Wakaf Uang Menurut Hukum Islam Dan Undang-Undang No.41 Tahun 2004
WAKAF VANG MENURUT HUKUM ISL.AM DAN
UNDANG-UNDANG N0.41TAHUN2004.
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Huk:um Islam (SHI)
Oleh:
Rusdi Ratoni
NIM. 203 044 101 792
KONSENTRASI PERADILAN AGANlA
PRODI AL-AHW AL AS-SYAKHSHIYAH
FAKULTAS SYARI' AH DAN HUKUM
UNUVERSITAS ISLAM NEGRI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1428 H/2008 M
WAKAF UANG MENURUT HUKUM ISLAM DAN
UNDANG-UNDANG N0.41TAHUN2004
(Studi Perbandingan)
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas syari'ah dan Hukum
Untulc Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Serjana Hulmm Islam(SHI)
Oleb:
Rusdi Ratoni
NIM: 203044101792
Di Bawah Bimbingan
A
Drs Ahmad Y ani.MA
NIP: 150 289 678
KONSENTRASI PERADILAN AGAlVlA
PROGRAM STUDI AHWAL SYAKHSHIYYAH
FAKULTAS SYARl'AH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1428/2008 M
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi berjudul "WAKAF UANG MENURUT HUKUM ISLAM DAN UNDANGUNDANG N0.41.TAHUN 2004" telah diujikan dalam Sidang Munaqasyah Fakultas
Syari'ah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta
pada 27 Maret 2008. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh
gelar Se1jana Hukum Islam· (SHI) pada Program Studi Ahwal al-Syakhshiyah
(Peradilan Agama)
Jakarta 27 Marnt 2008
Mengesahkan,
Prof.
R.H. Mu
NIP. 150 210 422
PANITIA UJJAN
Ketua
: Drs. Djawal1ir Heiazziey, SI-I,MA
NIP. 130 789 745
Sekretaris
: Drs.H. Ahmad Yani MA
NIP. 150 289 678
Pembimbing I
: Dra. Hi. Halima Ismail
NIP. 150 075 192
Pembimbing II
: Ors.Ahmad Yani MA
NIP. 150 289 678
Penguji I
: Drs. Djawahir Hejazziey, SH.MA
NIP. 130 789 745
Penguji II
: Dra.Maskufa S.Ag
NIP. 150 268 590
KATA PENGANTAR
Segala puji
dan Syukur kepada Allah Yang Maha Pengasih lagi maha
penyayang Tuhan seru sekalian Alam. Alhamdulillah,dengan taufik, Hidayah dan
inaya11-Nyalah skripsi ini dapat terselesaikan walaupun ditemukan beberapa
kesulitan. Shalawat dan Salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita nabi
besar Mulianunad SAW , keluarga dan para sahabatnya.
Penulisan skripsi ini merupakan persyaratan yang harus penulis laksanakan
untuk meraih gelar serjana Hukum islam pada Fakultas Syari'ah UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta. Upaya penulisan naskah ini, penulis lakukan setelah
menyelesaikan mata kuliyah yang telah ditetapkan oleh Fakullas.
Dalam proses penulisan skripsi ini, penulis merasa berhutang budi kepada
semua pihak yang tanpa bantuan dan uluran tangan mereka skripsi ini tidak akan
terwujud seperti ini. Untuk itu sepantasnyalah penulis mengucapkan banyak terima
kasih .Ucapan terima kasih secara khusus disampaikan kepada:
1. Bapak. Prof. Dr. H.M. Amin Suma, SH.MA Dekan Fakultas Syari'ah dan
Hukum UIN SyarifHidayatullah Jakarta.
2. Bapalc Drs. H.Basiq Djalil,S.H. selaku Ketua jumsan al-Ahwal asAsyakhshiyah Fakultas Syari'ah dan Hukum UIN SyarifHidayatullah Jakarta.
3. Ibu Dra. Elj.Halima Ismail. Selaku dosen Pembimbing di tengah kesibukanya
rela menyempatkan waktunya untuk memberikan bimbingan ,arahan serta
ilmunya kepda penulis
4. Bapak Drs. H. Ahmad Yani. MA. Selaku dosen Pembimbing di tengah
kesibukanya rela menyempatkan waktunya untuk memberikan bimbingan,
arahan serta ilmunya kepada penulis.
5. Dosen dan Karyawan dilingkungan Fakultas syari'ah dan Hukum UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan pengetahuan,pengalaman serta
bantuanya kepada penulis
6. Ayahanda Masrizal bin alunad dan Ibunda Kujai yang tercinta,atas jerih
payah dan kasih sayang merekalah penulis dapat menyelesaikan studi penulis
untuk sementara wakatu.Walaupun Ibunda telah di panggil Oleh Alah SWT.
Tetapi do'a dan Harapan mereka membuat motifasi penulis untuk
menyelesaikan study ini. Semoga Allah Menerima Il1adah Kedua Orang Tua
amba,dan di tempatkan di surga-Nya Amin.
7. Bapak Drs.H. Ambrizal dan Thu Hj. Hafuah yan telah memberikan bantuan
baik secara moril maupun materil, sehingga skripsi ini selesai.
8. KH.Drs. Muhtady Alawi selaku Guru handa sebagi Pengasuh Pondok
Pesantren Soebono Mantofani, yang telah mendidik dan memberikan tempat
tinggal penulis sampai selesainya skripsi ini.
9. Kaka saya Hasnah, Yusuf ,Armansyah yang telah membantu saya dalam
menyelesaikan skripsi ini, saya mengucapkan terima kasih.
11. Adik-adik saya Dafri, Apri, Habib yang telab menjadikan motifasi penulis
menyelesaikan skripsi ini.
12. Sabat Rusydi yang telab memberikan duknngan dan ide yang membangnn,
sehingga skripsi ini selesai tepat pada waktunya.
13. Sababat-sababat di Tempat Tinggal penulis Aguz Zaki, M.Riyadhoh,Joshe,
sebagi sababat suka dan duka telab memberikan dukungan
do'a hingga
skripsi ini selesai.
