Analisis isi pesan dakwah pada rubrik kisah sejati Majalah Annida edisi Januari - Maret 2008

(1)

Skripsi diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Komunikasi (S. Kom I)

Oleh :

FARIDA EL LIMA NIM : 207051000359

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2014 M / 1435 H


(2)

Skripsi diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Komunikasi (S. Kom I)

Oleh :

FARIDA EL LIMA NIM : 207051000359

Di Bawah Bimbingan :

Dra. Ummi Musyarofah, M.A NIP. 197108161997032002

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2014 M / 1435 H


(3)

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata 1 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya saya atau merupakan hasil jiplakan dari orang lain, makan saya bersedia menerima saksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 16 Januari 2014


(4)

KISAH SEJATI MAJALAH ANNIDA EDISI JANUARI-MARET 2008 telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 16 Januari 2014. Skripsi telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Program Stara 1 (S 1) pada Fakultas Ilmu Dkawah dan Ilmu Komunikasi.

Jakarta, 16 Januari 2014

Sidang Munaqasyah

Ketua Merangkap Anggota Sekretaris Merangkap Anggota

Dra. Hj. Musfirah Nurlaily, MA Ahmad Fatoni, S Sos.I NIP : 197104122000032001

Anggota :

Penguji I Penguji II

Drs. H.Mahmud Jalal, MA Drs.H.S. Hamdani, MA NIP : 195204221981031002 NIP : 195503091994

Pembimbing

Umi Musyarofah, M.A NIP. 197108161997032002


(5)

i

NIM : 207051000359

Judul Skripsi : ANALISIS ISI PESAN DAKWAH PADA RUBRIK KISAH SEJATI MAJALAH ANNIDA EDISI JANUARI-MARET 2008

Skripsi ini berjudul Analisis Pesan Dakwah pada Rubrik Kisah Sejati Majalah ANNIDA Edisi Januari-Maret 2008. Pemilihan judul ini dilatar belakangi oleh majalah merupakan salah satu media cetak yang bisa dimanfaatkan untuk menyampaikan pesan dakwah. Majalah sebagai media dakwah lebih efektif dan efesien untuk mengisi wacana religi keseharian, demikian pula metode yang digunakan untuk membutuhkan waktu secara khusus untuk kegiatannya. Kapan dan dimana saja objek dakwah dapat menikmati sajian dakwah bil qolam. Tujuan dakwah adalah akhir suatu proses dakwah yang diinginkan oleh juru dakwah dari

mad’u agar menerimana dan malaksanakan dengan ikhls pesan-pesan yang di sampaikan.

Didalam sebuah majalah memiliki tujuan atau pesan moral yang terkandung dalam majalah ANNIDA tersebut, maka pesan moral lewat majalah ANNIDA biasanya lebih komunikatif, karena supaya pembaca dengan mudah memahami isinya dan mengikuti pesan-pesannya.

Perkembangan dunia dakwah saat ini tidaklah lepas dari semakin kompleks masyarakat sebagai objek dakwah. Dan penggunaan media cetak sebagai bagian dakwah dan salah satu contoh yang berkembang ramai saat ini. Seperti majalah ANNIDA pada rubrik kisah sejati.

Melihat konteks di atas maka ada beberapa pertanyaan. Pesan apa saja yang digunakan dalam rubrik kisah sejati pada majalah annida edisi Januari-Maret 2008? Dan pesan apa saja yang dominan dalam rubrik kisah sejati pada majalah annida edisi Januari-Maret 2008?

Pesan dakwah mengandung pengertian segala pertanyaan yang berupa seperangkatkat lambang yang bermakna yang bersumber dari Al-Qur’an dan Sunnah yang berupa aqidah, akhlak, dan syariah yang disampaikan untuk mengajak manusia baik individu maupun golongan melalui media lisan maupun tulisan agar mengikuti ajaran islam dan mampu mensosialisasikan dalam kehidupan dan tujuan mendapatkan kehidupan yang baik di dunia dan akhirat.


(6)

ii

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa memberikan pertolongan dan kekuatan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Sholawat serta salam marilah kita senandungkan kepada nabi besar kita Nabi Muhammad SAW juga bagi keluarga, sahabat, serta pengikutnya hingga akhir zaman.

Syukur Alhamdulillah akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul Analisis Isi Pesan Dakwah Rubrik Kisah Sejati Pada Majalah ANNIDA Edisi Januari-Maret 2008 Skripsi ini diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar S1 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Selama masa penelitian, penyusunan, dan penulis skripsi ini mendapat banyak bantuan dan dukungan dari segala pihak. Untuk itu pada kesempatan kali ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Jajaran dekanat Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi. Yang terhormat Dr. H. Arief Sebhan, MA selaku Dekan. Kajur KPI Non Regiler Almarhumah Ibu Hj. Asriati Jamil, M. Hum, Sekjur KPI Non Reguler Dra.Hj. Musfirah Nurlaily, MA. Ibu Hj. Umi Musyarrofah, MA. Bapak Drs H. Mahmud Jalal, MA dan seluruh staff pengajar dari awal hingga akhir semester penulis menuntut ilmu di kampus tercinta. Terima kasih ilmu dan wawasan yang telah diberikan.


(7)

iii

3. Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmun Komunikasi, yang namanya tidak dapat penulis sebutkankan satu persatu. Terima kasih atas ilmu dan dedikasi yang diberikan kepada penulis.

4. Seluruh staff Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi atas bantuannya selama penulis menyelesaikan jenjang study dan skripsi ini.

5. Seluruh staff Perpustakaan Utama UIN Jakarta dan Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah menyediakan buku dan fasilitas yang lain untuk mendapatkan referensi guna menunjang isi skripsi ini. 6. Seluruh Kru Annida telah banyak membantu penulis hingga selesai.

7. Kedua orang tua tercinta Bapak H.Subkian Noor dan Ibu. H. Murniyati Ibrahim yang selalu mendidik, melindungi, mendukung serta mendoakan saya dengan kasih sayang.

8. Kakak-kakakku H. Fajar Sidik, Farah El wieydad, Farid Zulkanain, Fatin El Yani, dan Kakak Iparku Muhammad Taufik serta keponakan-keponakanku yang lucu-lu Muhammad Thorik Althaf Alfaiq, Raffi Alfhat Alvino, Zifana Syamira Alkaisar. Selesainya jenjang pendidikanku saat ini, menjadi amalan yang akan terus mengalir untuk keluargaku, serta wujud langkah awal baktiku untuk terus maju dalam kehidupan ini. Semoga Allah melindungi dan memberikan kebahagian didunia maupun di akhirat.

9. Teman-teman KPI Non-Reguler angkatan 2007. Terima kasih atas kebersamaan, kesan-kesan, pengalaman bersama kalian.


(8)

iv

menyenangkan dan berarti selama 33 hari bersama kalian.

11.Pak Ahmad Syauqi Madani, Ustadz Fathi Zaz, kakakk Muhammad Kurniawan terima kasih atas ilmu yang di berikan kepada saya dalam mengajar privat. 12.Buat tanteku Tante Fitri terima kasih atas doanya sehingga penulis dapat

menyelesaikan study dengan baik.

13.Sahabatku Za’arasy Rahma, Dahliana Syahri terima kasi atas ilmunya telah mengajari penulis skiripsi dengan sabar dan ikhlas sehingga penulis dapat menyelesaikan.

14.Ade-ade kelas ku angkatan 2008 terima kasih atas doanya dan dukungannya selama ini.

Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu dalam perjalanan penulis menyelesaikan study dan skiripsi ini namun tidak mengurangi rasa hormat dan terima kasih penulis atas bantuan dan doanya selama ini.

Billahitaufiqwalhidayah

Wassalamu’aikum Wr. Wb

Jakarta, Januari 2014


(9)

v

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Pembatasan dan Rumusan Masalah ... 9

C. Tujuan Penelitian ... 10

D. Kegunaan Penelitian ... 10

E. Metode Penelitian ... 10

F. Sistematika Penulisan ... 11

BAB II LANDASAN TEORI A. Ruang Lingkup Dakwah ... 12

B. Dakwah Sebagai Bentuk Komunikasi ... 19

C. Majalah Sebagai Media Dakwah ... 21

BAB III PROFIL ANNIDA A. Sejarah Singkat An-Nida ... 25

B. Profil An-Nida ... 27

C. Visi dan Misi An-Nida ... 27


(10)

vi

2008

A. Analisi Isi Pesan Dakwah ... 30

B. Kajian Pesan dakwah ... 31

C. Komunikasi dan Dakwah ... 39

D. Surat Kabar ... 40

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 43

B. Saran ... 45


(11)

1

A. Latar Belakang

Ada beberapa kelebihan dari media cetak yang tidak dipunyai media massa lainnya seperti televisi dan radio. Informasi yang ada di media cetak dapat di baca berulang-ulang, dan dapat menjadi dokumen untuk penelitian.

Berbagai macam bentuk dan wajah media massa hadir dalam kehidupan masyarakat saat ini, masyarakat pun dapat memilih media mana yang menarik perhatiannya dengan melihat keefektifan kemasan sajian media tersebut. Menyadari bentuk pemilihan terhadap media tersebut perusahaan media mengkemas isi medianya dengan variasi rubrik.

Seiring dengan perkembangan zaman, perkembangan media cetak maupun elektronik di Indonesia mengalamai kemajuan begitu pesat. Hal ini

dipicu karena ‘’kehausan’’ masyarakat akan informasi yang ingin segera diketahui sehingga kalangan media terus berlomba memberikan informasi yang terbaik untuk masyarakat.

Untuk memenuhi kebutuhan informasi tersebut,masyarakat mempunyai banyak pilihan media, seperti : surat kabar, majalah, tabloid, radio, televisi. Dan sebagainnya. Untuk majalah sendiri dari segi isinya ada majalah pria, majalah pertanian, majalah kesehatan, majalah islam, majalah anak-anak, dan sebagainya, contonya : Femina, Kartini, Hai, Popular, dan


(12)

sebagainya.Majalah-majalah tersebut mempunyai segmentasi pesan tersendiri serta mempunyai karakter tersendiri dan pengaruh yang berbeda pula.

Media massa cetak sebagai media visual menghadirkan kata-kata (verbal) dan tanda-tanda visual lain di setiap penyajian. Karya jurnalistik yang disajikan dalam bentuk tulisan bisa berupa berita, pendapat atau opini, tajuk rencana, pojok dan feature.

