PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS OBSERVASI DENGAN METODE KARYAWISATA :Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas VII-F SMP Daarut Tauhiid Boarding School Bandung Tahun Ajaran 2014/2015.
Fadlul Fahmi Ahlul Hifdji, 2015
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS OBSERVASI DENGAN METODE KARYAWISATA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DENGAN METODE KARYAWISATA
(Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas VII-F SMP Daarut Tauhiid Boarding School Bandung Tahun Ajaran 2014/2015)
SKRIPSI
diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
oleh
Fadlul Fahmi Ahlul Hifdji NIM 1000842
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG
(2)
Fadlul Fahmi Ahlul Hifdji, 2015
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS OBSERVASI DENGAN METODE KARYAWISATA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS OBSERVASI DENGAN METODE KARYAWISATA
(Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas VII-F SMP Daarut Tauhiid Boarding School Bandung Tahun Ajaran 2014/2015)
oleh
Fadlul Fahmi Ahlul Hifdji
sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
© Fadlul Fahmi Ahlul Hifdji 2014
Universitas Pendidikan Indonesia November 2014
(3)
Fadlul Fahmi Ahlul Hifdji, 2015
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS OBSERVASI DENGAN METODE KARYAWISATA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya, atau sebagian, dengan dicetak ulang, diphotocopy atau cara lainnya tanpa izin dari penulis
FADLUL FAHMI AHLUL HIFDJI
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS OBSERVASI DENGAN METODE KARYAWISATA
(Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas VII-F SMP Daarut Tauhiid Boarding School Bandung Tahun Ajaran 2014/2015)
disetujui dan disahkan oleh:
Pembimbing I
Dr. Hj. Isah Cahyani, M.Pd. NIP.196407071989012001
Pembimbing II
Rosita Rahma, M.Pd. NIP.198503022012122002
Mengetahui
(4)
Fadlul Fahmi Ahlul Hifdji, 2015
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS OBSERVASI DENGAN METODE KARYAWISATA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dr. Dadang Anshori, M.Si. NIP.197204031999031002
(5)
Fadlul Fahmi Ahlul Hifdji, 2015
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS OBSERVASI DENGAN METODE KARYAWISATA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS OBSERVASI DENGAN METODE KARYAWISATA
(Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas VII-F SMP Daarut Tauhiid Boarding School Bandung Tahun Ajaran 2014/2015)
Fadlul Fahmi Ahlul Hifdji 1000842
Peningkatan Kemampuan Menulis Teks Observasi Dengan Metode
Karyawisata. Pada umumnya kesulitan yang dialami siswa di dalam menulis disebabkan karena minimnya ide yang akan dituangkan ke dalam tulisan. Hal tersebut menjadikan siswa gagap dalam menulis. Terlebih lagi, aturan kebahasaan yang rumit terkadang menjadikan keterampilan menulis kurang diminati oleh sebagian besar siswa. Keadaan tersebut menjadi salah satu sebab penelitian ini dilakukan. Penelitian ini dilakukan sebagai upaya peneliti dalam menyelesaikan masalah yang terjadi pada pembelajaran menulis siswa kelas VII-F SMP Daarut Tauhiid Boarding School Bandung Tahun Ajaran 2013/2014. Penggunaan metode karyawisata pada pembelajaran menulis mampu menjadi salah satu alternatif untuk meningkatkan kemampuan menulis teks observasi siswa. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam tiga siklus. Melalui hasil penelitian tiap siklusnya menunjukan adanya peningkatan kemampuan siswa dalam menulis teks observasi setelah dilakukannya perbaikan dengan menggunakan metode karyawisata. Jumlah siswa yang mencapai batas nilai ketuntasan pada siklus I adalah 31,3% dengan kategori nilai rata-rata B-. Pada siklus II siswa yang mencapai batas nilai ketuntasan meningkat menjadi 62,96% dengan kategori nilai rata-rata B. Sementara itu, siswa yang mencapai batas nilai ketuntasan pada siklus III mencapai 92.85% dengan kategori nilai rata-rata A-.
(6)
Fadlul Fahmi Ahlul Hifdji, 2015
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS OBSERVASI DENGAN METODE KARYAWISATA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
UPGRADING STUDENT’S ABILITY IN WRITING OBSERVATORY TEXT
BY APPLYING STUDY TOUR METHOD
(A Classroom Action Research on Students of Class VII-F SMP Daarut Tauhiid Boarding School Bandung 2014/2015)
Fadlul Fahmi Ahlul Hifdji 1000842
Increasing students’ ability in writing observatory text by applying study tour
method. Generally, one of the problems that was faced by students in writing a text was lack of idea which caused students write falteringly. Moreover, rigid language rules cause most of the students lose interest in writing skill. Such condition was one of the reasons why this study was conducted. This research was conducted to solve problems in writing lesson faced by students in class VII-F SMP Daarut Tauhiid Boarding School Bandung 2013/2014. The
application of study tour method could increase student’s writing ability especially in writing observatory text. This classroom action research was conducted in three cycles. Each cycle
showed that students’ ability in writing observatory text increased after a study tour method. The amount of students that achieved the thoroughness score in the first cycle are 31,3% with average score of B-, while in the second cycle, there were 62,96% of students with average score of B. Meanwhile, in the third, cycle there were 92.85% of students that reach the average score of A-.