14. Seluruh teman-teman seperjuang SAS- PA 2003,penulis merasa bangga telab
menjadi bagian dari komunitas tersebut.
Akhimya,semua bantuan ,dorongan ,do' a serta an1al bakti yang telal1 diberikan
itu,semoga mendapat balasan yang setimpal dari Allal1 Yang Maha Pemurah. Amin
Yarobbal 'alamin. Dan penulis berharap semoga apa yang telah ditulis dalam skripsi
ini diipat qermanfaaf bagi sセャIAi@
pi)11jk teftltan1a penulis sendiri.
Penulis.
-----
DAFTARISI
KATA PENGANTAR ......................................................................... i
DAFTARISI .................................................................................. ii
BAB. I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................ .
g:· Pembatasan Dan Perumusan Masalah . . . . . .. . . . . . . .. . . .. .. . . . . . . . . . . . . .. .. . .. . .... 6
C. Metodologi Penulisan dan Tujuan penulisan...... ...............................
7
D. Sistematika Penulisan
9
BAB. II. SEKJTAR WAKAF UANG DALAM PANDANGAN FIQH ISLAM
A. Pengertian Wakaf dan Dasar Hukum Wakaf....... ... ......................... 11
B. Syarat-syarat Wakaf dan Rukun Wakaf.. .......................................... 21
C. WakafUang Dalarn Pandangan Islam ............................................. 28
D. Hikmah Wakaf... .. . . . . . . .. . . . .. . . .. . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . .. .. . . .. . .. . . . . .. .. .. . . . .. . . . 3 3
BAB. III. PERWAKAFAN DI INDONESIA
A. Lintas Sejarah Wakafdi Indonesia ................................................ 36
B. Peraturan dan Ketetapan Perwakafan yang Pernah Berlaku di Indonesia ... 3 9
C. Ketetapan Perwakafan pada UU RI No. 41 Tahun 2004 ........................ 49
D. Wakafuang dalarn pandangan UU Ri No.41Tahun2004 ........................... 52
BAB IV.
ANALISA DAN PERBANDINGAN ANTARA KONSEP WAKAF
VANG MENURUT FIQH ISLAM DAN UU RI NO. 41 TAHUN 2004
······················································································ 57
A. Persamaan Konsep Wakaf Uang Menumt Fiqh Islam dan UU RI No. 41
Tahun 2004 ........................................................................... 60
B. Perbedaan Konsep Wakaf Uang Menumt Fiqh Islam dan Undang-Undang RI
No. 41 Tahun 2004 Dan Faktor-Faktor yang mempengaruhi .................... 64
C. Analisa Penulis ....................................................................... 65
BAB V. PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................ 70
B. Saran-Saran ............................................................................71
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................... 73
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Umat Islam harus yakin bahwa Allah SWT tidak menciptakan manusia seperti
juga tidak menciptakan jin kecuali untuk beribadah kepada-Nya. Beribadat dalam arti
mengabdi kepadanya secara keseluruhan, baik seluruh sikap hidup dan kehidupan
manusia secara pribadi, maupun sebagai anggota masyarakat dan sebagai kesatuan
mahkluk pada umumnya.
Dalam pelaksanaan ibadah tersebut, Allah telah mengatur caranya, baik dalam
bentuk ibadat khusus yang telah ditentukan cara, waktu, dan tempatnya, seperti
shalat, puasa, haji, maupun dalam bentuk ibadat secara umum, Ibadat secara umum "
berupa pengabdian kita kepada-Nya melalui pengabdian untuk kepentingan
kemanusiaan dan kemasyarakatan, yaitu untuk kepentingan umum atau kepentingan
jama'ah. Mereka yang mempelajari secara keseluruhan dapat mengerti bahwa jika di
luar bidang peribadatan dikatakan sesuatu hale adalah hak Allah SWT, maka yang
dimaksud ialah haleJama 'ah atau hak umum. 1
Salah satu amal sosial kemasyarakatan adalah wakaf yang dapat disebut
sebagai salah satu bentuk realisasi ibadat dalam Islam, yang dapat menjadi sumber
dana dakwah telah tumbuh subur dan selalu dilaksanakan oleh bangsa Indonesia.
Wujud perwakafan tersebut banyak macamnya, ada yang berwujud tanah, gedung,
1
Suparman Usman., Hukum Perwakafan di Indonesia (Jakarta : Darul Ulum Press, I 995) h. 5
2
pohon dan bentuk wakaflainnya2 . Wakaf mernpakan satu bentuk ibadah dengan cara
memisahkan sebagian harta beiada yang kita miliki untuk dijadikan harta milik umum,
yang akan diambil manfaatnya bagi kepentingan orang lain atau umat islam pada
umumnya.
Secara historis, peran wakaf sangat besar, baik secara kualitas maupun
kuantitas, dari segi kwalitas, misalnya di Mesir sampai pada abad 19 jumlah lahan
pe1tanian, hasil wakaf masyarakat mencapai sekitar sepe1tiga dari total jumlah lahan
pertanian yang ada. Sedangkan dari segi pemanfaatan, tanah wakaf mempunyai andil
yang sangat besar dalarn memajukan sektor pendidikan, kesehatan dan kebutuhm1
sosial lainnya. 3 .
Wakaf merupakan salah satu instrumen ekonomi umat dan negara yang unik,
dalan1 wakaf yang layak untuk di manfaatkan adalah hasil dari perputaran dan
pengelolaan wakaf bukan pokoknya, dengan demikian barang wakaf tidak akan habis.
Keunikan wakaf juga terlihat pada pengembagan hmta yang tidak didasarkan pada
tingkat pencapaian keuntungan bagi pemilik hmta wakaf, tetapi lebih didasarkan pada
target dan didasarkan pada unsur kebajikm1 (birr),
kebaikan (ihsan)
dan
kerjasamanya. Bisajadi, sebuah harta wakaftidak mendatangkan keuntungan, namun
jika dialokasikan dengan 「・ョ。セML@
sehingga bisa merekrut tenaga pengangguran, maka
harta tadi sudah berguna, dengan begitu wakaf harus dikelola dengan penuh
2
Ibid, h. 6
Hasan,Zubairi Membebaskan Keterbe/akangan Umat dengan Wakaf, (Jakarta : Majalah
Peduli Umat, IV, 9 Agustus 2003), h. 6,
3
セ@
3
kebersamaan dan transparan, harta wakaf adalah milik umat wajar sekali bila
perputaran uang dibalik harta wakaf hams diketahui oleh Umat.