Salah satu media cetak yang akan diteliti oleh penulis adalah majalah Annida. Majalah annida adalah majalah yang bertajuk islami yang diambil dari ayat al-quran surat maryam : 2 yang artinya menyeru lemah lembut. Sesuai dengan keinginan awal penerbit annida yaitu ingin menyeru kepada yang haq. Majalah annida memiliki berbagai macam rubrikasi yang lebih banyak mengupas seputar masalah wanita dewasa. Rebrukasi majalah annida semakin beragam dan tidak berfokus lagi pada cerita atau kisah. Rubrik-rubrik baru bermunculan seperti konsuktasi remaja, profil remaja berprestasi, komik, kuis,dan opini lelaki dalam 1269 male yang diharapkan untuk lebih melibatkan pembaca remaja pria.

Majalah annida memfokuskan segmentasi pasar pada remaja, karena remaja muslim dewasa ini semain jauh dari nilai-nilai Isam, dan hamper bisa di bilang tidak mempunyai media yang mampu mengembalikan mereka pada nilai-nilai fitrahnya. Padahal seruan modernisasi, feminisasi dan hedonisasi dari mayoritas media saat ini memepunyai prosentase besar dalam membelokkan akhlak remaja. Untuk itu majalah annida mulai berbenah dengan mengganti beberapa rubriknya agar lebih meremaja,dengan


(13)

menampilkan cerita atau kisah islami sebagai ‘’menu’’ andalannya, sehingga bertambalah majalah annida menjadi seri kisah-kisah islami annida.

Annida merupakan salah satu produk junalistik sastra yang digunakan redakasi untuk menyampaikan pesan,harapan dan hiburan yang mempunyai keunikan dari gaya penulisan,dan penulisan juga ingin melihat bagaimana teks dalam penyeritaan tersebut sehingga nantinya mengundang perhatian dan imanijasi pembaca setelah membaca rubrik tersebut.

Website atau situs dapat diartikan sebagai kumpulan halaman-halaman yang digunakan untuk menampilkan informasi teks, gambaran diam atau gerak, animasi,suara, dan atau gabungan dari semuanya itu baik yang bersifat statis atau dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait dimana masing-masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman (hyperlink). Sedangkan www.annida-online.com adalah nama website yang memiliki keunikan tersendiri, dan website ini merupakan bentuk baru dari majalah annida.

Dalam ruang dan dimensi perkembangan ilmu pengetahuan yang berbanding lurus dengan kemajuan teknologi, nuansa perkembangan dakwah telihat jelas. Kondisi tersebut ditandai dengan berbagai penemuan baru dalam dunia ilmu pengetahuan, sementara perantara atau wadah yang tersedia pun mengalami kemajuan pesat yang memudahkan bagi masyarakat modern untuk mendapatkan informasi.

Terbukannya ruang kemajuan ini membawa angin baru bagi perkembangan umat Islam. Dari penemuan dan perkembangan tersebut tentuk


(14)

dapat dimanfaatkan sebagai media untuk kemajuan dan perkembangan umat secara umum. Sekaligus umat islam dengan mudah mendapatkan berbagai kajian dan informasi hubungan dengan keagamaan, jika dibandingkan dengan media yang digunakan para tokoh agama pada abad-abad sebelumnya. Penyajiannya juga dapat dengan mudah diketahui sebab susunan pesan yang disampaikan dengan mudah dapat dianilisis dan semakin memudahkan umat untuk mengetahui secara umum. Diantara berbagai kemajuan tersebut, media internet adalah salah satunya. Keberadaan internet sebagai media informasi dan komunikasi menjadi jalur alternative, internet memiliki kelebihan dibandingkan dengan media lainnya. Disamping memiliki kelebihan tersendiri

dibandingkan media lain, internet pun bisa menjadi ‘’dunia lain’’ dalam

dimensi kehidupan manusia. Sebab bukan menjadi rahasia umum ketika kehadirannya mampu memberikan informasi apapun dalam kehidupan sosial masyarakat.

Keberagaman ruang lingkup kehidupan sosial, secara otomatis seharusnya diikuti dengan dan keluasan dalam menyampaikan gaya bahasa. Secara lisan ataupun tulisan, keduannya tidak bisa lepas dari penguasaan sistematika pesan. Sebab dalam penyajian dan penyampaiannya para pemuka agama atau pendakwah seringkali kaku dalam bahasa yang semestinya menemukan alternative sebagai jalan keluar. Dari berbagai persoalan yang dihadapi, pemahaman akan pesan dakwah dalam kerangka menemukan ruang komunikatif sering menjadi persoalan klasik di lingkungan masyarakat khusunya masyarakat yang minim dalam pengetahuan.


(15)

Dalam ranah memasifkan sistematisasi pesan dakwah khususnya dan ajaran agama secara umum inilah yang menjadikan ruang komunikasi dakwah dan masyarakat senantiasa menjadi sorotan banyak kalangan tak terkecuali para juru dakwah. Formulasi dan format dakwah seharusnya selalu menemukan ruang dan dimensi baru dalam mengikuti perkembangan zaman, dunia pengetahuan dan teknologi. Tanpa didukung oleh akumulasi pehaman yang komplit, yang ditopan oleh media dan teman-teman yang ilmu pengetahuan dan teknologi kemudian disesuaian dengan keberadaan realitas sosial masyarakat, maka masifitas pesan dakwah sebagai panggilan atau seruan suci akan sulit menemukan titik saran yang mengarah pada jalan hikmah. Menurut Jalaluddin Rakhmat, dalam beberapa penelitian ekperimental menelaah efek organisasi pesan pada pengingatan dan perubahan sikap. Audiens lebih mudah mengingat pesan yang tersusun, walaupun organisasi pesan kelihatan tidak mempengaruhi kadar perubahan sikap1. Dengan demikian retorika menunjukkan cara-cara menyusun pesan dengan mengikuti pola yang disarankan Aristoteles. Retorika mengenal enam macam organisasi pesan : deduktif, induktif, kronologis, logis, spasial, dan topical2. Sebagaimana yang dikatakan Kun Wardhana Abiyoto, Ketua MIFTA (Muslim Information Technology Association) bahwa dari sisi dakwah , kekuatan media internet sangat potensial untuk dimanfaatkan. Mengingat internet dapat mempererat ikatan ukhwah Islamiyah yang terkadang dibatasi oleh ruang

1

Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi (Bandung:Remaja Rosdakarya, 2005), hlm. 295

2


(16)

lingkup wilayah, sehingga internet dapat dioptimalkan oleh ummat Islam secara luas3.

Disamping itu internet menjadi factor yang sangat penting dalam rangka pengembangan wacana pemberitaan, sehingga internet berpotensi untuk dimanfaatkan secara luas dan membuka peluas pengaksesan, pengelolaan dan pendayagunaan informasi. Dalam proses tersebut menggunakan system komunikasi dan informasi Hipertext atau sering disebut WEB. Dari berbagi website di internet yang berisi seputar informasi dunia islam adalah www.annida-online.com sebuah organisasi yang ingin menjadi generasi muda Islam sebagai generasi muda yang sholeh. Berwawasan luas sekaligus mempersiapkan potensi profesionalitas dalam menangani problematika ummat. Situs pada dasarnya tidak jauh berbeda dengan situs-situs lain yang bergerak dibidang dakwah Islam. Akan tetapi, dalam menampilkan dakwahnya situs ini memberikan tawaran yang lebih menenkankan pada pesan dalam bentuk visualisasi berbagai agenda yang pernah dilakukan selanjutnya di berikan sebuah uraian subtansi tentang nilai-nilai moralitas yang terkandung dan dapat diraih dalam setiap kegiatan. Harapannya dengan tampilan tersebut dapat menjadi stimulasi awal bagi kalangan remaja. Selanjutnya secara tidak langsung situs ini mengarahkan kalangan remaja pada alternative-alternatif gaya hidup yang secara mental mnengandung nilai dan norma yang positif.

3 Kun Wardhana, ‘’Umat Islam Wajib Kuasi Ilmu Teknologi’’, diakses dari

Http:/www.republika.co.id/suplemen/cetak d-tail.asp?=5&id= 145794&kat Id= 10& kat ldl= 147 & kat id2= 269. Diakses tgl. 25/o9/07


(17)

Secara lebih jauh Islam menyadari bahwa dalam transformasi kedalam ruang individu membutuhkan langkah-langkah yang sesuai, sebagaimana telah diatur dalam Al-Qur’an dan Al-Hadits, sehingga proses transformasi tersebut (dakwah) tidak bersifat kaku, statis dan pemaknannnya hanya sebatas penyampaian melalaui mimbar saja (khutbah atau baligh). Sesuai dengan perkembangan zaman dan pengetahuan manusia, dalam penyampain pesan atau nilai (transformasi) dibutuhkan media untuk mengefektifkan proses pesan dakwah sekaligus disesuaikan dengan perkembangan sains dan teknologi modern.

Keterbukaan Islam pada perkembangan sosial kebudayaan ini membuka ruang kepada masyarakat khususnya generasi muda untuk mampu memanfaatkan nilai positif yang dimilikinya.Merumuskan, mensistematikakan pesan-pesan atau nilai-nilai agama selanjutnya mampu menstransformasikan (mendawahkan) dalam berbagai hal, sikap dan perilaku dengan memanfaatkan media yang ada sebagi jembatan untuk kemaslatan ummat secara universal.

Rubrik adalah kepala karangan (ruang tetap) dalam media cetak baik surat kabar maupun majalah.Rubrik dalam surat kabar misalnya tajuk rencana, surat pembaca, atau dongen anak. Selain dalam surat kabar, rubrik dimuat dalam majalah.

Isi rubrik ada yang secara jelas ditampilkan oleh penulis (tersurat) dan ada yang tidak secara jelas ditampilkan oleh penulis (tersirat). Isi rubrik merupakan pokok masalah yang dibicarakan dalam rubrik. Rubrik memumat isi dan pesan yang ingin disampaikan penulis kepada pembaca. Isi rubrik


(18)

merupakan hal pokok yang dibahas dalam rubrik. Sementara itu pesan rubrik merupakan anjuran atau nasihat penulis yang terdapat dalam rubrik yang ditunjukkan kepada pembaca.

. Melihat dari permasalahan diatas, maka meneliti mencoba

menganalisis rubrik ‘’kisah sejati’’ baik dari segi penulisan maupun makna

yang terkandung didalamnya. Penulis juga ingin melihat bagaimana teks dalaqm pemberitaan tersebut.penulis bermaksud mengadakan penelitian ilmiah yang dituangkan dalam skripsi berjudul

‘’Analaisis Isi Pesan Dakwah Pada Rubrik Kisah Sejati Majalah ANNIDA edisi Januari-Maret 2008’’.

B. Batas dan Rumusan Masalah

Batasan masalah diperlukan dalam penelitian ini karena untuk menghindari pembiasaan dalam penelitian. Penelitian ini mengenai analisis isi pesan dakwah pada rubrik ‘’ Kisah Sejati’’ majalah ANNIDA edisi Januari -Maret 2008

Adapun untuk menjawab analisa dapat dirumuskan dengan pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut :

1. Bagaimana upaya yang dilakukan rubrik Kisah Sejati apda majalah ANNIDA agar menarik simpati pembaca dalam rubric tersebut?

