Transesterifikasi Metode Pemanasan Dengan Microwave

Parameter-parameter itu meliputi konstanta laju reaksi, konstanta kesimbangan dan energi aktivasi. Beberapa penelitian mengenai kinetika transesterifikasi telah dilaporkan Darnoko and Cheryan, 2000. Model kinetika dapat didasarkan pada reaksi transesterifikasi menyeluruh seperti di sajikan oleh Persamaan 1. Model kinetika berikut menganggap bahwa transesterifikasi adalah reaksi orde satu dan merupakan fungsi dari konsentrasi Un mhetyl ester uME dan suhu reaksi. uME meliputi trigleserida, digliserida, monogliserida, dan asam lemak bebas FAA yang tidak bereaksi. Kinetika reaksi dapat dirunut dengan cara sebagai berikut Kusdiana dan Saka, 2001: Laju reaksi = Rate =   dt uME d  4   dt uME d  = k [uME] 5 Konsentrasi uME pada saat t = 0 adalah [uME ] dan pada saat t = t adalah [uME t ], dimana [uME o ] [uME t ]. Integrasi persamaan 3 pada batas uME hingga uME t dan t = 0 hingga t = t menghasilkan :         t uME uME dt k uME uME d t 6 - [Ln uME t – Ln uME ] = k t + C 7     C kt uME uME Ln t    8 Persamaan 5 dengan t sebagai absis dan nilai negatif logaritma alam dari [uME o ] [uME t ] sebagai ordinat dapat digunakan untuk menentukan nilai konstanta laju reaksi k pafa berbagai suhu. Selanjutnya nilai-nilai konstanta pada suhu yang berbeda-beda ini digunakan untuk menentukan nilai energi aktivitasi global E a dari reaksi transesterifikasi dengan memanfaatkan persamaan Arrhenius: k= A exp -E a RT 9 dimana A adalah konstanta, R adalah konstanta gas, dan T adalah suhu mutlak, setelah perhitungan dilakukan semua data yang didapat akan dibuat grafik yang akan menunjukkan hubungan konversi reaksi dengan waktu pada variasi suhu, hubungan suhu dengan konstanta kecepatan reaksi dan hubungan konstanta kecepatan reaksi dengan 1T.

III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilakukan pada tanggal 23 Mei 2016 sampai dengan 4 juni 2016 bertempat di Laboratorium Rekayasa Bioproses dan Pascapanen, Jurusan Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung.

3.2 Alat dan Bahan

Alat- alat yang digunakan pada penelitian ini adalah oven microwave, spatula, neraca analitik untuk menimbang dan analisis massa jenis, gelas piknometer untuk analisis massa jenis, kondensor, mixer kecil dengan putaran 300 rpm untuk pengadukan, erlenmeyer, beaker glass,termometer, rubber bulb, falling ball viscometer untuk mengukur viskometer biodisel yang dihasilkan. Bahan- bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah minyak jelantah, metanol, NaOH, dan aqudes. Minyak jelantah diperoleh dari pedagang kaki lima di sekitar Unila. Minyak dianalisis di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian, analisis dilakukan untuk mengetahui karakteristik minyak jelantah yaitu bilangan asam, kandungan FFA asam lemak bebas, dan komposisi asam lemak. Selain itu juga dilakukan pengukuran massa jenis dan viskositas.