Prinsip pemilikan harta dalam ajaran Islam menyatakan bahwa haiia tidak
dibenarkan hanya dikuasai oleh sekelompok orang. Penguasaan harta oleh
•
sekelompok orang alcan melahirkan eksploitasi si kaya terhadap si miskin akan
menimbulkan kegoncangan sosial
akan menjadi penyakit masyarakat mempunyai
akibat-akibat negatif beraneka ragam. Harta tidaklah hanya unruk dinikmati sendiri,
melainkan hams dinilanati bersama. Ini tidak beraiii bahwa ajaran
Islam iru
melarang orang untuk kaya raya, melainkan suatu peringatan kepada umat manusia
bahwa Islam mengajarkan fungsi sosial harta. Untuk itu diciptakan lembaga zakat,
shadakah, infag, kafarah, perwakafan, dan lembaga lainnya.
Kajian wakaf sebagai pi;anata sosial memjuk kepada tiga corcus;
Pertama, Wakaf sebagai lembaga keagamaai1
Kedua, W akaf sebagai lembaga yang diatur oleh negai·a
Ketiga, Wakaf sebagai lembaga kemasyarkatan atau suatu lembaga yang hidup
dalam masyarakat. 4
Apabila wakaf ditinjau sebagai lembaga keagamaan dalam ajarai1 Agama Islam,
maka corcus sumber datanya meliputi :
4
Juhaya S Praja" Penvakafan di Indonesia; Sejarah, Pe111ikiran, Huk1-11n dan
Perkembangannya, (Bandung: Yayasan Piara, 1995), h. 16
4
1 Wahyu yakni Al-qur'an
2
Sunah
3
Ijtihad, yakni hasil ijtihad para mujahidin dalam upaya menginterpretasikan
Al-Qur'an dan sunah karena ijtihad itu selalu mempertimbangkan situasi dan
kondisi, yang berupa ruang, waktu, manfaat dan tujuan hukum, malca
keragaman pendapat mengenai praktek pranata sosial wakaf ini tidak
terelakan lagi
Kajian wakaf sebagai lembaga yang diatur oleh negara merujuk kepada
peraturan perundang-undangan yang berlaku di negara itu. Di Indonesia, pe1wakafan
telah diatur dalam perundang-undangan sejak tahun 1905, walaupun masih terbatas
pada perwalcafan tanah yang termasuk didalamnya masjid dan rumah-rumah suci.
Peraturan-peraturan tersebut adalah:
I. Bijblad op Het staatsblad (Lembaran Negara) nomor 1698, Bede Huizen
Moskieen, tgl 31 Januari 1905 tentang rumah-rumal1 suci dan masjid (yang
dimaksud di sini adalah· wakaf);
2. Bijblad op Het Staatsblad Nomor 12573, tanggal 4 Juni 1931 tentang
Bedehizeen Wakaps. Peraturan ini denganjelas menyatakan Wakaf.;
3. Bijblad op Het Staatsblad Nomor 13380 tanggal 24 Desember 1934 tentang
bedehizeen Bijblad op l-Iet Staatsblad Nomorrijdagdiensten Moskieen, en
wakap;
4. Bijblad op Het Staatsblad Nomor 13480, tanggal 27 Mei 1935. tentang
Bedehuizeen Vrijdagdiesten Moskien en wakap;
6
7 UU RI No. 41Tahun2004 tentang wakaf.
Kajian wakaf dengan menganggapnya sebagai lembaga kemasyarakatan atau
lembaga yang hidup dalam masyarakat berarti mengkaji wakaf dalam tinjauan sosial,
kajian ini merujuk kepada
」セイオウ@
yang meliputi fakta dan data yang ada dalam
masyarakat. Fakta tersebut ditunjang oleh dokumen-dokumen, daftar-daftar, atau list
yang ada didalam kantor, akta-akta, sebelum dan sesudah peraturan perundangundangan itu diberlakukan dan dilaksanakan sebagai hukum positif dan benar-benar
hidup dalam masyarakat.
Wakaf merupakan salah satu lembaga yang dianjurkan oleh aJaran Islam
untuk digunakan seseorang sebagi sarana penyaluran rezeki yang di berikan oleh
Allah SWT kepadanya. kendatipun didalamnya Al-Qur'an tidak menyebutkan soal
wakaf seperti halnya dengan zakat tetapi dari beberapa ayat Al-qur'an yang akan
disebutkan, para ahli menyimpulkan bahwa Allah menghendak adanya wakaf.
Dalam kaitan ini penulis ingin memberikan sedikit gambaran dan informasi
tentang wakaf uang serta pengaruhnya terhadap kemaslahatan wakaf di Indonesia.
Berkenaan dengan itu, maka penulis menetapkan judul skripsi ini adalah
"Waka/ Vang Menurut Hukum Islam dan VU RI. Nomor 4I Tahun 2004"
B. Pembatasan dan Rnmusan Masalah
.
Berdasarkan latar belakang di atas dan untuk mem berikan gambaran yang
jelas agar tidak te1jadi salah pengertian terhadap skripsi ini, maka penulis perlu
membatasi istilah yang ada kaitannya dengan pembahasan ini, sebab perbedaan
7
pengertian tentang istilah yang sama akan membawa kepada perbedaan di dalam
pembahasan.
Adapun penjelasannya sebagai berikut :
Adapun pembatasan masalah dalam skripsi ini tentang Wakaf Vang yaitu
merujuk pada Hukum Islam dan Hukum positif(Vndang-Vndang No.41.Tahun 2004)
serta membandingkan antara kedua Hukumnya mengenai hukum wakaf uang
terse but.
Adapun Pernmusan Masalalmya :
I. Bagaimana pandangan Hukum Islam dan VV No. 41 Tahun 2004 terhadap
Hukum WalrnfVang?
