Pengolahan Data Analisis Data

pertama dan tujuh hari setelah perlakuan. Penghitungan tikus mati dilakukan sejak perlakuan hingga 24 jam berikutnya dan tujuh hari setelah perlakuan. Selain pengamatan gejala toksik dan perhitungan jumlah kematian mencit, penelitian ini juga menilai histopatologi organ hati untuk menilai potensi toksik ekstrak kayu jati.

3.18 TEKNIK ANALISIS DATA

3.18.1 Pengolahan Data

Untuk memperoleh suatu kesimpulan masalah yang diteliti, maka analisis data merupakan satu langkah penting dalam penelitian. Data yang terkumpul akan diolah dan dianalisis dengan menggunakan program komputer. Proses penggolahan data tersebut meliputi: 1. Coding adalah kegiatan untuk mengklasifikasikan data dan jawaban menurut kategori masing-masing, sehingga memudahkan dalam pengelompokan data. 2. Entry adalah kegiatan memasukkan data yang telah didapat ke dalam program komputer yang telah ditetapkan. 3. Tabulating adalah tahap melakukan penyajian data melalui tabel dan agar mempermudah untuk dianalisis.

3.18.2 Analisis Data

Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data primer dari hasil pengamatan mencit. Data primer yang diperoleh berupa data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif yang didapatkan meliputi data jumlah kematian mencit dan berat badan mencit, sedangkan data kualitatif yang diperoleh meliputi data gejala-gejala toksik yang muncul setelah perlakuan dan data dari hasil histopatologi hepar. Data kuantitatif yang diperoleh selama penelitian kemudian dideskripsikan dengan menggunakan program komputer, sedangkan data kualitatif misalnya data hasil pengamatan gejala toksik dan histopatologi organ hati mencit yang diperoleh akan disajikan dalam bentuk tabel dan akan dideskripsikan dalam bentuk narasi. 51

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1 GAMBARAN UMUM

Penelitian uji keamanan ekstrak kayu jati Tectona gansdis L.f sebagai bio-larvasida Aedes aegypti terhadap mencit menggunakan sampel sebanyak 30 ekor mencit Balbc. Sampel dibagi menjadi 5 kelompok, yaitu satu kelompok kontrol dan empat kelompok perlakuan. Setiap kelompok menggunakan 6 ekor mencit. Dosis yang digunakan untuk kelompok perlakuan dalam penelitian ini adalah 0,125 mg 25g BBml, 1,25 mg 25g BBml, 12,5 mg 25g BBml, dan 125 mg 25g BBml. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data primer dari hasil pengamatan mencit. Data primer yang diperoleh berupa data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif yang didapatkan meliputi data jumlah kematian mencit dan berat badan mencit, sedangkan data kualitatif yang diperoleh meliputi data gejala-gejala toksik yang muncul setelah perlakuan dan data dari hasil histopatologi hepar. Data kuantitatif yang diperoleh selama penelitian kemudian dideskripsikan dengan menggunakan program komputer, sedangkan data kualitatif yang diperoleh akan disajikan dalam bentuk tabel dan akan dideskripsikan dalam bentuk narasi.