2. Bagaimana penyajian teks pada rubrik Kisah Sejati pada majalah ANNIDA?


(19)

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pokok permasalahan di atas, ada beberapa tujuan yang ingin dicapai dari penelitian terhadap majalah rubric kisah sejati

1. Untuk memahami isi rubrik Kisah Sejati pada majalah ANNIDA

2. Untuk memehami isi penyajian teks yang ditampilkan dalam rubrik Kisah Sejati pada majalah ANNIDA

D. Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah : 1. Kegunaan Akademis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi teoritis, dan dapat berguna bagi pengembasngan pengetahuan ilmiah di bidang dakwah. Serta dapat menjadi tambahan referensi ilmiah tentang penelitian terhadap media massa cetak, melalui rubrikassinya.

2. Kegunaan Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan motivasi besar terhadap para pelaku dakwah untuk meningkatkan kemampuannya dalam keterampilan menulis. Sehingga dapat di manfaatkan dan menguasai media massaak, agar pesan dakwah dapat diterima secara meluas, dan peran media massa dalam mengembang misi dakwah dapat terealisasikan.

E. Metodologi Penelitian

Dalam skripsi ini, penulis menggunakan metode analisis isi yang merupakan salah satu alternative teknik penelitian untuk memperoleh


(20)

gambaran isi pesan selain analisis kuantitatif. Melalui analisis isi pesan tidak hanya mengetahui isi pesan yang di sampaikan juga bagaimana pesan itu di sampaikan. Karena analisis wacana merupkaan studi struktur pesan. Dalam analisisnya, analisis isi pesan dakwah lebih bersifat kualitatif, karena analisis isi pesan lebih menenkankan pemaknaan teks daripada penjumlahan unit kategori seperti dalam analisis isi kuantitatif.

F. Sistematika Penulisan

Agar penulisan dalam penulisan skripsi ini bersifat sistematis maka penulis membaginya menjadi lima bab. Adapun sistematikanya sebagai berikut:

BAB I PEDAHULUAN, berisi tentang latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan

BAB II LANDASAN TEORI, berisi pengertian dakwah, unsure-unsur dakwah terdiri dari: subjek, objek, materi, metode, media, dan tujuan dakwah, bulletin sebagai media dakwah

BAB III PROFIL ANNIDA, berisi sejarah,visi,misi, struktur redaksi

BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS, bersisi Analisis Isi Pesan Dakwah, Kajian Pesan dakwah, Komunikasi dan Dakwah, Surat Kabar


(21)

11

A. Ruang Lingkup Dakwah 1. Pengertian Dakwah

Secara etomologi dakwah berasal dari bahasa arab da’a,yad’u,

da’watan yang artinya menyuru, memanggil, mengajak, dan menjamu.

Dan yang kedua yang artinya memanggil, mendo’a dan memohon4 . Sedangkan definisi dakwah secara terminology (istilah) mengandung arti yang beraneka ragam. Hal ini tergantung dari sudut mana para ahli ilmu Dakwah dalam memberikan pengertian atau definisi dakwah itu sendiri. Sehingga antara definisi menurut ahli yang satu dengan yang lain dengan senantiasa terdapat perbedaan dan kesamaan. Untuk lebih jelasnya di bawah ini penulis akan menyajikan beberapa definisi dakwah :

a. Menurut M. Quraish Shihab, dakwah adalah seruan atau ajakan kepada keinsyafan atau usaha mengubah situasi kepada situasi yang baik dan sempurna, baik terhadap pribadi mauupun masyarakat5. b. Menurut Syeikh M. Abduh, ringkasnya dakwah adalah menyeru

kepada kebaikan, dan mencegah dari yang mungkar adalah fardhu yang diwajibkan kepada setiap muslim6.

4

Mahmud Yunus, Kamus Arab-Indonesia, (Jakarta: Hidakarya Agung, 1990), h,127

5 Quraish Shihab, Membumikan Al-Qur’an ; Fungsi dan Peran Wahyu dalam

Kehidupan Masyarakat (Bandung: Mizan, 1996), Cet. Ke-XIX, h.194

6

Sayyid M. Nuh, Dakwah Fardiyyah dalam manhaj Amal Islami, (solo: Citra Islami Perss, 1996) Cet. Ke-1, h. 13-14


(22)

c. Syeikh Abdullah Ba’lawi Al-Haddad mengatakan bahwa dakwah adalah mengajak, membimbing, dan mempimpin orang yang belum mengerti atau sesat jalannya dari agama yang benar untuk diahlikan ke jalan ketaatan kepada Allah, beriman kepadanya serta mencegah dari apa yang menjadi lawan dari kedua hal tersebut, kemaksiatan dan kekufuran.

d. Menurut Hamka, dakwah pada dasarnya berkonotasi positif yang

subtansinya terletak pada aktifitasnya memerintahkan yang ma’ruf dan

mencegah perbuatan munkar.

e. Pendapat Syeikh Ali Mahfudz, dakwah yaitu mengajak manusia untuk mengajar kebaikan dan mengikuti petunjuk, menyuruh mereka berbuat baik dan melarang mereka berbuat jelek, agar mereka mendapat kebahagian dunia dan akhirat7.

f. Arifin, M.Ed. mengatakan dakwah mengandung pengertian sebagai suatu kegiatan ajakan, baik dalam bentuk lisan, tulisan, tingkah laku dan sebagainya yang dilakukan secara sadar dan terencana dalam usaha mempengaruhi orang lain secara individual atau kelompok, supaya timbul dalam dirinya sesuatu pengertian, kesadaran, sikap penghayatan serta pengalaman terhadap ajaran agama sebagai pesan yang disampaikan padanya tanpa unsure paksaan8.

Dari definisi tersebut di atas dapat persamaan dan perdeaan. Namun dapat disimpulkan bahwa dakwah adalah suatu usaha atau proses

7

. Hasanuddin, Hukum Dakwah : Tinjauan Aspek Hukum dalam Berdakwah di Indonesia, (Jakarta : Pedoman Ilmu Jaya, 1996), h. 28

8


(23)

yang diselenggarakan dengan sadar dan terencana dan usaha yang dilakukan adalan mengajak ummat manusia ke jalan Allah, memperbaiki situasi yang lebih baik. Usaha tersebut dilakukan dalam rangka mencapai tujuan tertentu, yakni agar manusia hidup dengan penuh kebahagiaan dunia akhirat tanpa adanya unsure paksaan.

2. Tujuan Dakwah

Kegiatan dakwah merupakan suatu proses dalam rangka mencapai tujuan tertentu, tujuan ini dimaksudkan untuk memberikan pedoman bagi gerak langkah para juru dakwah agar memiliki langkah yang jelas. Tujuan dakwah yaitu akhir suatu proses dakwah yang diinginkan oleh juru

dakwah (da’i) dari mad’u agar menerima dan melaksanakan dengan ikhlas

pesan-pesan yang disampaikan.

Syekh Ali Mahfudz merumuskan, bahwa tujuan dakwah ada lima perkara yaitu :

a. Menyiarkan tuntunan Islam, membentulkan aqidah dan meluruskan amal perbuatan manusia, terutama budi perkertinya.

b. Memindahkan hati dari keadaan yang jelek kepada keadaan yang baik. c. Membentuk persaudaraan dan menguatkan tali persatuan dari antara

kaum muslimin.

d. Menolak faham atheinisme, dengan mengimbangi cara-cara mereka bekerja.

e. Menolak syubhat-syubhat, bid’ah dan khurafat atau kepercayaan yang tidak bersumber dari agama dengan mendalami ilmu Ushuluddin9.

9

Hasanuddin, Hukum Dakwah : Tinjauan Aspek Hukum dan Berdakwah di Indonesia, (Jakarta : Pedoman Ilmu Jaya, 1996), Cet. Ke-1, h. 33-34


(24)

3. Subjek, Objek, dan Materi Dakwah

Dalam hal ini yang dimaksud dengan subjek dakwah adalah orang, pelaku atau juru dakwah. Mengenai pengertian juru dakwah itu sendiri ada beberapa pakar yang beberapa pendapat :

a. Menurut A. Hasymi, juru dakwah yaitu penasehat, para pempimpin dan pemberi ingat, yang member nasihat dengan baik yang mengarah dan berkhotbah, yang memusatkan jiwa raganya dalam wa’ad dan

wa’id (berita gembira dan berita siksa) dan dalam membicarakan tentang kampong akhirat untuk melepaskan orang-orang yang karam dalam gelombang dunia10.

b. HMS. Nazaruddin Latief : Ahli da’I ialah muslim dan muslimat yang menjadikan dakwah sebagai suatu amaliyah pokok baginya Tugas

Ulama. Ahli dakwah ialah wa’ad, mubaligh mustamain (juru penerang)

yang menyeru, mengajak dan memberi pengajarang dan pelajaran agama islam.11

c. Menurut M. Nasir, pembawa dakwah(petugas dakwah) ialah orang yang memperingatan atau memanggil supaya memilih yakni memilih jalan dengan membawa keuntungan12.

Dakwah tidak lepas dari sasaran dakwah, yakni Mad’u. yang dimaksud objek dakwah atau sasaran dakwah ialah semua manusia baik itu pribadi maupun kelompok. Karena yang diseur oleh da’I adalah seluruh

10

Alwisral Imam Zaidillah, Khaidir Khatib Bandaro, Strategi Dakwah Dalam

Membentuk Da’I dan Khotib Profesional, (Jakarta : Radar Jaya Offset, 2002), Cet . ke-1, h. 35

11

Ibid, h.36

12


(25)

manusia dengan keanekaragaman tanpa unsur perbedaan. Maka untuk keberhasilan dakwahnya da’I perlu mengenal mad’unya.