2.
Apa persamaan dan perbedaan pandangan Hukum Islan1 dan Vndang-undang
No 41 Tahun 2004 mengenai WakafVang?
3. Apa yang melatar belakangi perbedaan konsep wakafVang dalam pandangan
hukum Islam dan Vndll!1g-undang No 41 Tahnn2004?
C. Tujuan Penelitian
Penulisan skripsi ini mempunyai tujuan antara lain :
1. Memberikan gambaran yang jelas tentang walrnf Vang dalam pandangan fiqh
Islam dan Vndang-undang No 41 Tahun 2004
2. Mengetahui sejauhmana persamaan dan perbedaan kosep wakaf Vang
menurut Fiqh Islam dan Vndang-undang No 41Tahun2004
3. Mengetahui latar belt1kang munculnya perbedaan konsep wakaf Vang
9
E. Sistematika Pembahasan.
Untuk memudahkan gambaran dari isi skripsi 1m, maka perlu · penulis
kemukakan sistematika ー・ョオャゥセ。ケ@
BAB I:
sebai berikut :
Merupakan Pendabuluan yang berisi : Latar belakang permasalahan,
pembatasan dan perumusan masalab, tujuan penelitian, metodologi
penulisan dan sistematika pembahasan.
BAB II
Wakaf Uang dalam pandangan Fiqh Islam yang berisi : Tinjauan teroritis
tentang walrnf mengenai : Pengertian Wakaf, dasar hukum wakaf, rukun
dan syarat perwakafan dan hikmal1 wakaf.
BAB III
Perwakafan dalam Undang-undang RI Nomor 41 Tahun 2004 Meliputi :
Lintas sejarab wakaf di Indonesia, Peraturan dan ketetapan perwakafan
Uang yang Pernab Berlaku di Indonesia, Ketetapan Perwalrnfan pada
Undang-undang RI Nomor 41 Talmn 2004
BAB IV
Analisa Perbandingan antara konsep WakafUang menurut Fiqh Islam dan
Undang-undang Nomor 41 Talmn 2004 Meliputi: Pesamaan Konsep
Wakaf Uang menurut Fiqh Islam dan UU RJ No 4I Tabun 2004,
Perbedaan Konsep Wakaf Uang Menurut Fiqh Islam dan UU RI No 41
Tahun 2004, Faktor-faktor yang mempengaruhi perbedaan
BAB V
Merupakan penutup yang berisi kesimpulan dan saran-saran penulis.
Selain dari ke lima bah tersebut, dalam penyusunan skripsi ini akan
dilengkapi juga dengan daftar kepustakaan.
BAB II
WAKAF UANGDALAM PANDANGANFIQHISLAM
A. Pengertian Dan Dasar Wakaf
a. Pengertian Wakaf
Kata wakaf berasal dari babasa Arab a/-waqf bentuk masdar dari waqafa-
yaqifa-waqfan sama artinya dengan "Hasaba Yahbisu Tahsiban" yang berarti berdiri
atau berhenti atau diam di tempat
1
Pengertian "berhenti" jika di hubungkan dengan
ilmu baca Al-Quran atau ilmu tajwid mengandung malma menghentikan bacaan baik
setemsnya maupun untuk mengambil nafas sementara, dari makna hams dimulai dan
dimana hams berhenti. Pengertian wakaf dalan1 arti "berdiam di tempat" dikaitkan
dengan wukuf yaitu berdiam di Arafah pada tanggal 9 Dzulhijab ketika menunaikan
ibadah haji. Kata al-waqf semalma dengan al-hasb bentuk masdar dari hasaba-
yasibu-hasban artinya menaban2 . Dalam kamus istilab agama Islam dijelaskan babwa
wakaf adalab menahan, yalmi menal1an sesuatu benda yang kekal zatnya dan dapat
dimanfaatkan di jalan kebaikan.
Para Ulama berbeda pendapat dalan1 memberikan pengertian tentang wakaf
diantaranya :
1
Muhammad al-Khatib, a/-Jqna'(Bairut: daiul fvfa'rifah),h,26 dan Wabah Zhuhaili,Al-Fiqhu al- !slan1i
wa 'Adillatuhu(Damaskus: Dar al-Fikr al-Mu'ashir),h.7599
2
Sabiq, Sayyid, Fiqh Sunnah (Beirul: Daar El-Fikr, 1981) Ce!. Ke-3, Jilid 3 h. 738.
12
1. Menurut Abu Hanifah: 3
Artinya : Menahan benda yang statusnya tetap milik si wakaf (orang yang
mewakafkan) dan yang disedekahkan hanya manfaatnya saja dengan cara yang
benar"
Imam Abu Hanifah memandang akad wakaf tidak mengikat, dalan1 artian
bahwa orang yang berwakaf boleh saJa mencabut wakafoya kembali dan boleh
diperjual-belikan oleh pemilik semula. Dengan demikian mewakafkan harta secara
mutlak menurutnya akad wakaf baru bersifat mengikat apabila:
Terjadi sengketa antara yang mewakafkan (waqif) dan pemelihara harta wakaf
I.
(Nadzir) dan hakim memutuskan bahwa wakafitu mengikat.
2.
Wakafitu di pergunakan untuk masjid
3.
Putusan hakim terhadap harta wakaf itu dikaitkan dengan kematian orang yang
berwakaf.
Alasan Imam Abu Hanifah yang menyatakan bahwa wakaf tidak mengikat
adalah sabda Rasulullah yang menjelaskan "Tidak boleh memakan harta yang
merupakan ketentuan-ketentuan Allah" (HR Daruqutni)
Apabila wakaf bersifat melepaskan hak milik, maka akan bertentangan
dengan hadits ini karena pada hai1a itu tergantung hak ahli waris wakif yang termasuk
ketentuan-ketentuan Allah SWT akan tetapi Wahbah Az-Zuhaili (Guru besar fiqh
3
I-Iasbiyallah,. M. Amin Ibnu Abidin, Al-lvfukhtar, (Bai rut: Daar el-Fiqr, l 992) Juz I0 h 332
13
セZ[ᄋMN@
N SY1,1-110·
N UT.'\MA
J
------JAl
UNDANG-UNDANG N0.41TAHUN2004.
