PROFIL KONDISI FISIK ATLET SEPAK TAKRAW PUTRA KONI MEDAN TAHUN 2013.

PROFIL KONDISI FISIK ATLET SEPAK TAKRAW
PUTRA KONI MEDAN TAHUN 2013

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian
Syarat – Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan

OLEH:

DONA PUTRA
NIM: 609411020

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2013

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil‟alamin penulis ucapkan kehadhirat Allah SWT yang
telah memberikan ni‟mat ilmu, ni‟mat iman, ni‟mat kesehatan, dan waktu yang

luang kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan walaupun dalam
wujud yang sangat sederhana. Adapun skripsi ini berjudul “Profil Kondisi Fisik
Atlet Sepak Takraw Putra KONI Medan Tahun 2013” yang diajukan untuk
memenuhi sebagian syarat memperoleh gelar sarjana Program Studi Pendidikan
Jasmani Sekolah (PJS) Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan.
Penulis menyadari, bahwa keberadaan skripsi ini bagai “setetes air di laut”
yang tak punya arti apa-apa, namun dalam penyelesaiannya sangat banyak
mendapat bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Selanjutnya penulis sadar
bahwa selaku manusia biasa tak luput dari kesalahan, tidak ada gading yang tidak
retak, kalau tidak retak bukanlah gading. Tidak ada manusia yang tidak punya
kesalahan, kalau tidak punya kesalahan bukanlah manusia”

oleh karena itu

penulis menyampaikan mohon maaf yang sedalam-dalamnya dan ucapan terima
kasih yang tidak terhingga kepada:
1. Bapak Prof. Dr.Ibnu Hajar, M.Si selaku Rektor Unimed
2. Bapak Drs.Basyaruddin Daulay, M.Kes selaku Dekan Fakultas Ilmu
Keolahragaan, bapak Drs. Suharjo, M.Pd selaku PD I juga sebagai
Pembimbing skripsi saya yang telah memberikan arahan dan petunjuk

dalam menyelesaikan skripsi ini, bapak Drs Mesnan, M.Kes.AIFO selaku
PD II, bapak Dr.Budi Valianto, M.Pd selaku PD III.

i

3. Bapak Drs. Suryadi Damanik, M.Kes, selaku Ketua Jurusan Pendidikan
Jasmani Kesehatan dan Rekreasi.
4.

Bapak Afri Tantri, S.Pd, M.Pd, selaku Seketaris Jurusan Pendidikan
Kesehatan dan Rekreasi.

5.

Bapak Drs. H. Zulhifzi Lubis, selaku Ketua Umum KONI Medan, yang
telah memberikan izin dan mempermudah dalam penelitian skripsi.

6.

Bapak Husni, selaku pelatih Atlet Sepak Takraw KONI Medan, yang

telah memberikan masukan terhadap penelitian ini

7.

Seluruh Atlet Sepak Takraw KONI Medan yang telah banyak membantu
dan mendukung dalam penyelesaian skripsi ini

8.

Teristimewa buat keluarga tercinta ayahanda Alm. M. syukur, Ibunda
tercinta ,Abangnda , serta seluruh keluarga yg telah memberikan motivasi
kepada penulis.
Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu – persatu yang turut

serta memberikan bantuan dan sumbangan pemikiran selama penulis mengikuti
perkuliahan.

Akhirnya, segala kebaikan yang telah diberikan kepada penulis menjadi
amal ibadah yang diterima oleh yang maha kuasa. Penulis telah berusaha untuk
penyempurnaan skripsi ini, namun penulis menyadari bahwa tak ada tulisan yang

sempurna selain Al-qur‟an, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca demi perbaikan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat

ii

bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pengetahuan umumnya dan
prestasi olahraga khususnya. Amin… Ya … Rabbal… „Alamin