Menurut Asmuni Syukir dalam bukunya dalam bukunya Dasar-Dasar Strategi Dakwah Islam, segara global materi dakwah dapat diklasifikasikan menjadi tiga hal pokok, yaitu :

a. Masalah Aqidah

Aqidah dalam islah adalah bersifat I’tiqad bathiniyah yang mencakup masalah-masalah yang erat hubungan dengan rukun iman. Di bidang aqidah ini pembasahannya bukan saja tertuju pada masalah-masalah yang wajib di-imani,akan tetapi materi dakwah meliputi masalah-masalah yang dilarang sebagai lawannya,misalnya syirik (menyekutukan adanya tuhan), ingkar dengan adanya tuhan dan sebagainya.

b. Masalah Syariah

Syariah dalam islam adalah berhubungan erat dengan amal lahir (nyata) dalam rangka menaati semua peraturan atau hukum Allah guna mengatur hubungan antar manusia dengan Tuhan dan mengatur pergaulan hidup antar sesama manusia.

c. Masalah Budi Pekerti (Akhlaqul Karimah)

Masalah akhlak dalam aktivitas dakwah (sebagai materi dakwah) merupakan pelengkap saja,yakni untuk melengkapi keimanan dan keislaman seseorang. Meskipun akhlak ini berfungsi sebagai pelengkap, bukan berarti masalah akhlak kurang penting dibandingkan


(26)

dengan maslah keimanan, akan tetapi akhlak adalah sebagai penyempurna keimanan dan keislaman.13

4. Metode Dakwah

Dalam membahas pengertian metode dakwah ini ada beberapa pendapat para ahli yang perlu kita cermati yaitu:

a. Dr. Abdul Karim Zaidan : metode dakwah adalah suatu ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan cara penyampaian (tabligh) dan berusaha melenyapkan gangguan-gangguan yang akan meringtangi.

b. Drs. KH. Syamsuri Sidiq : metode berasal dari bahasa latin methodos

yang artinya : ‘’cara’’ atau cara bekerja, di Indonesia sering dibaca

motede. Logis juga dari bahasa latin artinya ‘’ilmu’’ ,lalu menjadi kata majemuk methodology artinya ilmu cara kerja. Jadi metodologi dakwah dapat diartikan ilmu cara berdakwah.

c. Drs. Salahudin Sanusi :Methode berasal dari methodus yang artinya

‘’jalan ke metode’’ yang telah dapat pengertian yang diterima oleh umum yaitu cara-cara, prosedur atau rentetan gerak usaha tertentu untuk mencapai suatu tujuan. Metode dakwah ialah cara-cara penyampaian ajaran islam kepada individu, kelompok,ataupun masyarakat supaya jalan itu dengan cepat dimiliki, diyakini, serta dijalankan.

13

Asmuni Syukir, Dasar-Dasar Strategi Dakwah Islam, (Surabaya : Al- Ikhlas, 1983), h. 63


(27)

d. Drs. Abdul Kadir Munsyi : Metode artinya cara untuk menyampaikan sesuatu. Yang dinamakan metode dakwah ialah cara yang dipakai atau digunakan untuk memberikan dakwah. Metode ini penting untuk mengantarkan kepada tujuan yang akan dicapai.14

Dari beberapa definisi metode dakwah yang disebutkan di atas, dapat kita cermati bahwa pendapat beberapa ahli tersebut mempunya beberapa persamaan. Yaitu pengertian metode dakwah sebagai cara yang dipakai dalam menyebarkan dakwah.

Banyak ayat al-qur’an yang mengungkapkan masalah dakwah. Namun, dari sesekian banyak ayat itu, yang dapat dijadikan sebagai acuan utama dalam prinsip metode dakwah secara umum adalah surat an-Nahl ayat 125, yang artinya sebagai berikut :









Artinya: ‘’Serulah manusia kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu dialahlah yang lebih mengetahui siapa yang tersesat di jalan-Nya dan Dialah yang mengrtahui orang-orang yang

dapat petunjuk.’’

Dari perntaan ayat 125 surat An-Nahl tersebut dapat dijelaskan bahwa seruan dan ajakan menuju jalan Allah (din al-Islam) harus menggunakan metode-metode al-hikmah, al-mauidzah al hasanah, dan mudajalah bi al-lati hiya ahsan.

14

Alwisral Imam Zaidallah, Strategi Dakwah Dalam Membentuk Da’I dan Khotib Profesional (Jakarta : Kalam mulia, 2002), Cet. Ke-1, hal. 36


(28)

Menurut ibnu Rusyd, dakwah dengan hikmah artinya dakwah dengan pendekatan substansi yang mengarah kepada filsafah, dengan nasihat yang baik , yang berarti dengan retorika yang efektif dan popular, dan dengan mudajalah yang lebih baik maksudnya ialah metode dialektis yang unggul.15

B. Dakwah Sebagai Bentuk Komunikasi

Komunikasi berasal dari bahasa inggris yaitu communication, communication, dan bersumber dari kata communis yang berarti sama, maksud sama di sini adalah sama makna.16

Namun definisi komunikasi banyak diungkapkan oleh beberapa pakar

komunikasi. Menurut Hovland, ‘’communication is the process to modify the behavior of other individuals’’.Komunikasi merupakan suatu proses menyampaikan stimulis oleh komunikator untuk mengubah tingkah laku komunikan.Sedangkan Harold, D.Laswell mengungkapkan definisi komunikasi dalam bentuk runtutan pertanyaan yaitu : Who Say What In Which Channel To Whom With What Effect.17

Paradigm Laswell menunjukkan bahwa komunikasi merupakan lima unsur jawaban, yaitu :

Who : Komunikator Say What : Pesan

15 Asep Muhidin, Dakwah Dalam Prespektif al-Qur’an : Studi kritis atas Visi, Misi, dan

Wawasan, (Bandung : Pusaka Setia, 2002), Cet. Ke-1, Hal. 165

16

Onong Uchjana Effendi , op. cit., h. 9

17


(29)

In wich channel : Media To Whom : Komunikan With what effect : Efek

Apabila pertanyaan tersebut dikaitkan dengan dakwah, maka akan diperoleh bentuk rumusan pertanyaan sebagai berikut :

Who : Da’i

Say What : Pesan (bersumber dari al-Qur’an dan Sunnah) In Which Chaneel : Media Dakwah

To Whom : Mad’u

With what Effect : Perubahan tingkah laku

Maka dari penjelasan di atas, dapat diketahui bahwa dakwah adalah bentuk aktifitas yang sama dengan komunikasi, yaitu mengajak ataupun mempengaruhi orang lain dengan menyampaikan sebuah pesan. Perbedaan dakwah dengan komunikasi terletak pada muatan pesan. Pada komunikasi, bersifat netral sedangkan pada dakwah, pesan yang disampaikan mengandung nilai agama dan nilai-nilai keteladanan.

Dari sudut komunikator dan komunikasi, maka komunikasi pun dibagi menjadi beberapa bentuk, yaitu komunikasi antar pribadi artinya antar individu dengan individu lainnya, komunikasi kelompok, dan komunikasi massa. Proses komunikasi dalam setiap bentuk ini pun berbeda-beda.

Proses komunikasi tersebut dibagi menjadi dua tahap, yaitu secara primer dan secara sekunder. Proses komunikasi secara primer adalah proses menyampaikan pikiran atau perasaan kepada orang lain dengan menggunakan


(30)

lambang atau symbol. Lambang yang menjadi media primer dalam proses komunikasi adalah bahasa, kial, isyarat, gambar, warna, dan lainnya.18

Sedangkan proses komunikasi secara sekunder, pada umumnya adalah proses komunikasi yang dilakukan dengan menggunakan media perantara, dan biasanya terjadi apabila komunikan dalam jumlah banyak, dan tidak berada dalam satu wilayah dengan komunikator, atau disebut juga komunikasi massa.

C. Majalah Sebagai Media Dakwah

Sebagai sarana bagi terjadinya proses komunikasi massa, media massa yang kita kenal saat ini dibagi menjadi media cetak dan media elektronik. Kedua jenis media massa tersebut sangat membantu untuk menyebarkan suatu informasi atau pesan. Sehingga untuk efektivitas penyampain pesan dakwah terhadap khalayak, maka dibutuhkan media massa sebagai sarananya.

Media cetak merupakan salah satu media massa yang memiliki usia tertua. Pertma kali hadir, media massa cetak tampil dengan desain yang sederhana, dicetak dengan tinta hitam saja. Tetapi sekarang telah mengalami perkembangan dan kemajuan yang pesat sehingga tidak aneh jika media massa cetak lahir dalam penampilan full colour.19

Pengembangan metode dakwah islam harus sesuai dengan perkembangan masyarakat. Perkembangan masyarakat pun terjadi akibat perkembangan teknologi dan informasi. Untuk itulah perlu adanya sarana yang efektif sebagai media dakwah. Media massa baik cetak atau pun

18

Ibid, h. 11

19

Onong Uchjana Effendi Dinamika Komuniksi, (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 1993), Cet. Ke-3 h. 56


(31)

elektronik pun harus dimanfaatkan sebaik mungkin untuk kegiatan dakwah. Hal ini mengisyaratkan agar para da’I memiliki penampilan dibidan pers dan jurnalistik.

Media cetak pada dasarnya merupakan media komunikasi massa yang mampu mengadakan perubahan dalam masyarakat, baik pola pikir maupun perilakunya. Keunggulan dakwah melalui media cetak diantaranya adalah lebih dalam pengaruhnya dari pada gelombang suara lisan dan pidato, tulisan atau sari pena seorang pengarang cukup berbicara satu kali dan akan melekat terus dalam hati serta bisa menjadi buah tutur setiap hari, bahasa tulisan lewat media cetak lebih rapi dan teratur dari pada bahasa lisan karena penulis adalah berfikir dengan teratur, pembaca bisa membacanya berulang-ulang hingga meresapi dan dapat diproduksi lagi (digunakan kembali).20

Metode yang dibutuhkan untuk dakwah melalui media cetak adalah dakwah bi al-qalam. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa dakwah bi al-qalam adalah metode dakwah melalui tulisan. Tulisan kemudian akan mudah diterima oleh masyarakat dengan menggunakan media cetak.

Untuk melaksanakan dakwah bi al qalam, seorang da’I membutuhkan pengetahuan luas tentang ajaran islam dan juga realitas sosial. Selain itu ia juga harus memiliki kemampuan dan keterampilan berbahasa secara tertulis dengan baik dan benar. Karena menggunakan ragam tulis, bukan ragam lisan, dakwah tulisan hendaknya jelas, lugas dan komunikatif supaya pembaca dengan mudah dapat memahami isinya dan mengikuti pesan-pesannya.21

20

Suf Kasman Jurnalisme Universal; Menelusuri Prinsip-Prinsip dakwah Bi Al-Qalam dalam Al-Qur’an, (Jakarta: Teraju, 2004), h. 127-129

21

Study Rizal Elka, Jurnal Kajian Dakwah dan Masyarakat; Dakwah Bi Al-Qalam Dasar-Dasar dan Penyajiannya, (Dakwah: Vol. 2, No. 1, Juli 2000)


(32)

1. Pengertian Majalah

Salah satu media dakwah adalah dalam bentuk media cetak yang efektif dan efesien adalah majalah. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, majalah adalah terbitan berkala yang isinya meliputi berbagai liputan jurnalistik, pandangan topik aktual yang patut diketahui pembaca, dan menurut waktu penebitannya dibedakan atasa majalah bulanan, tengah bulanan, mingguan dan sebagainnya. Dan menurut pengkhususannya, majalah dibedakan atas majalah berita, wanita, remaja, olah raga, sastra, ilmu pengetahuan dan lain sebagainya. Sedangkan untuk pengertian majalah keagamaan adalah terbitan yang khususnya berisi maslah keagamaan, pendidikan, budi pekerti dan lain sebagainya.

