Respon mahasiswa jurusan kpi fakultas dakwah dan komunikasi uin syarif hidayatullah jakarta terhadap fatwa nahdlatul ulama yang mengharamkan ghibah dalam infotainment
RESPON MAHASISWA JURUSAN KPI FAKULTAS DAKWAH
DAN KOMUNIKASI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
TERHADAPFATWANAHDLATUL ULAMA YANG
MENGHARAMKAN GHIBAH DALAM INFOTAINMENT
Skripsi
Diajukan untuk memenuhi persyaratan Memperoleh Gelar Saijana Ilmu Sosial !slain
(S.Sos.I)
[
PERPUST·A· K.·,AA
.. -.... N UTA
. . 'MA
IJIN SYAHiO
,JAKA"TA
.-_-:_;· ' --- --- - ---
Oleh:
KOMALASARI
103051028624
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMlUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1429 H. I 2008 M.
RESPON MAHASISWA JURUSAN KPI FAKULTAS DAKWAH
DAN KOMUNIKASI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
TERHADAP FATWANAHDLATUL ULAMA YANG
MENGHARAMKAN GHIBAH DALAM INFOTAINMENT
Skripsi
Diajukan untuk memenuhi persyaratan Memperoleh Gelar Saijana Ilmu Sosial [slam
(S.Sos.I)
Oleh:
KOMALASARI
103051028624
Dibawah Bimbingan
Umi Musyarrofah, M.A
NIP. 150 281 980
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1429 H. / 2008 M.
ABSTRAK
Komala Sari
103051028624
"Respon Mahasiswa Jnrusan KPI Faknltas Dakwah Dan Komnnikasi UIN
Syarif Hidayatnllah Jakarta Terhadap Fatwa Nahdlatul Ulama Yang
Mengharamkau Ghibah Dalam Infotainment"
lstilah i1?fotai11111ent di Indonesia identik dengan acara televisi yang banyak
menampilkan sisi kehidupan para atris mulai dari kelahiran, ulang tahun,
pertunangan, perselingkuhan, sampai kawin-cerai. l1?fotainment satu acara televisi
yang cenderung mengangkat gosip dan fakta seputar kcnflik atau Aib keluarga.
Acara iY(fotainment ini banyak penggemarnya, memiliki rating tinggi clan
tayangan iklannya banyak. Hampir semua media televisi menayangkan acara
il?fotainment dari pagi hingga rnalam hari. Tujuan awal dari program infotainment
sebenarnya adalah memberikan informasi dari dunia hiburan. Namun, seiring
dengan semakin ketatnya persaingan antar media televisi, rnalca il?fotainment
kemudian beralih fungsi menayangkan informasi seputar kehidupan pribadi para
selebritis. Kehadiran tayangan infotainment yang menghiasi media televisi
mengundang berbagai kecaman baik dari kalangan Masyarakat, Ormas Islam
bahkan kalangan Perguruan Tinggi. Nahdlatul Ularna sebagai satu Orrnas Islam
terbesar di Indonesia mengeluarkan Fatwanya yang mengharamkan tayangan
irifotainment, karena tayangan tersebut dianggap berisi gosip atau Ghibah
sehingga tidak pantas untuk ditonton. Fatwa NU menimbulkan pro dan kontra di
antara Kalangan Rakyat biasa, Tokoh Masyarakat, lbu-ibu, Tokoh Agama atau
Ulama,bahkan para Selebritis sendiri yang rnerasa namanya dibesarkan oleh dunia
i1?fotai11ment. Dari ha! inilah Penulis tertarik untuk mengetahui respon dari
kalangan rnahasiswa mengenai Fatwa NU yang mengharamakan Ghibah dalam
i1?fotaimne11t.
Metode yang digunakan dalarn penyusunan skripsi ini termasuk kc dalam
penelitian kuantitatif yaitu pendekatan yang memungkinkan data hasil penelitian
dalarn bentuk angka.dari jumlah keseluruhan Mahasiswa Jurusan KPJ tahun
akademik 2006 yang beijurnlah kurang lebih 15 l Orang rvlahasiswa Penulis hanya
mengambil Sampel sebanyak 30% menjadi 45 Responden.hal ini berpedoman
kepada pendapat Suharsimi Arikunto yaitu ''.iika populasinya lebih dari !00 maka
sarnpelnya dapat diambil 10%-15 atau lebih"
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar mahasiswa KP!
tahun akademik 2006 pada Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta terhadap Fatwa Nahdlatul Ulama yang mengharamkan
Ghibah dalam Infotainment, adalah:menyatakan setuju, dengan organisasi
Nahdlatul Ularna yang mengeluarkan Fatwa tentang hararnnya Ghibah dalam
Infotainment, clan menganggap materi lrifotainment itu tidak mendidik karena
materi i1?fotainment terlalu mengumbar A ib (kejelekan) orang lain dan
iefotainment terlalu berlebihan dalarn mengekspos urusan pribadi seseorang yang
seharusnya tidak menjadi konsurnsi publik,sehingga bisa berakibat nama orang
yang digunjingkan rnenjadi tereemar sekalipun ia seorang selebritis
KATA PENGANTAR
Rasanya tiada kata yang pertama dan paling utama yang patut Penulis
persembahkan pada kesempatan ini, selain Kata Puji Syukur atas Segala
Limpahan Rahmat, Ni'mat, Inayah dan Maghfiroh Allah SWT, sehingga penulis
bisa menyelesaikan penulisa11 sl
DAN KOMUNIKASI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
TERHADAPFATWANAHDLATUL ULAMA YANG
MENGHARAMKAN GHIBAH DALAM INFOTAINMENT
Skripsi
Diajukan untuk memenuhi persyaratan Memperoleh Gelar Saijana Ilmu Sosial !slain
(S.Sos.I)
[
PERPUST·A· K.·,AA
.. -.... N UTA
. . 'MA
IJIN SYAHiO
,JAKA"TA
.-_-:_;· ' --- --- - ---
Oleh:
KOMALASARI
103051028624
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMlUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1429 H. I 2008 M.
