yang  akan  diatur,  ketentuan  sanksi,  dan  ketentuan peralihan.
6. BAB IV PENUTUP
Bab  penutup  ini  terdiri  atas  subbab  simpulan dan saran.
7. DAFTAR PUSTAKA
Daftar  pustaka  memuat  buku,  Peraturan perundang-undangan  dan  jurnal  yang  menjadi  sumber
bahan penyusunan Naskah Akademik. 8.
LAMPIRAN Rancangan Peraturan Perundang-undangan.
2.2.2 Program Legislasi Nasional Prolegnas
Pasal 1 angka 9 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan  Peraturan  Perundang-undangan  menyebutkan
“Program Legislasi Nasional yang selanjutnya disebut Prolegnas adalah instrumen
perencanaan  program  pembentukan  Undang-Undang  yang  disusun secara terencana, terpadu, dan sistematis
”. Perencanaan  penyusunan  undang-undang  dilakukan  dalam
Prolegnas  yang  merupakan  skala  prioritas  program  pembentukan undang-undang  dalam  rangka  mewujudkan  sistem  hukum  nasional.
Prolegnas  memuat  program  pembentukan  undang-undang  dengan  judul Rancangan  Undang-Undang,  materi  yang  diatur,  dan  keterkaitannya
dengan peraturan perundang-undangan lainnya. Penyusunan  Prolegnas  dilaksanakan  oleh  Dewan  Perwakilan
Rakyat  DPR  dan  Pemerintah  serta  ditetapkan  untuk  jangka  menengah dan  tahunan  berdasarkan  skala  prioritas  pembentukan  Rancangan
Undang-Undang. Penyusunan dan penetapan Prolegnas prioritas tahunan dilakukan  sebagai  pelaksanaan  Prolegnas  jangka  menengah  yang
dilakukan  setiap  tahun  sebelum  penetapan  Rancangan  Undang-Undang tentang  Anggaran  Pendapatan  dan  Belanja  Negara.  Penyusunan
Prolegnas  antara  DPR  dan  Pemerintah  dikoordinasikan  oleh  DPR melalui  alat  kelengkapan  DPR  yang  khusus  menangani  bidang  legislasi
Badan  Legislasi  DPR  atau  Baleg  DPR  dan  setelah  disepakati  dalam Prolegnas,  ditetapkan  dalam  Rapat  Paripurna  DPR  untuk  selanjutnya
ditetapkan dengan keputusan DPR. Penyusunan Prolegnas dilingkungan DPR  dikoordinasikan  oleh  alat  kelengkapan  DPR  yang  khusus
menangani  bidang  legislasi  Baleg  DPR,  sedangkan  penyusunan Prolegnas  dilingkungan  Pemerintah  dikoordinasikan  oleh  menteri  yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang hukum. Secara umum, ada 5 lima tahap yang dilalui dalam penyusunan
Prolegnas, yaitu:
Gambar 2.1. Skema Penyusunan Prolegnas
Sumber: http:peraturan.go.id Rabu, 25 Februari 2015 Tahap  mengumpulkan  masukan  merupakan  tahap  Pemerintah,
Dewan Perwakilan Rakyat DPR dan Dewan Perwakilan Daerah DPD secara  terpisah  membuat  daftar  Rancangan  Undang-Undang,  baik  dari
kementerianlembaga, anggota DPRDPD, fraksi, serta masyarakat. Hasil dari  proses  pengumpulan  tersebut  kemudian  disaringdipilih  untuk
kemudian  ditetapkan  oleh  masing-masing  pihak  Presiden  dan  DPR.
Tahap  selanjutnya  adalah  pembahasan  masing-masing  usulan  dalam forum  bersama  antara  Pemerintah,  DPR  dan  DPD.  Pada  tahap  inilah
seluruh  masukan  tersebut  diseleksi  dan  kemudian  setelah  ada kesepakatan bersama, ditetapkan oleh DPR melalui keputusan DPR.
2.2.3 Peraturan Perundang-undangan