Hanaan, 2013 Hubungan Antara Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran Sekolah Bersama Dengan Pengembangan
Kecerdasan Spiritual Siswa Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
σ
t 2
: varians total Metode uji reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah
uji reliabilitas Cronbach’s Alpha dengan menggunakan program SPSS versi 20.
H. Teknik Analisis Data
Setelah peneliti melakukan penelitian dilapangan dan mengumpulkan data-data, maka langkah selanjutnya yang dilakukan oleh peneliti adalah
melakukan analisis data. Data yang dikumpulkan merupakan data yang masih bersifat mentah karena data yang diperoleh masih berupa uraian menganai
subjek yang diteliti seperti pengetahuan, pengalaman, pendapat maupun hal- hal lain yang berkaitan dengan masalah yang sedang diteliti. Langkah-
langkah yang perlu dilakukan dalam pengolahan data adalah 1.
Menghitung jumlah lembar jawaban yang telah diisi oleh responden. 2.
Memeriksa hasil jawaban responden dan memberikan skor. 3.
Mentabulasikan data, yang meliputi kegiatan-kegiatan: a.
Menghitung skor mentah yang telah diperoleh dari responden. 4.
Mengolah data menggunakan uji statistika non-parametrik atau parametrik berdasarkan hasil uji normalitas. Jika data berdistribusi
normal, maka pengolahan data menggunakan statistika parametric. Sebaliknya, jika data tidak berdistribusi noemal, maka digunakan
statistika non-parametrik. 5.
Menguji hipotesis dengan uji-t. jika t
hitung
t
tabel
. Maka hipotesis nol ditolak, begitu juga sebaliknya.
6. Menarik kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan.
1. Uji Normalitas Data
Uji normalitasa data bertujuan untuk melihat normal atau tidaknya
sebaran data yang akan dianalisis. Jika data yang diperoleh berdistribusi normal, maka digunakan metode statistika parametrik. Sedangkan jika data
tidak berdistribusi normal, maka digunakan statistika non-parametrik.
Hanaan, 2013 Hubungan Antara Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran Sekolah Bersama Dengan Pengembangan
Kecerdasan Spiritual Siswa Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
2. Persentase Perolehan Skor
Dimaksudkan untuk mengetahui gambaran atau masing-masing aspek yang diteliti. Langkah yang dilakukan adalah dengan cara menaksir rata-rata
skor yang diperoleh dibandingkan dengan skor ideal, uantuk selanjutnya interval skor yang didapatkan kemudian dikategorikan dalam interpretasi
tertentu. Rumus yang dipergunakan untuk menghitung persentase perolehan
skor variabel X dan Y digunakan rumus:
Muhammad Ali dalam Rochman, Fauzi 2011:40-41 dimana :
P : Persentase Jawaban
f : Jumlah Skor yang Muncul
N : Jumlah Skor Totalideal
Presentase jawaban yang diperoleh kemudian diiterpretasikan melalui
tabel berikut : Tabel 3.5 Kategori Persentase Jaweban
Interval Kategori
81 -100 Sangat Baik
61 -80 Baik
50 -60 Cukup
35 -49 Kurang Baik
35 Sangat Kurang Baik
3. Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui diterima atau tidaknya hipotesis yang diajukan. Untuk menguji hipotesis yang telah diajukan
dilakukan langkah pengujian sebagai berikut:
a. Menghitung Koefisien Korelasi
Hanaan, 2013 Hubungan Antara Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran Sekolah Bersama Dengan Pengembangan
Kecerdasan Spiritual Siswa Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Koefisisen korelasi digunakan untuk mengetahui derajat hubungan antar variabel. Jika data yang ada berdistribusi normal maka rumus yang
digunakan adalah koefisien korelasi Product Moment dari Pearson, dengan rumus sebagai berikut:
∑ ∑ ∑ √ ∑
∑ ∑
∑ Sumber: Suharsimi Arikunto 2006:254
Sedangkan jika data yang ada berdistribusi tidak normal, maka pengolahan data dilakukan dengan statistika non-parametrik. Rumus
yang dipakai adalah koefisien korelasi Rank Spearmen, dengan rumus sebagai berikut:
∑
Sugiyono 2012:229 Keterangan :
ρ : koefisien korelasi
n : jumlah responden
∑b
i
2 : jumlah kuadrat hasil ranking xi-yi
b. Keberartian Korelasi
Keberartian korealasi dimaksudkan untuk mengetahui berarti tidaknya hubungan antaria variabel
X pelaksanaan kegiatan pembelajaran sekolah berasrama dengan variabel Y pengembangan
kecerdadsan spiritual siswa, dengan menggunakan criteria interpretasi koefisien korelasi. Koefisien korelasi biasanya berkisar antara +0,00 sd
1,00, tanda + berarti menunjukkan arah hubungan positif, tanda - menunjukkan arah hubungan negative. Nilai koefisien korelasi yang telah
dihitung kemudian diinterpretasikan berdasrkan tabelm berikut ini:
Hanaan, 2013 Hubungan Antara Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran Sekolah Bersama Dengan Pengembangan
Kecerdasan Spiritual Siswa Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.6
Pedoman untuk memberikan interpretasi Koefisen Korelasi Interval Koefisien
Tingkat Hubungan 0,00-0,199
Sangat Rendah 0,20-0,399
Rendah 0,40-0,599
Sedang 0,60-0,799
Kuat 0,80-1,000
Sangat Kuat Sugiyono 2012:257
Koefisien korelasi positif berarti individu yang memperoleh skor tinggi pada suatu variabel, akan tinggi pula skornya pada variabel lain
yang dikorelasikan. Sebaliknya individu yang mendapatkan skor rendah pada suatu variabel, akan rendah pula skor pada variabel lainnya.