RESPON MAHASISWA JURUSAN KPI FAKULTAS DAKWAH
DAN KOMUNIKASI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
TERHADAP FATWANAHDLATUL ULAMA YANG
MENGHARAMKAN GHIBAH DALAM INFOTAINMENT
Skripsi
Diajukan untuk memenuhi persyaratan Memperoleh Gelar Saijana Ilmu Sosial [slam
(S.Sos.I)
Oleh:
KOMALASARI
103051028624
Dibawah Bimbingan
Umi Musyarrofah, M.A
NIP. 150 281 980
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1429 H. / 2008 M.
ABSTRAK
Komala Sari
103051028624
"Respon Mahasiswa Jnrusan KPI Faknltas Dakwah Dan Komnnikasi UIN
Syarif Hidayatnllah Jakarta Terhadap Fatwa Nahdlatul Ulama Yang
Mengharamkau Ghibah Dalam Infotainment"
lstilah i1?fotai11111ent di Indonesia identik dengan acara televisi yang banyak
menampilkan sisi kehidupan para atris mulai dari kelahiran, ulang tahun,
pertunangan, perselingkuhan, sampai kawin-cerai. l1?fotainment satu acara televisi
yang cenderung mengangkat gosip dan fakta seputar kcnflik atau Aib keluarga.
Acara iY(fotainment ini banyak penggemarnya, memiliki rating tinggi clan
tayangan iklannya banyak. Hampir semua media televisi menayangkan acara
il?fotainment dari pagi hingga rnalam hari. Tujuan awal dari program infotainment
sebenarnya adalah memberikan informasi dari dunia hiburan. Namun, seiring
dengan semakin ketatnya persaingan antar media televisi, rnalca il?fotainment
kemudian beralih fungsi menayangkan informasi seputar kehidupan pribadi para
selebritis. Kehadiran tayangan infotainment yang menghiasi media televisi
mengundang berbagai kecaman baik dari kalangan Masyarakat, Ormas Islam
bahkan kalangan Perguruan Tinggi. Nahdlatul Ularna sebagai satu Orrnas Islam
terbesar di Indonesia mengeluarkan Fatwanya yang mengharamkan tayangan
irifotainment, karena tayangan tersebut dianggap berisi gosip atau Ghibah
sehingga tidak pantas untuk ditonton. Fatwa NU menimbulkan pro dan kontra di
antara Kalangan Rakyat biasa, Tokoh Masyarakat, lbu-ibu, Tokoh Agama atau
Ulama,bahkan para Selebritis sendiri yang rnerasa namanya dibesarkan oleh dunia
i1?fotai11ment. Dari ha! inilah Penulis tertarik untuk mengetahui respon dari
kalangan rnahasiswa mengenai Fatwa NU yang mengharamakan Ghibah dalam
i1?fotaimne11t.
Metode yang digunakan dalarn penyusunan skripsi ini termasuk kc dalam
penelitian kuantitatif yaitu pendekatan yang memungkinkan data hasil penelitian
dalarn bentuk angka.dari jumlah keseluruhan Mahasiswa Jurusan KPJ tahun
akademik 2006 yang beijurnlah kurang lebih 15 l Orang rvlahasiswa Penulis hanya
mengambil Sampel sebanyak 30% menjadi 45 Responden.hal ini berpedoman
kepada pendapat Suharsimi Arikunto yaitu ''.iika populasinya lebih dari !00 maka
sarnpelnya dapat diambil 10%-15 atau lebih"
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar mahasiswa KP!
tahun akademik 2006 pada Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta terhadap Fatwa Nahdlatul Ulama yang mengharamkan
Ghibah dalam Infotainment, adalah:menyatakan setuju, dengan organisasi
Nahdlatul Ularna yang mengeluarkan Fatwa tentang hararnnya Ghibah dalam
Infotainment, clan menganggap materi lrifotainment itu tidak mendidik karena
materi i1?fotainment terlalu mengumbar A ib (kejelekan) orang lain dan
iefotainment terlalu berlebihan dalarn mengekspos urusan pribadi seseorang yang
seharusnya tidak menjadi konsurnsi publik,sehingga bisa berakibat nama orang
yang digunjingkan rnenjadi tereemar sekalipun ia seorang selebritis
KATA PENGANTAR
Rasanya tiada kata yang pertama dan paling utama yang patut Penulis
persembahkan pada kesempatan ini, selain Kata Puji Syukur atas Segala
Limpahan Rahmat, Ni'mat, Inayah dan Maghfiroh Allah SWT, sehingga penulis
bisa menyelesaikan penulisa11 sl