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Huk:um Islam (SHI)
Oleh:
Rusdi Ratoni
NIM. 203 044 101 792
KONSENTRASI PERADILAN AGANlA
PRODI AL-AHW AL AS-SYAKHSHIYAH
FAKULTAS SYARI' AH DAN HUKUM
UNUVERSITAS ISLAM NEGRI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1428 H/2008 M
WAKAF UANG MENURUT HUKUM ISLAM DAN
UNDANG-UNDANG N0.41TAHUN2004
(Studi Perbandingan)
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas syari'ah dan Hukum
Untulc Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Serjana Hulmm Islam(SHI)
Oleb:
Rusdi Ratoni
NIM: 203044101792
Di Bawah Bimbingan
A
Drs Ahmad Y ani.MA
NIP: 150 289 678
KONSENTRASI PERADILAN AGAlVlA
PROGRAM STUDI AHWAL SYAKHSHIYYAH
FAKULTAS SYARl'AH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1428/2008 M
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi berjudul "WAKAF UANG MENURUT HUKUM ISLAM DAN UNDANGUNDANG N0.41.TAHUN 2004" telah diujikan dalam Sidang Munaqasyah Fakultas
Syari'ah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta
pada 27 Maret 2008. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh
gelar Se1jana Hukum Islam· (SHI) pada Program Studi Ahwal al-Syakhshiyah
(Peradilan Agama)
Jakarta 27 Marnt 2008
Mengesahkan,
Prof.
R.H. Mu
NIP. 150 210 422
PANITIA UJJAN
Ketua
: Drs. Djawal1ir Heiazziey, SI-I,MA
NIP. 130 789 745
Sekretaris
: Drs.H. Ahmad Yani MA
NIP. 150 289 678
Pembimbing I
: Dra. Hi. Halima Ismail
NIP. 150 075 192
Pembimbing II
: Ors.Ahmad Yani MA
NIP. 150 289 678
Penguji I
: Drs. Djawahir Hejazziey, SH.MA
NIP. 130 789 745
Penguji II
: Dra.Maskufa S.Ag
NIP. 150 268 590
KATA PENGANTAR
Segala puji
dan Syukur kepada Allah Yang Maha Pengasih lagi maha
penyayang Tuhan seru sekalian Alam. Alhamdulillah,dengan taufik, Hidayah dan
inaya11-Nyalah skripsi ini dapat terselesaikan walaupun ditemukan beberapa
kesulitan. Shalawat dan Salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita nabi
besar Mulianunad SAW , keluarga dan para sahabatnya.
Penulisan skripsi ini merupakan persyaratan yang harus penulis laksanakan
untuk meraih gelar serjana Hukum islam pada Fakultas Syari'ah UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta. Upaya penulisan naskah ini, penulis lakukan setelah
menyelesaikan mata kuliyah yang telah ditetapkan oleh Fakullas.
Dalam proses penulisan skripsi ini, penulis merasa berhutang budi kepada
semua pihak yang tanpa bantuan dan uluran tangan mereka skripsi ini tidak akan
terwujud seperti ini. Untuk itu sepantasnyalah penulis mengucapkan banyak terima
kasih .Ucapan terima kasih secara khusus disampaikan kepada:
1. Bapak. Prof. Dr. H.M. Amin Suma, SH.MA Dekan Fakultas Syari'ah dan
Hukum UIN SyarifHidayatullah Jakarta.
2. Bapalc Drs. H.Basiq Djalil,S.H. selaku Ketua jumsan al-Ahwal asAsyakhshiyah Fakultas Syari'ah dan Hukum UIN SyarifHidayatullah Jakarta.
3. Ibu Dra. Elj.Halima Ismail. Selaku dosen Pembimbing di tengah kesibukanya
rela menyempatkan waktunya untuk memberikan bimbingan ,arahan serta
ilmunya kepda penulis
4. Bapak Drs. H. Ahmad Yani. MA. Selaku dosen Pembimbing di tengah
kesibukanya rela menyempatkan waktunya untuk memberikan bimbingan,
arahan serta ilmunya kepada penulis.
5. Dosen dan Karyawan dilingkungan Fakultas syari'ah dan Hukum UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan pengetahuan,pengalaman serta
bantuanya kepada penulis
6. Ayahanda Masrizal bin alunad dan Ibunda Kujai yang tercinta,atas jerih
payah dan kasih sayang merekalah penulis dapat menyelesaikan studi penulis
untuk sementara wakatu.Walaupun Ibunda telah di panggil Oleh Alah SWT.
Tetapi do'a dan Harapan mereka membuat motifasi penulis untuk
menyelesaikan study ini. Semoga Allah Menerima Il1adah Kedua Orang Tua
amba,dan di tempatkan di surga-Nya Amin.
7. Bapak Drs.H. Ambrizal dan Thu Hj. Hafuah yan telah memberikan bantuan
baik secara moril maupun materil, sehingga skripsi ini selesai.
8. KH.Drs. Muhtady Alawi selaku Guru handa sebagi Pengasuh Pondok
Pesantren Soebono Mantofani, yang telah mendidik dan memberikan tempat
tinggal penulis sampai selesainya skripsi ini.
9. Kaka saya Hasnah, Yusuf ,Armansyah yang telah membantu saya dalam
menyelesaikan skripsi ini, saya mengucapkan terima kasih.
11. Adik-adik saya Dafri, Apri, Habib yang telab menjadikan motifasi penulis
menyelesaikan skripsi ini.
12. Sabat Rusydi yang telab memberikan duknngan dan ide yang membangnn,
sehingga skripsi ini selesai tepat pada waktunya.
13. Sababat-sababat di Tempat Tinggal penulis Aguz Zaki, M.Riyadhoh,Joshe,
sebagi sababat suka dan duka telab memberikan dukungan
do'a hingga
skripsi ini selesai.
14. Seluruh teman-teman seperjuang SAS- PA 2003,penulis merasa bangga telab
menjadi bagian dari komunitas tersebut.
Akhimya,semua bantuan ,dorongan ,do' a serta an1al bakti yang telal1 diberikan
itu,semoga mendapat balasan yang setimpal dari Allal1 Yang Maha Pemurah. Amin
Yarobbal 'alamin. Dan penulis berharap semoga apa yang telah ditulis dalam skripsi
ini diipat qermanfaaf bagi sセャIAi@
pi)11jk teftltan1a penulis sendiri.
Penulis.
-----
DAFTARISI
KATA PENGANTAR ......................................................................... i
DAFTARISI .................................................................................. ii
BAB. I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................ .
g:· Pembatasan Dan Perumusan Masalah . . . . . .. . . . . . . .. . . .. .. . . . . . . . . . . . . .. .. . .. . .... 6
C. Metodologi Penulisan dan Tujuan penulisan...... ...............................
7
D. Sistematika Penulisan
9
BAB. II. SEKJTAR WAKAF UANG DALAM PANDANGAN FIQH ISLAM
A. Pengertian Wakaf dan Dasar Hukum Wakaf....... ... ......................... 11
B. Syarat-syarat Wakaf dan Rukun Wakaf.. .......................................... 21
C. WakafUang Dalarn Pandangan Islam ............................................. 28
D. Hikmah Wakaf... .. . . . . . . .. . . . .. . . .. . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . .. .. . . .. . .. . . . . .. .. .. . . . .. . . . 3 3
BAB. III. PERWAKAFAN DI INDONESIA
A. Lintas Sejarah Wakafdi Indonesia ................................................ 36
B. Peraturan dan Ketetapan Perwakafan yang Pernah Berlaku di Indonesia ... 3 9
C. Ketetapan Perwakafan pada UU RI No. 41 Tahun 2004 ........................ 49
D. Wakafuang dalarn pandangan UU Ri No.41Tahun2004 ........................... 52
BAB IV.
ANALISA DAN PERBANDINGAN ANTARA KONSEP WAKAF
VANG MENURUT FIQH ISLAM DAN UU RI NO. 41 TAHUN 2004
······················································································ 57
A. Persamaan Konsep Wakaf Uang Menumt Fiqh Islam dan UU RI No. 41
Tahun 2004 ........................................................................... 60
B. Perbedaan Konsep Wakaf Uang Menumt Fiqh Islam dan Undang-Undang RI
No. 41 Tahun 2004 Dan Faktor-Faktor yang mempengaruhi .................... 64
C. Analisa Penulis ....................................................................... 65
BAB V. PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................ 70
B. Saran-Saran ............................................................................71
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................... 73
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Umat Islam harus yakin bahwa Allah SWT tidak menciptakan manusia seperti
juga tidak menciptakan jin kecuali untuk beribadah kepada-Nya. Beribadat dalam arti
mengabdi kepadanya secara keseluruhan, baik seluruh sikap hidup dan kehidupan
manusia secara pribadi, maupun sebagai anggota masyarakat dan sebagai kesatuan
mahkluk pada umumnya.
Dalam pelaksanaan ibadah tersebut, Allah telah mengatur caranya, baik dalam
bentuk ibadat khusus yang telah ditentukan cara, waktu, dan tempatnya, seperti
shalat, puasa, haji, maupun dalam bentuk ibadat secara umum, Ibadat secara umum "
berupa pengabdian kita kepada-Nya melalui pengabdian untuk kepentingan
kemanusiaan dan kemasyarakatan, yaitu untuk kepentingan umum atau kepentingan
jama'ah. Mereka yang mempelajari secara keseluruhan dapat mengerti bahwa jika di
luar bidang peribadatan dikatakan sesuatu hale adalah hak Allah SWT, maka yang
dimaksud ialah haleJama 'ah atau hak umum. 1
Salah satu amal sosial kemasyarakatan adalah wakaf yang dapat disebut
sebagai salah satu bentuk realisasi ibadat dalam Islam, yang dapat menjadi sumber
dana dakwah telah tumbuh subur dan selalu dilaksanakan oleh bangsa Indonesia.
Wujud perwakafan tersebut banyak macamnya, ada yang berwujud tanah, gedung,
1
Suparman Usman., Hukum Perwakafan di Indonesia (Jakarta : Darul Ulum Press, I 995) h. 5
2
pohon dan bentuk wakaflainnya2 . Wakaf mernpakan satu bentuk ibadah dengan cara
memisahkan sebagian harta beiada yang kita miliki untuk dijadikan harta milik umum,
yang akan diambil manfaatnya bagi kepentingan orang lain atau umat islam pada
umumnya.
Secara historis, peran wakaf sangat besar, baik secara kualitas maupun
kuantitas, dari segi kwalitas, misalnya di Mesir sampai pada abad 19 jumlah lahan
pe1tanian, hasil wakaf masyarakat mencapai sekitar sepe1tiga dari total jumlah lahan
pertanian yang ada. Sedangkan dari segi pemanfaatan, tanah wakaf mempunyai andil
yang sangat besar dalarn memajukan sektor pendidikan, kesehatan dan kebutuhm1
sosial lainnya. 3 .
Wakaf merupakan salah satu instrumen ekonomi umat dan negara yang unik,
dalan1 wakaf yang layak untuk di manfaatkan adalah hasil dari perputaran dan
pengelolaan wakaf bukan pokoknya, dengan demikian barang wakaf tidak akan habis.
Keunikan wakaf juga terlihat pada pengembagan hmta yang tidak didasarkan pada
tingkat pencapaian keuntungan bagi pemilik hmta wakaf, tetapi lebih didasarkan pada
target dan didasarkan pada unsur kebajikm1 (birr),
kebaikan (ihsan)
dan
kerjasamanya. Bisajadi, sebuah harta wakaftidak mendatangkan keuntungan, namun
jika dialokasikan dengan 「・ョ。セML@
sehingga bisa merekrut tenaga pengangguran, maka
harta tadi sudah berguna, dengan begitu wakaf harus dikelola dengan penuh
2
Ibid, h. 6
Hasan,Zubairi Membebaskan Keterbe/akangan Umat dengan Wakaf, (Jakarta : Majalah
Peduli Umat, IV, 9 Agustus 2003), h. 6,
3
セ@
3
kebersamaan dan transparan, harta wakaf adalah milik umat wajar sekali bila
perputaran uang dibalik harta wakaf hams diketahui oleh Umat.