(7)
Fadlul Fahmi Ahlul Hifdji, 2015
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS OBSERVASI DENGAN METODE KARYAWISATA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
PERNYATAAN ... i
ABSTRAK ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... x
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Indentifikasi Masalah ... 4
C. Batasan Masalah... 4
D. Rumusan Masalah ... 5
E. Tujuan Penelitian ... 5
F. Manfaat Penelitian ... 6
BAB II LANDASAN TEORI ... 8
A. Keterampilan Menulis ... 8
1. Pengertian Menulis ... 8
2. Tujuan Menulis ... 8
3. Ragam Tulisan ... 10
4. Manfaat Menulis ... 10
B. Teks Observasi ... 12
1. Pengertian Teks Observasi ... 12
2. Klasifikasi Teks Observasi ... 13
3. Strukutur Teks Observasi ... 13
(8)
Fadlul Fahmi Ahlul Hifdji, 2015
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS OBSERVASI DENGAN METODE KARYAWISATA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5. Manfaat Menulis Teks Observasi... 14
C. Metode Karyawisata... 14
1. Pengertian Metode Karyawisata ... 14
2. Manfaat Metode Karyawisata ... 15
3. Kelebihan Metode Karyawisata ... 15
4. Kelemahan Metode Karyawisata ... 16
5. Tujuan Kegiatan Karyawisata ... 17
BAB III METODE PENELITIAN... 18
A. Metode Penelitian... 18
B. Desain Penelitian ... 18
C. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 20
D. Subjek Penelitian ... 22
E. Prosedur Penelitian... 22
F. Definisi Operasional... 26
G. Teknik Pengumpulan Data ... 27
H. Instrumen Penelitian... 30
I. Teknik Pengolahan Data ... 34
BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN ... 37
A. Hasil Studi Pendahuluan ... 37
B. Deskripsi Penelitian ... 39
1. Pelaksanaan Tindakan Siklus I... 40
a. Perencanaan Tindakan Siklus I ... 40
b. Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ... 41
c. Pengamatan Pembelajaran Siklus I ... 44
d. Refleksi Siklus I ... 65
2. Pelaksanaan Tindakan Siklus II ... 68
(9)
Fadlul Fahmi Ahlul Hifdji, 2015
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS OBSERVASI DENGAN METODE KARYAWISATA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II... 70
c. Pengamatan Pembelajaran Siklus II ... 72
d. Refleksi Siklus II ... 92
3. Pelaksanaan Tindakan Siklus III ... 96
a. Perencanaan Tindakan Siklus III ... 96
b. Pelaksanaan Pembelajaran Siklus III ... 97
c. Pengamatan Pembelajaran Siklus III ... 100
d. Refleksi Siklus III ... 118
C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 119
1. Perencanaan Pembelajaran Setiap Siklus ... 119
2. Pelaksanaan Pembelajaran Setiap Siklus ... 121
3. Hasil Pembelajaran Seiap Siklus ... 123
BAB V SIMPULAN IMPLIKASI DAN REKOMENDASI ... 134
A. Simpulan ... 134
B. Implikasi dan Rekomendasi ... 136
DAFTAR RUJUKAN ... 137
(10)
Fadlul Fahmi Ahlul Hifdji, 2015
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS OBSERVASI DENGAN METODE KARYAWISATA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB 1 PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Permasalahan yang terjadi di dalam kegiatan pembelajaran bahasa Indonesia sangatlah beragam. Keberagaman masalah tersebut bahkan terjadi hampir di berbagai jenjang pendidikan, baik itu di tingkat sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), sekolah menengah atas/kejuruan (SMA/SMK), bahkan hingga tingkat perguruan tinggi. Keadaan ini dirasa sangat wajar, karena bahasa memiliki kaitan yang sangat erat dengan kehidupan manusia sebagai makhluk berbahasa yang dinamis, menjadikan masalah yang timbul di setiap pembahasan selalu berkembang dari masa ke masa.
Permasalahan yang ditemukan di dalam kegiatan pembelajaran bahasa Indonesia pada umumnya tidak pernah luput dari empat aspek keterampilan berbahasa, yakni keterampilan menyimak, membaca, berbicara, dan menulis. Terlepas dari empat keterampilan tersebut, peneliti mencoba mengerucutkan pembahasan penelitian ini pada aspek keterampilan menulis tingkat SMP sebagai bahan kajian yang akan diteliti.