Medan,
Penulis

Juli 2013

DONA PUTRA
Nim. 609411020

iii

ABSTRAK


DONA PUTRA. Profil Kondisi Fisik Atlet Sepak Takraw Putra KONI
Medan Tahun 2013. (Pembimbing : SUHARJO)
Skripsi Medan : Fakultas Ilmu Keolahragaan UNIMED. 2013.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Kondisi Fisik Atlet Sepak
Takraw Putra KONI Medan Tahun 2013.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode diskriptif,
dengan teknik tes dan pengukuran. Penelitian deskriptif merupakan metode yang
berusaha menggambarkan dan menginterprestasikan objek sesuai dengan apa
adanya. Populasi dan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Atlet
Sepak Takraw KONI Medan yang berjumlah 10 orang, dengan pengambilan
sample menggunakan teknik total sampling (keseluruhan anggota populasi yang
menjadi sampel).
Alat tes untuk mengukur kondisi fisik adalah dengan tes sesuai cabang
Sepak Takraw yang keseluruhan tesnya yaitu: lari 30 meter, loncat tegak, lari 300
meter, sit – up, lari 4 x 5 meter, duduk berlunjur dan meraih, dan lari 15 menit.
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut: kategori
penilaian kurang terdapat 4 orang (44.44%), kategori kurang sekali terdapat 5
orang (55.56%). Secara keseluruhan atlet Sepak Takraw Putra KONI Medan
mempunyai rentang jumlah nilai antara 2.85 – 5.14 dengan jumlah total nilai
33.53 dan mempunyai rata-rata keseluruhan 3.72. maka dapat disimpulkan

Kondisi Fisik Atlet Sepak Takraw Putra KONI Medan Tahun 2013 berada pada
kategori fisik “kurang sekali”

i

DAFTAR ISI

Halaman
ABSTRAK .............................................................................................

i

KATA PENGANTAR ...........................................................................

ii

DAFTAR ISI..........................................................................................

v


DAFTAR TABEL .................................................................................

vii

DAFTAR GAMBAR .............................................................................

viii

DAFTAR LAMPIRAN .........................................................................

ix

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................

1

A. Latar Belakang Masalah ......................................................

1


B. Identifikasi Masalah ............................................................

7

C. Pembatasan Masalah ............................................................

7

D. Perumusan Masalah .............................................................

8

E. Tujuan Penelitian .................................................................

8

F. Manfaat Penelitian ...............................................................

8


BAB II LANDASAN TEORITIS .......................................................

10

A. Kajian Teoritis .....................................................................

10

1. Hakekat Sepak Takraw ..................................................

10

2. Hakekat Kondisi Fisik ...................................................

14

v

3. Profil Atlet Sepak Takraw KONI Medan ......................


25

Kerangka Berfikir ..............................................................

30

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ..........................................

32

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ...............................................

32

B. Populasi dan Sampel ............................................................

32

C. Metode Penelitian ................................................................


33

D. Instrumen Penelitian ............................................................

33

E. Teknik Analisis Data ............................................................

46

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................

49

A. Deskripsi Data Penelitian ……………………………………………………..

49

B. Hasil Penelitian ………………………………………………………………………

51

C. Pembahasan Hasil Penelitian ………………………………………………..

51

B.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ……………………………………………..

