Detail Semantik Tajuk Rencana Kompas

commit to user 109 kejaksaan dan kepolisian untuk ikut mengatur proses penyidikan. 6. Kompas, 10 November 2009 Sebuah Sumbatan Besar Konflik Bibit dan Chandra amat berpengaruh pada pemerintahan kita. Agenda Rembuk Nasional justru tenggelam karena hebohnya kasus yang terjadi. 7. Kompas, 17 November 2009 Berharap Ada Solusi Akhir Situasi ketidakpastian atas penanganan kasus hukum Bibit dan Chandra yang telah berlangsung lebih dari tiga minggu. 8. Kompas, 2 Desember 2009 Pelajaran Kasus Bibit – Chandra Proses penyelesaian di luar pengadilan yang akhirnya dituntaskan oleh Kejaksaan. Setelah lama berlarut-larut, langkah tersebut akhirnya diambil.

2. Detail

Elemen wacana detail berhubungan dengan kontrol informasi yang ditampilkan seseorang. Komunikator akan menampilkan secara berlebihan informasi yang menguntungkan dirinya atau citra yang baik. Informasi yang menguntungkan komunikator, ditampilkan secara berlebih, detail yang lengkap kalau perlu dengan data-data. Sebaliknya informasi yang merugikan komunikator akan ditampilkan sedikit mungkin, bahkan bila perlu dihilangkan. Elemen detail merupakan strategi bagaimana wartawan mengekspresikan sikapnya dengan cara implisit. Sikap atau wacana yang dikembangkan oleh wartawan kadangkala tidak perlu disampaikan secara commit to user 110 terbuka, tetapi dari detail bagian mana yang dikembangkan dan mana yang diberitakan dengan detail yang besar, akan menggambarkan bagaimana wacana yang dikembangkan media. 79 Dalam tajuk rencana Penahanan Yang Kontroversial, Kompas mengungkapkan detail mengenai jumpa pers yang diadakan setelah dilakukan penahanan terhadap Bibit dan Chandra. Jumpa pers penahanan Bibit dan Chandra digelar beberapa jam setelah Mahkamah Konstitusi meminta Komisi Pemberantasan Korupsi menyerahkan rekaman percakapan Anggodo Widjojo dengan sejumlah petinggi kejaksaan dan kepolisian. Dalam putusan selanya, MK juga menyatakan Pasal 142 Undang-Undang KPK—soal pemberhentian tetap pimpinan KPK setelah dinyatakan sebagai terdakwa—ditunda pemberlakuannya. Sementara itu dalam tajuk rencana berjudul Kenapa Jadi Begini Kompas menyajikan detail mengenai reaksi yang muncul ketika Polri akhirnya menahan Bibit dan Chandra. Penetapan Chandra dan Bibit sebagai tersangka sudah mengundang kritik tajam dari sebagian masyarakat. Namun, siapa yang mengira reaksi publik begitu keras ketika Polri kemudian menahan Bibit dan Chandra. Tindakan penahanan itu membangkitkan protes, semula dari berbagai kalangan organisasi dan aktivis hukum. Namun, dalam waktu singkat, kritik dari kalangan ahli hukum itu meluas ke sejumlah tokoh masyarakat dan berkembang juga di kalangan beragam kelompok dan organisasi masyarakat luas. Detail yang dimuat Kompas pada tajuk rencananya yang berjudul Dukungan dari Jagat Maya yakni mengenai dukungan dari masyarakat berbagai kalangan yang banyak bermunculan dan tidak hanya di dunia riil, 79 Eriyanto, op.cit, hal. 238. commit to user 111 tapi juga di dunia maya, dibuktikan dengan dukungan dari situs jejaring sosial Facebook, yang saat itu sudah mencapai 300.000 orang. Dukungan muncul dari berbagai kalangan, mulai dari tokoh masyarakat, organisasi masyarakat, hingga masyarakat luas, di dalam dan luar negeri. Selain mewujud di jagat riil seperti demo, dukungan juga mewujud di jagat maya virtual. Senin 211, dukungan melalui situs jejaring sosial Facebook dilaporkan sudah mendekati 300.000. Dalam tajuk rencananya berjudul Sebuah Sumbatan Besar, Kompas memuat detail mengenai tim yang dibentuk oleh Presiden dalam upaya mempercepat penuntasan kasus, yakni pembentukan Tim Delapan. Langkah Tim Delapan inilah yang kemudian dijelaskan secara detail oleh Kompas. Panggung lain dimainkan Tim Delapan. Tim ini memanggil sejumlah pihak kepolisian, kejaksaan, KPK, dan pihak lain yang relevan. Tim yang diberi batas waktu dua minggu itu ditugasi memverifikasi fakta yuridis dan melaporkannya kepada Presiden. Dalam kesimpulan sementaranya, Tim Delapan berpendapat penyidikan terhadap Bibit dan Chandra belum memiliki bukti yang kuat. Sedangkan pada tajuk rencana berjudul Berharap Ada Solusi Akhir, Kompas menyajikan detail mengenai beberapa alternatif solusi yang mengemuka. Sebagaimana terekam dalam pemberitaan, ada beberapa alternatif solusi yang mengemuka. Kelompok masyarakat sipil mengusulkan penghentian penyidikan karena sesuai dengan temuan Tim Delapan bukti tidak mencukupi. Sebagaimana dikutip Tempo, usulan ini didukung Ketua MA Harifin Tumpa. Bola ini ada di tangan kepolisian. Kejaksaan bisa mengambil peranan dengan menghentikan penuntutan. Langkah ini bisa diambil daripada berkas perkara commit to user 112 bolak-balik antara Polri dan kejaksaan. Jaksa Agung pun sebenarnya punya kewenangan mengesampingkan perkara demi kepentingan umum. Sesuai dengan Pasal 14 UUD 1945, Presiden pun bisa mengambil langkah dengan memberikan abolisi. Namun, untuk pemberian abolisi, Presiden perlu mendengar pertimbangan DPR. Alternatif terakhir adalah membiarkan kasus ini bergulir ke pengadilan. Selain akan memakan waktu lama, proses ini sekaligus juga akan mendelegitimasi rekomendasi Tim Delapan yang dibentuk Presiden sendiri. Pilihan ini juga bisa mengganggu agenda pemberantasan korupsi. Tabel VI Detail Tajuk Rencana Kompas No Edisi Judul Tajuk Rencana Detail 1. Kompas, 30 Oktober 2009 Penahanan Yang Kontroversial Jumpa pers yang diadakan setelah dilakukan penahanan terhadap Bibit dan Chandra. 2. Kompas, 2 November 2009 Kenapa Jadi Begini? Reaksi yang muncul ketika Polri akhirnya menahan Bibit dan Chandra. 3. Kompas, 3 November 2009 Dukungan dari Jagat Maya Dukungan dari masyarakat berbagai kalangan yang banyak bermunculan dan tidak hanya di dunia riil, tapi juga di dunia maya. 4. Kompas, 6 November 2009 Nurani Rakyat Via Media - 5. Kompas, 6 November 2009 Menindak Mafia Peradilan - 6. Kompas, 10 November 2009 Sebuah Sumbatan Besar Langkah Tim Delapan. 7. Kompas, 17 November 2009 Berharap Ada Solusi Akhir Beberapa alternatif solusi penanganan kasus yang mengemuka. 8. Kompas, 2 Desember 2009 Pelajaran Kasus Bibit – Chandra - commit to user 113

3. Maksud