7
Dari latar belakang seperti yang dipaparkan diatas, dapat disimpulkan bahwa kondisi fisik seorang pemain bulutangkis merupakan faktor yang sangatlah
penting, Maka peneliti ingin melakukan penelitian dengan judul “ SURVEI KOMPONEN KONDISI FISIK ATLET BULUTANGKIS PUTRA PENGCAB
PBSI KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2010”
1.2. Rumusan Masalah
Adapun permasalahan yang dikemukakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Bagaimana kondisi fisik pemain bulutangkis putra
PENGCAB PBSI di “KABUPATEN PEKALONGAN” ?.
1.3. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui komponen kondisi fisik pemain bulutangkis putra PENGCAB PBSI di “KABUPATEN
PEKALONGAN”.
1.4. Manfaat Penelitian
Manfaat yang di harapkan akan diperoleh adalah: 1.4.1
Bagi penulis Untuk menambah pengembangan ilmu pengetahuan olahraga
khususnya dibidang tes dan pengukuran kondisi fisik dan Penulis mampu menerapkan teori yang didapat selama kuliah.
1.4.2 Bagi klub bulutangkis di kabupaten pekalongan
8
Dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi pelatih dan pengurus klub, untuk mengambil tindakan selanjutnya dalam rangka
peningkatan kualitas olahraga dan pencapaian prestasi yang optimal serta membuat kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan
penyelenggaraan pusat pelatihan dan Memberi informasi kepada para pemain klub bulutangkis di “KABUPATEN
PEKALONGAN” bahwa kondisi fisik sangat menunjang pencapaian prestasi olahraga. Selain itu penelitian ini diharapkan
bisa menjadi gambaran untuk meningkatkan komponen fisik. Manfaat yang diperoleh dalam penelitian ini adalah untuk
mengetahui berapa tingkat kondisi seorang atlet bulutangkis di kabupaten PEKALONGAN.
1.4.3 Bagi lembaga pendidikan Menambah bahan untuk kepustakaan dan
informasi bagi peneliti selanjutnya.
1.5. Penegasan Istilah
Menghindari agar tidak mengalami salah penafsiran istilah yang digunakan dalam penelitian ini dan persoalan yang dibahas tidak menyimpang
dari tujuan semula maka perlu adanya penegasan istilah adalah sebagai berikut: 1.5.1
Survei Menurut Suharsimi Arikunto 2002: 90. Survei adalah salah satu
pendekatan penelitian yang pada umumnya digunakan untuk mengumpulkan data yang luas dan banyak
9
1.5.2 Komponen Kondisi Fisik
Adalah satu kesatuan utuh dari komponen-komponen yang tidak dapat dipisahkan begitu saja baik peningkatan maupun
pemeliharaannya M. Sajoto,1995: 8. Pada dasarnya komponen kondisi fisik yang telah dikemukakan pada halaman tiga yaitu ada
sepuluh macam komponen kondisi fisik, namun peneliti hanya mengambil lima komponen saja yaitu:
1.5.2.1 Kekuatan adalah komponen kondisi fisik seseorang tentang
kemampuanya dalam menggunakan otot untuk menerima beban suwaktu bekerja, meliputi:
1 Kekuatan genggaman tangan, kekuatan otot lengan dan
bahu, kekuatan otot pungung dan kekuatan otot tungkai. 1.5.2.2
Daya tahan khusus endurance adalah kemampuan seseorang dalam mempergunakan sekelompok ototnya,
untuk berkontraksi terus-menerus dalam waktu relatif cukup lama, dengan beban tertentu, meliputi :
1 Daya tahan otot lengan, daya tahan otot perut dan daya
tahan otot tungkai. 1.5.2.3
Daya otot muscular power adalah kemampuan seseorang untuk mempergunakan kekuatan maksimum yang
dikerahkan dalam waktu yang sependek-pendeknya. Dalam hal ini, dapat dinyatakan bahwa daya otot =
10
kekuatan force X kecepatan velocity Sajoto, 1995: 8- 9.
1 Power otot tungkai dan Power otot lengan.
1.5.2.4 Kecepatan speed adalah kemampuan seseorang
dalammelakukan gerakan keseimbangan, dalam bentuk yang sama dalam waktu sesingkat-singkatnya. Kecepatan
dalam penelitian ini akan diukur dengan tes lari 50 meter. 1.5.2.5
Kelentukan flexibility adalah daya lentur efektifitas seseorang dalam menyesuaikan diri dalam segala aktifitas
dangan penguluran tubuh yang luas. Kelentukan dalam penelitian ini akan diukur dengan alat flexometer.
1.5.3 Atlet pemain
Menurut Kubi, atlet adalah olahragawan yang mengikuti perlombaan atau pertandingan 1984: 64. Dalam penelitian ini atlet dikelompokan menjadi
dua kelompok usia yaitu: kelompok usia 13-15 tahun dengan jumlah 21 orang dan kelompok usia 16-18 tahun yang berjumlah 9 orang.
1.5.4 Bulutangkis
Permainan bulutangkis merupakan permainan individual yang dapat dilakukan dengan cara satu orang melawan satu orang tau dua orang
melawan dua orang dengan menggunakan raket sebagai alat pemukul dan kock sebagai obyek pukul, lapangan permainan berbentuk persegi empat
dan dibatasi oleh net untuk memisahkan antara daerah permainan sendiri dengan daerah permainan lawan Herman Subardjah, 2000: 13.
11
1.5.5 Pengcab PBSI Kabupaten Pekalongan
Pengurus cabang Persatuan Bulutangkis Indonesia yang berada di Kabupaten Pekalongan.
12
BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS