Respon Mahasiswa Fakultas Dakwah Dan Komunikasi UIN Jakarta Terhadap Rubrik Langlang Pada Majalah Intisari Edisi Januari-Desember 2008

RESPON MAHASISWA FAKULTAS DAKWAH DAN
KOMUNIKASI UIN JAKARTA TERHADAP RUBRIK
“LANGLANG” PADA MAJALAH INTISARI
EDISI JANUARI – DESEMBER 2008
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I)

Oleh
Nanda Febrama
NIM 105051102023

KONSENTRASI JURNALISTIK
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1430 H./2009 M.

LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa:


1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi
salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya cantumkan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau
merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima
sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Ciputat,

Juli 2009

Nanda Febrama

RESPON MAHASISWA FAKULTAS DAKWAH DAN
KOMUNIKASI UIN JAKARTA TERHADAP RUBRIK
“LANGLANG” PADA MAJALAH INTISARI
EDISI JANUARI – DESEMBER 2008


Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi
untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I)

Oleh:
Nanda Febrama
NIM 105051102023

Di Bawah Pembimbing

Noor Bekti Negoro, S.TP, S.E,, M.Si.
NIP 19650301 199903 1 001

KONSENTRASI JURNALISTIK
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA

1430 H./2009 M.

PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi berjudul RESPON MAHASISWA FAKULTAS DAKWAH
DAN
KOMUNIKASI
UIN
JAKARTA
TERHADAP
RUBRIK
“LANGLANG” PADA MAJALAH INTISARI EDISI JANUARI –
DESEMBER 2008 telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Dakwah
dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada 12 Agustus 2009. Skripsi
ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ilmu Sosial
Islam (S.Sos.I.) pada Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam dan Konsentrasi
Jurnalistik.
Jakarta, 12 Agustus 2009
Sidang Munaqasyah
Ketua merangkap anggota,
Sekretaris merangkap anggota,


Drs. Wahidin Saputra, MA
NIP 150 276 299

Rubiyanah, MA
NIP 19730822 199803 2 001
Anggota,

Penguji 1

Penguji 2

Dra. Mahmudah Fitriah ZA, M. Pd
NIP 19640212 199703 2 001

Drs. Suhaimi, M. Si
NIP 19670906 199403 1 002

Pembimbing


Noor Bekti Negoro, S.TP., S.E., M.Si.
NIP 19650301 199903 1 001

ABSTRAK

NANDA FEBRAMA
Respon Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Jakarta
terhadap Rubrik “Langlang“ pada Majalah Intisari Edisi Januari –
Desember 2008
Media massa cukup besar pengaruhnya dalam mempengaruhi masyarakat
dan membentuk opini masyarakat. Media massa seperti surat kabar, majalah,
radio, televisi, internet dan sebagainya, merupakan media komunikasi pada masa
kini yang sudah menjadi kebutuhan bagi khalayak. Media-media tersebut,
termasuk majalah dapat memberikan informasi kepada khalayak.
Media yang dicari oleh khalayak tidak lepas dari keingintahuan khalayak
itu sendiri. Dalam hal ini pembaca akan memilih majalah yang sesuai untuk
memahami informasi dan isi berita yang disajikan, sehingga pembaca memiliki
sikap terhadap berita tersebut.
Majalah intisari adalah majalah bulanan yang banyak menyuguhkan
informasi dan pengetahuan dengan bahasa yang ringan dan sederhana. Rubrik

“langlang” adalah salah satu rubrik dalam majalah intisari yang merupakan
tulisan berbentuk feature tentang perjalanan (travelogue feature) atau cerita
tentang objek-objek wisata yang menarik, selain itu rubrik “langlang” juga berisi
tema tentang lingkungan hidup.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana respon mahasiswa
Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Jakarta terhadap rubrik “Langlang” pada
majalah Intisari. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan analisis
deskriptif. Penghitungan analisanya menggunakan rumus rata-rata (mean),
frekuensi relatif, dan untuk mengetahui apakah ada perbedaan respon antara
pembaca berdasarkan jenis kelamin, jurusan, dan asal sekolah (latar belakang
pendidikan), maka digunakan rumus chi square. Pengumpulan data dalam
penelitian ini menggunakan instrument berbentuk kuesioner.
Berdasarkan hasil penelitian respon mahasiswa Fakultas Dakwah dan
Komunikasi UIN Jakarta terhadap rubrik “Langlang” majalah Intisari, maka dapat
disimpulkan tidak ada perbedaan signifikan dalam memberikan respon, bila
dilihat dari perbedaan jenis kelamin dan sebagainya. Ini menunjukkan bahwa
responden bersikap rasional dalam merespon rubrik tersebut.

KATA PENGANTAR


Alhamdulillahirabbil alamin Segala puji dan syukur penulis panjatkan bagi
Allah Swt Tuhan semesta alam, atas limpahan karunia dan ridho-Nya yang tidak
pernah putus memberikan nikmat dan barakah-Nya kepada seluruh makhluk-Nya.
Shalawat serta salam senantiasa kita curahkan kepada Rasulullah Saw yang telah
membawa ummatnya dari jalan kesesatan menuju jalan kebenaran.
Penulis bersyukur setelah melalui proses yang cukup panjang, akhirnya
penulis pun dapat menyelesaikan karya ilmiah ini untuk mencapai gelar Sarjana
Sosial Islam (S.Sos.I). Dalam penyusunan karya ilmiah ini tentu penulis menemui
beberapa hambatan maupun rintangan, namun Alhamdulillah penulis dapat
menyelesaikan karya ini dengan baik.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan,
namun penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembacanya. Tanpa
adanya bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, penulis tidak akan dapat
menyelesaikan karya ini dengan baik. Maka dari itu pada kesempatan ini, penulis
ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Secara khusus kepada kedua orang tua penulis, H.Agus Luthan dan
Hj.Lily Suhana yang selalu memberikan kasih sayang berlimpah dan
tidak akan pernah bisa terbalas, terima kasih ayah dan bunda. Hanya
Doa penulis kepada Allah SWT semoga ridho-Nya selalu menyertai

ayah dan bunda Tercinta.
2. Dr. Arief Subhan M.A. Sebagai Dekan Fakultas Dakwah dan
Komunikasi, Drs. Mahmud Jalal, M.A. Sebagai Pembantu Dekan

bidang Kepegawaian, serta Drs. Studi Rizal LK. M.A. Sebagai
Pembantu Dekan Bidang Kemahasiswaan.
3. Drs. Suhaimi, M.Si. Sebagai Ketua Konsentrasi Jurnalistik, dan Dra.
Rubiyanah, M.A. Sebagai Sekretaris Konsentrasi Jurnalistik yang telah
banyak memberikan pengarahan dan bantuan kepada penulis selama
kuliah.
4. Noor Bekti Negoro, STP, SE, M.Si. Sebagai pembimbing yang telah
banyak memberi bimbingan kepada penulis selama penyusunan skripsi
ini.
5. Seluruh

Dosen,

Karyawan,

dan


Staf

Fakultas

Dakwah

dan

Komunikasi, yang telah banyak memberikan ilmu pada penulis selama
proses perkuliahan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
6. Kepada adik penulis, Nadia Tuscany terima kasih atas dukungannya
selama proses penyusunan skripsi ini.
7. Untuk Lisa, terima kasih atas dukungan dan motivasinya pada penulis
selama ini.
8. Teman-teman seperjuangan di konsentrasi Jurnalistik 2005 yang tidak
bisa disebutkan satu persatu. Kalian telah banyak memberikan
kenangan, suka maupun duka kita bersama-sama selama kuliah di
Fakultas Dakwah dan Komunikasi. Terima kasih semuanya.


Akhirnya penulis hanya mampu mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah banyak membantu
penulis baik secara langsung maupun tidak langsung. Semoga Allah Swt

semakin menambah Rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua. Penulis
mohon maaf bila terdapat kesalahan dalam penulisan karya ilmiah ini,
Harapan penulis semoga skripsi ini dapat bermanfaat untuk para
pembacanya, Aamiin Yaa Robbal Aalamiin.

Wassalam
Jakarta, 9 Juli 2009

Penulis

DAFTAR ISI
ABSTRAKSI .................................................................................................. i
KATA PENGANTAR.................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................. v
DAFTAR TABEL ......................................................................................... vii
BAB I


PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1
B. Batasan dan Rumusan Masalah ................................................ 4
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................. 5
D. Tinjauan Pustaka ...................................................................... 5
E. Metodologi Penelitian .............................................................. 6
F. Sistematika Penulisan .............................................................. 14

BAB II

LANDASAN TEORI
A. Pengertian Respon ................................................................... 15
B. Pengertian Majalah ................................................................... 17
C. Pengertian Berita....................................................................... 20
D. Pengertian Rubrik ..................................................................... 21
E. Sejarah Singkat Media Cetak…………………………………...22

BAB III

GAMBARAN UMUM
A. Sejarah Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Jakarta ............ 25
B. Visi dan Misi ............................................................................ 26
C. Struktur Organisasi ................................................................... 27
D. Sejarah Majalah Intisari ........................................................... 28
E. Struktur Redaksi Majalah Intisari ............................................. 33
F. Profil Pembaca dan Sirkulasi .................................................... 34

BAB IV

ANALISIS DATA
A. Karakterisitik Responden ......................................................... 36
B. Respon Mahasiswa terhadap Rubrik “Langlang” Majalah
Intisari...................................................................................... 39
1.........................................................................................R
espon Mahasiswa terhadap Rubrik tentang Pariwisata ......... 40
2.........................................................................................R
espon Mahasiswa terhadap Rubrik tentang Lingkungan
Hidup.................................................................................. 48
C. Perbandingan Respon Mahasiswa terhadap Rubrik yang
Bertema Pariwisata dan Lingkungan Hidup ............................... 52

D. Perbandingan Respon dengan Analisis Chi Square.................... 52
1. Perbedaan menurut Jenis Kelamin ........................................53
2. Perbedaan menurut Jurusan ...................................................55
3. Perbedaan menurut Asal Sekolah (Latar Belakang
Pendidikan) ............................................................................57
BAB V

PENUTUP
A. Kesimpulan .............................................................................. 60
B. Saran-saran .............................................................................. 61

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 62
LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

Tabel 1.Jumlah Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi Angkatan 2006
........................................................................................................... 8
Tabel 2. Rubrik “Langlang” Majalah Intisari Edisi Januari-Desember 2008 .... 12
Tabel 3. Kararakteristik Responden Berdasarkan Jenis kelamin ....................... 37
Tabel 4. Karakteristik Responden Berdasarkan Jurursan. ................................ 37
Tabel 5. Karakteristik Responden Berdasarkan Asal Sekolah .......................... 38
Tabel 6. Wisata Bahari Sekaligus Belajar Konservasi, Edisi Februari 2008 ...... 40
Tabel 7. Hamburg : Kota Seribu Jembatan, Edisi Maret 2008........................... 41
Tabel 8. Menikmati Salju di “Taman Dewa-Dewi”, Edisi April 2008............... 42
Tabel 9. Jet Coaster dengan Pari hantu di Raja Ampat, Edisi Mei 2008 ............ 43
Tabel 10. Menangkap Kejutan Wisata Negeri Gila Bola, Edisi Juni 2008......... 44
Tabel 11. Bayang-bayang Masa Silam Kamboja, Edisi Agustus 2008 .............. 45
Tabel 12. Wisata 3 in 1 di Trawas, Edisi September 2008 ................................ 46
Tabel 13. Ke Ternate Melacak Wallace & Dorce, Edisi Desember 2008 .......... 47
Tabel 14. Ke Tanah Api di Bawah Lubang Ozon, Edisi Januari 2008.............. 48
Tabel 15. Menikmati Kemolekan Kaki Gede-Pangrango, Edisi Juli 2008 ......... 49
Tabel 16. Sarajevo Tiga Kali Memukau Dunia, Edisi Oktober 2008................. 50
Tabel 17. Mengikuti Perjalanan Sehelai Sutera. Edisi November 2008............. 51
Tabel 18. Perbandingan Respon Mahasiswa Terhadap Tema Rubrik ................ 52
Tabel 19. Perbedaan Menurut Jenis Kelamin.................................................... 53
Tabel 20. Penghitungan X² Berdasarkan Jenis Kelamin.................................... 54
Tabel 21. Perbedaan Menurut Jurusan.............................................................. 55
Tabel 22. Penghitungan X² Berdasarkan Jurusan.............................................. 56
Tabel 23. Perbedaan Menurut Asal Sekolah ..................................................... 57
Tabel 24. Penghitungan X² Berdasarkan Asal Sekolah ..................................... 58

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Saat ini media massa sudah menjadi kebutuhan hidup orang banyak,
hampir setiap hari orang membaca koran atau majalah, menonton televisi, atau
mendengarkan radio. Sehingga arus informasi pun mengalir deras tanpa mengenal
ruang dan waktu. Kita bisa mengetahui dengan segera peristiwa yang terjadi di
belahan bumi lain hanya dalam hitungan menit, bahkan detik dengan
menggunakan fasilitas televisi atau internet. Bisa dikatakan media massa dapat
mempermudah dan memperluas wawasan kita.
Media massa adalah alat yang digunakan dalam penyampaian pesan dari
sumber kepada khalayak (penerima) dengan menggunakan alat-alat komunikasi
mekanis seperti surat kabar, film, radio, dan televisi.1 Media massa dalam arti
bentuk produk jurnalistik terbagi menjadi dua, yaitu media cetak dan media
elektronik. Yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah media cetak bentuk
majalah. Jurnalistik media cetak dipengaruhi oleh dua faktor, faktor verbal dan
visual.2 Verbal, sangat menekankan pada kemampuan memilih dan menyusun
kata dalam rangkaian kalimat dan paragraf yang efektif dan komunikatif. Visual,
menunjuk pada kemampuan dalam menata mendesain tata letak.

1

Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada 2005),

2

Haris Sumadiria, Jurnalistik Indonesia, (Bandung: Simbiosa Rekatama Media 2005),

h. 122.
h. 4.

Dalam perspektif jurnalistik setiap informasi yang disajikan kepada
khalayak bukan saja harus benar, jelas dan akurat. Melainkan juga harus menarik,
membangkitkan minat dan selera.3 Dalam hal ini media cetak harus bisa
membangkitkan minat para pembaca.
Masing-masing majalah memiliki orientasi isi sesuai dengan pembacanya
sendiri-sendiri. Perkembangan majalah baik pada aspek kuantitas maupun
kualitas, telah ikut mendorong semakin majunya budaya komunikasi masyarakat.
Majalah seperti juga surat kabar atau media cetak lainnya, memiliki segmen
pembaca.
Melalui strategi pemberitaannya majalah tidak pernah merasa ketinggalan
waktu untuk mengangkat berita tentang suatu peristiwa yang sudah lama dan
banyak diberitakan oleh koran, radio, maupun televisi.4 Dengan demikian majalah
tetap laris dibaca orang.
Di sini penulis akan meneliti bagaimana respon pembaca, khususnya
mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) UIN Jakarta terhadap rubrik
“Langlang” majalah Intisari. Majalah Intisari merupakan salah satu majalah
senior di negeri ini yang terbit sejak 1963 dengan P.K. Ojong sebagai pendirinya.
Majalah Intisari adalah majalah bulanan yang banyak menyuguhkan berbagai
informasi dan pengetahuan dengan bahasa yang ringan dan sederhana. Rubrik
“Langlang” adalah salah satu rubrik dalam majalah Intisari yang merupakan
tulisan berbentuk feature tentang perjalanan (travelogue feature) atau cerita
tentang objek-objek wisata yang menarik. Bila dikategorikan majalah intisari

3

Ibid, h. 5.
Asep Saeful Muhtadi, Jurnalistik Pendekatan Teori dan Praktik, (Jakarta: PT Logos
Wacana Ilmu 1999), h. 93.
4

masuk dalam kategori majalah umum. Majalah umum adalah majalah yang berisi
berbagai macam hal dan ditujukan tidak pada segmen tertentu.5
Feature perjalanan merupakan kisah perjalanan wartawan atau seseorang
beserta kelompoknya ke objek-objek tertentu yang menarik seperti gunung, hutan,
lembah, laut, danau, pantai, gua, termasuk juga objek-objek wisata peninggalan
sejarah. Feature jenis ini terutama dimaksudkan untuk memberi informasi serta
memotivasi khalayak untuk lebih mengenali dan mencintai alam, flora dan fauna,
baik di dalam maupun di luar negeri.6
Feature jenis inilah yang ditulis dalam rubrik “Langlang” majalah Intisari
tersebut, dengan menyajikan kisah perjalanan, judul atau tema objek wisata yang
berbeda-beda setiap bulannya, selain itu rubrik “Langlang” juga berisi tema
tentang lingkungan hidup.
Beberapa ciri khas tulisan feature salah satunya adalah mengandung segi
human interest. Artinya feature harus mengungkap fakta-fakta yang mampu
menggugah emosi dan menyentuh rasa manusiawi pembacanya. Karena itu
feature masuk dalam kategori soft news (berita ringan) yang pemahamannya lebih
menggunakan emosi.7 Selain itu tulisan feature juga mengandung unsur penulisan
sastra. Jadi feature adalah jenis berita yang sifatnya ringan dan menghibur, namun
tetap mengandung unsur 5W+1H di dalamnya. Dapat dikatakan bahwa feaure
tidak hanya memberikan informasi kepada pembacanya, namun juga memberikan

5

Septiawan Santana K, Jurnalisme Kontemporer, (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia
2005), h. 93.
6
Haris Sumadiria, h. 163.
7
Asep Syamsul M. Romli, Jurnalistik Praktis Untuk Pemula (Edisi Revisi), (Bandung:
PT Remaja Rosdakarya 2005), h. 23.

segi hiburan.8 Selain itu feature relatif tidak akan pernah “basi“ karena tidak
tergantung pada waktu, dengan kata lain feaure bersifat delayed news.
Bagaimana respon pembaca khususnya mahasiswa FDK UIN Jakarta
terhadap rubrik “Langlang“ pada majalah Intisari akan diungkap dalam penelitian
skripsi ini. Maka dari itu penulis mengangkat judul skripsi: RESPON
MAHASISWA

FAKULTAS

DAKWAH

DAN

KOMUNIKASI

UIN

JAKARTA TERHADAP RUBRIK “LANGLANG“ PADA MAJALAH
INTISARI EDISI JANUARI – DESEMBER 2008.

B. Batasan dan Rumusan Masalah

Penulis membatasi masalah dari penelitian ini hanya terbatas pada satu
rubrik yaitu rubrik “Langlang“ pada majalah Intisari, dan hanya terbatas pada
edisi bulan Januari– Desember 2008. Sedangkan respon mahasiswa UIN Jakarta
yang diteliti dalam penelitian ini hanya satu fakultas saja, yaitu Fakultas Dakwah
dan Komunikasi dengan responden mahasiswa angkatan tahun 2006.
Kemudian rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah respon mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Jakarta
terhadap rubrik “Langlang” pada majalah Intisari tinggi, sedang, atau
rendah?
2. Apakah ada perbedaan respon mahasiswa Faklultas Dakwah dan
Komunikasi UIN Jakarta terhadap rubrik “Langlang” majalah Intisari bila
dilihat berdasarkan perbedaan jenis kelamin, jurusan, dan asal sekolah?

8

Dja’far H. Assegaf, Jurnalistik Masa Kini, (Jakarta: Ghalia Indonesia 1985), h. 56.

C. Tujuan dan Manfaat penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah respon
mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Jakarta terhadap rubrik
“Langlang” majalah Intisari termasuk tinggi, sedang, atau rendah dan untuk
mengetahui apakah ada perbedaan respon bila dilihat berdasarkan perbedaan jenis
kelamin, jurusan, dan asal sekolah.

Manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Manfaat Akademis
Hasil penelitian ini diharapkan akan bermanfaat bagi pengetahuan
ilmiah dalam bidang komunikasi, khususnya dalam penelitian dengan
respon khalayak terhadap media massa.
2. Manfaat praktis
Hasil penelitian ini diharapkan akan menambah pengetahuan penulis
dan juga pembaca, serta kepada pemerhati di bidang komunikasi pada
umumnya.

D. Tinjauan Pustaka

Penulis mengambil tinjauan pustaka dari skripsi karya Mudzakir
mahasiswa UIN Jakarta, dengan judul “Respon Jamaah Majlis Azzikra Terhadap
Rubrik Percikan Zikir Pada Majalah Azzikra Edisi Agustus – Desember 2007”.
Dalam skripsinya tersebut, Mudzakir membicarakan masalah bagaimana respon
jamaah majlis Azzikra terhadap rubrik percikan zikir pada majalah Azzikra.

Yang membedakan dengan skripsi ini adalah subjek dan objek
penelitiannya, dalam skripsi ini penulis akan membahas bagaimana respon
mahasiswa FDK UIN Jakarta terhadap rubrik “Langlang” pada majalah Intisari
edisi Januari – Desember 2008.

E. Metodologi Penelitian

1. Bentuk dan Metode Penelitian
Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
kuantitatif. Riset kuantitatif adalah riset yang menggambarkan atau menjelaskan
suatu masalah yang hasilnya dapat digeneralisasikan. Dengan demikian tidak
terlalu mementingkan kedalaman data atau analisis. Periset lebih mementingkan
aspek keluasan data sehingga data atau hasil riset dianggap merupakan
representasi dari seluruh populasi.9 Penulis menggunakan metode deskriptif
analitis, menurut Suharsimi Arikunto metode ini adalah:
“Salah satu metode yang dapat digunakan dalam prosedur pemecahan
masalah yang diselidiki, dengan mengambarkan dan melukis keadaan subjek dan
objek penelitian (seseorang, lembaga, masyarakat, dan lain-lain) pada saat
sekarang, berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya. Secara
singkat dapat dikatakan bahwa, metode deskriftif analitis merupakan langkahlangkah melakukan refresentatif objektif tentang gejala-gejala yang terdapat
didalam masalah yang diselidiki.”10

a. Populasi dan Sampel

9

Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, (Jakarta: Kencana 2006), h. 57.

10

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: PT.
Rineke Cipta 1993), h. 14.

Populasi adalah jumlah keseluruhan subjek atau elemen yang ada di
dalam wilayah penelitian.11 Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa FDK
UIN Jakarta. Sedangkan sampel adalah bagian atau wakil dari populasi yang telah
diteliti dan dianggap dapat menggambarkan populasinya.12 Sampel harus
representatif/mewakili populasi yang ada dalam kerangka sampling untuk
mencapai hasil yang valid.13
Sampel dari penelitian ini akan diambil sebanyak 82 responden. Cara
pengambilan sampel menggunakan teknik random sampling, yaitu sampel yang
diambil secara acak. Dalam teknik random sampling setiap anggota populasi
mempunyai peluang yang sama untuk dipilih menjadi sampel.14
Disini penulis mengambil responden dari Fakultas Dakwah dan
Komunikasi UIN Jakarta angkatan 2006. Alasan penulis memilih responden dari
angkatan 2006 adalah karena angkatan tersebut dianggap telah “matang” karena
telah melalui masa adaptasi di kampus. Sehingga dapat diasumsikan dalam
merespon mereka bisa lebih rasional, karena kemungkinan sudah tidak
dipengaruhi oleh hal-hal seperti latar belakang pendidikan dan sebagainya.
Berikut ini adalah tabel jumlah populasi mahasiswa Fakultas Dakwah dan
Komunikasi angkatan 2006:

11

Ibid, h. 15
Irwan Suharsono, Metodologi Penelitian Sosial, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya
1999), h. 75.
12

13

Andi Bulaeng, Metode Penelitian Komunikasi Kontemporer, (Yogyakarta: ANDI 2004,

14

Rachmat Kriyantono, h. 150.

h. 138.

Tabel 1. Jumlah mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi angkatan
2006
JURUSAN

JUMLAH MAHASISWA (Orang)

KPI (Komunikasi Penyiaran Islam

160

Jurnalistik

41

BPI (Bimbingan Penyuluhan Islam)

32

MD (Manajemen Dakwah)

41

PMI (Pengembangan Masyarakat Islam)

32

Kessos (Kesejahteraan Sosial)

22

TOTAL
328
Sumber: Tata usaha Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Jakarta
Dari Tabel 1, terlihat bahwa jumlah total populasi adalah 328 mahasiswa.
Penulis akan mengambil sampel 25% dari jumlah populasi yaitu : 82 orang.
Dengan rincian sebagai berikut :
1) Jurusan KPI

: 40 orang

2) Jurusan Jurnalistik : 10 orang
3) Jurusan BPI

: 8 orang

4) Jurusan MD

: 10 orang

5) Jurusan PMI

: 8 orang

6) Jurusan Kessos

: 6 orang

Untuk jurusan KPI karena terbagi menjadi empat kelas, maka penulis
Mengambil secara acak (random) responden dari kelas-kelas jurusan tersebut.
Sehingga jumlahnya menjadi 40 0rang seperti yang disebutkan di atas.

b. Prosedur Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data-data yang dibutuhkan penulis melakukan
tahapan-tahapan sebagai berikut:
1) Kuesioner/angket, penulis akan terjun langsung dan memberikan angket
kepada responden, dalam hal ini mahasiswa FDK UIN Jakarta. Untuk
mendapat data-data yang diperlukan.
2) Dokumentasi, penulis mengumpulkan majalah, dokumen-dokumen,
lampiran dan sebagainya.
c. Data dan Sumber Data
1) Data primer
Kuesioner yang telah disebar dan diisi oleh responden dikumpulkan,
kemudian diproses melalui proses coding dan tabulating. Selanjutnya
data tersebut diolah dan dianalisis.

2) Data Sekunder
Data sekunder dalam penelitian ini adalah majalah Intisari edisi Januari –
Desember 2008, yaitu 12 edisi. Rubrik yang diteliti adalah rubrik
“Langlang“.
d. Operasional Variabel Penelitian
Penelitian tentang respon mahasiswa FDK UIN Jakarta terhadap
rubrik “Langlang“ pada majalah Intisari edisi Januari – Desember 2008
menetapkan dua variabel.
1) Variabel dependen
Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau
yang menjadi akibat. Dalam penelitian ini yang mejadi variabel

dependen adalah respon mahasiswa FDK UIN Jakarta terhadap rubrik
“Langlang” pada majalah Intisari.
Definisi Operasional:
Respon atau reaksi adalah segala bentuk aktivitas individu yang
bangkit karena adanya stimulus (rangsangan).15 Bagaimana respon
mahasiswa FDK UIN Jakarta terhadap rubrik “Langlang” pada
majalah Intisari, dan apakah ada pengaruh setelah membaca rubrik
tersebut.
Indikator:
a) Pengetahuan pembaca tentang lingkungan hidup dan pariwisata
bertambah, pembaca menjadi lebih tahu tentang tempat-tempat
menarik yang dapat dijadikan objek wisata.
b) Menambah kecintaan pembaca terhadap lingkungan hidup.

2) Variabel Independen
Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi atau yang
menjadi sebab munculnya variabel dependen. variabel independen dalam
penelitian skripsi ini adalah rubrik “Langlang” majalah Intisari edisi
Januari – Desember 2008.
Definisi Operasional:
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, rubrik adalah kepala
karangan atau ruang tetap pada surat kabar, majalah, dan sebagainya. 16

15
M. Alisuf Sabri, Pengantar Psikologi Umum dan Perkembangan, (Jakarta: Pedoman
Ilmu Jaya, 1993), h. 37.
16
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai
Pustaka 2003), h. 965.

Yaitu menyangkut tulisan yang disajikan oleh rubrik Langlang majalah
Intisari. Rubrik “Langlang” adalah salah satu rubrik dalam majalah
Intisari yang merupakan tulisan berbentuk feature tentang perjalanan
(travelogue feature) atau cerita tentang objek-objek wisata yang menarik
Indikator:
a) Adanya kecintaan pada lingkungan hidup, yaitu ajakan untuk
melestarikan lingkungan.
b) Adanya berita mengenai objek wisata, yaitu kisah perjalanan ke objekobjek wisata yang ditulis dalam bentuk feature.
c) Adanya berita mengenai peninggalan sejarah, yaitu peninggalan
sejarah yang dijadikan objek wisata dan harus dilestarikan.

e. Analisis Data
1) Editing, adalah proses mempelajari kembali berkas-berkas data yang
telah terkumpul, sehingga keseluruhan berkas itu dapat diketahui dan
dinyatakan baik, sehingga dapat disiapkan untuk proses berikutnya.
2) Tabulating, mentabulasikan atau memindahkan jawaban-jawaban
responden ke dalam tabel yang kemudian di cari prosentasinya untuk
dianalisa.

Tabel 2. Rubrik “Langlang“ Majalah Intisari edisi tahun 2008
No.

Edisi

Judul

1.

Januari 2008

Ke Tanah Api di Bawah Lubang Ozon

2.

Februari 2008

Wisata Bahari Sekaligus Belajar Konservasi

3.

Maret 2008

Hamburg: Kota Seribu Jembatan

4.

April 2008

Menikmati Salju di “Taman Dewa-Dewi“

5.

Mei 2008

Jet Coaster dengan Pari Hantu di Raja Ampat

6.

Juni 2008

Menangkap Kejutan Wisata Negeri Gila Bola

7.

Juli 2008

Menikmati Kemolekan Kaki Gede-Pangrango

8.

Agustus 2008

Bayang-Bayang Masa Silam Kamboja

9.

September 2008

Wisata 3 in 1 di Trawas

10.

Oktober 2008

Sarajevo Tiga kali Memukau Dunia

11.

November 2008

Mengikuti Perjalanan Sehelai Sutra

12.

Desember 2008

Ke Ternate Melacak Wallace & Dorce

Analisis data yang digunakan adalah melalui penghitungan mean (ratarata), frekuensi relatif, dan chi square.
a)

Mean adalah nilai rata-rata dari total bilangan.

Rumus mean:

17

Rachmat Kriyantono, h. 167.

fX
M= --------- 17
N

Keterangan
M= mean (rata-rata)
fX= pengamatan
N= jumlah pengamatan
Untuk menentukan apakah respon tersebut tinggi, sedang, atau rendah
maka ditetapkan sebagai berikut:
Tinggi: Rata-rata

200

Sedang: Rata-rata = 200
Rendah: Rata-rata

b)

200

Frekuensi Relatif

Rumus: Frekuensi Relatif =

F
---------- x 100 %
f

Keterangan
Frekuensi Relatif= Jumlah Frekuensi
F

= Frekuensi
f

c)

= Jumlah Pengamatan

Chi square

Rumus: X²=

18

Ibid, h. 186.

(fo-fh)²
---------- 18
fh

Keterangan
X²= chi kuadrat (apakah ada perbedaan antara frek observasi dan frek
harapan)
Fo= frekuensi yang diperoleh observasi
Fh= frekuensi harapan

F. Sistematika Penulisan
Penulis menyusun sistematika penulisan sebagai berikut:
BAB I:

Pendahuluan terdiri dari Latar Belakang Masalah, Batasan dan
Rumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Tinjauan
Pustaka, Metodologi Penelitian, dan Sistematika Penulisan.

BAB II:

Landasan Teori terdiri Pengertian Respon, Pengertian Majalah,
Pengertian Berita, Pengertian Rubrik, dan Sejarah Singkat Media
Cetak.

BAB III:

Gambaran Umum terdiri dari Sejarah Fakultas Dakwah dan
Komunikasi UIN Jakarta, Visi dan Misi, Struktur Organisasi,
Sejarah majalah Intisari, Struktur Redaksi Majalah Intisari, dan
Profil Pembaca dan Sirkulasi.

BAB IV:

Analisis Data terdiri dari Karekteristik Responden, Respon
Mahasiswa

terhadap

Rubrik

Langlang

Majalah

Intisari,

Perbandingan Respon Mahasiswa terhadap Rubrik yang Bertema
Pariwisata dan Lingkungan Hidup, dan Perbandingan Respon
dengan Analisis Chi Square.
BAB V:

Penutup terdiri dari Kesimpulan dan saran-saran.

BAB II
LANDASAN TEORI

A. Pengertian Respon
Respon berasal dari kata response, yang berarti jawaban, menjawab,
balasan atau tanggapan (reaction).19 Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
disebutkan bahwa Respons adalah tanggapan, reaksi, atau jawaban terhadap suatu
gejala atau peristiwa yang terjadi.20 Jadi tanggapan atau reaksi atas suatu peristiwa
atau rangsangan disebut sebagai respon.
Pada dasarnya respon adalah feedback atau umpan balik yang diberikan
komunikan kepada komunikator. Setelah komunikator dalam hal ini adalah media
massa menyampaikan pesan kepada komunikan yaitu khalayak, akan ada efek
yang ditimbulkan dan ada umpan balik dari khalayak. Umpan balik atau efek yang
terjadi pada khalayak setelah mengkonsumsi media massa itulah yang disebut
sebagai respon.
Ada tiga dimensi efek komunikasi massa, yaitu kognitif, afektif, dan
konatif atau behavioral. Efek kognitif yaitu tentang kesadaran, belajar, dan
pengetahuan. Efek efektif berhubungan dengan emosi, jiwa, perasaan, dan sikap.
Sedangkan efek behavioral berhubungan dengan perilaku untuk melakukan
sesuatu menurut cara tertentu.

19

Sulistyo Anggoro dan Chandra A. P, Kamus Lengkap Inggris-Indonesia, (Solo:
Penerbit Delima), h. 123.
20
Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka 2002), h. 585.

Respon khalayak terhadap media massa yang terbentuk terus menerus dan
dalam jumlah besar, lama-kelamaan akan membentuk sebuah opini publik. Sikap,
opini, dan perilaku merupakan aspek psikologis yang penting yang menyangkut
efek komunikasi sosial. 21 Menurut Alexis S. Tan dalam buku “Mass
Communication Theories and Research” menyatakan bahwa:
“Kebanyakan definisi mengenai sikap mencakup satu atau lebih ciri-ciri
berikut: komponen kognitif yang merupakan informasi atau pengetahuan
seseorang tentang objek sikap, komponen afektif yang merupakan perasaan
seseorang megenai objek sikap yang biasanya disimpulkan sebagai perasaan suka
atau tidak suka, dan komponen konatif atau behavioral yang merupakan tindakan
seseorang atas objek sikap.”
Melalui saluran komunikasi yaitu media yang dilalui oleh pesan dari
komunikator kepada komunikan,22 saluran komunikasi dalam hal ini adalah media
massa. Maka dari itu sikap dari terpaan media massa, yaitu antara pikiran dan
perasaan dapat ditunjukkan dalam bentuk suatu tindakan atau perilaku secara
fisik. Inilah yang disebut dengan efek komunikasi massa kognitif, afektif, dan
konatif atau behavioral.
Efek kognitif adalah akibat yang timbul pada diri khalayak yang bersifat
suatu informasi bagi dirinya. Efek kognitif meliputi tentang bagaimana media
massa dapat membantu khalayak dalam memberi informasi yang bermanfaat dan
mengembangkan keterampilan kognitif. Melalui media massa, khalayak
memperoleh informasi tentang hal-hal baru yang belum pernah diketahui
sebelumnya.
Efek afektif, adalah yang menyangkut emosi atau perasaan. Setelah
mengkonsumsi dan mendapat suatu informasi dari media massa, maka khalayak
21
Onong Uchana Effendy, Spektrum Komunikasi, (Bandung: Penerbit Mandar Maju
1992), h. 41.
22
A.M. Hoeta Soehoet, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jakarta: Yayasan Kampus Tercinta
IISIP Jakarta 2002), h. 20.

akan tersentuh emosi atau perasaannya dan ikut merasakan hal seperti yang
disajikan media massa itu. Dengan begitu media massa dapat menyentuh perasaan
dan emosi khalayak.
Efek konatif atau behavioral merupakan akibat yang timbul pada diri
khalayak dalam bentuk perilaku, tindakan atau kegiatan.23 Misalnya dengan
banyak menonton atau membaca berita tentang kekerasan, akan mempengaruhi
seseorang menjadi agresif. Atau seseorang yang mengkonsumsi informasi tentang
kegiatan-kegiatan petualangan di media massa, maka sedikit banyak perilakunya
akan meniru apa yang disampaikan media tersebut.
Namun dari berbagai studi terhadap pengaruh dalam komunikasi, dapat
disimpulkan bahwa komunikasi massa cenderung lebih banyak mempengaruhi
pengetahuan dan tingkat kesadaran seseorang, sedangkan komunikasi antar
pribadi cenderung mempengaruhi sikap dan perilaku seseorang.24 Jadi dapat
disimpulkan bahwa komunikasi massa lebih banyak berpengaruh pada efek
kognitif dan afektif.

B. Pengertian Majalah
Oleh beberapa ahli, majalah didefinisikan sebagai kumpulan berita, artikel,
cerita, iklan, dan sebagainya, yang dicetak dalam lembaran kertas ukuran kuarto
atau folio dan dijilid dalam bentuk buku, serta diterbitkan secara berkala, seperti
seminggu sekali, dua minggu sekali atau sebulan sekali. Ada pula yang membatasi
pengertian majalah sebagai media cetak yang terbit secara berkala, tapi bukan
23

Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya 1985),

h. 240.
24

Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada
2005), h. 149.

terbit setiap hari. Media cetak itu haruslah bersampul, setidak-tidaknya punya
wajah, dan dirancang secara khusus. Selain itu, media cetak itu dijilid atau
sekurang-kurangnya memiliki sejumlah halaman tertentu. Bentuknya harus
berformat tabloid, atau saku, atau format konvensional sebagaimana format
majalah yang kita kenal selama ini.
Pengertian majalah menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah
terbitan berkala yang isinya meliputi berbagai liputan jurnalistik, pandangan
tentang topik aktual yang patut diketahui pembaca. Dan menurut waktu
penerbitannya dibedakan atas majalah bulanan, tengah bulanan, mingguan dan
sebagainya. Serta menurut pengkhususan isinya dibedakan atas majalah berita,
wanita, remaja, olahraga, sastra, ilmu pengetahuan tertentu dan sebagainya.25
Majalah adalah media cetak yang muncul setelah adanya surat kabar, dan
merupakan publikasi yang diterbitkan secara teratur. Dibandingkan dengan media
elektronik, media cetak seperti surat kabar, buku, dan majalah mampu
memberikan pemahaman yang tinggi kepada pembacanya, karena analisisnya
yang lebih dalam dibandingkan dengan media lainnya.26
Tidak seperti surat kabar yang umumnya terbit setiap hari, majalah ada
yang terbit mingguan, dwi mingguan, atau bulanan. Selain majalah berita, ada
pula jenis majalah pocket magazine (majalah saku), specialized magazine

25

http://ramakertamukti.wordpress.com/2008/09/11/media-internal-uii/, di ambil pada

tanggal 17 Mei 2009, pukul 14:00 wib.
26

Hafied Cangara, h. 128.

(majalah khusus), majalah scholary (ilmiah), cultural (kebudayaan), dan
literary (kesusastraan).27
Majalah Readers Digest adalah majalah yang mempopulerkan bentuk
majalah saku. Di Indonesia masyarakat mengenal pocket magazine (majalah saku)
lewat majalah Intisari, yang berisi berbagai tulisan feature ringan tentang berbagai
kisah kehidupan.
Selain majalah umum, ada juga beberapa kategori majalah khusus. Di
tengah peningkatan sirkulasi majalah-majalah umum, beredar pula majalahmajalah yang melayani minat-minat khusus (specialist) masyarakat. 28 Majalahmajalah khusus ini membahas tentang berbagai hal khusus yang ditujukan pada
segmen pembaca tertentu.
Berbagai kategori majalah khusus, di antaranya adalah:
1. Majalah Berita, majalah yang mengkombinasikan unsure aktualitas
peristiwa mingguan dengan peliputan mendalam. Contoh majalah jenis ini
adalah Time, Gatra, atau Tempo.
2. Majalah Religius, adalah majalah yang memuat artikel-artikel keagamaan.
Cukup banyak variasi majalah religius ini. Contoh majalah religius adalah
Almuslimun, Hidayah.
3. Majalah Pria atau Wanita, ini adalah jenis majalah yang secara khusus
mengincar segmen pembaca pria atau wanita. Contoh majalah pria adalah
Matra, sedangkan majalah wanita seperti Femina atau Gadis.

27

Septiawan Santana K, Jurnalisme Kontemporer, (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia
2005), h. 92.
28
Ibid, h. 93.