Prinsip pemilikan harta dalam ajaran Islam menyatakan bahwa haiia tidak
dibenarkan hanya dikuasai oleh sekelompok orang. Penguasaan harta oleh
•
sekelompok orang alcan melahirkan eksploitasi si kaya terhadap si miskin akan
menimbulkan kegoncangan sosial
akan menjadi penyakit masyarakat mempunyai
akibat-akibat negatif beraneka ragam. Harta tidaklah hanya unruk dinikmati sendiri,
melainkan hams dinilanati bersama. Ini tidak beraiii bahwa ajaran
Islam iru
melarang orang untuk kaya raya, melainkan suatu peringatan kepada umat manusia
bahwa Islam mengajarkan fungsi sosial harta. Untuk itu diciptakan lembaga zakat,
shadakah, infag, kafarah, perwakafan, dan lembaga lainnya.
Kajian wakaf sebagai pi;anata sosial memjuk kepada tiga corcus;
Pertama, Wakaf sebagai lembaga keagamaai1
Kedua, W akaf sebagai lembaga yang diatur oleh negai·a
Ketiga, Wakaf sebagai lembaga kemasyarkatan atau suatu lembaga yang hidup
dalam masyarakat. 4
Apabila wakaf ditinjau sebagai lembaga keagamaan dalam ajarai1 Agama Islam,
maka corcus sumber datanya meliputi :
4
Juhaya S Praja" Penvakafan di Indonesia; Sejarah, Pe111ikiran, Huk1-11n dan
Perkembangannya, (Bandung: Yayasan Piara, 1995), h. 16
4
1 Wahyu yakni Al-qur'an
2
Sunah
3
Ijtihad, yakni hasil ijtihad para mujahidin dalam upaya menginterpretasikan
Al-Qur'an dan sunah karena ijtihad itu selalu mempertimbangkan situasi dan
kondisi, yang berupa ruang, waktu, manfaat dan tujuan hukum, malca
keragaman pendapat mengenai praktek pranata sosial wakaf ini tidak
terelakan lagi
Kajian wakaf sebagai lembaga yang diatur oleh negara merujuk kepada
peraturan perundang-undangan yang berlaku di negara itu. Di Indonesia, pe1wakafan
telah diatur dalam perundang-undangan sejak tahun 1905, walaupun masih terbatas
pada perwalcafan tanah yang termasuk didalamnya masjid dan rumah-rumah suci.
Peraturan-peraturan tersebut adalah:
I. Bijblad op Het staatsblad (Lembaran Negara) nomor 1698, Bede Huizen
Moskieen, tgl 31 Januari 1905 tentang rumah-rumal1 suci dan masjid (yang
dimaksud di sini adalah· wakaf);
2. Bijblad op Het Staatsblad Nomor 12573, tanggal 4 Juni 1931 tentang
Bedehizeen Wakaps. Peraturan ini denganjelas menyatakan Wakaf.;
3. Bijblad op Het Staatsblad Nomor 13380 tanggal 24 Desember 1934 tentang
bedehizeen Bijblad op l-Iet Staatsblad Nomorrijdagdiensten Moskieen, en
wakap;
4. Bijblad op Het Staatsblad Nomor 13480, tanggal 27 Mei 1935. tentang
Bedehuizeen Vrijdagdiesten Moskien en wakap;
6
7 UU RI No. 41Tahun2004 tentang wakaf.
Kajian wakaf dengan menganggapnya sebagai lembaga kemasyarakatan atau
lembaga yang hidup dalam masyarakat berarti mengkaji wakaf dalam tinjauan sosial,
kajian ini merujuk kepada
」セイオウ@
yang meliputi fakta dan data yang ada dalam
masyarakat. Fakta tersebut ditunjang oleh dokumen-dokumen, daftar-daftar, atau list
yang ada didalam kantor, akta-akta, sebelum dan sesudah peraturan perundangundangan itu diberlakukan dan dilaksanakan sebagai hukum positif dan benar-benar
hidup dalam masyarakat.
Wakaf merupakan salah satu lembaga yang dianjurkan oleh aJaran Islam
untuk digunakan seseorang sebagi sarana penyaluran rezeki yang di berikan oleh
Allah SWT kepadanya. kendatipun didalamnya Al-Qur'an tidak menyebutkan soal
wakaf seperti halnya dengan zakat tetapi dari beberapa ayat Al-qur'an yang akan
disebutkan, para ahli menyimpulkan bahwa Allah menghendak adanya wakaf.
Dalam kaitan ini penulis ingin memberikan sedikit gambaran dan informasi
tentang wakaf uang serta pengaruhnya terhadap kemaslahatan wakaf di Indonesia.
Berkenaan dengan itu, maka penulis menetapkan judul skripsi ini adalah
"Waka/ Vang Menurut Hukum Islam dan VU RI. Nomor 4I Tahun 2004"
B. Pembatasan dan Rnmusan Masalah
.
Berdasarkan latar belakang di atas dan untuk mem berikan gambaran yang
jelas agar tidak te1jadi salah pengertian terhadap skripsi ini, maka penulis perlu
membatasi istilah yang ada kaitannya dengan pembahasan ini, sebab perbedaan
7
pengertian tentang istilah yang sama akan membawa kepada perbedaan di dalam
pembahasan.
Adapun penjelasannya sebagai berikut :
Adapun pembatasan masalah dalam skripsi ini tentang Wakaf Vang yaitu
merujuk pada Hukum Islam dan Hukum positif(Vndang-Vndang No.41.Tahun 2004)
serta membandingkan antara kedua Hukumnya mengenai hukum wakaf uang
terse but.
Adapun Pernmusan Masalalmya :
I. Bagaimana pandangan Hukum Islam dan VV No. 41 Tahun 2004 terhadap
Hukum WalrnfVang?
2.