Sebagai terbitan berkala, majalah juga berfungsi sebagai ajang diskusi berkelanjutan. Dalam membahas suatu masalah, majalah bisa melakukan dalam waktu lama, bahkan nyaris tak terbatas selama masih ada peminatnya. Dibandingkan Koran, majalah lebih kuat mengikat emosi pembacanya.22

Berbagai media massa cetak cetak termasuk majalah, menampilkan pesannya berdasarkan rubrik-rubrik yang telah ditentukan.

Majalah mulai berkembang sejak akhir abad ke-19, ketika media tersebut hadir sebagai hiburan utama, karena saat itu, baik radio maupun televise belum banyak dikenal orang. Dalam situasi seperti itulah,

22

Wiiliam L. Rivers & Jay W. Theodore Peterson, Media Massa dan Masyarakat Modern Edisi kedua, (Jakarta: Kencana, 2005), Cet. Ke-2, h. 212


(33)

kemudian majalah mulai tumbuh dengan membuka halaman iklan sebagai salah satu daya tariknya.23

Format majalah adalah berukuran seperempat dari surat kabar. Menurut Mario R. Garcia (Newspaper Design, 1986), selain umumnya berukuran seperempat halaman broadsheet (surat kabar), pengertian majalah adalah halaman demi halaman diikat dengan kawat serta menggunakan sampul yang jenis kertasnya lebih tebal atau mengkilat dibandingkan kertas halaman dalam24.

2. Pengertian Rubrik

Rubrik dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah kepala karangan (ruangan) dalam surat kabar, majalah dan sebagainya.

Menurut Onong Uchjana, rubric merupakan ruangan pada halaman surat kabar, majalah atau media cetak lainnya, mengenai aspek atau kegiatan dalam kehidupan masyarakat; misalnya rubric wanita, rubric olahraga, rubric pendapat pembaca dan lain-lain25.

Menurut Komaruddin, rubric adalah kepala karangan, bab atau fasal di dalam surat kabar atau majalah, rubric sering diartikan sebagai

‘’ruangan’’ misalnya rubric tinjauan luar negeri, rubric ekonomi, rubric

olahraga dan rubric kewanitaan.26

23

Ibid., h. 91

24

Aceng Abdullah, Perss Relations; Kiat Berhubungan Dengan Media Massa, (Bandung: remaja Rosdakarya, 2000), cet. Ke-1, h. 12

25

Onong Uchjana Effendi, op. cit., h. 149-150

26


(34)

24

A. Sejarah Annida

An-Nida merpukan salah satu majalah remaja islam. Nama An-Nida berasal dari Al-Qur’an surat maryam ayat 3, yaitu





Artinya: Serulah kejalan tuhanmu dengan seruan yang lembut. (QS:Maryam:3)

Nama ini diberikan oleh Bapak Agus Sudjatmiko dan istrikan, Ika Astuti sebagai perintis lahirnya majalah An-Nida.

An-Nida pertama kali terbitpada tahun 1991, dengan mottonya saat itu

‘’Seruan Wanita Sholehat’’. Pada awal An-Nida memang lebih memfokuskan rubric-rubriknya pada permasalahan seputar wanita, sebagai nsatu wujud kepedulian pada nasib muslimah Indonesia yang makin memperhatikan ditengah seruan modernisasi.

Mengijak tahun ketiga penerbitannya, An-Nida tampil dengan gaya baru dengan lebih memfokuskan segmentasi pasarnya pada remaja, karena remaja islam dewasa ini semakin jauh dari nilai-nilai Islam.Seruan modernisasi, feminisasi dan hedonisasi dari mayoritas media saat ini merupakan protentase besar dalam membelokkan akhlak remaja. Jiwa remaja yang labil, sehingga mereka dengan mudah terpengaruh. Karena itulah jajaran redaksi An-Nida merasa mempunyai tanggung jawab moral untuk


(35)

menerbitkan media yang mampu mengembalikan remaja pada nilai-nilai Islam, di samping menambah wawasan remaja dalam bidang penulisan dan sastra Islam juga menjadi wahana remaja dalam berdakwah dalam penulisan. Untuk itu An-Nida mulai mengganti beberapa rubriknya agar lebih meremaja, dengan menampilkan cerita atau kisah sebagai menu andalannya, sehingga motto An-Nnida berubah menjadi ‘’Seri Kisah-Kisah Islami’’. Melalui cerpen, pesan dakwah yang disampaikan tidak terkesan seperti tidak berkhutbah.

Pada tahun 2000, rubrikasi An-Nida semakin beragam dan tidak hanya berfokus pada cerita atau kisah. Rubrik-rubrik baru bermunculan seperti : konsultasi remaja, profil remaja berprestasi, komik, opini lelaki dalam 1269 male dan lainnya seperti usulan pembaca yang semakin menambah warna An-Nida sehingga An-An-Nida sangat cocok untuk dikomsumsi remaja islam sebagai bacaan. Motto An-Nidapun berubah menjadi ‘’Sahabat Remaja Berbagai

Cerita’’ samapi saat ini. An-Nida berusaha menjadi teman remaja islam yang

aktif, kreatif, gaul namun tetap menomorsatukan syari’at islam.

Dengan tampilan lay out dan tema-tema tulusan yang bersentuhan dengan dunia remaja serta penggunaan bahasa yang sedang trend dikalangan remaja, An-Nida tidak kalah saing dengan majalah-majalah remaja lain.

Majalah An-Nida diterbitkan oleh PT. Kimus BinaTadzkia berdasarkan SIUUP SK Menpen RI No. 564 / SK / Menpen / SIUUP / 1998 tanggal 28 September 1998. Kantor redaksi An-Nida saat ini berada jalan. Mede no.42 Utan Kayu, Jakarta timur13120 Telp. (021) 8193242 atau Fax (021) 8580569. Di samping itu An-Nida mempunyai email :


(36)

majalah_annida@yahoo.com dan setia cerita yang masuk ke meja redaksi An-Nida akan di bahas melalui www.bengkel-cerpennida.move.to.

B. Visi dan Misi Annida

Visi : majalah remaja islam terdepan dan berkualitas Misi : 1. Mengenalkan remaja kepada nilai-nilai Islam

2. Memberikan pencerahan pada wawasan berfikir pembacanya 3. Memuncukan citra media Islam yang berkualitas

4. Mengarahkan remaja untuk berakhlak mulia 5. Menjadi wadah bagi penulis pemuda Islam

6. Memberikan sumbangsih bagi khazanah kesustraan islam

Visi dan misi annida selain dituangkan melalui rubrikasinya juga diaplikasikan melalui acara-acara rutin yang dilaksanakan An-Nida disamping menerbitkan majalh setiap dwimingguan.

Adapun acara-acara yang dilaksanakan An-Nida selain menerbitkan majalah antara lain : pemilihan remaja berprestasi versi An-Nida yang diadakan setahun sekali, kemudian lomba menulis cerpen islami dan ada pula kafe Nida on-air yang dilaksanakan setiap bulan ramadhan.

C. Sturuktur Redaksi An-Nida

Redaksi An-Nida telah beberapa kali mengalami beberapa pengantian struktur redaksi.


(37)

Adapun struktur redaksi redaksi An-Nida pada tahun 2011 adalah : Pemimpin Umum : Dwi Septiawati

Pemimpin Redaksi : Syamsa Hawa Sekketaris Redaksi : Putri Pertiwi Redaktur Pelaksana : Nurjanah Hayati

Redaktur : A. Mabruri MA

Ilustari / lay out : Didit

Sikrulasi : Rudi Haryani

Iklan : Lita

D. Profil Annida

YJK (Yang Jadi Kenangan) : rubrik kisah nyata yang dialami pembaca yang mengandung ibroh (pelajaran)

Ensiklopenida : rubric istilah umum atau islam hasil kiriman pembaca Internid : rubric Tanya jawab seputar masalah internet

Sehat : rubric konsultasi kesehatan yang di pandu oleh seorang dokter umum TJS :rubric konsultasi keagamaan yang di bombing oleh seorangustadz yang berpengalaman

BCN (Bengkel Cerpen Nida) : merupakan tuntunan dalam membuat suatu cerpen ataupun tulisan nonfiksi

Ekspresi : rubric yang berisi tentang puisi kiriman pembaca

Curhat : ajang curhat para remaja dalam menghadapi berbagai persoalan yang di asuh oleh seorang psikolog


(38)

Serial : cerita berseri

Cerbung : cerita bersambung

Kisi : cerpen yang di tulis dalam bahasa inggris

Male 1269 : opini lelaki yang di tuangkan dalam sebuah tulisan Muda : menampilkan profil remaja islam berprestasi

Galeri : komentar tentang cerita utama setiap edisi atau kiat-kiat dalam membuat suatu karya sastra

Catatan Haraian : cerpen yang di kemas seperti sebuah catatan harian

Senyum Nida : kisah pendek yang di kemas dalam bentuk komik oleh redaksi Catatan Kecil : opini redaksi yang bernuansa introspeksi diri setiap edisi


(39)

29

A. Analisis

Majalah ANNIDA merupakan majalah yang bernuansa Islami yang terbitnya setiap satu bulan sekali. Majalah yang segmentasinya difokuskan untuk remaja yangbertujuan menyampaikan pesan berupa nilai-nilai islam. Majalah ANNIDA sangat berbeda dengan majalah lainnya yaitu menampilkan

cerita atau kisah islami sebagai ‘’menu’’ andalannya, sehingga menjadi kisah -kisah islami ANNIDA.

Dalam penampilannya majalah ANNIDA menonjolkan cover majalah remaja islam yang terdepan dan berkualitas. Dimana majalah ANNIDA memiliki tujuan ingin mengenalkan remaja pada nilai-nilai islam, memberikan pencerahan pada wawasan berfikir pembacanya, memunculkan citra media islam yang berkualitas, menyarankan remaja untuk berakhlak mulia.

Penulis melakukan analisis isi terhadap sampel yang telah diambil secara purposive sampling. Kerena penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif, maka penulis memberikan pemaknaan dalam pembahasan (penelitian) ini pada teks, kognisi sosial dan analisis sosial. Yaitu melihat bagaimana posisi tema, skema, makna, bentuk kalimat, pilihan kata, dan cara penekanan bahasa dilakukan dalam teks. Selain itu juga peneliti meneliti mengenai ideology yang dimiliki wartawan dalam membuat tulisan seperti itu serta bagaimana


(40)

tanggapan dan harapan masyarakat umum mengenai kisah sejati dalam majalah ANNIDA.