4. Majalah Olahraga, tema berita maupun artikelnya berkisar pada olahraga
dan aktivitas fisik di luar ruangan (outdoor activities).29 Selain majalah
olahraga yang bersifat umum, adapula yang khusus pada topik tertentu,
seperti Raket untuk tennis dan bulutangkis, atau Sportif untuk sepakbola.
C. Pengertian Berita
Berita merupakan sajian utama dalam media massa, berita adalah laporan
tercepat dari suatu peristiwa atau kejadian yang faktual, penting, dan menarik bagi
sebagian besar pembaca. Sederhananya berita adalah laporan mengenai suatu
kejadian atau peristiwa yang dikemas dalam media massa. Ada beberapa unsur
yang harus dipenuhi oleh suatu berita agar memenuhi nilai-nilai berita dan layak
dimuat di media massa. Unsur-unsur tersebut yaitu:
1. Berita harus cepat, aktual, dan tepat waktu.
2. Berita harus nyata yaitu harus berdasarkan fakta, bukan fiksi atau
karangan.
3. Berita harus penting, artinya menyangkut kepentingan orang banyak.
4. Berita harus menarik dan mengundang orang untuk membaca.30
Kemudian berita dapat terbagi dua, yaitu berita langsung (straight News)
dan berita yang ditunda (delayed News). Disini penulis akan membahas bentuk
tulisan feature yang termasuk dalam kategori delayed news.
Feature merupakan tulisan berita yang berbentuk karangan khas yang
menuturkan fakta, peristiwa, atau proses disertai riwayat terjadinya, duduk
perkaranya, proses pembentukannya, dan cara kerjanya.31 Feature penuh dengan

29

Ibid, h. 96.
Asep Syamsul M. Romli, Jurnalistik Praktis Untuk Pemula Edisi Revisi, (Bandung: PT
Remaja Rosdakarya 2005), h. 6.
31
Ibid, h. 22.
30

sentuhan human interest sehingga bersifat ringan, menghibur, dan informatif.
Selain itu feature ditulis dan diwarnai secara pribadi oleh wartawan atau
penulisnya. Feature sengaja diwarnai agar menarik untuk dibaca dan sesuai
dengan fungsi feature, yaitu mengemukakan suatu pribadi dan melukiskan
suasana (personality dan atmosphere).32
Tulisan feature merupakan sebuah karya jurnalistik yang unik,
keunikannya terletak pada orisinalitas penulisan dan paparannya yang bersifat
deskriptif. Nilai orisinal feature di antaranya terkait dengan kandungan human
interest.33 Kisah human interest dalam feature menjadi hidup dan berwarna,
ketika pembaca diajak membayangkan detail-detail kejadian dan tindakantindakan tertentu. Ini seolah membawa pembaca ke tempat kejadian sehingga
pembaca merasa seolah-olah berada di sana.

D. Pengertian Rubrik
Pengertian rubrik dalam Kamus Lengkap Bahasa Indonesia adalah kepala
karangan dalam surat kabar atau ruangan khusus dalam koran, majalah, dan
sebagainya. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yang dimaksud dengan rubrik
adalah, kepala karangan atau ruang tetap dalam surat kabar, majalah, dan
sebagainya. 34 Sedangkan menurut Onong Uchana Efendi dalam bukunya Ilmu
Komunikasi Teori dan Praktek, rubrik adalah ruangan pada halaman surat kabar

32

Christianto Wibisono, Pengetahuan Dasar Jurnalistik, (Jakarta: Media Sejahtera 1991),

h. 137.
33

Septiawan Santana K, h. 36.
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai
Pustaka 2003), h. 965.
34

atau media lain mengenai aspek-aspek dalam kehidupan masyarakat, misalnya
rubrik kewanitaan, rubrik olah raga, dan sebagainya.35
Rubrik dibuat oleh pengasuh surat kabar atau majalah untuk membedakan
tema pembahasan yang ditulis dalam media tersebut. Umumnya setiap rubrik
memiliki segmen pembaca masing-masing.
Jadi dapat disimpulkan bahwa rubrik adalah kepala karangan atau ruang
tetap yang umumnya berada pada surat kabar atau majalah, yang berisi berita,
artikel, atau karangan dengan tema-tema tertentu. Misalnya ekonomi, politik, atau
budaya.

E. Sejarah Singkat Media Cetak
Sejarah media massa, berawal dari nama Gutenberg, seorang ahli dari
Jerman. Pemilik nama lengkap Johannes Gutenberg ini menemukan mesin cetak
kira-kira pada tahun 1450.36 Kemudian Max Weber bisa disebut sebagai salah
satu orang yang membuka jalan ke arah penyelidikan sosiologis terhadap
persuratkabaran. Pada kongres sosiologi pertama di kota Frankfurt, Jerman, pada
tahun 1910, Max Weber mengemukakan dua pokok persoalan yang hingga kini
tidak kehilangan aktualitasnya. Dua pokok persoalan itu adalah mengenai modal
dan pengaruh para pemilik modal kepada redaksi dan sifat kelembagaan
(Institution Character) dari surat kabar.37
Mengenai soal modal dan pengaruh para pemilik modal kepada redaksi,
Max Weber menjelaskan adanya suatu kenyataan betapa pentingnya peranan
35

Onong Uchana Efendi, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung: Remaja
Rosdakarya 1994), h. 149.
36
Asa Briggs dan Peter Burke, Sejarah Sosial Media, (Jakarta: Yayasan Obor Imdonesia
2006), h. 18.
37
Ton Kertapati, Dasar-Dasar Publisistik, (Jakarta: PT. Bina Aksara 1986), h. 21

pemilik modal bagi kehidupan persuratkabaran, namun tidak selamanya di antara
pihak direksi yang diwakili para pemegang saham dan pihak redaksi terdapat
persamaan pendapat dan sikap dalam menafsirkan suatu situasi.
Kemudian menurut Max Weber setiap surat kabar/media cetak modern
memiliki apa yang disebut “Institution Character” yaitu memiliki sifat-sifat
kelembagaan, sebagai suatu lembaga social surat kabar memiliki kepribadian
sendiri. Inti dari kedua pengertian yang dikemukakan itu adalah bahwa pada
keduanya terdapat pengakuan adanya sifat kelembagaan pada surat kabar/media
cetak. 38
Kini di negara-negara berkembang yang non komunis, pers menikmati
derajat kebebasan yang beraneka ragam, misalnya bersifat mesti menyensor diri
sendiri (self censorship). Kebebasan pers benar-benar dinikmati oleh media yang
hidup di negara-negara yang berbahasa laporan most English speaking dan
negara-negara Eropa Barat.39
Di Indonesia sendiri sejarah pers sudah ada sejak munculnya media cetak
berawal pada masa kolonial pemerintahan Hindia Belanda. Ada empat belas surat
kabar, dan enam terbitan berkala yang beredar di Hindia Belanda pada tahun
1900.40 Terbitan berkala pertama milik pribumi yaitu Soenda Berita terbit pada 17
Agustus 1903, namun Soenda Berita yang pertama kali dimiliki, diedit, dan
dikelola oleh pribumi ini hanya bertahan selama dua tahun.41
Secara umum setelah tahun 1900-an, banyak berkembang majalah baru.
Majalah mulai berfokus pada ide atau genre tertentu. Ada majalah khusus wanita
38

Ibid, h. 23
Septiawan Santana K, h. 13.
40
Ahmat Adam, Sejarah Awal Pers dan Kebangkitan Kesadaran Keindonesiaan, (Jakarta:
Hasta Mitra Pustaka Utan Kayu 1995), h. 184.
41
Ibid, h. 186.
39

atau majalah bisnis. Ada juga majalah berita yang terbit mingguan dan berfokus
pada berita dan analisa.
Pada tahun 1990-an, majalah mulai memasuki era komputerisasi. Terdapat
desktop publishing, yaitu proses editing peletakkan atau memasukkan foto
majalah dalam komputer desktop.42 Era ini juga semakin memodernisasi sistem
pengiriman atau penyebaran majalah pada khalayak. Dan media cetak pun mulai
tersegmentasi pada khalayak tertentu.