56

A. Kesimpulan ………………………………………………………………………………

56

B. Saran …………………………………………………………………………………………

56

DAFTAR PUSTAKA

58

LAMPIRAN – LAMPIRAN

59

vi

DAFTAR TABEL

Tabel

Halaman

1. Daftar nama – nama atlet sepak takraw ...........................................

27

2. Nama pelatih dan pengurus sepak takraw ......................................

27

3. Pogram latihan perminggu ...............................................................

29

4. Norma kecepatan lari 30 M...............................................................

35

5. Norma tes vertical jump ....................................................................

37

6. Norma tes lari 300 M ........................................................................

38

7. Norma tes sit –up ..............................................................................

40

8. Norma tes lari bolak – balik 4 x 5 M ................................................

41

9. Norma tes duduk berlunjur dan meraih.............................................

43

10. Norma tes balke ( lari 15 menit) .......................................................

45

11. Konversi Nilai (Lutan, dkk. 1998:24) ...............................................

46

12. Rentang nilai (lutan, dkk. 1998:24) ................................................

47

13. Hasil rata-rata dan kategori fisik tes fisik Atlet Sepak Takraw …….

49

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar

Halaman

1. Tes 30 Meter ..............................................................................................

35

2. Tes vertical jump ........................................................................................

36

3. Tes 300 Meter ............................................................................................

38

4. Tes sit –up ..................................................................................................

39

5. Shuttle run 4 x 5 Meter ..............................................................................

41

6. Tes sit and reach ........................................................................................

43

7. Tes lari 15 Menit ........................................................................................

45

viii

1

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan prestasi setiap cabang olahraga di Indonesia menjadi
perhatihan bagi pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Pemerintah pusat
dan pemerintah daerah juga sudah melakukan Pembinaan prestasi dengan
berbagai cara sejak dulu hingga sekarang. Pembinaan itu tidak hanya terpaku pada
satu cabang olahraga saja, akan tetapi pembinaan yang dilakukan adalah mencapai
semua cabang olahraga yang dipertandingkan ataupun diperlombakan.
Sejalan dengan perhatian akan pembinaan olahraga prestasi tersebut,
khususnya olahraga Sepak Takraw. Di Indonesia olahraga sepak takraw telah ada
sejak tahun 1971 di tandai dengan berdirinya organisasi olahraga sepak takraw
yaitu PERSERASI ( Persatuan Sepak Takraw Seluruh Indonesia) dan berubah
pada tahun 1986 menjadi PERSETASI ( Persatuan Sepak Takraw Seluruh
Indonesia), dan kemudian hasil MUNASLUB (Musyawarah Nasional Luar Biasa)
pada 22 Agustus tahun 2005 berubah menjadi PSTI (Persatuan Sepak Takraw
Seluruh Indonesia). Hingga sampai sekarang nama persatuan tersebut masih di
pakai di Indonesia. Sepak Takraw mulai diterima dan dimainkan pada Asian
Game IX Tahun 1990 Di Biejing, dan terus dipertandikan hingga sekarang.

1

2

Olahraga Sepak Takraw di masyarakat Indonesia dijadikan suatu olahraga
permainan yang menyenangkan dan menarik untuk dimainkan maupun
dipertandikan. Khususnya Sepak takraw di masyarakat Sumatera Utara sudah
mengenal dan mengembangkan permainan Sepak Takraw ini cukup lama. Pada
masa dahulu Sepak Takraw di Sumatera Utara dimainkan maupun di
pertandingkan di kampung - kampung atau perdesaan di Sumatera Utara. Namun
sekarang perkembangan Sepak Takraw sudah mengalami peningkatan, sehingga
sekarang Sepak Takraw tidak lagi dimainkan di perdesaan melainkan sudah
dimainkan di setiap Daerah, Provinsi, Nasional dan Internasional. Dari
perkembangan Sepak Takraw yang sudah mendunia ini tentulah Sepak Takraw
dimainkan di masyarakat bukan hanya sebagai permaianan untuk kesenangan saja
melainkan Sepak Takraw sudah di pertandingkan sebagai permainan olahraga
yang mencari suatu prestasi dengan harapan bisa mengangkat dan memberikan
kebanggaan untuk Daerah, Provinsi maupun Negara.
Di samping itu Salah satu upaya pemerintah Indonesia dalam
meningkatkan prestasi olahraga dibidang Sepak takraw

ini adalah dengan

mengadakan seleksi bibit-bibit atlet terbaik melalui kejuaraan maupun seleksi
tingkat daerah seperti: KEJURDA (kejuaran antar daerah ) dan SELEKDA
(seleksi daerah).
Sehubungan dengan diadakannya KEJURDA maupun SELEKDA ini,
maka di harapkan Setiap daerah dapat mendukung dan berpartisipasi dalam
bentuk membina atlet – atlet daerahnya agar SELEKDA ini menjadi patokan
dalam memilih atlet – atlet yang berpontensi cukup bagus, atlet – atlet yang

3

terpilih di SELEKDA tersebut akan di bina kembali untuk di pertandingkan di
event - event Nasional seperti: KEJURNAS, PORWILSU, dan