B. Kajian Tentang Pesan Dakwah 1. Konsep Tentang Dakwah

Pesan dakwah atau disebut materi (maddah) adalah salah satu unsur penting dalam dakwah. Pesan dakwah adalah materi dakwah yang disampaikan oleh da’I kepada mad’u. Pesan dakwah adalah ajaran seluruh islam. Oleh karena itu membahas yang menjadi pesan dakwah berarti membahsa ajaran Islam itu sendiri.27

Adapun ajaran Islam tersebut dapat dikelompokkan menjadi tiga kategori, yaitu :

a. Aqidah

Materi pokok yang menjadi materi dakwah adalah Aqidah Islamiyah. Secara etomologi Aqidah berarti sesuatu yang mengikat hati atau perasaan.Maksudnya ialah Aqidah mengikat hati seseorang kepada sesuatu yang diyakininya dan ikatan itu tidah boleh lepas selama hidupnya28.

Al-Qur’an menyebut Aqidah dengan istilah iman29. Iman merupakan esensi dalam ajaran Islam. Pada intinya iman mengandung keyakinan terhadap ke-Maha Esa-an Allah SWT. (tauhid) dan hari akhir sebagai hari pembalasan.Tauhid sebagai bagian yang mendasar

27 Ali Aziz Ilmu Dakwah…hal 94 28

Tim Penyusunan Studi Islam IAIN Sunan Ampel Surabaya, Pengantar Studi Islam (Surabaya IAIN Sunan Ampel Perss, 2002), hal 71

29


(41)

dari iman akan mengimplemasikan pembebasan manusia dari perbudakan dan penyembahan terhadap selain Allah.Sementara keyakinan terhadap hari akhir akan berdampak pada terwujudnya tanggung jawab manusia atas segala tindakkannya selama hidup di dunia30.

Ajaran pokok dalam Aqidah mencakup enam elemen yang disebut rukun iman , Yaitu :

1) Iman Kepada Allah dan Sifat-Sifatnya 2) Iman Kepada Nabi dan Rasulnya 3) Iman Kepada Malaikat-Malaikat Allah

4) Iman Kepada Kitab-Kitab yang diturunkan kepada rasul-rasulnya 5) Iman Kepada Hari Akhir (kiamat)

6) Iman Pada Qhodo serta Qhadar31

Di dalam rukun iman, pembahasannya tidak hanya tertuju pada masalah-masalah yang wajib diimani, akan tetapi materi dakwah yang harus disampaikan juga meliputi masalah-masalah yang dilarang sebagai lawannya, misalnya syirik (menyekutukan tuhan), ingkar dengan adanya Tuhan dan sebagainya.32

b. Syariah

Istilah syariah dalam konteks Kajian Islam menggamabrakan kumpulan norma-norma hukum yang merupakan hasil tasyri. Kata tasyri merupakan bentuk mashdar dari syara’a, yang berarti

30 Ali Aziz Ilmu Dakwah…hal 112 31 Tim pEnyusunan Studi Islam… hal 73 32

Asmuni syukir, Dasar-Dasar Strategi Dakwah Islam (Surabaya : Al-Ikhlas, 1983) hal 60


(42)

menciptakan dan menetapkan syariah.Sedangkan dalam istilah para ulama fikih bermakna menetapkan norma-norma hukum untuk menetapakan kehidupan manusia baik dalam hubungannya dengan tuhan, maupun dengan umat manusia yang lain33.

Pesan dakwah dalam bidang syariah ini dimaksudnkan untuk memberikan gambaran yang benar, pandangan yang jernih, kejadian secara cermat terhadap hujjah atau dalil-dalil dalam meliah setiap persoalan pembaharuan, sehingga umat tidak terperosok ke dalam kejelekkan, karena yang diinginkan dalam dakwah kebaikkan.

Pesan dakwah yang menyajikan unsure syariah harus dapat memberikan informasi yang jelas dalam bidang hukum yang berwajib, mubah, (diperbolehkan), dianjurkan (mandub), makruh (dianjurkan supaya tidak dilakukan), dan haram (dilarang)34

Pesan dakwah dalam bidang syariah sangat luas, akan tetapi secara rinci dapat dikategorikan menjadi dua bidang , yaitu :

1) Ibadah

Bidang ini meliputi : a) Thaharoh (bersuci) b) Shalat

c) Zakat

d) Shaum (puasa) e) Haji

33

Tim Penyusunan Studi Islam…hal 100


(43)

2) Muamalah

Bidang ini meliputi :

a) Al-qununul Khas (hukum perdata) 1) Muamalah (hukum niaga) 2) Munakahat (hukum nikah) 3) Waratsah (hukum waris ) 4) Dan lain sebagainya b) Alqununu Am (hukum public)

1) Hinayah (hukum pidana) 2) Khilafah (hukum Negara)

3) Jihad (hukum perang dan damai) 4) Dan lain sebagainya

c. Akhlak

Secara etomologi, akhlak berasal dari bahasa arab yang artinya budi pekerti, peringai, tingkah laku atau tabiat. Kata ini berakar dari kata khalaqa yang berarti menciptakan35.Secara termologi akhlak berarti kumpulan nilai-nilai dan sifat-sifat tertanam dalam jiwa, yang dengan sorotan dan timbangannya seseorang dapat menilai perbuatannya baik atau buruk, untuk kemudian melakukan atau meninggalkannya36.

35

Tim Penyususnan Studi Islam..hal 102

36


(44)

Akhlak pada dasarnya meliputi kualitas perbuatan manusia yang merupakan ekspresi dari kondisi kejiwaan,sehingga ia akan muncul secara spontan bila mana diperlukan, tanpa memikirkan atau mempertimbangkan terlebih dahulu, serta tidak memerlukan adanya dorongan dari luar dirinya. Pesan akhlak membahas tentang norma luhur yang harus menjadi jiwa dari perbuatan manusia, serta tentang etika atau tata cara yang harus dipraktekkan dalam perbuatan manusia sesuai dengan jenis sasarannya37.

Islam mengajarkan etika paripurna yang memiliki sifat antisipatif jauh kedepan dengan dua ciri utama. Pertama akhlak islam bagaimana jati diri ajaran islam tidak menentang fitrah manusia. Kedua,akhlak islam bersifat nasional.Karena keduanya bersifat demikian akhlak islam tidak terdistorsi oleh perjalanan sejarah.

Pesan dakwah pada aspek akhlak meliputi :

1) Akhlak Kepada Allah, akhlak ini bertolak pada pengakuan dan kesadaran bahwa tiada Tuhan selain Allah.

2) Akhlak terhadap sesama manusia , termasuk diri sendiri.

3) Akhlak terhadap lingkungan, lingkungan yang dimaksud ialah segala sesuatu yang berada disekitar manusia, baik binatang, tumbuh-tumbuhan, maupun benda-benda yang bernyawa.


(45)

2. Karateristik Pesan Dakwah

Banyak bentuk pesan yang disajikan oleh berbagai media (pers) termasuk Harian Jawa Pos, Tetapi masalahannya apakah pesan-pesan tersebut termasuk pesan dakwah? Karena pertanyaan tersebut, makan menjadi penting mengetahui batas-batas yang dapat memberikan cirri atau karakter pesan yang tidak bermuatan dakwah.

Yang dimaksudnya dengan pesan dakwah tidak harus selalu memuat kata dakwah, tidak pula selalu harus ada ayat atau hadits yang dikutipnya. Selama ia berkomunikasi dengan mengandung ajakan atau pelaksanaan untuk bertambah iman atau takwa kepada Allah, menampakkan kebenaran, keadilan, kemaslahatan dan seterusnya,dalam kehidupan sehari-hari yang merupakan implementasikan dari tauhid, maka ia termasuk pesan dakwah38.

Al-Qur’an menjelaskan ajaran Islam sebagai pesan dakwah memiliki karakteriktis yang unik dan selalu kontekstual, yaitu :

a. Islam sebagai agama fitrah b. Islam sebagai agama rasional

c. Islam sebagai agama ilmiah dan hikmah

d. Islam sebagai agama argumentative dan demonstrative e. Islam sebagai agama hati, kesadaran dan murni f. Islam sebagai agama kebebasan dan kemerdekaan

38

Syukriadi Sambas, Komunikasi dan Penyiaran Islam (Bandung : Benag Merah Perss, 2004), hal 4


(46)

g. Islam juga sebagai agama kedaimaian dan kasih sayang bagi seluruh alam

3. Pokok-Pokok Pesan Dakwah

Ali Yafie menyebutkan lima pokok pesan dakwah, yaitu39 : a. Masalah Kehidupan

Kehidupan yang dianugerahkan oleh Allah kepada manusia merupakan modal dasar yang harus digunakan secermat mungkin. Dakwah memperkenalkan dua jenis kehidupan yaitu kehidupan di bumi yang sangat terbatas ruang dan waktu (al-hayatud dunya) dan kehidupan akhirat yang tak terbatas dan kekal abadi selamanya.

b. Masalah Manusia

Bahwa manusia adalah makhluk ‘’muntarom’’ yang hidupnya

harus dilindungi secara penuh. Kemudian manusia menempatkan manusia dalam dua status, 1) maksum, yakni mempunyai hak hidup, hak memiliki, hak keturunan, hak berfikir sehat, dan hak menganut keyakinan yang di imani. 2) mukallaf, yakni yang diberi kehormatan untuk mengembangkan takhlif atau penegasan Allah yang mencangkup: 1) pengenalan yang benar dan pengabdian yang tulus kepada Allah. 2) pemeliharaan dan pengembangan dirinya dalam perilaku dan perangai yang luhur. 3) memeliharan hubungan yang baik yang damai, dan rukun dengan lingkungan (social dan natural).


(47)

c. Masalah Harta Benda

Masalah benda (mal) yang merupakan perlambang kehidupan (ziyanatul hayatid dunya) Qs. Kahfi : 46. Tidak dibenci dan hasrat untuk memilikinya tidak dimatikan atau dibekukan. Akan tetapi, ia hanya diijinkan dengan ajaran qana’ah dan dengan ajaran cinta sesama

dan kemasyarakatan, yaitu ajaran ‘’infaq’’ (pengeluaran atau

pemanfaatan) harta benda bagi kemaslahatan diri dan masyarakat. d. Dakwah Menerangkan tentang pentingnya Ilmu pengetahuan dan

dakwah islam menetapkan wujubud ta’lim (leerplicht) dan wijubud

ta’lim (onderwijsplicht)

Sebab ilmu adalah hak semua manusia . islam menetapkan tiga

jalur ilmu pengetahuan. 1) mengenal tulisan dan membaca. 2) penalaran dalam penelitian atas rahasia-rahasia alam. 3) pengembaraan di bumi

e. Masalah Aqidah

Keempat masalah pokok yang menjadi pesan dakwah di atas harus berpangkal pada Aqidah Islamiyah. Aqidah mengikuti kalbu manusia dan menguasai batinnya. Aqidah inilah yang membentuk moral (moral manusia). Oleh karena itu pertama kali, yang dijadikan pesan dakwah oleh Rosulullah adalah Aqidah atau Keimanan. Dengan iman yang kukuh akan lahir keteguhan dan pengorbanan yang selalu menyertai setiap langkah dakwah.