Kegiatan observasi yang dilakukan peneliti di SMP Daarut Tauhiid Boarding
School kelas VII-F menghasilkan beberapa kesimpulan diantaranya, siswa seringkali
mengalami kesulitan dalam menuangkan ide/gagasan dalam tulisan. Hal tersebut terjadi karena rendahnya konsep kebahasaan siswa serta rendahnya pengalaman yang dapat dijadikan ide/gagasan siswa di dalam tulisannya. Kesulitan siswa dalam penggunaan EYD (ejaan yang disempurnakan) dan menyusun kalimat efektif siswa
(11)
Fadlul Fahmi Ahlul Hifdji, 2015
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS OBSERVASI DENGAN METODE KARYAWISATA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
disebabkan karena rendahnya budaya menulis yang diterapkan oleh guru di kelas VII-F SMP Daarut Tauhiid Boarding School. Itulah beberapa faktor yang menjadikan siswa gagap dalam menuangkan pikiran mereka ke dalam tulisan.
Permasalahan yang terjadi di dalam kegiatan pembelajaran menulis umumnya sering terjadi. Terlebih lagi, keterampilan menulis adalah keterampilan yang dapat dilakukan manakala keterampilan menyimak, membaca, dan berbicara. Kesulitan yang sering dialami siswa umumnya pada aspek pengembangan ide ke dalam tulisan, penggunaan EYD, serta penggunaan kalimat efektif. Hal tersebut umumnya sering terjadi pada kegiatan pembelajaran menulis. Nurgianto (1988, hlm. 27) mengungkapkan “Bila dibandingkan dari tiga aspek keterampilan berbahasa yang lain kegiatan menulis memang lebih sulit untuk dikuasai, oleh penutur bahasa asli yang bersangkutan sekalipun.” Setelah mengetahui hal tersebut, pendidik seharusnya lebih serius untuk menangani permasalahan pada pembelajaran menulis.
Meskipun permasalahan di dalam pembelajaran menulis sering dijumpai, bukan berarti ia luput dari perhatian, karena menulis merupakan aspek yang sangat penting utuk diperhatikan, karena tingkat kemajuan suatu bangsa dapat diukur dari kuantitas dan kualitas bahan bacaan yang dihasilkan oleh penulis/pengarangnya, dan juga dari tinggi rendahnya minat baca siswa, mahasiswa, dan cendikiawan bangsa tersebut (Tarigan 2008, hlm.11).
Setiap permasalahan yang terjadi di dalam kegiatan pembelajaran bahasa Indonesia sudah sepatutnya membutuhkan penanganan yang serius. Karena keberagaman tiap masalah membutuhkan solusi yang berbeda. Seperti halnya masalah yang dibahas peneliti dalam meperbaiki permasalahan menulis siswa kelas
(12)
Fadlul Fahmi Ahlul Hifdji, 2015
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS OBSERVASI DENGAN METODE KARYAWISATA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
VII-F SMP Daarut Tauhiid Boarding School yang pasti membutuhkan penanganan yang berbeda dengan yang terjadi di sekolah lain.
Peneliti mencoba melakukan perbaikan terhadap permasalahan yang ada pada kegiatan pembelajaran menulis siswa SMP Daarut Tauhiid Boarding School. Peneliti menggunakan metode karyawisata yang diaplikasikan pada pembelajaran menulis teks observasi. Hal ini diyakini mampu memberikan solusi terhadap permasalahan yang ada di dalam pembelajaran menulis siswa SMP Daarut Tauhiid Boarding School kelas VII-F.
Faktor yang mendasari peneliti tertarik melakukan perbaikan menggunakan metode karyawisata, karena adanya keseragaman antara materi ajar menulis teks observasi dengan kegiatan inti yang terdapat di dalam metode karyawisata. Kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode karyawisata juga lebih memberikan pengalaman langsung, dan menumbuhkan kebermaknaan tersendiri dalam belajar, sehingga peneliti meyakini siswa tidak lagi merasa kesulitan dalam menuangkan ide/gagasan yang akan dituliskan.
Metode karyawisata yang peneliti aplikasikan lebih sederhana dibandingkan kegiatan karyawisata pada umumnya, karena kegiatan karyawisata yang dilakukan peneliti lebih kepada pemanfaatkan lingkungan sekitar sekolah, seperti ruangan kelas, taman sekolah, halaman sekolah, dan toilet sekolah. Pada umumnya, karyawisata sering dilakukan dengan cara mengunjungi tempat yang terkenal, bersejarah dan memiliki nilai trend tersendiri. Namun peneliti meyakini, bahwa karyawisata yang diaplikasikannya pada lingkungan sekitar sekolah pun tidak mengurangi makna inti dari kegiatan karyawisata tersebut.
