3 Diabetes kehamilan
Diabetes kehamilan adalah intoleransi glukosa yang mulai timbul atau mulai diketahui selama pasien hamil. Karena terjadi peningkatan sekresi
berbagai hormon disertai pengaruh metaboliknya terhadap toleransi glukosa, maka kehamilan merupakan keadaan diabetogenik.
4 Diabetes spesifik
Contoh dari diabetes spesifik adalah DM karena defekasi genetik fungsi sel beta, defekasi genetik kerja insulin, penyakit eksokrin pankreas,
endokrinopati, diabetes militus karena obat, diabetes militus karena infeksi, diabetes imunologi dan sindrom genetik
Price dan Wilson, 2005.
c. Gejala dan Diagnosis Diabetes Melitus
Kriteria untuk diagnosis diabetes melitus antara lain gula darah puasa ≥ 7,0 mmolL ≥ 126 mgdL, konsentrasi gula darah acak ≥ 11,1 mmolL
≥ 200 mgdL, dan gula darah 2 jam ≥ 11,1 mmolL ≥ 200 mgdL dengan beban 75 gram tes toleransi gula secara oral. Gejala diabetes
melitus antara lain : polidipsia, poliuria, polifagia, penurunan berat badan, dan koma diabetik Kasper et al., 2005.
d. Komplikasi
Diabetes yang tidak terkontrol dengan baik dapat menimbulkan komplikasi akut dan kronis. Menurut PERKENI komplikasi diabetes
melitus dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu :
1 Komplikasi akut diabetes melitus
a Hipoglikemia
Hipoglikemia adalah suatu keadaan seseorang dengan kadar glukosa darah dibawah nilai normal 50 mgdl. Gejala umum hipoglikemia
adalah lapar, gemetar, mengeluarkan keringat, berdebar-debar, pusing, pandangan menjadi gelap, gelisah serta keadaan penderita bisa menjadi
koma. Apabila tidak segera ditolong dapat terjadi kerusakan otak dan akhirnya kematian. Kadar gula darah yang terlalu rendah menyebabkan
sel-sel otak tidak mendapat pasokan energi sehingga tidak dapat berfungsi
bahkan dapat rusak. Hipoglikemia lebih sering terjadi pada penderita diabetes diabetes melitus tipe 1 yang dapat dialami 1-2 kali per minggu.
b Hiperglikemia
Hiperglikemia adalah keadaan dimana kadar gula darah melonjak secara tiba-tiba. Gejala hiperglikemia adalah poliuria, polidipsia, polifagia,
kelelahan yang parah, dan pandangan mata kabur. Hiperglikemia yang berlangsung lama dapat berkembang menjadi keadaan metabolisme yang
berbahaya, antara lain ketoasidosis diabetik, Koma Hiperosmoler Non Ketotik KHNK dan kemolakto asidosis.
2 Komplikasi kronis diabetes mellitus
a Komplikasi makrovaskuler
Komplikasi makrovaskuler yang umum berkembang pada penderita diabetes melitus adalah mengalami trombosit otak pembekuan darah di
sebagian otak, mengalami PJK penyakit jantung koroner, gagal jantung kongetif, dan stroke. Pencegahan komplikasi makrovaskuler sangat
penting dilakukan, untuk itu penderita harus dengan sadar mengatur gaya hidup termasuk mengupayakan berat badan ideal, diet gizi seimbang,
olahraga teratur, tidak merokok, dan mengurangi stress.
b Komplikasi mikrovaskuler
Komplikasi mikrovaskuler terutama terjadi pada penderita diabetes melitus tipe 1. Hiperglikemia yang persisten dan pembentukan protein
yang terglikasi termasuk HbA1c menyebabkan dinding pembuluh darah menjadi makin lemah dan terjadi penyumbatan pada pembuluh darah kecil,
contoh dari komplikasi mikrovaskuler adalah nefropati, diabetik retinopati kebutaan, neuropati, dan amputasi Anonim, 2006.
e. Penatalaksanaan