Aqidah menjadi utama pesan dakwah, memiliki ciri-ciri yang membedakan dengan kepercayaan agama lain, yaitu :


(48)

1) Keterbukaan melalui kesaksian (syahadat)

2) Cakrawala pandangan yang luas dengan memperkenalkan bahwa Allah adalah Tuhan seluruh alam.

3) Kejelasan dan kesederhanaan

4) Ketuhanan antara iman dan islam atau antara iman dan amal perbuatan.

4. Pertimbangan Unsur Media, Metode dan Mad’u dalam Menyampaikan Pesan Dakwah

Pesan dakwah, tidak lain dalah slam yang bersumber dari Al-Quran dan hadits sebagai sumber pertama yang meliputi Aqidah, syariah, dan akhlak dengan berbagai macam cabang ilmu yang memperoleh darinya. Pesan dakwah yang disampaikan oleh seorang dai harus cocok dengan metode dan media serta objek dakwahnya. Mungkin juga suatu materi perlu disampaikan dengan berbagai jenis metode ceramah, metode diskusi , Tanya jawab. Masalah juga mungkin terdapat pada pesan untuk diteliti, misalnya, apakah pesan yang disampaikan oleh dai itu cocok atau tidak dengan metode , media atau objek dakwah. Apakah seorang dai cocok atau tidak menyampaikan pesan tertentu,mungkin dia bukan seorang yang ahli tentang pesan yang di sampaikannya, mungkin dia cocok pesan yang lain40.

40


(49)

C. Komunikasi dan Dakwah

Komunikasi adalah suatu transaksi proses simbolik yang menghendaki orang-orang mengatur lingkungan dengan membangun hubungan antar sesama manusia melalui pertukaran informasi untuk mengukatkan sikap dan tingkah laku orang lain serta berusaha mengubah sikap dan tingkah islam laku itu41.

Komunikasi islam adalah proses komunikasi yang bersendikan ajaran islam yang selalu kita sebut ukhwuah islamiyah. Prinsip komunikasi Islam ialah regulasi komunikasi antara sesama manusia yang disebut hablum minan-nas dan komunikasi kita dengan ALLAH yang disebut hablumminallah.

Dakwah adalah sebagian penting dalam islam. Sehingga sering dikatakan bahwa islam adalah agama dakwah. Melalui dakwah ajaran islam berkembang dan bersebar luas keseluruh penjuru dunia. Melalui dakwah pula diamalkan oleh para pemeluknya sehinnga tercermin dalam kehidupan pribadi keluarga dan masyarakat.

D. Surat Kabar atau Koran

Media dakwah dalam islam sangat banyak dan beraneka ragam bentuknya. Pada media cetak misalnya penggunaan dalam berdakwah berupan tulisan-tulisan yang mengarah kepada perbaikan masyarakat. Adapun bentuk media cetak yang dapat menggunakan dalam berdakwah menurut Iskar 42

antara lain buku-buku, surat kabar, bulletin, tabloid, majalah, dan lain-lain.

41

Book, 1980

42


(50)

Menurut A. Kadir 43 bahwa media dakwah adalah alat yang menjadi saluran yang berhubungan ide dengan umat atau elemen yang vital yang merupakan urat nadi dalam totalitet dakwah.

Surat kabar adalah salah satu konsumsi masyarakat pembaca yang sangat besar pengaruhnya terhadap pembacanya. Surat Kabar atau Koran lebih menekankan nada informatife namun terdapat juga nada persuasife.

Surat kabar boleh dikatakan sebagai media massa tertua sebelum ditemukan Film, Radio, dan TV. Surat kabar memiliki keterbatasan karena hanya bisa dinikmati oleh mereka yang melek huruf, serta lebih banyak disenangi oleh orang tua dari pada kaum remaja dan anak-anak.

Salah satu dari kelebihan surat kabar ialah mampu member informasi yang lengkap, bisa bawa kemana-mana, terkodumentasi sehingga mudah diperoleh bila diperlukan. Sekarang ini dipekirankan dari 45 orang penduduk Indonesia minimal ada satu orang yang berlangganan surat kabar.

Menurut Munawwar44 suarat kabar dan majalah merupakan media dakwah yang berupan tulisan. Media ini memiliki keunggulan yang lain dibandingkan dengan media massa lainnya. Keunggulan yang lain : mudah dijangkau masyarakat, harganya relative murah dibandingkan dengan media massa lainnya. Salah satu media tersebut dapat dijadikan publikasikan yang beraneka ragam misalnya dengan rubric khusus mimbar agama, karikatur, artikel biasa yang bernafaskan dakwah dan sebagainya. Yang khas ciri surat

43

M. Kdir, dakwah ( 2002 : 9)

44


(51)

kabar dan majalah yaitu sebagai media yang dapat dibaca berulang kali, sehingga dapat dipahami atau dihafal sampai mendetail.

Disamping kelebihan memiliki suarat kabar atau majalah memiliki beberapa kelemahan atau keterbatasan. Memiliki keterbatasan kepada mereka yang tidak bisa membaca dan yang tidak memahami bahasa pers. Selain itu apabila surat kabar itu rutin untuk dibaca akan menghabiskan uang yang relative banyak jika dibandingkan dengan media lain.

Dakwah melalui Koran lebih cepat dan cepat tersebar diseruluh masyarakat. Disamping itu masyarakat mudah memahami sebab Koran merupakan media yang telah mampu menyangkal keberadaan masyarakat. Perlu kita ketahui pula bahwa media Koran cukup merakyat.

Berangkat dari gambaran surat kabar dan kemungkinan berdakwah melalui Koran, maka perlu ditata teknik yang tepat dan peningkatan isi atau materi dakwah sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang berarti, bahwa berdakwah melalui tulisan di Koran membutuhkan tulisan yang selektif dan terarah untuk masyarakat luas45.

Surat kabar bisa dibedakan atas periode terbit, ukuran, dan sifat penerbitannya. Dari segi periode terbit surat kabar dapat dibedakan atas dua macam, yakni surat kabar harian dan surat kabar mingguan. Surat kabar harian adalah surat kabar yang terbit setiap hari baik edisi pagi maupun edisi sore, sedangkan surat kabar mingguan ialah surat kabar yang terbit paling sedikit satu sekali dalam seminggu.

45


(52)

Dari segi ukurannya, ada terbit dalam bentuk plano dan ada pula terbit dalam bentuk tabloid. Sedangkan isinya dapat dibedakan atas dua macam yaitu surat kabar yang bersifat umum dan surat kabar yang bersifat khusus. Suarat kabar yang bersifat umum isinya terdiri atas berbagai macam informasi yang ditunjukkan untuk masyarakat umum, sedangkan surat kabar yang bersifat khusus isinya memiliki ciri yang khas tertentu dan memiliki pembaca tertentu pula, misalnya surat kabar untuk pendesaan, surat kabar untuk wanita, dan lain sebagainya.


(53)

43

A. Kesimpulan

Setelah melakukan anailisis peneliti mendapati dalam teks feature tersebut ternyata dalam penceritaan sebagaian besar dalah kisah nyata seseorang yang benar-benar terjadi di dalam kehidupan masyarakat. Segmentasi majalah ANNIDA adalah remaja musim, dimana majalah ANNIDA ingin menyampaikan pesannya melalui kisah-kisahnya yang bernuansa Islam, karena majalah muslim dewasa ini semakin jauh dari nilai-nilai Islami, dan hampir bisa dibilang tidak memepunyai media yang mampu mengembalikan mereka pada nilai-nilai fitrahnya.

Untuk itu penulis berkesimpulan :

1. Rubrik Kisah Sejati pada Majalah ANNIDA merupakan salah satu produk Junarlistik sastra yang digunakan untuk menyampaikan pesan, harapan, dan hiburan yang mempunyai keunikan dari gaya penulisan. Dan penulis berkesimpulan rubrik kisah sejati termasuk dalam feature human interest karena di dalamnya terdapat unsur menggugah emosi, simpati, dan emapati. Dan penulis juga ingin melihat bagaimana teks dalam pemberitaan tersebut sehingga nantinya mengundang perhatihan dan imajinasi pembaca setelah membaca rubrik tersebut.


(54)

2. Majalah ANNIDA merupakan majalah yang mengenalkan remaja pada nilai-nilai Islami, memberikan pencerahaan pada wawasan berpikir pembacanya, memunculkan citra media Islam yang berkualitas, mengarahkan remaja untuk berakhlak mulia, menjadi wadah bagi penulis muda Islam, memberikan hiburan yang sehat bagi remaja, dan memberikan sumbangsih bagi khasanah kesastraan di Indonesia, khususnya sastra Islam.

Walaupun bobotnya cukup berat tulisan-tulisan di majalah ANNIDA dibuat berkesan santai dan agak ringan dan tidak menyimpang dari koridor

syar’i. pembaca benar-benar diarahkan kepada nilai-nilai kebaikkan tanpa mereka sendiri sadari sedang diarahkan. Dan untuk posisi pembaca pun demikian, yaitu pembaca di posisikan pada orang-orang tersebut. Sebab dalam penyajian feature tersebut, pembaca diarahkan untuk berada pada posisi yang menjadi orang-orang yang membawa perubahan dalam kehidupan masyarakat tersebut. Ini mungkin terjadi karena majalah ANNIDA dikonsumsi oleh sebagian besar muda-mudi Islam.

Pada penyajian feature edisi Januari-Maret 2008 peneliti menemukan bahwa teks tersebut sesuai dengan teori yang digunakan penulis yaitu teori yang mengandung unsur sastra, human interest, kreatif dan merupakan fakta dimana kisah yang disajikan merupakan kisah nyata pembaca dan kemudian menimbulkan imajinasi pembaca serta ringan, sebab pembaca tidak membutuhkan pemikiran ketika membacanya, melainkan lebih menyentuh perasaan, emosi dan memberi serta menambah informasi.