(13)
Fadlul Fahmi Ahlul Hifdji, 2015
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS OBSERVASI DENGAN METODE KARYAWISATA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan hasil pengamatan peneliti, belum ada penelitian yang membahas tentang pembelajaran menulis teks observasi dengan menggunakan metode karyawisata. Karena teks observasi merupakan salah satu teks yang terdapat di kurikulum 2013 dan baru diterapkan pada 2 tahun terakhir di sekolah yang ada di kota-kota besar. Adapaun metode karyawisata telah banyak digunakan pada penelitian sebelumnya seperti penelitian yang dilakukan oleh Wati Herawati (2008)
yang berjudul “Penerapan Metode Karyawisata dalam Pembelajaran Menulis
Karangan Deskripsi.” (Penelitian Eksperimen Semu Siswa Kelas X SMA Negri 9 Bandung, Tahun Ajaran 2008-2009).
Beberapa poin yang dipaparkan peneliti menjadi latar belakang peneliti di dalam melakukan penelitiannya. Berangkat dari keadaan tersebut, maka peneliti merancang judul penelitian ini menjadi MENINGKATKAN KEMAMPUAN
MENULIS TEKS OBSERVASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE KARYAWISATA (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas VII-F SMP Daarut Tauhiid Bandung Tahun Ajaran 2014/2015). Peneliti berharap dengan
dilakukannya penelitian ini mampu memberikan solusi yang sesuai dengan permasalahan yang ada pada kegiatan pembelajaran menulis di SMP Daarut Tauhiid
Boarding School Bandung.
B.Identifikasi Masalah
Berdasarkan permasalahan yang terdapat di dalam pembelajaran menulist teks observasi, maka peneliti mengidentifikasi masalah yang akan diteliti sebagai berikut. 1. Keterampilan menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang sangat
(14)
Fadlul Fahmi Ahlul Hifdji, 2015
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS OBSERVASI DENGAN METODE KARYAWISATA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Kesulitan yang dialami siswa dalam menuangkan gagasan pada pembelajaran menulis memerlukan penanganan khusus
3. Suasana yang dibangun pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung harus didesain menarik, efektif, dan menyenangkan agar tercipta kegiatan pembelajaran yang ideal 4. Guru memerlukan solusi yang tepat untuk menangani masalah yang terdapat pada
pembelajaran menulis.
C.Batasan Masalah
Masalah yang diangkat pada penelitian ini tentu berkaitan dengan berbagai macam aspek, oleh Karena itu peneliti membatasi masalah sebagai berikut.
1. Memberikan solusi terhadap masalah yang ditemukan dalam pembelajaran menulis 2. Memberikan penanganan terhadap siswa yang memiliki kesulitan dalam menuangkan
ide, kesulitan menyusun kalimat yang efektif, serta kesulitan dalam penggunaan EYD 3. Menciptakan kegiatan pembelajaran yang menarik, efektif, dan menyenangkan
melalui metode karyawisata yang dikembangkan.
D.Rumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan pokok-pokok masalah yang terkandung di dalam batasan masalah, maka peneliti merumuskan masalah penelitian sebagai berikut.
1. Bagaimana perencanaan pembelajaran menulis teks observasi dengan menggunakan metode karyawisata tiap siklusnya?
2. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran menulis teks observasi dengan menggunakan metode karyawisata tiap siklusnya?
(15)
Fadlul Fahmi Ahlul Hifdji, 2015
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS OBSERVASI DENGAN METODE KARYAWISATA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5. Perbaikan apa yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan menulis teks observasi dengan menggunakan metode karyawisata tiap siklusnya?
E.Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah penelitian di atas, tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah.
1. Meningkatkan kemampuan siswa dalam keterampilan menulis teks observasi dengan menggunakan metode karyawisata
2. Mendeskripsikan kemampuan siswa dalam menulis teks observasi sebelum dan setelah dilakukannya kegiatan penelitian dengan menggunakan metode karyawisata 3. Mendeskripsikan solusi yang dapat dilakukan guru untuk meningkatkan kemampuan
siswa dalam menulis teks observasi.
F.Manfaat Penelitian
Berikut adalah manfaat penelitian yang dikelompokkan menjadi beberapa aspek.
1. Manfaat Teoretis
Secara teoretis peneliti berharap hasil penelitian ini menjadi referensi yang dapat membantu praktisi pendidikan dalam menyelesaikan masalah yang terjadi pada kegiatan pembelajaran bahasa Indonesia di kelas.
2. Manfaat Praktis
(16)
Fadlul Fahmi Ahlul Hifdji, 2015
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS OBSERVASI DENGAN METODE KARYAWISATA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Hasil penelitian ini dirasa dapat membantu pendidik terutama pendidik yang menemukan permasalahan serupa dengan apa yang telah dibahas pada penelitian ini. Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan kajian, solusi, inspirasi dan juga referensi untuk mengatasi permasalahan yang terjadi pada mata pelajaran bahasa Indonesia khususnya yang berkaitan dengan keterampilan menulis.
b. Siswa
Kegiatan pembelajaran menulis teks observasi dengan menggunakan metode karyawisata pada mata pelajaran bahasa Indonesia diyakini mampu menumbuhkan suasana belajar yang menyenangkan dan menumbuhkan jiwa kepedulian siswa terhadap keadaan sekitar, karena pembelajaran menulis teks observasi dengan menggunakan metode karyawisata yang dilakukan bersifat kontekstual sehingga siswa yang hendak menulis teks menjadi lebih peka terhadap permasalahan yang ada. Hal tersebut yang diyakini mampu menjadi solusi bagi siswa yang gagap menuangkan ide dalam tulisannya.