PON (Pekan

olahraga nasional).
Namun kenyataannya di Sumatera Utara, prestasi sepak takraw telah
mengalami kemuduran, hal ini dapat di liat dari berbagai event – event Nasional,
seperti: Popnas, Pomnas, Kejurnas, dan PON. Hasil PON XVIII di Riau
menunjukkan bahwa Sumatera Utara

tidak meraih satupun medali, dari dua

nomor pertandingan yang diikuti, yakni di nomor beregu dan double event.
Kemuduran prestasi ini menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah
provinsi dan pemerintah daerah dalam meningkatkan prestasi atletnya.
Dalam kondisi ini setiap daerah di Sumatera Uatra berusaha untuk tetap
semangat dalam mengembangkan dan membina olahraga Sepak Takraw. Di kota
Medan menjadi alasan yang kuat agar mengembangkan olahraga Sepak Takraw,
alasannya karena kota Medan adalah kota yang besar dan Gebrakan KONI
Medan menjadikan daerah ini sebagai 'Kota Atlet' patut diacungkan jempol. Ini
terlihat dari programnya terhadap pembinaan atlet. Mereka menggelontorkan
program pembinaan intensif terhadap seluruh cabang olahraga naungan KONI
Medan. Sudah pasti, sasarannya tidak lain untuk mengembalikan pamor Kota
Medan sebagai gudangnya atlet yang memiliki prestasi Nasional dan
Internasional.
Sudah dua puluh tahun lalu Kota Medan pernah menyandang barometer
pembinaan ditingkat Nasional. Pasalnya, dari Kota ini pernah muncul atlet yang
memiliki prestasi Nasional dan Internasional. Sebut saja Josua Sinurat (cabor

4

gulat), Raja Amas Siregar dan Liston Siregar (Tinju) maupun lainnya. Pamor itu
pun redup seiring berjalannya waktu. Atas dasar itu, KONI Medan yang nakhodai
Drs Zulhifzi Lubis coba menggali potensi atlet dengan pola pembinaan intensif.
Dari hasil wawancara secara langsung yang di lakukan peneliti kepada
pelatih, di peroleh hasil bahwa prestasi sepak takraw di kota Medan telah
menurun sejak tahun 2010 hingga sekarang, setiap kejuraan daerah seperti
kerjurda, dan piala wali kota cup. Turunnya prestasi Sepak Takraw di Medan
banyak faktor yang mempengaruhinya, salah satu faktor yang membuat atlet
berkembang maupun menurun adalah tingkat kesegaran jasmani atau kondisi fisik
atlet tersebut. kualitas atlet yang baik adalah dengan tingkat kondisi fisik atau
tingkat kesegaran jasmani yang tinggi pula. Dengan kualitas kondisi yang baik
maka seseorang akan mampu melaksanakan tugas atau berbagai aktifitas dengan
baik tanpa mengalami kelelahan yang berarti.
Kondisi fisik atlet memegang peranan yang sangat penting dalam
melakukan program yang akan di berikan pelatih. Kesiapan kondisi fisik atlet
yang baik akan memudahkan pelatih dalam melaksanakan programnya. Kondisi
fisik

yang baik tentunya didapat dengan melakukan kegiatan fisik atau

berolahraga secara teratur dan berkesinambungan. Berbicara tentang kondisi fisik
maka tentu akan membahas tentang kekuatan, daya tahan, kecepatan dan
sebagainya. Untuk mengetahui kondisi fisik atau kesegaran jasmani tentu dengan
melalui tes dan pengukuran, karena dengan adanya tes dan pengukuran maka
dapat diketahui adanya kekurangan - kekurangan atau kemajuan – kemajuan
kondisi fisik.