(55)

B. Saran-Saran

Dalam penyajian feature yang dipublikasikan di majalah ANNIDA ada masalah, setiap edisinya penyajian feature berbeda-beda kadang tampak menarik dan enak dibaca tapi kadang terlalu padat sehingga membosankan. Namun agar lebih menarik perhatian pembaca sebaiknya memberikan sesuatu yang lain pada penyajian feature tersebut, misalnya penulisan feature pada kisah sejati, dilihat penyusunan menulisnya yaitu dengan setiap paragraf dibuat tema-tema mewakili paragraf tersebut. Mengenai penyajian gambar jika kalau bisa foto yang disajikan sesuai aslinya orang yang mengalami kisah sejati tersebut. Dan jangan mengenai berita yang telah lewat berbulan-bulan sebelumnya, sehingga pihak pembaca merasa berita tersebut sudah lewat. Jika memang bisa memuat feature yang up to date atau yang sedang heboh-hebohnya di masyarakat mengapa tidak langsung di angkat menjadi sebuah berita.


(56)

46

Aceng Abdullah, Perss Relations; Kiat berhubungan Dengan Media Massa, Bandung : remaja Rosdakarya, 2000, Cet. Ke-1

Alwisral Imam Zaidillah, Khaidir Khatib Bandaro, Strategi Dakwah Dalam

Membentuk Da’I dan Khotib Profesional, Jakarta : Radar Jaya Offset, 2002, Cet. Ke-1

Alwisral Imam Zaidillah Strategi Dakwah Dalam Membentuk Da’I dan Khotib Profesional, Jakarta : kalam mulia, 2002, Cet. Ke-1

Arifin M. Ed Psikologi Dakwah, Jakarta : Bulan Bintang, 1997

Asep Muhidin, Dakwah Dalam Prespektif Al-Qur’an : Studi Kritis atas Visi, Misi, Dan Wawasan, Bandung : Pusaka Setia, 2002, Cet. Ket-1

Asmuni Syukir, Dasar-Dasar Strategi Dakwah Islam, Surabaya: Al- Ikhlas, 1983 Elka Study Rizal, Jurnal Kajian Dakwah dan Masyarakat; Dakwah Bi Al-Qalam

Dasar-Dasar dan Penyajiannya, Dakwah : Vol. 2, No. 1, Juli 2000

Hasanuddin Hukum Dakwah : Tinjauan Aspek Hukum dalam Berdakwah Di Indonesia, Jakarta : Pedoman Ilmu Jaya, 1996

Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, Bandung : Remaja Rosdakarya, 2005 Jalaluddin Rakhmat, Rhetorika Modern, Bandung : Academics, 1992

Kasman Suf Jurnalisme Universal : Menelusuri Prinsi-Prinsip dakwah Bi Al-Qalam, Jakarta : Teraju, 2004

K. H. Muhammad Munawwir, Kamus Arab-Indonesia Al-Munawwir, Jakarta : Pusaka Progressif 1997

Mahmud Yunus, Kamus Arab-Indonesia, Jakarta : Hidakarya agung, 1990

Mas’ud Ichsan, Kamus Istilah Pengetahuan, Abdul Qodir DKK, Jakarta : CV Bintang Pelajar, 1991

Onong Uchjana Efendi. Dinamika Komunikasi, Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 1993, Cet. Ke-3


(57)

Quraish shihab, Membumikan Al-Qur’an : Fungsi dan Peran Wahyu dalam Kehidupan Masyarakat, Bandung : Mizan 1996, Cet.Ke- XIX

Sayyid M. Nuh, Dakwah Fardiyyah dalam manhaj Amal Islam, Solo : Citra Islam Perss, 1996, Cet.Ket-1

Umi Chulsum dan Widy Novia, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Surabaya KASHIKO, 2006, Cet ke-1


(1)

Dari segi ukurannya, ada terbit dalam bentuk plano dan ada pula terbit dalam bentuk tabloid. Sedangkan isinya dapat dibedakan atas dua macam yaitu surat kabar yang bersifat umum dan surat kabar yang bersifat khusus. Suarat kabar yang bersifat umum isinya terdiri atas berbagai macam informasi yang ditunjukkan untuk masyarakat umum, sedangkan surat kabar yang bersifat khusus isinya memiliki ciri yang khas tertentu dan memiliki pembaca tertentu pula, misalnya surat kabar untuk pendesaan, surat kabar untuk wanita, dan lain sebagainya.


(2)

43 BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah melakukan anailisis peneliti mendapati dalam teks feature tersebut ternyata dalam penceritaan sebagaian besar dalah kisah nyata seseorang yang benar-benar terjadi di dalam kehidupan masyarakat. Segmentasi majalah ANNIDA adalah remaja musim, dimana majalah ANNIDA ingin menyampaikan pesannya melalui kisah-kisahnya yang bernuansa Islam, karena majalah muslim dewasa ini semakin jauh dari nilai-nilai Islami, dan hampir bisa dibilang tidak memepunyai media yang mampu mengembalikan mereka pada nilai-nilai fitrahnya.

Untuk itu penulis berkesimpulan :

1. Rubrik Kisah Sejati pada Majalah ANNIDA merupakan salah satu produk Junarlistik sastra yang digunakan untuk menyampaikan pesan, harapan, dan hiburan yang mempunyai keunikan dari gaya penulisan. Dan penulis berkesimpulan rubrik kisah sejati termasuk dalam feature human interest karena di dalamnya terdapat unsur menggugah emosi, simpati, dan emapati. Dan penulis juga ingin melihat bagaimana teks dalam pemberitaan tersebut sehingga nantinya mengundang perhatihan dan imajinasi pembaca setelah membaca rubrik tersebut.


(3)

2. Majalah ANNIDA merupakan majalah yang mengenalkan remaja pada nilai-nilai Islami, memberikan pencerahaan pada wawasan berpikir pembacanya, memunculkan citra media Islam yang berkualitas, mengarahkan remaja untuk berakhlak mulia, menjadi wadah bagi penulis muda Islam, memberikan hiburan yang sehat bagi remaja, dan memberikan sumbangsih bagi khasanah kesastraan di Indonesia, khususnya sastra Islam.

Walaupun bobotnya cukup berat tulisan-tulisan di majalah ANNIDA dibuat berkesan santai dan agak ringan dan tidak menyimpang dari koridor

syar’i. pembaca benar-benar diarahkan kepada nilai-nilai kebaikkan tanpa

mereka sendiri sadari sedang diarahkan. Dan untuk posisi pembaca pun demikian, yaitu pembaca di posisikan pada orang-orang tersebut. Sebab dalam penyajian feature tersebut, pembaca diarahkan untuk berada pada posisi yang menjadi orang-orang yang membawa perubahan dalam kehidupan masyarakat tersebut. Ini mungkin terjadi karena majalah ANNIDA dikonsumsi oleh sebagian besar muda-mudi Islam.

Pada penyajian feature edisi Januari-Maret 2008 peneliti menemukan bahwa teks tersebut sesuai dengan teori yang digunakan penulis yaitu teori yang mengandung unsur sastra, human interest, kreatif dan merupakan fakta dimana kisah yang disajikan merupakan kisah nyata pembaca dan kemudian menimbulkan imajinasi pembaca serta ringan, sebab pembaca tidak membutuhkan pemikiran ketika membacanya, melainkan lebih menyentuh perasaan, emosi dan memberi serta menambah informasi.


(4)

45

B. Saran-Saran

Dalam penyajian feature yang dipublikasikan di majalah ANNIDA ada masalah, setiap edisinya penyajian feature berbeda-beda kadang tampak menarik dan enak dibaca tapi kadang terlalu padat sehingga membosankan. Namun agar lebih menarik perhatian pembaca sebaiknya memberikan sesuatu yang lain pada penyajian feature tersebut, misalnya penulisan feature pada kisah sejati, dilihat penyusunan menulisnya yaitu dengan setiap paragraf dibuat tema-tema mewakili paragraf tersebut. Mengenai penyajian gambar jika kalau bisa foto yang disajikan sesuai aslinya orang yang mengalami kisah sejati tersebut. Dan jangan mengenai berita yang telah lewat berbulan-bulan sebelumnya, sehingga pihak pembaca merasa berita tersebut sudah lewat. Jika memang bisa memuat feature yang up to date atau yang sedang heboh-hebohnya di masyarakat mengapa tidak langsung di angkat menjadi sebuah berita.


(5)

46

Aceng Abdullah, Perss Relations; Kiat berhubungan Dengan Media Massa, Bandung : remaja Rosdakarya, 2000, Cet. Ke-1

Alwisral Imam Zaidillah, Khaidir Khatib Bandaro, Strategi Dakwah Dalam Membentuk Da’I dan Khotib Profesional, Jakarta : Radar Jaya Offset, 2002, Cet. Ke-1

Alwisral Imam Zaidillah Strategi Dakwah Dalam Membentuk Da’I dan Khotib Profesional, Jakarta : kalam mulia, 2002, Cet. Ke-1

Arifin M. Ed Psikologi Dakwah, Jakarta : Bulan Bintang, 1997

Asep Muhidin, Dakwah Dalam Prespektif Al-Qur’an : Studi Kritis atas Visi, Misi, Dan Wawasan, Bandung : Pusaka Setia, 2002, Cet. Ket-1

Asmuni Syukir, Dasar-Dasar Strategi Dakwah Islam, Surabaya: Al- Ikhlas, 1983 Elka Study Rizal, Jurnal Kajian Dakwah dan Masyarakat; Dakwah Bi Al-Qalam

Dasar-Dasar dan Penyajiannya, Dakwah : Vol. 2, No. 1, Juli 2000

Hasanuddin Hukum Dakwah : Tinjauan Aspek Hukum dalam Berdakwah Di Indonesia, Jakarta : Pedoman Ilmu Jaya, 1996

Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, Bandung : Remaja Rosdakarya, 2005 Jalaluddin Rakhmat, Rhetorika Modern, Bandung : Academics, 1992

Kasman Suf Jurnalisme Universal : Menelusuri Prinsi-Prinsip dakwah Bi Al-Qalam, Jakarta : Teraju, 2004

K. H. Muhammad Munawwir, Kamus Arab-Indonesia Al-Munawwir, Jakarta : Pusaka Progressif 1997

Mahmud Yunus, Kamus Arab-Indonesia, Jakarta : Hidakarya agung, 1990

Mas’ud Ichsan, Kamus Istilah Pengetahuan, Abdul Qodir DKK, Jakarta : CV

Bintang Pelajar, 1991

Onong Uchjana Efendi. Dinamika Komunikasi, Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 1993, Cet. Ke-3


(6)

47

Quraish shihab, Membumikan Al-Qur’an : Fungsi dan Peran Wahyu dalam Kehidupan Masyarakat, Bandung : Mizan 1996, Cet.Ke- XIX

Sayyid M. Nuh, Dakwah Fardiyyah dalam manhaj Amal Islam, Solo : Citra Islam Perss, 1996, Cet.Ket-1

Umi Chulsum dan Widy Novia, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Surabaya KASHIKO, 2006, Cet ke-1