Sedangkan koefisien negatif berarti individu yang memperoleh skor tinggi pada suatu variabel, akan mendapat skor rendah pada variabel lain
yang dikorelasikan. Sebaliknya individu yang mendapatkan skor rendah pada suatu variabel, akan tinggi pada variabel lainnya.
c. Uji Signifikansi Korelasi
√ √
Sugiyono, 2010:257 Keterangan:
t = nilai t hitung ρ = nilai koefisien korelasi
n = banyaknya data atau jumlah sampel
Hanaan, 2013 Hubungan Antara Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran Sekolah Bersama Dengan Pengembangan
Kecerdasan Spiritual Siswa Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Setelah mendapatkan nilai t
hitung
dari uji signifikansi korelasi, kemudian hasil perhitungan tersebut dibandingkan dengan nila t
tabel
. Setelah itu dilakukan pengujian terhadap hipotesis penelitain. Jika t
hitung
t
tabel
maka H ditolak dan H
1
diterima dan apabila t
hitung
t
tabel
maka H
diterima dan H
1
ditolak.
4. Uji Koefisien Determinasi
Pengujian koefisien determinasi atau koefisien penentu dapat dilakukan dengan menggunakan rumus Koefisien Determinasi KD
yaitu sebagai berikut :
KD = r
2
x 100
dimana : KD
: Koefisien determinasi R
: Kuadrat koefisien korelasi
I. Prosedur dan Tabap-tahap Pelaksanaan Penelitian
Prosedur dan tahap-tahap penelitian merupakan kegiatan pelaksanaan penelitianitian yang dimulai dari tahapan persiapan awal hingga tahap akhir
penyusunanan laporan. Tahapan pelaksanaan penelitian yang digunakan rnengacu tahapan penelitian yang dijabarkan oleh Arikunto, Suharsimi
2000:22. 1.
Pembuatan rancangan penelitian. Langkah-Iangkah dalam tahapan ini adalah memilih masalah, studi
pendahuluan, merumuskan masalah, merumuskan anggapan dasar, memilih pendekatan, dan menentukan variabel dan sumber data.
2. Pelaksanaan penelitian.
3. Langkah dalam tahapan ini adalah menentukan dan menyusun
instrumen, mengumpulkan data, analisis data, kemudian menarik kesimpulan.
4. Pembuatan laporan penelitian.
Pada tahapan ini peneliti menulis laporan sesuai dengan data yang telah didapatkan.
87
Hanaan, 2013 Hubungan Antara Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran Sekolah Bersama Dengan Pengembangan
Kecerdasan Spiritual Siswa Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI
Pada bab ini secara garis besar berisi kesimpulan dan rekomendasi yang
diperoleh dari data hasil penelitian yang dilakukan A.
SIMPULAN
Penelitian ini mengungkapkan masalah tentang apakah terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara pelaksanaan kegiatan
pembelajaran sekolah berasrama dengan pengembangan kecerdasan spiritual siswa. Populasi dalam penelitian ini adalah siswasiswi kelas VIII SMP
Daarut Tauhiid Boarding School Banduung.
1. Simpulan Umum
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa secara umum hipotesis yang dilakukan peneliti diterima
menunjukkan terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara pelaksanaan kegiatan pembelajaran sekolah berasrama dengan
pengembangan kecerdasan spiritual siswa. Hal itu dapat dilihat dari hasil perhitungan uji koefisien korelasi dengan
α = 0,05 adalah sebesar 0,592, tingkat keeratan yang diinterpretasikan kedalam kategori sedang
yaitu berada pada kisaran 0,40-0,599.
2. Simpulan Khusus
a. Pelaksanaan kegiatan pemebelajaran sekolah berasrma.
Pelaksanaan kegiatan pembelajaran sekolah berasrama di SMP Daarut Tauhiid Boarding School berdasarkan hasil
pengolahan data yang dilakukan, diketahui bahwa rata-rata persentase perolehan skor pada aspek pelaksanaan kegiatan
pembelajaran sekolah berasrama dikalangan siswa SMP Daarut Tauhiid Boarding School Bandung adalah sebesar 71,98 dari skor
ideal dan termasuk kedalam kategori baik, terlihat pada