5

Namun, Di dalam sebuah pencapaian prestasi yang maksimal,sedikitnya
ada beberapa aspek yang harus diberikan kepada seorang atlet pada saat ia dibina
yaitu : Aspek Fisik dan Aspek Mental. Aspek ini juga dipengaruhi oleh faktor
makanan atau gizi. Makanan untuk seorang atlet harus menjadi salah satu
perhatian yang serius dalam sebuah pembinaan olahraga. Makanan ini tentu
mengandung zat gizi sebagai penghasil energi yang jumlahnya tergantung masing
– masing atlet disetiap cabang olahraganya, Karena apabila gizi seorang atlet
terganggu atau kurang memenuhi tentu sudah dapat dipastikan kondisi fisik atlet
juga akan terganggu. Karena ini akan sangat terlihat pada saat ia melakukan
program atau bahkan ia tampak lesu atau cepat mengalami kelelahan.
Seperti yang diterangkan didalam Depkes RI(1993:1) bahwa : ”Kebutuhan
zat – zat gizi atlet pada dasarnya tidak berlebihan seperti dibayangkan, akan tetapi
sesuai dengan komposisi tubuh, jenis dan macam kegiatan fisik, faktor lingkungan
dan tersedianya bahan makanan, menjadi pegangan utama”.
Disamping faktor gizi setidaknya ada empat aspek juga yang harus
diterapkan secara sistematis, terencana. Satu aspek saja tidak dilatih, tidak
mungkin prestasi maksimal akan terwujud. Lutan, dkk (1998:1) menyatakan
bahwa” ada 4 empat aspek yang perlu di latihkan pelatih kepada para atletnya
untuk memungkinkan mereka mencpai perstasi maksimalnya, yaitu: 1. Aspek
fiisk, 2. Aspek teknik, 3. Aspek taktik ,dan 4. Aspek mental. Adapun keempat
aspek latihan yang perlu diperhatikan dan dilatih secara seksama adalah :

6

1). Latihan teknik : latihan untuk mempermahir ketrampilan teknik
gerakan seperti melompat. 2). Latihan taktik : latihan untuk menumbuhkan
perkembangan daya tafsir pada atlet. 3). Latihan fisik : latihan untuk
mempersiapkan fisik untuk menghadapi pertandingan. Mencakup komponen –
komponenn fisik antara lain Kekuatan (Strength), Daya Tahan Otot (Muscular
Endurence), Daya Ledak (Power), Kecepatan (Speed), Kelentukan (Flexibility),
dan Daya Tahan(Endurence). 4).Latihan mental adalah latihan yang menekankan
pada perkembangan kedewasaan atlet dan perkembangan emosional seperti
semangat bertanding, sportifitas, percaya diri, dan lain – lain.
Ratinus darwis (1992:69) menyatakan bahwa” prestasi sepak takraw itu
tidak hanya ditentukan oleh pemilikan teknik dasar yang baik saja. Namun fakrorfaktor lain pun banyak lagi yang menunjang peningkatan prestasi sepak takraw
itu. Beberapa faktor pendukung yang lain seperti : kondisi fisik pemain, mental,
dan taktik dalam permainaan juga harus diperhatikan
Dari Uraian di atas maka penulis merasa perlu melakukan penelitian
terhadap sejauh mana kondisi fisik pada atlet sepak takraw koni medan. Sebab
kondisi fisik merupakan hal yang sangat penting dan berpengaruh dalam
peningkatan prestasi. Dimana unsur yang perlu ditingkatkan bagi atlet sepak
takraw adalah Kekuatan (Srength), Daya Tahan Otot (Muscular Endurance ),
Daya Ledak (Power), Kelincahan (agility), kecepatan (speed) Kelentukan
(Flexibility), dan Daya Tahan (cardio vasculair).

7

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan Masalah di atas maka dapatlah dibuat suatu gambaran tentang
permasalahan yang dihadapi. Untuk ,menghindari penyimpangan masalah yang
terlalu jauh, maka masalah yang diteliti dapat diidentifikasi sebagai berikut :
Bagaimana profil kondisi fisik atlet Putra Sepak Takraw KONI Medan tahun 2013
? Apakah kondisi fisik akan mempengaruhi prestasi atlet Putra Sepak Takraw
KONI Medan tahun 2013 ? Apa saja unsur kondisi fisik yang dapat meningkatkan
kemampuan atlet Putra Sepak Takraw KONI Medan Tahun 2013 ? Apakah
evaluasi rutin perlu dilakukan pada setiap berjalannya program latihan ? Apakah
faktor gizi dan waktu istirahat berpengaruh terhadap prestasi atlet Putra Sepak
Takraw KONI Medan ? Apakah latihan yang intensif mampu mencapai patokan
prestasi yang telah ditentukan KONI Medan ?

