuning iodium hampir hilang, titrasi dihentikan dan ditambahkan
indikator amilum 2-4 tetes.

7.


Titrasi dilanjutkan sampai warna biru larutan tepat hilang

8.

Dihitung kadar iodum dalam garam dapur.

2. Analisa Kualitatif Garam Dapur merk Berbeda
Sampel garam (indomart, kapal, dolpine, refina) masing-masing diletakkan di papan tetes,
kemudian ditetesi CNS, H2O2 ,KI dan ditambahi pelarut asam.
Lihat perubahan warnanya dan catat hasilnya!

E. DATA HASIL PENGAMATAN
1. UJI KUANTITATIF
a. Massa garam yang ditimbang setiap merk
Merk Garam

Massa garam (gram)
Massa 1 (gram)

Massa 2 (gram)


Rata-rata (gram)

KAPAL

5,0066

5,0012

5,0039

INDOMARET

5,0010

5,0019

5,00145

REFINA


5,0023

5,0037

5,0030

DOLPINE

5,0134

5,0046

5,0090

b. Volume Titrasi Na2S2O3
Merk Garam

Volume Titrasi Na2S2O3 (mL)
Titrasi I (mL)


Titrasi II (mL)

Rata-rata (mL)

KAPAL

3,3

3,35

3,325

INDOMARET

3,0

2,9

2,95


REFINA

4,75

4,8

4,775

DOLPINE

3,5

3,6

3,55

2. UJI KUALITATIF
a. Penentuan Kadar Iodium pada 5 Garam yang Berbeda
Merk Garam


Intensitas Warna Masing-Masing Sampel
UJI KCNS

UJI KI

H2O2

KAPAL

(merah) ++

(kuning) ++

-

INDOMARET

(merah) +

(kuning) +

-

REFINA

(merah) ++++

(kuning) ++++

-

DOLPINE

(merah) +++

(kuning) +++

-

Volume Titran Saat Pembakuan
(mL)

Volume Rata-rata

10,00

10.075

10.15

F. ANALISIS PERHITUNGAN
a. Pembakuan KIO3
Nbp =0,3520 gram/Mr x 1000/100 xvalensi
Nbp = 0.3520 gram/214 x 10 x 6
= 0.0987 N
(V . N) KIO3 = (V . N) Na2S2O3
10 . 0,0987

= 10,075 . N

N Na2S2O3

= 0,0979 N

b. Kadar Iodium dalam Sampel
10 mL Na2S2O3 0,0979 N diencerkan dalam 250 mL air
(V1 . N1) Na2S2O3

