III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilakukan pada tanggal 23 Mei 2016 sampai dengan 4 juni 2016 bertempat di Laboratorium Rekayasa Bioproses dan Pascapanen, Jurusan Teknik
Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung.
3.2 Alat dan Bahan
Alat- alat yang digunakan pada penelitian ini adalah oven microwave, spatula,
neraca analitik untuk menimbang dan analisis massa jenis, gelas piknometer untuk analisis massa jenis, kondensor, mixer kecil dengan putaran 300 rpm untuk
pengadukan, erlenmeyer, beaker glass,termometer, rubber bulb, falling ball viscometer untuk mengukur viskometer biodisel yang dihasilkan. Bahan- bahan
yang digunakan pada penelitian ini adalah minyak jelantah, metanol, NaOH, dan aqudes.
Minyak jelantah diperoleh dari pedagang kaki lima di sekitar Unila. Minyak dianalisis di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian, analisis dilakukan untuk
mengetahui karakteristik minyak jelantah yaitu bilangan asam, kandungan FFA asam lemak bebas, dan komposisi asam lemak. Selain itu juga dilakukan
pengukuran massa jenis dan viskositas.
3.3 Rancangan Percobaan
Perlakuan dalam penelitian ini adalah pemberian variasi suhu dan lama waktu pemanasan. Masing
– masing terdiri dari tiga level suhu 45, 50 dan 55 °C dan waktu 2, 3, 4, 5, dan 6 menit serta intensitas daya yang digunakan berdasarkan
suhu yang diinginkan. Reaksi transesterifikasi menggunakan perbandingan molar antara jelantah dengan metanol 1:4. Reaksi pembuatan biodisel dilakukan
menggunakan erlenmeyer yang dipanaskan didalam microwave oven berdaya 399 watt dan frekuensi 2.450 MHz dengan panjang gelombang 12,24 cm dan
menggunakan pengaduk dengan putaran 300 rpm. Dalam penelitian ini minyak jelantah diasumsikan memiliki massa molar 880
gml berdasarkan laporan oleh Kheang dkk 2003. Berdasarkan informasi ini maka 100 ml minyak jelantah sama dengan 0,11 mol. Pada rasio molar 1:4 maka
jumlah metanol yang diperoleh adalah 0,44 mol atau 14,08 gram atau 18 ml.
3.4. Diagram alir
Prosedur penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahap, diantaranya persiapan alat dan bahan, prosedur penghilangan kotoran pada minyak jelantah karakteristik
minyak jelantah, reaksi transesterifikasi, pemisahan produk dari gliserol, pencucian biodisel dan analisi data seperti yang terlihat di Gambar 1.
Gambar 1 Diagram alir pembuatan biodiesel
3.4.1 Proses Transestrifikasi
labu erlernmayer
control panel
waktu control
panel suhu
microwave pengaduk
a. Sebanyak 100 ml minyak jelantah dimasukkan ke dalam erlenmayer 250 ml b. Kemudian ditambahkan metanol 18 ml dan NaOH sebanyak 0,5 g lalu
dipanaskan didalam microwave oven c. Proses yang sama dilakukan untuk suhu 45 , 50 dan 55 °C dan waktu 2, 3, 4,
5, dan 6 menit. Cairan yang di hasilkan didiamkan selama 24 jam, untuk memisahkan free faty metil ester biodisel dan gliserol.
e. Selanjutnya biodisel dan gliserol dipisahkan oleh rubber bulb.
3.4.2 Proses Pencucian Biodiesel
a. Biodisel yang telah dipisahkan selanjutnya dicuci menggunakan aquades yang telah dipanaskan hingga suhu 65
o
C. b. Kemudian dikocok selama 10 menit hingga tercampur merata
c. Setelah 10 menit didiamkan selama 24 jam hingga terjadi pemisahan biodisel dan aquades. Bagian atas adalah biodisel dan bagian bawah adalah aquades.