C. Pembatasan Masalah
Mengingat luasnya masalah dan untuk menghindari interpretasi yang
salah, maka ditentukan pembatasan masalah hanya pada hal – hal pokok saja
untuk mempertegas sasaran yang akan dicapai, yaitu Profil Kondisi Fisik Atlet
Putra Sepak Takraw Koni Medan Tahun 2013 yang meliputi : Kekuatan
(Strength), Daya Tahan Otot (Muscular Endurence), Daya Ledak (Muscular
Power), Kelincahan (agility), kecepatan (speed), Kelentukan (Flexibility), Daya
Tahan (cardio vasculair).

8

D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada uraian dalam latar belakang masalah, identifikasi
masalah dan pembatasan masalah maka dirumuskanlah masalah yakni :
Bagaimana Profil Kondisi Fisik Atlet Putra Sepak Takraw KONI Medan Tahun
2013.

E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Profil Kondisi Fisik
Atlet Putra Sepak Takraw KONI Medan Tahun 2013.

F.Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang diantaranya
adalah :
1. Sebagai informasi kepada para pelatih tentang kondisi fisik atlet Putra
Sepak Takraw di Medan pada saat ini
2. Sebagai bahan masukan kepada pelatih dalam penyusunan program
latihan dalam pencapaian sebuah prestasi yang diharapkan
3. Sebagai bahan evaluasi dan menjadi tolak ukur kemajuan hasil
pembinaan atlet Putra Sepak Takraw KONI Medan.

9

4. Sebagai bahan masukan dan sumbangan pikiran bagi peneliti, dan
perpustakaan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A.

Kesimpulan
Dari data hasil tes pengukuran dan pembahasan dari hasil penelitian

menyatakan bahwa Kondisi Fisik Atlet Sepak Takraw KONI Medan Tahun 2013
berada pada kategori kurang sekali.

B.

Saran
Dari hasil kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini maka

disarankan :
1.

Kepada pelatih diharapkan agar lebih menguasai dan memilih metode
yang lebih terkini dan program melatih yang kompleks dan tepat, aktif
dan menyenangkan serta tidak monoton.

2.

Kepada pelatih diharapkan untuk meningkatkan latihan kecepatan serta
memilih bentuk latihan - latihan kecepatan yang lebih terkini dan lebih
menarik dan tepat terkait dengan tes lari 30 meter ini seleruhan atlet di
kategori kurang.

3.

Kepada pelatih diharapkan untuk meningkatkan latihan power
khususnya otot tungkai serta memilih bentuk latihan - latihan daya
ledak otot tungkai (power) yang lebih tepat terkait dengan tes loncat
tegak ini seleruhan atlet di kategori kurang sekali.

58

59

4.

Kepada pelatih diharapkan untuk meningkatkan latihan anaerobic atlet
serta memilih bentuk latihan - latihan anaerobic terkini yang lebih
menarik dan tepat terkait dengan tes 300 meter ini seleruhan atlet di
kategori kurang sekali.

5.

Kepada pelatih diharapkan untuk meningkatkan latihan otot perut atlet
serta memberikan program lebih di luar latihan biasanya terkait dengan
tes sit –up ini seleruhan atlet di kategori kurang .

6.

Kepada pelatih diharapkan untuk meningkatkan latihan agility atau
kelincahan atlet serta memilih bentuk latihan - latihan kelincahan lebih
menarik dan tepat dan memberikan latihan lebih, terkait dengan tes 4 x
5 meter ini seleruhan atlet di kategori kurang.

7.

Kepada pelatih diharapkan untuk meningkatkan latihan fleksibilitas atlet
lebih menarik dan

tepat dan terkait dengan tes sit and reach ini

seleruhan atlet di kategori sedang.
8.

Kepada pelatih diharapkan untuk lebih fokus meningkatkan latihan daya
tahan paru – paru dan jantung ( cardio vascular) serta memilih bentuk
latihan - latihan daya tahan lebih menarik dan tepat agar atlet tidak
merasa cepat bosan dalam latihan daya tahan ini
latihan lebih di luar latihan biasanya,

dan memberikan

terkait dengan tes lari 15 menit

ini seleruhan atlet di kategori kurang sekali.
9.

