Karakteristik Peternak adalah beberapa ciri pribadi kelompok tani-ternak yang Faktor Situasi adalah aspek-aspek situasional yang berpotensi mempengaruhi

20 Analisis Data Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini diolah dan dianalisis dengan prosedur sebagai berikut: 1. Statistik deskriptif, yaitu untuk melihat keragaman karakteristik anggota dan ketua kelompok tani-ternak yang meliputi umur, pendidikan formal, pendidikan non formal, pengalaman bertani-beternak, tingkat interaksi, tingkat pendapatan, lama menjadi anggota, status dalam kelompok dan jumlah tanggungan keluarga. 2. Analisis hubungan, yaitu untuk mengukur hubungan antara karakteristik anggota- pemimpin kelompok tani-ternak dan persepsi anggota-ketua kelompok dengan keterampilan kepemimpinan, menggunakan program SPSS 12,0 for windows dengan korelasi rank Spearman Siegel, 1994 dengan rumus sebagai berikut: 1 6 1 2 1 2 − − = ∑ = N N di rs n t Keterangan : rs = koefisien korelasi rank Spearman n = banyak jenjang d = selisih dua jenjang untuk indikator yang sama 3. Uji konvergensi, yaitu untuk melihat konvergensi persepsi tentang keefektivan kepemimpinan antara anggota dan ketua, menggunakan program SPSS 12,0 dengan uji korelasi rank Spearman Siegel, 1994 dengan menggunakan rumus seperti diatas. Definisi Operasional Definisi operasional dan beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Karakteristik Peternak adalah beberapa ciri pribadi kelompok tani-ternak yang

meliputi umur, pendidikan formal, pendidikan non formal, pengalaman bertani- beternak, tingkat interaksi, tingkat pendapatan, lama menjadi anggota, status dalam kelompok, jumlah keluarga. 21 ™ Umur merupakan usia responden pada saat penelitian dilakukan yang diukur dari tahun kelahiran sampai penelitian ini dilakukan yang dihitung dengan pembulatan kearah ulang tahun terdekat, dimana untuk enam bulan lebih dihitung menjadi satu tahun. ™ Jumlah Tanggungan Keluarga adalah banyaknya anggota keluarga yang menjadi tanggung jawab, yang diukur dalam jumlah orang. ™ Tingkat Pendapatan adalah penghasilan total yang diperoleh rumah tangga anggota atau ketua kelompok setiap bulan dari sektor pertanian dan peternakan, diukur dalam rupiah. ™ Pendidikan Formal adalah lamanya responden duduk di bangku sekolah formal yang diselesaikan berdasarkan jenjang tidak sekolah, tamat SDSederajat, SLTPSederajat, SLTASederajat dan Perguruan Tinggi. ™ Pendidikan Non Formal adalah kursuspelatihan dalam bidang pertanian dan bidang peternakan yang pernah diikuti anggota maupun ketua kelompok. ™ Pengalaman Bertani-Beternak adalah lamanya anggotaketua kelompok dalam usaha tani-ternak yang diukur dalam satuan tahun, baik sebagai usaha pokok maupun sambilan. ™ Tingkat Interaksi adalah jumlah atau banyaknya pertemuan yang dilakukan oleh anggota dengan ketua kelompok dalam satu bulan. ™ Pengalaman Kelompok adalah lamanya individu menjadi anggota atau ketua dalam kelompok

2. Faktor Situasi adalah aspek-aspek situasional yang berpotensi mempengaruhi

kelompok dan kepemimpinan kelompok. Faktor situasi yang ada pada faktor ketua dan anggota adalah kondisi kerja, tanggung jawab dan peraturan. ™ Kondisi Kerja adalah keadaan dan situasi tempat kerja responden berupa keadaan fisik dan sosial yang berinteraksi dengan anggota atau ketua dalam kelompok lain dalam hal melakukan pekerjaannya. ™ Tanggung jawab adalah suatu pekerjaan yang diberikan kelompok tani- ternak kepada responden yang dapat berupa wewenang pekerjaan dan pekerjaan individu masing-masing responden. ™ Peraturan adalah segala keputusan yang dibuat dan ditetapkan bersama oleh kelompok tani-ternak yang berlaku bagi semua anggota dan ketua kelompok 22 tempat responden bekerja. Peraturan dapat berupa waktu kerja, sanksi dan ketidakhadiran.

3. Keefektivan Kepemimpinan adalah penilaian pelaksanaan fungsi pemimpin

Dokumen yang terkait

Hubungan Karakteristik Petani dengan Tingkat Partisipasinya sebagai Anggota Kelompok Tani. Kasus pada Kelompok Tani Mekarsari, Desa Purwasari, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat

0 9 89

Analisis jaringan komunikasi kredit usahatani : Kasus kelompok tani di Kecamatan Leuwiliang

1 11 128

Hubungan Gaya Kepemimpinan Terhadap Efektivitas Kelompok (Kasus Kelompok Tani Mekarsari, Desa Purwasari, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor)

0 6 96

Persepsi Anggota Kelompok Tani-Ternak terhadap Flu Burung (Avian Influenza) (Kasus Kelompok Tani-Ternak Pandan Wangi Desa Karehkel, Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor)

0 13 74

Analisis Tingkat Partisipasi dan Loyalitas Anggota Pada Kelompok Tani Hurip Dengan Pendekatan Participatory Action Research /PAR (Kasus Kelompok Tani Hurip, Desa Cikarawang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor)

0 8 10

MODEL USAHATANI TERPADU SAYURAN ORGANIK-HEWAN TERNAK (Studi Kasus: Gapoktan Pandan Wangi, Desa Karehkel, Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat)

0 3 22

Hubungan Keterdedahan Media Komunikasi dengan Perilaku Komunikasi Anggota Gabungan Kelompok Tani

1 15 190

Efektivitas Kepemimpinan Gapoktan Mekar Sejahtera dalam Peningkatan Kedinamisan Kelompok Tani di Desa Cipelang Bogor

1 13 108

Kepemimpinan Kontaktani dalam Meningkatkan Efektivitas Kelompok Tani : Kasus pada Kelompok Tani di Desa Putat Nutug, Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor, Jawa Barat

0 5 107

ANALISIS PENDAPATAN DAN TATANIAGA BERAS VARIETAS PANDAN WANGI DAN VARIETAS UNGGUL BARU (Kasus Kelompok Tani Nanggeleng Jaya Desa Songgom Kecamatan Gekbrong Kabupaten Cianjur Provinsi Jawa Barat)ANALISIS PENDAPATAN DAN TATANIAGA BERAS VARIETAS PANDAN WANGI

0 0 6