.
18
dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, dan kebangsaan yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan
perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata krama, budaya, dan adat istiadat. Untuk lebih jelas nilai-nilai pendidikan karakter yang dapat dihayati
diantaranya: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu,semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai
prestasi, bersahabatkomunikatif, cinta damai, gemar membaca, cinta lingkungan, peduli sosial, dan tanggung jawab. Namun dalam penelitian ini lebih menonjolkan
karakter cinta lingkungan dengan alasan karakter cinta lingkungan dapat memberi kontribusi positif terhadap siswa untuk lebih mencintai lingkungan di sekitar
mereka. Menurut Kemendiknas 2010, Cinta lingkungan adalah sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di
sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.
Dari penelitian ini diharapkan siswa bersikap yang dapat mencerminkan pendidikan berkarakter Sebagai contoh dengan memanfaatkan bahan bekas,
membuang sampah pada tempatnya, membedakan sampah organik dan sampah non organik, melaksanakan tata tertib kebersihan membersihkan kelas setelah
kegiatan percobaan, menjaga kebun sekolah, melaksanakan piket, membersihkan diri setelah melakukan percobaan, tidak mencoret-coret meja, kursi, dan dinding,
merawat tanaman di halaman sekolah.
2.4 Pencemaran Lingkungan
Menurut Presiden Republik Indonesia, 2009. Pencemaran lingkungan
adalah masuknya atau dimasukannya makhluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke dalam lingkungan, atau berubahnya tatanan lingkungan oleh
kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau
tidak berfungsi lagi dengan peruntukannya. Ditinjau dari segi ilmu kimia yang disebut pencemaran lingkungan adalah peristiwa penyebaran bahan kimia
dengan kadar tertentu yang dapat merubah keadaan keseimbangan pada daur materi, baik keasaan struktur maupun fungsinya sehingga mengganggu
.
19
kesejehteraan manusia Lutfi, 2004. Polusi atau pencemaran lingkungan ini umumnya
akibat kemajuan
teknologi dalam
usaha meningkatkan
kesejahteraan hidup. Misalnya pencemaran air, udara, dan tanah akan menyebabkan merosotnya kualitas air, udara dan tanah. Sebagai akibat akan
terjadi banyak hal-hal yang merugikan dan mengancam kelestarian
lingkungan.
Lutfi 2004 mengungkapkan bahwa pencemaran lingkungan disebabkan oleh berbagai sumber diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Proses alam, antara lain pembusukan secara biologis, aktivitas gunung
berapi, kebakaran hutan, banjir, angin topan, dll. 2.
Proses buatan atau aktivitas manusia, seperti : 1
Hasil pembakaran bahan bakar yang terjadi pada industri dan kendaraan bermotor.
2 Pengelolaan dan penyulingan bijih tambang mineral.
3 Proses-proses dalam pabrik.
4 Sisa buangan dari aktivitas-aktivitas manusia.
Aktivitas manusia inilah yang dampak langsungnya banyak menyumbangkan bahan pencemar ke udara, air, dan tanah.
Pencemaran lingkungan sebenarnya sudah terjadi sejak jaman dahulu kala, sejak adanya manusia. Tetapi baru abad 20, pencemaran yang diakibatkan
karena manusia ini menjadi pokok bahasan pada semua kalangan masyarakat dan perlu mendapatkan penanganan dan pengawasan secara serius. Lutfi 2004
menyatakan beberapa faktor yang menyebabkan pencemaran lingkungan yang bersumber dari manusia antara lain:
1. Faktor industrialisasi.
2. Faktor urbanisasi.
3. Faktor kepadatan penduduk.
4. Faktor gaya hidup.
5. Faktor perkembangan ekonomi.
.
20
Faktor tersebut saling memengaruhi secara kompleks. Apabila salah satu faktor terjasi, maka faktor lainnya dapat terjadi. Dengan demikian pencemaran
lingkungan tidak dapat dihindari.
2.5 Kerangka Berpikir