Kepada atlet yang terdapat pada kategori kurang sekali dan kurang
diharapkan meluangkan waktu untuk berlatih dengan disiplin dan

60

bersungguh-sungguh agar dapat meningkatkan kondisi fisik yang baik
sebagai penunjang prestasi.
10.

Disarankan juga kepada atlet agar dapat melakukan latihan – latihan fisik
di luar latihan biasanya kesemuanya itu menunjang terjaganya kondisi
fisik atlet yang baik.

11.

Kepada atlet yang terdapat pada kategori kurang sekali dan kurang
diharapkan menjaga pola hidup sehat, asupan gizi yang baik dan istirahat
yang cukup.

12.

Diharapkan kepada atlet agar tidak melakukan olahraga yang merugikan
bagi prestasi (olahraga yang tidak sesuai dengan program peningkatan
prestasi) dikhususkan olahraga yang dapat berubah – ubah gerakannya..

13.

Agar kiranya pelatih memperhatikan sarana IPTEK yang mampu
meningkatkan prestasi atlet.

14.

Diharapkan agar pelatih melakukan evaluasi rutin terhadap atletnya, ini
dilakukan untuk memantau perkembangan performance atlet.

15.

Disarankan kepada KONI Medan dan PENCAB Sepak Takraw Putra
Medan agar lebih selektif lagi dalam penyeleksian atlet dan memilih atlet
maksimal 25 tahun serta pembinaan harus lebih intensif serta pembinaan
pada usia dini.

16.

Diharapkan agar pengelola melakukan tes kesehatan dan perkembangan
psikologi dari atlet Sepak Takraw Putra KONI Medan Tahun 2013.

17.

Kepada peneliti yang lain diharapkan dapat melanjutkan penelitian ini
dengan ruang lingkup yang lebih luas lagi.

61

18.

Kepada pengurus KONI Medan agar memperhatikan dan lebih
mendukung serta memfasilitasi sarana dan prasarana serta gizi atlet
Sepak Takraw Putra KONI Medan Tahun 2013.

DAFTAR PUSTAKA

Armelia F. (2008) Bermain Sepak Takraw. Semarang. Aneka Ilmu.
Bompa, Tudor. O. (1994). Power Training For Sport. Canada. Mosaic Press.
Darwis Ratinus. (1992). Olahrga pilihan sepak takraw. Padang . Depertemen
pendidikan dan kebudayaan .
Harre D. (1982). Trainingglehre (Principle of Sport Training : Introduction to
Theory and Methods of Training). Berlin. Sportverlag.
Harsono. (1998). Coaching dan Aspek-aspek Psikologis Dalam Coaching. Jakarta.
C.V. Tambak Kusuma.
(2000). Garuda Emas. Jakarta. Komite Olahraga Nasional Indonesia.
Harsuki, dkk. (2003). Perkembangan Olahraga Terkini. Jakarta. Kajian Para Pakar.
http://ibnuadibfauzi18.blogspot.com/2013_01_01_archive.html
Lutan R, dkk. (1999). Sistem Monitoring Evaluasi Dan Pelaporan (SMEP). Jakarta.
KONI Pusat.
Nossek. J. (1982). General Theory of Training. Logos: Pan African Press.
Pate. (1993). Dasar-Dasar Ilmiah Kepelatihan. Semarang. IKIP Semarang Press.
Sadoso, S. (1996). Sehat dan Bugar. Jakarta. Gramedia Pustaka Utama.
Sajoto, M. (1988). Pembinaan Kondisi Fisik Dalam Olahraga. Jakarta. Depdikbud.
Dirjen Pendidikan Tinggi.
Sujana, 1996. Metoda Statistik. Edisi ke-6. Bandung : Tarsito
Tim Penyusun (1993). Pedoman Pengaturan Makanan Atlet. Jakarta, DEPKES RI
Wiyaka Ibrahim. (2012). Sepak takraw. Medan. Universitas Negeri Medan.

62