= (V2 .N2) H2O

10,0 mL. 0,0979 N

= 250 . N2

N2

= 0,0039 N

1. Garam Merk Kapal
Massa garam 5,0039 gram
(V . N) sampel

= (V . N) Na2S2O3
= 3,325 mL . 0,0039 N
= 0,0129 mmolek

mmol

=mmolek/valensi
= 0,0129/6
= 0,00125 mmol

massa KIO3 = mmol x Mr KIO3
= 0,00125 mmol x 214 mg/mol
= 0,4601 mg

I-

= Ar I/Mr KIO3 x massa KIO3
= 127/214 x 4601 mg
= 0, 27305 mg

Kadar I-

= Massa I/massa garam
= 0, 27305 mg/5,0039x10-3 kg

= 54,56 ppm

2. Garam Merk Indomaret
Massa garam 5,00145 gram
(V . N) sampel

= (V . N) Na2S2O3
= 2,95 mL . 0,0039 N
= 0,0115 mmolek

mmol

= 0, 0115 mmolek/6
=0,0019 mmol

massa KIO3 = mmol x Mr KIO3
= 0,0019 x 214
= 0,4066 mg

I-

= Ar I/Mr KIO3 x massa KIO3
=127/214 x 0,0466 mg
= 0,2413 mg

Kadar I-

= massa I/ Massa garam
=0.2413mg/5,00145x10-3 kg
= 48,24 ppm

3. Garam Merk Revina
Massa garam 5,0060 gram
(V . N) sampel

= (V . N) Na2S2O3
= 4,775 mL . 0,0039 N

= 0,0186 mmolek
mmol

=0,0186 mmolek/6
=0,0031 mmol

massa KIO3 = mmol x Mr KIO3
= 0,0031 mmol x 214 mg/mol
= 0,6634 mg

I-

= Ar I/Mr KIO3 x massa KIO3
= 127/214 x 0,6634mg
= 0,3937 mg

Kadar I-

= massa I/ Massa garam
=0,3937 mg/5,0030x10-3 kg
= 78,69 ppm

4. Garam Merk Dholphine
Massa garam 5,0090 gram
(V . N) sampel

= (V . N) Na2S2O3
= 3,55 mL . 0,0039 N
= 0,0138 mmolek

mmol

=0,0138 mmolek/6
=0,0023 mmol

massa KIO3 = mmol x Mr KIO3
= 0,0023 mmol x 214 mg/mol

= 0,4922 mg

I-

= Ar I/Mr KIO3 x massa KIO3
=127/214x0,4922
= 0,2921 mg

Kadar I-

=massa I/Massa garam
=0,2921 mg/5,0090x10-3kg
= 58,31 ppm

G. PEMBAHASAN
Pada praktikum ini dilakukan analisis kualitatif dan kuantitatif iodium dalam bentuk KIO3 pada
sampel garam dapur. Garam dapur yang digunakan yaitu merk indomaret, kapal, refina dan
dolphin. Penentuan analisa kulialitatif dengan uji kadar masing-masih merk garam dengan di
titrasi menggunakan Na2S2O3sedangkan uji kualitatif dengan menggunakan pereaksi KI, KCNS
dan H2O2.
Analisis kuantitatif yang digunakan dalam praktikum ini yaitu titrasi iodometri. Iodometri adalah
titrasi terhadap I2 bebas dalam larutan. Prinsip Titrasi iodometri (redoksimetri) termasuk dalam
titrasi dengan cara tidak langsung, dalam hal ini ion iodide sebagai pereduksi diubah menjadi
iodium yang nantinya dititrasi dengan larutan baku Na2S2O3. Cara ini digunakan untuk penentuan
oksidator H2O2.
Pada oksidator ditambahkan larutan KI sebanyak 8 mL dan 2 mL asam sulfat 2 N sehingga akan
terbentuk iodium yang akan dititrasi dengan Na2S2O3. Fungsi penambahan KI yaitu untuk
mereduksi sampel garam supaya menjadi iodium. Sedangkan Fungsi penambahan asam sulfat
dalam larutan tersebut yaitu memberikan suasana asam, sebab larutan yang terdiri dari kalium
iodat dan klium iodida berada dalam kondisi netral atau memiliki keasaman rendah.
Sebagai indikator, digunakan larutan amilum 2-4 tetes. Indikator yang digunakan adalah amilum,
yang berfungsi membentuk senyawa absorpsi dengan iodium yang dititrasi dengan larutan
Na2S2O3. Penambahan amilum dilakukan mendeteksi titik akhir titrasi (TAT), supaya amilum
yang tidak membungkus iod, hal ini apabila terjadi akan menyebabkan amilum sukar dititrasi
untuk kembali ke senyawa semula.

Titrasi dengan Na2S2O3 ini diperoleh volum titran yang berbeda pada ke empat sampel garam
tersebut. Titik akhir titrasi pada iodometri ditandai warna biru telah hilang.
Reaksi pada pembakuan Na2S2O3 :
IO3- + 5I- + 6H+
I2 + 2S2O32-

3I2 + 3H2O
2I2 + S4O62-

Pada analisis perhitungan diperoleh kadar (ppm) setiap sampel garam dengan empat merk
berbeda. Untuk sampel garam merk kapal 54,56 ppm, garam merk indomaret 48,24 ppm, garam
merk refina 78,69 ppm, garam merk dolpine 58,31 ppm. Dari data tersebut dapat disimpulkan
bahwa garam yang paling banyak mengandung iodium secara urut dari yang terbesar kadarnya
yaitu refina, dolpin, kapal dan indomaret.
Untuk analisis secara kualitatif digunakan empat merk garam yang berbeda, untuk mengetahui
deret warna saat dilakukan uji secara kualitatif dengan menggunakan pereaksi KI, KCNS dan
H2O2. Perbedaan dari ke empat itu dapat dilihat dari intensitas warna yang dihasilkan. Untuk
analisis kualitatif dengan pereaksi KCNS maka sampel akan berwarna kuning. Untuk garam
merk kapal berwarna merah (++), pada sampel garam merk indomaret berwarna merah (+),
garam kapal berwarna merah (++), garam dolphin berwarna merah (+++), garam refina berwarna
merah (++++). Tetapi warna merahnya kurang intensif.
Saat ditetesi dengan pereaksi KI 10% akan terbentuk warna kuning. Pada garam merk kapal
berwarna kuning (++), garam indomaret berwarna kuning (+), garam dolpin berwarna kuning (+
++), dan garam refina berwarna merah (++++). Sedangkan saat ditetesi dengan pereaksi
H2O2 pada ke empat merk garam tersebut tidak menghasilkan warna. Hal itu disebabkan karena
H2O2 sudah menguap, sehingga tidak menimbulkan respon warna pada sampel tersebut.
Dari data tersebut dapat kesimpulan bahwa, intensitas warna kuning dan merah yang terbentuk
sesuai dengan konsentrasi KIO3 yang ada pada larutan kerja. Semakin tinggi konsentrasi
KIO3 pada larutan kerja, maka semakin kuat warna yang terbentuk sehingga dapat disimpulkan
bahwa kandungan Iodium juga semakin besar.

H. KESIMPULAN
Pada analisa iodium pada garam dapur diperoleh :
Analisis secara kuantitatif kadar iodium diperoleh pada masing-masing merk garam dapur,
yaitu :
Garam Merk Kapal 54,56 ppm

Garam Merk Indomaret 48,24 ppm
Garam Merk Refina 78,69 ppm
Garam Merk Dolpin58,31 ppm
Sehingga, menunjukkan hasil bahwa kadar iodium yang paling banyak pada garam
Refina>Dolpin>Kapal>Indomaret.
Analisis secara kuanlitatif di uji dengan KCNS, KI, dan H2O2
Uji dengan KCNS memberikan warna merah, tingkat warna yang paling banyak ditunjukkan
pada Refina>Dolpin>Kapal>Indomaret.
Uji dengan KI memberikan warna kuning, tingkat warna yang paling banyak ditunjukkan pada
Refina>Dolpin>Kapal>Indomaret.
Uji H2O2 memberikan tanda negative, berarti tidak mengandung H2O2