42

http://ekawenats.blogspot.com/2007/03/buku-dan-majalah-memahami

perkembangan.html, di ambil pada tanggal 17 Mei 2009, pukul 14:00 wib.

BAB III
GAMBARAN UMUM

A. Sejarah Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Jakarta
Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Jakarta menjadi fakultas yang
dahulu bernama Fakultas Dakwah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta. Sekarang UIN Syarif Hidayatullah Jakarta telah memiliki 10
fakultas yaitu : Ilmu Tarbuyah dan Keguruan, Adab dan Humaniora, Ushuluddin
dan Filsafat, Syariah dan Hukum, Dakwah dan Komunikasi, Dirasat Islamiyah,
Psikologi, Ekonomi dan Ilmu Sosial, Sains dan Teknologi, Ilmu Kedokteran dan
Kesehatan Masyarakat, serta Program Pasca Sarjana (Program Magister S2), dan
Program Doktor S3.

Fakultas Dakwah dan Komunikasi adalah fakultas yang merupakan
pengembangan dari Jurusan Dakwah pada Fakultas Ushuluddin IAIN Syarif
Hidayatullah, yang secara resmi dibuka pada tahun akademik 1990/1991 diawali
dengan membuka satu jurusan yaitu, Penyiaran dan Penerangan Agama (PPA).
Tahun 1992/1993 Fakultas Dakwah membuka Jurusan Bimbingan Penyuluhan
Masyarakat (BPM) lalu pad tahun 1994/1995 berganti nama menjadi Bimbingan
Penyuluhan Agama (BPA). Tahun 1996/1997 terjadi perubahan nama kembali,
Jurusan PPA berganti menjadi Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI)
dan Jurusan BPA berubah menjadi Bimbingan Penyuluhan Islam (BPI).

Pada tahun akademik 1997/1998 Fakultas Dakwah membuka Jurusan
Manajemen Dakwah (MD), dan setahun kemudian Fakultas Dakwah membuka

Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam (PMI). Fakultas memiliki 4 jurusan
yaitu, KPI, BPI, MD, dn PMI. Tahun akademik 1998/1999 Fakultas Dakwah dan
Komunikasi juga membuka non-reguler.

Sejalan dengan tuntutan kebutuhan unutk ikut menyelesaikan problematika
sosial menyangkut masalah kemiskinan, anak jalanan, narkoba, konflik etnis,
maka pada tahun akademik 2003/2004 dibuka Konsentrasi Kesejahteraan Sosial.
Konsentrasi ini dibuka bekerjasama dengan Mc.Gill University. Pada tahun
2004/2005 dibuka pula Konsentrasi Jurnalistik yang berada dibawah Jurusan
Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI).43

B. Visi dan Misi

Adapun Visi dan Misi Fakultas Dakwah dan Komunikasi adalah sebagai
berikut :

Visi:

Menjadikan Fakultas Dakwah dan Komunikasi sebagai pusat keunggulan
dalam keilmuan dakwah.

Misi:

1. Menyelenggarakn pendidikan dan pengajaran dalam Ilmu Dakwah dan
Komunikasi.
2. Melakukan penelitian di bidang Dakwah dan Komunikasi.

43

Sumber: Panduan Akademik Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta

3. Melaksanakan pengabdian pada masyarakat dalam rangka mengamalkan ilmu
Dakwah dan Komunikasi untuk kepentingan masyarakat.
4. Melaksanakan kerjasama dengan berbagai pihak yang terkait dengan Fakultas
Dakwah dan Komunikasi baik di dalam maupun luar negeri.
5. Melakukan pembinaan akhlak mulia.

C. Struktur Organisasi

Fakultas Dakwah dan Komunikasi adalah salah satu unsur pelaksana
akademik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang melaksanakan sebagian tugas dan
fungsi UIN yang berada dibawah Rektor. Susunan organisasi Fakultas Dakwah
dan Komunikasi terdiri dari :

1. Dekan dan pembantu Dekan
2. Senat Fakultas
3. Jurusan/Program Studi/Konsentrasi
4. Bagian Tata Usaha

Bagan Struktur organisasi Fakultas Dakwah dan Komunikasi

Senat Fakultas

Dekan

Pemb. Dekan
Bid. Akademik

Pemb. Dekan
Bid. Adm Umum

Pemb. Dekan
Bid. Kemahasiswaan

Kabag. Tata Usaha

Kasubag
Akd & Kemhs

Kasubag
Umum

Kasubag
Kepeg & Keu

Kajur KPI

Kajur BPI

Kajur MD

Sekjur KPI

Sekjur BPI

Sekjur MD

Sekjur PMI
Ket/Sek
Kons. Kessos

Ket/Sek
Kons. Jurnalistik

Dosen

Kajur PMI

Lab./Perpust

Bad.Eks. Mhs

Mahasiswa

D. Sejarah Majalah Intisari

Berawal dari 45 tahun silam PK Ojong pendiri majalah intisari
bekerjasama dengan Jakob Oetama, yang saat itu adalah mahasiswa doctoral di
Fakultas Sospol Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Lalu disepakatilah
majalah itu akan terbit bulanan, bersifat informasi yang menghadirkan

pengetahuan populer. Dengan niat untuk menjawab kehausan masyarakat
Indonesia akan bahan bacaan akibat politik isolasi informasi internasional.

Majalah ini boleh dibilang merupakan majalah informasi dan pengetahuan
pertama di Indonesia, yang kira-kira setingkat dengan Riders Digest. Ada banyak
sekali pembahasan ilmu pengetahuan populer di majalah itu, tidak hanya itu,
seperti rubrik bahasa yang dulu diasuh oleh JS Badudu, belajar matematika
dengan teka-teki pada rubrik tolong dong, belajar Kelirumologi dengan Jaya
Suprana, ada kolom Science yang diasuh oleh Yohanes Surya dan rubrik-rubrik
lainnya.44

Seperti yang ditulis oleh Lily Wibisono pemimpin redaksi majalah
Intisari, yang dimuat di koran Kompas pada 18 Agustus 2008, bahwa majalah
intisari edisi perdana lahir tak berbaju. Maksudnya, sampulnya cuma halaman
daftar isi tanpa cover, dan kertas yang digunakan pun kertas koran. Edisi perdana
itu terbit pada 17 Agustus 1963, bertepatan dengan hari ulang tahun kemerdekaan
Indonesia. Tahun ini majalah Intisari memasuki usia 46 tahun.

Pada edisi nomor 6,