Apa persamaan dan perbedaan pandangan Hukum Islan1 dan Vndang-undang
No 41 Tahun 2004 mengenai WakafVang?
3. Apa yang melatar belakangi perbedaan konsep wakafVang dalam pandangan
hukum Islam dan Vndll!1g-undang No 41 Tahnn2004?
C. Tujuan Penelitian
Penulisan skripsi ini mempunyai tujuan antara lain :
1. Memberikan gambaran yang jelas tentang walrnf Vang dalam pandangan fiqh
Islam dan Vndang-undang No 41 Tahun 2004
2. Mengetahui sejauhmana persamaan dan perbedaan kosep wakaf Vang
menurut Fiqh Islam dan Vndang-undang No 41Tahun2004
3. Mengetahui latar belt1kang munculnya perbedaan konsep wakaf Vang
9
E. Sistematika Pembahasan.
Untuk memudahkan gambaran dari isi skripsi 1m, maka perlu · penulis
kemukakan sistematika ー・ョオャゥセ。ケ@
BAB I:
sebai berikut :
Merupakan Pendabuluan yang berisi : Latar belakang permasalahan,
pembatasan dan perumusan masalab, tujuan penelitian, metodologi
penulisan dan sistematika pembahasan.
BAB II
Wakaf Uang dalam pandangan Fiqh Islam yang berisi : Tinjauan teroritis
tentang walrnf mengenai : Pengertian Wakaf, dasar hukum wakaf, rukun
dan syarat perwakafan dan hikmal1 wakaf.
BAB III
Perwakafan dalam Undang-undang RI Nomor 41 Tahun 2004 Meliputi :
Lintas sejarab wakaf di Indonesia, Peraturan dan ketetapan perwakafan
Uang yang Pernab Berlaku di Indonesia, Ketetapan Perwalrnfan pada
Undang-undang RI Nomor 41 Talmn 2004
BAB IV
Analisa Perbandingan antara konsep WakafUang menurut Fiqh Islam dan
Undang-undang Nomor 41 Talmn 2004 Meliputi: Pesamaan Konsep
Wakaf Uang menurut Fiqh Islam dan UU RJ No 4I Tabun 2004,
Perbedaan Konsep Wakaf Uang Menurut Fiqh Islam dan UU RI No 41
Tahun 2004, Faktor-faktor yang mempengaruhi perbedaan
BAB V
Merupakan penutup yang berisi kesimpulan dan saran-saran penulis.
Selain dari ke lima bah tersebut, dalam penyusunan skripsi ini akan
dilengkapi juga dengan daftar kepustakaan.
BAB II
WAKAF UANGDALAM PANDANGANFIQHISLAM
A. Pengertian Dan Dasar Wakaf
a. Pengertian Wakaf
Kata wakaf berasal dari babasa Arab a/-waqf bentuk masdar dari waqafa-
yaqifa-waqfan sama artinya dengan "Hasaba Yahbisu Tahsiban" yang berarti berdiri
atau berhenti atau diam di tempat
1
Pengertian "berhenti" jika di hubungkan dengan
ilmu baca Al-Quran atau ilmu tajwid mengandung malma menghentikan bacaan baik
setemsnya maupun untuk mengambil nafas sementara, dari makna hams dimulai dan
dimana hams berhenti. Pengertian wakaf dalan1 arti "berdiam di tempat" dikaitkan
dengan wukuf yaitu berdiam di Arafah pada tanggal 9 Dzulhijab ketika menunaikan
ibadah haji. Kata al-waqf semalma dengan al-hasb bentuk masdar dari hasaba-
yasibu-hasban artinya menaban2 . Dalam kamus istilab agama Islam dijelaskan babwa
wakaf adalab menahan, yalmi menal1an sesuatu benda yang kekal zatnya dan dapat
dimanfaatkan di jalan kebaikan.
Para Ulama berbeda pendapat dalan1 memberikan pengertian tentang wakaf
diantaranya :
1
Muhammad al-Khatib, a/-Jqna'(Bairut: daiul fvfa'rifah),h,26 dan Wabah Zhuhaili,Al-Fiqhu al- !slan1i
wa 'Adillatuhu(Damaskus: Dar al-Fikr al-Mu'ashir),h.7599
2
Sabiq, Sayyid, Fiqh Sunnah (Beirul: Daar El-Fikr, 1981) Ce!. Ke-3, Jilid 3 h. 738.
12
1. Menurut Abu Hanifah: 3
Artinya : Menahan benda yang statusnya tetap milik si wakaf (orang yang
mewakafkan) dan yang disedekahkan hanya manfaatnya saja dengan cara yang
benar"
Imam Abu Hanifah memandang akad wakaf tidak mengikat, dalan1 artian
bahwa orang yang berwakaf boleh saJa mencabut wakafoya kembali dan boleh
diperjual-belikan oleh pemilik semula. Dengan demikian mewakafkan harta secara
mutlak menurutnya akad wakaf baru bersifat mengikat apabila:
Terjadi sengketa antara yang mewakafkan (waqif) dan pemelihara harta wakaf
I.
(Nadzir) dan hakim memutuskan bahwa wakafitu mengikat.
2.
Wakafitu di pergunakan untuk masjid
3.
Putusan hakim terhadap harta wakaf itu dikaitkan dengan kematian orang yang
berwakaf.
Alasan Imam Abu Hanifah yang menyatakan bahwa wakaf tidak mengikat
adalah sabda Rasulullah yang menjelaskan "Tidak boleh memakan harta yang
merupakan ketentuan-ketentuan Allah" (HR Daruqutni)
Apabila wakaf bersifat melepaskan hak milik, maka akan bertentangan
dengan hadits ini karena pada hai1a itu tergantung hak ahli waris wakif yang termasuk
ketentuan-ketentuan Allah SWT akan tetapi Wahbah Az-Zuhaili (Guru besar fiqh
3
I-Iasbiyallah,. M. Amin Ibnu Abidin, Al-lvfukhtar, (Bai rut: Daar el-Fiqr, l 992) Juz I0 h 332
13
セZ[ᄋMN@
N SY1,1-110·
N UT.'\MA
J
------JAl