c. Pembaca
Hasil penelitian ini diharapkan mampu menjadi bagian dari referensi yang bermanfaat bagi pembaca dalam menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang ada pada mata pelejaran bahasa Indonesia di sekolah khusunya yang berkaitan dengan keterampilan menulis.
d. Peneliti
Kebermanfaatan penelitian ini bagi peneliti dirasa sangat beragam, karena dengan adanya kegiatan penelitian ini peneliti dituntut mampu menyelesaikan sebuah permasalahan yang terjadi dalam proses kegiatan belajar mengajar. Hal tersebut tentu
(17)
Fadlul Fahmi Ahlul Hifdji, 2015
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS OBSERVASI DENGAN METODE KARYAWISATA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
berkaitan dengan berbagai macam aspek, terutama dalam memilih metode pembelajaran yang tepat untuk diterapkan dalam pembelajaran-pembelajaran tertentu.
(18)
Fadlul Fahmi Ahlul Hifdji, 2015
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS OBSERVASI DENGAN METODE KARYAWISATA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang dirancang untuk meningkatkan kemampuan menulis siswa melalui metode karyawisata. Metode karyawisata diaplikasikan di pembelajaran menulis teks observasi pada siswa kelas VII-F SMP Daarut Tauhiid Boarding School. Secara sederhana PTK dapat didefinisikan sebagai sebuah proses investigasi terkendali yang berdaur ulang dan bersifat reflektif mendiri yang dilakukan oleh guru/calon guru yang memiliki tujuan untuk melakukan perbaikan-perbaikan terhadap sistem, cara kerja, proses, isi, kompetensi, atau situasi pembelajaran (Aqib, 2011, hlm.1).
Jaedung (2008) juga mengungkapkan bahwa penelitian tindakan kelas adalah salah satu jenis penelitian tindakan yang dilakukan oleh guru untuk meningkatkan kualitas belajar di kelas. Oleh karena itu, dengan dilakukannya kegiatan PTK di kelas VII-F ini diharapkan mampu menyelesaikan permasalahan yang terdapat pada pembelajaran menulis.
B. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah desain penelitian yang dikemukakan oleh Kemmis dan Taggart (Arikunto, 2013, hlm.137). Peneliti
(19)
Fadlul Fahmi Ahlul Hifdji, 2015
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS OBSERVASI DENGAN METODE KARYAWISATA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
menganggap desain penelitian yang dikemukakan oleh Kemmis dan Taggart merupakan desain penelitian yang mudah untuk dipahami dan diaplikasikan dalam kegiatan penelitian tindakan kelas. Terlebih lagi, desain penelitian ini juga telah banyak digunakan pada penelitian tindakan kelas sehingga memudahkan bagi peneliti untuk mencari referensi tentang penelitian tindakan kelas tersebut. Berikut gambar desain penelitian tindakan yang dikemukakan oleh Kemmis dan Taggart (Arikunto, 2013, hlm.137).
Perencanaan
Pelaksanaan Refleksi
Pengamatan SIKLUS 1
SIKLUS 2 Perencanaan
Pelaksanaan
Pengamatan Refleksi
(20)
Fadlul Fahmi Ahlul Hifdji, 2015
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS OBSERVASI DENGAN METODE KARYAWISATA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
?
Gambar 3.1 Model Desain Penelitian Kemmis dan Taggart
Berikut penjelasan singkat tentang bagan di atas
1. (Perencanaan) rencana yang akan dilakukan peneliti untuk memperbaiki dan
meningkatkan proses dan hasil belajar siswa di kelas
2. (tindakan) upaya yang dilakukan peneliti untuk memperbaiki permasalahan yang
ditemukan sehingga kondisi yang diharapkan dapat terwujud
3. (pengamatan/Observasi) peneliti mengamati hasil yang didapati setelah
dilakukannya proses perbaikan pada kegiatan tindakan
4. (refleksi/Pantulan) peneliti mengkaji, mempertimbangkan, atas dampak yang terjadi
dari tindakan yang dilakukan dengan beberapa kriteria. Melalui hasil refleksi inilah, peneliti dapat melakukan modifikasi pada rencana tindakan selanjutnya.
C. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMP Daarut Tauhiid Boarding School yang terbagi menjadi tiga lokasi. Lokasi satu dan dua yang diperuntukkan bagi kelas VIII dan IX terletak di Jl. Komplek Setia Budi Indah (lingkungan sekitar yayasan Daarut Tauhiid
(21)
Fadlul Fahmi Ahlul Hifdji, 2015
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS OBSERVASI DENGAN METODE KARYAWISATA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Bandung). Lokasi ketiga diperuntukkan bagi kelas VII yang juga menjadi lokasi peneliti melakukan kegiatan penelitiannya terletak di Jl. Cigugur Girang No.3 Kp. Pangsor desa Cigugur Girang Kec. Parongpong Bandung Barat. Dikalangan umum lokasi tersebut lebih dikenal dengan sebutan Eco pesantren.
