4. 2.5. Analisis Data II 68
4. 2.6. Refleksi II 71
4. 3. Pembahasan Hasil Penelitian 71 4. 4. Kelemahan dan Kelebihan Penelitian
73
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan 74
5.2. Saran 75
DAFTAR PUSTAKA 76
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1. Analisis Kesalahan Hasil Pekerjaan Siswa 5
Tabel 2.1. Pemasukan Informasi Gaya Belajar 22
Tabel 3.1. Pedoman Tingkat Penguasaan Tes Hasil Belajar 41 Tabel 4.1. Tingkat Kemampuan Siswa pada Tes Awal
45 Tabel 4.2. Persentase Ketuntasan Belajar Siswa pada Tes Kemampuan Awal
46 Tabel 4.3. Deskripsi Data Kesalahan Siswa pada Tes kemampuan awal
46 Tabel 4.4. Deskripsi Tingkat Kemampuan Siswa Siklus I
56 Tabel 4.5. Persentase Ketuntasan Belajar Siswa pada THB I
56 Tabel 4.6. Deskripsi Hasil Observasi Pengelolaan Pembelajaran Siklus I
57 Tabel 4.7. Deskripsi Data Kesalahan Siswa pada THB nomor 2
60 Tabel 4.8. Deskripsi Data Kesalahan Siswa pada THB nomor 5
61 Tabel 4.9. Deskripsi Tingkat Kemampuan Siswa Siklus II
69 Tabel 4.10. Persentase Ketuntasan Belajar Siswa pada THB II
69 Tabel 4.11. Deskripsi Hasil Observasi Pengelolaan Pembelajaran Siklus II
70 Tabel 4.12. Deskripsi Tingkat Kemampuan Siswa Setiap Siklus
72
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. RPP Siklus I Pertemuan I 78
Lampiran 2. RPP Siklus I Pertemuan II 83
Lampiran 3. RPP Siklus II Pertemuan I 88
Lampiran 4. RPP Siklus II Pertemuan II 93
Lampiran 5. Lembar Kerja Siswa I LKS I 99
Lampiran 6. Lembar Kerja Siswa II LKS II 104
Lampiran 7. Lembar Kerja Siswa III LKS III 109
Lampiran 8. Lembar Kerja Siswa IV LKS IV 102
Lampiran 9. Pembahasan LKS I 116
Lampiran 10. Pembahasan LKS II 117
Lampiran 11. Pembahasan LKS III 111
Lampiran 12. Pembahasan LKS IV 123
Lampiran 13. Lembar Hasil Diskusi Kelompok 126
Lampiran 14. Kisi-Kisi Tes Awal 130
Lampiran 15. Tes Awal 131
Lampiran 16. Pembahasan Tes Awal 132
Lampiran 17. Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar I 133
Lampiran 18. Tes Hasil Belajar I 134
Lampiran 19. Lembar Validitas Tes Hasil Belajar I 135
Lampiran 20. Alternatif dan Teknik Penskoran Tes Hasil Belajar I 138
Lampiran 21 Pedoman Penskoran Tes Hasil Belajar I 139
Lampiran 22. Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar II 141
Lampiran 23. Tes Hasil Bejar II 142
Lampiran 24. Lembar Validitas Tes Hasil Belajar II 143
Lampiran 25. Alternatif dan Teknik Penskoran Tes Hasil Belajar II 146
Lampiran 26 Pedoman Penskoran Tes Hasil Belajar II 149
Lampiran 27. Analisis Hasil Tes Kemampuan Awal 151
Lampiran 28. Analisis Hasil Tes Hasil Belajar I 153
Lampiran 29. Analisis Hasil Tes Hasil Belajar II 155
Lampiran 30. Lembar Observasi Kegiatan Pembelajaran I 157
Lampiran 31. Lembar Observasi Kegiatan Pembelajaran II 160
Lampiran 32. Nama Siswa 163
Lampiran 33. Kartu Goal Setting 164
Lampiran 34. Lingkaran Donat 165
Lampiran 35. Angket Untuk Siswa Tahap Observasi Awal 166
Lampiran 36. Dokumentasi Penelitian 168
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Di era globalisasi seperti sekarang ini, pendidikan sangat dibutuhkan. Sebab, pendidikan merupakan suatu sarana yang berfungsi untuk meningkatkan
kualitas Sumber Daya Manusia SDM yang lebih baik dari aspek kemampuan, kepribadian maupun kewajiban sebagai warga negara. Pendidikan berintikan
interaksi antara pendidik dengan peserta didik dalam upaya membantu menguasai tujuan-tujuan pendidikan. Interaksi pendidikan dapat berlangsung dalam
lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat. Dalam Pendidikan Nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan
serta meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia Indonesia dalam rangka upaya mewujudkan tujuan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dan
mengembangkan manusia seutuhnya, yaitu beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pengerti luhur memiliki pengetahuan dan
keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab.
