Pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun di Rumah Sakit

77 POHC S , PODD S , logam berat di cerobong dan kualitas udara sekitas, petugas juga tidak melakukan pengukuran emisi cerobong asap secara berkala sedangkan menurut Keputusan Kepala Bapedal No 030995 pengukuran emisi cerobong dilakukan minimal 3 bulan sekali.

4.3 Hasil Wawancara

4.3.1 Pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun di Rumah Sakit

Islam Sultan Agung Semarang. 4.3.1.1 kriteria petugas pengelola limbah Petugas pengelola limbah B3 di RSI Sultan Agung Semarang terdiri dari 2 orang cleaning servis, 2 orang bagian IPAL, 1 orang bagian incinerator, 1 orang bagian pest control dan 1 orang ketua instalansi sanitasi. Berikut adalah hasil wawancara tentang kriteria petugas pengelola limbah B3. Pertanyaan : Bagaimana kriteria yang ditetapkan untuk menjadi petugas pengelola limbah B3? .

4.3.1.2 Deskripsi tugas pengelola limbah B3

Deskripsi tugas dijelaskan dalam surat tugas yang dikeluarkan oleh pihak RSI Sulatan Agung Semarang dan terdapat Standar operasional Prosedur SOP yang diletakkan pada ruangan incinerator. Bagian sanitasi : “Untuk kriteria menjadi petugas pengelola limbah B3, petugas tersebut harus memiliki pendidikan minimal D3 dan menguasai tentang pengelolaan limbah”. 78 Berikut adalah hasil wawancara tentang deskripsi tugas pengelola limbah B3. Pertanyaan : apakah staf pengelola limbah B3 memiliki deskripsi tugas yang jelas mengenai pekerjaannya?

4.3.1.3 Karakteristik limbah B3

Sebagian cleaning servis tidak mengetahui karakteristik limbah B3, petugas cleaning servis hanya mengikuti peratutan sesuai surat tugasnya. Berikut adalah hasil wawancara tentang karakteristik limbah B3 Pertanyaan : Apakah ada pelatihan tentang karakteristik limbah B3.

4.3.1.4 Standarisasi kantong limbah B3

Hasil aktifitas rumah sakit menghasilkan limbah medis dan non medis, dalam pewadahan limbah ini sudah dibedakan. Untuk limbah infeksius ditaruh Bagian sanitasi : “Ada, deskripsi tugas ada pada surat tugasnya”. Bagian incinerator : “Ada SOP yang ditempelkan di ruangan incinerator”. Bagian sanitasi : “Tidak ada pelatihan untuk mengetahui karakteristik limbah B3,hanya pelatihan pemakaian APD”. Bagian incenerator: “Tidak ada, Cuma ada pelatihan pemakaian APD dan pengoperasian incenerator”. Petugas cleaning servis: “Tidak ada, hanya ada pelatihan cara pemilihan, pengangkutan dan pembuangan akhir limbah B3”. 79 dalam plastik warna kuning dan limbah citotoksik ditaruh dalam plastik warna unggu dan selanjutnya akan di insenerasi. Berikut adalah hasil wawancara tentang standarisasi kantong limbah B3 Pertanyaan : Apa standarisasi kantong untuk limbah B3?

4.3.2 Pengawasan pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun B3