SMP Daarut Tauhiid Boarding School terbilang masih sangat baru, meskipun yayasan pondok pesantren Daarut Tauhiid telah berdiri sejak tahun 1990, namun divisi pendidikan Daarut Tauhiid baru mendirikan SMP Daarut Tauhiid Boarding
School di tahun 2012, sehingga cukup banyak permasalahan yang dihadapi untuk
bahan perbaikan di masa yang akan datang, termasuk kegiatan di dalam kelas yang peneliti bahas di penelitian ini. Pemilihan SMP Daarut Tauhiid Boarding School didasarkan pada pertimbangan:
a. SMP Daarut Tauhiid Boarding School merupakan sekolah yang baru berdiri belum genap 5 tahun
b. SMP Daarut Tauhiid Boarding School merupakan sekolah yang sudah menerapkan kurikulum 2013
c. Peneliti merupakan pengajar di SMP Daarut Tauhiid Boarding School. Hal ini menjadi bahan pertimbangan khusus bagi peneliti untuk mengetahui lebih dalam mengenai permasalahan yang terjadi pada mata pelajaran yang diajarkannya.
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2014/2015, atau tepatnya pada Agustus 2014 hingga Oktober 2015
(22)
Fadlul Fahmi Ahlul Hifdji, 2015
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS OBSERVASI DENGAN METODE KARYAWISATA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Jadwal Kegiatan Penelitian
Kegiatan
Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Studi Pendahuluan Penyusunan Instrument
Pendidikan Pelaksanaan Penelitian
Analisis Data Penyusunan Laporan
Penelitian Pelaporan
D. Subjek Penelitian
Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas VII-F SMP Daarut Tauhiid Boarding School tahun ajaran 2014/2015. Jumlah siswa di kelas VII-F sebanyak 29 orang. Berdasarkan peraturan yang diterapkan di SMP DT Boarding
School, antara siswa laki-laki dan perempuan ditempatkan di ruang kelas terpisah,
maka semua siswa yang ada di kelas VII-F merupakan siswa laki-laki.
Alasan yang mendasar mengapa peneliti tertarik menjadikan kelas VII-F sebagai subjek penelitian karena peneliti mendapat rekomendasi langsung dari guru bahasa Indonesia yang mengajar di kelas VII-F. Mengingat rendahnya tingkat kemampuan menulis siswa di kelas ini.
(23)
Fadlul Fahmi Ahlul Hifdji, 2015
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS OBSERVASI DENGAN METODE KARYAWISATA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan keterangan yang peneliti dapatkan dari Bapak Eko Apriansyah, S.Pd. selaku guru Bahasa Indonesia yang mengajar kelas VII-F. Diantara 29 siswa yang ada, hampir semua siswa mengalami kesulitan dalam menulis, terutama dalam menuangkan ide/gagasan. Hal ini tercermin dari karya tulis siswa hasil penugasan guru yang belum memiliki konsep utuh dari tulisan yang dibuat.
Keadaan tersebut dirasa sangat wajar, karena kelas VII masih dalam tahap pembentukan dan pendewasaan konsep pikiran, apalagi mereka baru merasakan masa transisi dari jenjang SD menuju SMP, sehingga butuh usaha lebih untuk peneliti dan guru kelas VII untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis.
E. Prosedur Penelitian 1. Tahap Studi Pendahuluan
Studi pendahuluan yang dilakukan peneliti untuk mendapatkan gambaran awal mengenai permasalahan-permasalahan di dalam pembelajaran bahasa Indonesia khususnya pada keterampilan menulis. Berikut tahapan-tahapan yang dilakukan peneliti pada studi pendahuluan.
a. Melakukan wawancara kepada guru yang bersangkutan yakni Bapak Eko Apriansyah, S.Pd. Kegiatan tersebut dilakukan untuk mendapatkan gambaran secara umum mengenai kelas yang memiliki kendala pada pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya pada aspek keterampilan menulis di kelas VII-F.
b. Menghimpun dan menganalisis nilai siswa. Pada kegiatan ini peneliti meminta rekapan nilai pembelajaran bahasa Indonesia siswa kepada guru yang bersangkutan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kualitas siswa dalam keterampilan menulis.
(24)
Fadlul Fahmi Ahlul Hifdji, 2015
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS OBSERVASI DENGAN METODE KARYAWISATA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
c. Melakukan observasi terhadap kegiatan pembelajaran bahasa Indonesia di kelas. Kegiatan tersebut dilakukan untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai permasalahan yang dialami siswa di kelas, dari kegiatan inilah peneliti mampu menganalisis kegiatan perbaikan yang akan dilakukan pada penelitiannya.