Mengingat peran pendidikan tersebut maka sudah seharusnya aspek ini menjadi perhatian dalam rangka meningkatkan sumber daya masyarakat Indonesia
yang berkualitas. Matematika sebagai salah satu mata pelajaran di sekolah dinilai cukup memegang peranan penting dalam membentuk siswa menjadi berkualitas.
Sebab matematika selain sebagai pintu masuk menguasai sains dan teknologi, dengan belajar matematika kita dapat mengembangkan kemampuan berpikir
secara sistematis, logis, kritis, dan kreatif, yang sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Banyak orang yang memandang matematika sebagai
bidang studi yang sulit. Meskipun demikian, semua orang harus mempelajarinya karena merupakan sarana untuk memecahkan masalah kehidupan sehari-hari,
seperti halnya bahasa, membaca dan menulis.
Secara umum siswa sering mengalami kesulitan dalam kegiatan pembelajaran matematika, diantaranya adalah kesulitan dalam menghitung cepat,
kemampuan logika, ketrampilan menulis atau menggambar dan rasa malas belajar matematika. Ini disebabkan siswa memandang pelajaran matematika adalah
pelajaran yang sulit. Namun begitu mata pelajaran ini menduduki peran penting dalam pendidikan karena dilihat dari waktu yang digunakan dalam pelajaran
matematika di sekolah, lebih banyak dibandingkan dengan mata pelajaran lainnya. Serta pelaksanaan pendidikan diberikan pada semua jenjang pendidikan yang
dimulai dari SD sampai Perguruan Tinggi. Seperti yang diungkapkan Cornelius dalam Abdurrahman 2009 : 253
bahwa alasan perlunya belajar matematika adalah sebagai berikut : Lima alasan perlunya belajar matematika karena matematika merupakan
1 sarana berfikir yang jelas dan logis, 2 sarana untuk memecahkan masalah kehidupan sehari-hari, 3 sarana mengenal pola-pola hubungan
dan generalisasi pengalaman, 4 sarana untuk mengembangkan kreativitas dan, 5 sarana untuk meningkatkan kesadaran terhadap perkembangan
budaya.
Berdasarkan kutipan di atas disimpulkan bahwa melalui pembelajaran matematika diharapkan peserta didik dapat mengembangkan kemampuan berpikir,
bernalar, mengkomunikasikan gagasannya serta dapat mengembangkan aktivitas kreatif dalam memecahkan masalah. Ini menunjukan bahwa matematika memiliki
manfaat dalam mengembangkan kemampuan siswa sehingga perlu untuk dipelajari.
Kualitas pendidikan matematika Indonesia belum mencapai hasil yang diharapkan. Maka tidak mengherankan bila prestasi belajar matematika perlu
mendapatkan perhatian dari berbagai pihak. Kenyataan yang ada menunjukkan hasil belajar siswa pada bidang studi matematika kurang menggembirakan.
Hal ini sejalan dengan riset yang dilakukan oleh Program for International Student
Assessment http:kampus.okezone.com20130108
: “Pada pemeringkatan
Programme for International Student Assessment PISA terakhir, kemampuan literasi matematika siswa Indonesia sangat rendah. Indonesia menempati
peringkat ke-61 dari 65 negara peserta pemeringkatan ”.