2. Tahap Pelaksanaan Penelitian
Setelah peneliti menemukan permasalahan yang akan diteliti, maka tahapan selanjutnya adalah pelaksanaan penelitian. Berikut deskripsi kegiatan pelaksanaan PTK yang peneliti jalani berdasarkan pendapat Sumadoyo (2013, hlm.44)
a. Perencanaan
Perencanaan tindakan berkaitan dengan hal-hal yang harus disiapkan oleh peneliti untuk melaksanakan tindakan perbaikan (Sumadoyo, 2013, hlm.44). Berdasarkan permasalahan yang ditemukan pada studi pendahuluan, maka perbaikan yang dilakukan peneliti terfokus pada keterampilan menulis teks observasi siswa kelas VII-F. Berikut hal-hal yang dipersiapkan peneliti pada tahap perencanaan.
1) Peneliti menyusun skenario pembelajaran (RPP)
RPP siklus satu yang disusun berdasarkan bahasan yang ada pada KI 4 dan KD 4.2 yang salah satu poinnya berisi tentang menyusun teks hasil observasi sesuai dengan karakteristik teks yang akan dibuat baik secara lisan maupun tulisan. Peneliti menggunakan metode pembelajaran karyawisata yang diaplikasikan pada pembelajaran menulis teks observasi. Usaha tersebut diyakini mampu memberikan solusi pada kelas VII-F yang memiliki permasalahan dalam keterampilan menulis.
(25)
Fadlul Fahmi Ahlul Hifdji, 2015
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS OBSERVASI DENGAN METODE KARYAWISATA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
RPP siklus dua dan tiga disusun untuk memperbaiki kekurangan yang terdapat pada siklus sebelumnya.
2) Menyiapkan sarana prasarana penunjang terlaksananya tindakan
Pada tahapan ini peneliti mempersiapkan berbagai macam hal yang berkaitan dengan penelitian seperti lembaran contoh teks observasi, melakukan survey dan analisis lokasi yang dijadikan tempat karyawisata, serta mempersiapkan format panduan kegiatan karyawisata. Peneliti mencoba menyesuaikan dengan suasana lingkungan SMP Daarut Tauhiid Boarding School yang menjunjung tinggi nilai-nilai keislaman, hal ini dilakukan agar kegiatan karyawisata lebih bermakna dan berjalan sesuai dengan apa yang direncanakan.
3) Menyusun instrumen, baik instrumen proses maupun instrumen hasil
Pada tahapan ini peneliti menyusun lembar observasi aktivitas guru, lembar observasi aktivitas siswa, catatan lapangan, jurnal siswa, lembar penugasan, dan juga pedoman penilaian.
b. Tindakan
Pada tahap tindakan merupakan tahap pengaplikasian semua perencanaan tindakan yang telah disusun. Skenario tindakan dilaksanakan dalam situasi pembelajaran yang sesungguhnya. Pada konteks ini, observasi dan interpretasi juga dilakukan secara bersamaan (Sumadoyo, 2013, hlm.44).
Kegiatan yang dilakukan peneliti pada tahap tindakan adalah menerapkan metode karyawisata di lingkungan sekitar sekolah SMP Daarut Tauhiid pada pembelajaran menulis teks observasi di kelas VII-F untuk meningkatkan keterampilan menulis siswa kelas VII-F.
(26)
Fadlul Fahmi Ahlul Hifdji, 2015
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS OBSERVASI DENGAN METODE KARYAWISATA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Berikut adalah tahapan tindakan yang dilakukan peneliti. 1) Melaksanakan tindakan sesuai skema yang telah direncanakan
2) Mengaplikasikan metode karyawisata dalam pengambilan data penyusunan teks observasi
3) Mengamati kegiatan yang dilaksanakan berdasarkan lembar observasi yang telah disediakan
4) Mengordinasikan dengan observer tentang hal-hal yang terjadi pada saat kegiatan berlangsung
5) Mengolah data yang didapati dari kegiatan yang dilaksanakan.
Hal yang harus diingat pada tahapan tindakan ini pelaksana/guru harus taat pada apa yang sudah dirumuskan dalam rancangan, akan tetapi harus pula berlaku wajar. Membuat modifikasi tentu diperbolehkan, selama tidak mengubah prinsip. Hindarkan kekakuan (Arikunto, 2013, hlm.139).
c. Pengamatan
Kegiatan ini dilakukan bersamaan dengan kegiatan tindakan, karena pada saat kegiatan tindakan dilakukan maka kegaitan observasi pun hakikatnya telah dilaksanakan. Peneliti bertindak sebagai guru, dibantu dengan observer yang mengamati keadaan di saat kegiatan tindakan berlansung. Aktivitas pengamatan yang dilakukan observer mengacu pada instrument yang telah dipersiapkan peneliti. Hal lain yang juga diamati peneliti adalah data yang diperoleh dari jurnal siswa, nilai hasil penugasan serta catatan lapangan, karena hasil pengamatan melalui data-data tersebut nantinya akan berkaitan dengan kegiatan refleksi.
(27)
Fadlul Fahmi Ahlul Hifdji, 2015
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS OBSERVASI DENGAN METODE KARYAWISATA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
d. Refleksi
Tahapan refleksi ini dilakukan peneliti untuk memaknai hasil temuan pada pelaksanaan tindakan dan menentukan tingkat keberhasilan tindakan dalam penyelesaian masalah penelitian (Sumadoyo, 2013, hlm.44).
Dalam hal ini, dilakukan analisis berupa:
1) Reduksi data (penyederhanaan, pengelompokan, atau pengorganisasian data mentah menjadi informasi bermakna)
2) Paparan data (menampilkan data secara jelas dan mudah dipahami) 3) Penyimpulan (pengambilan intisari dari sajian data)
4) Dilakukannya refleksi dengan mengkaji apa yang telah dan belum dilakukan dalam usaha perbaikan. Hal ini berkaitan dengan apa yang akan dilakukan pada tindakan selanjutnya.
F. Definisi Operasional
Untuk menyamakan pemahaman dalam mengkaji penelitian ini, berikut penyusun paparkan istilah yang digunakan dalam peneltian ini diantaranya.
1. Pembelajaran menulis teks adalah proses pewarisan pendidik terhadap siswanya
dalam menyusun diksi-diksi hasil analisis dan pengamatan. Kegiatan tersebut berkaitan dengan empat keterampilan berbahasa lainnya yakni keterampilan menyimak, berbicara, dan membaca yang pada akhirnya dijadikan sebagai sarana berkomunikasi secara tidak langsung namun bersifat produktif dan ekspresif
(28)
Fadlul Fahmi Ahlul Hifdji, 2015
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS OBSERVASI DENGAN METODE KARYAWISATA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Teks observasi adalah teks yang menyajikan hasil pengamatan atau laporan yang
berisi tentang informasi sesuatu hal. Teks observasi biasanya disajikan apa adanya berdasarkan hasil observasi dan analisis secara sistematis sehingga fakta-fakta yang ada di dalamnya dapat dibuktikan secara ilmiah.
3. Metode karyawisata adalah metode pembelajaran yang di dalamnya terdapat kegiatan
menyertakan siswa dalam melakukan penelitian terhadap objek yang hendak diteliti. Kegiatan ini biasanya dilakukan di luar kelas, atau di tempat tertentu untuk memberikan pengalaman langsung kepada siswa sebagai bahan penunjang kegiatan pembelajaran di kelas.
G. Teknik Pengumpulan Data
Sugiono (2013, hlm.308) menyatakan, bahwa teknik pengumpulan data adalah langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan.
Berdasarkan sumber datanya, maka pengumpulan data dapat menggunakan sumber primer, dan sumber skunder. Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data, sedangkan sumber skunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen. Berikut beberapa teknik yang dilakukan peneliti dalam mengumpulkan data.
(29)
Fadlul Fahmi Ahlul Hifdji, 2015
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS OBSERVASI DENGAN METODE KARYAWISATA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Menurut Esterberg (Sugiono 2013, hlm.317) wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Teknik wawancara yang digunakan pada penelitian ini adalah wawancara semiterstruktur yang bersifat lebih fleksibel dan memiliki tujuan untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka, dan pihak yang diajak wawancara diminta pendapat dan ide-ide sebagai solusi. Narasumber wawancara peneliti adalah guru bahasa Indonesia yang mengajar di kelas VII-F yakni Bapak Eko Apriansyah, S.Pd. Peneliti menjadikan kegiatan wawancara ini untuk mengetahui kendala-kendala yang dialami guru dan siswa di kelas, teknik pembelajaran yang sudah digunakan, serta metode pembelajaran yang telah diterapkan saat kegiatan belajar mengajar berlangsung.
2. Observasi
Observasi penelitian adalah pengamatan sistematis dan terencana yang diniati untuk perolehan data yang dikontrol validitas dan reliabilitasnya (Alwasilah, 2012, hlm.165). Mengingat data yang didapati pada kegiatan observasi memiliki peran yang sangat penting, maka kegiatan observasi pada penelitian ini dibagi menjadi dua tahapan, yakni observasi saat perencanaan (studi pendahuluan) dan observasi saat tindakan berlangsung tiap siklusnya.
Kegiatan observasi yang dilakukan peneliti saat perencanaan (studi pendahuluan) adalah mengamati langsung dan mencatat hal-hal penting yang terjadi pada pembelajaran bahasa Indonesia di kelas VII-F secara sistematis. Sementara kegiatan observasi saat tindakan dilakukan oleh observer yang mengamati peneliti dan siswa
(30)
Fadlul Fahmi Ahlul Hifdji, 2015
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS OBSERVASI DENGAN METODE KARYAWISATA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
saat kegitan tindakan dilakukan, karena data hasil kegiatan observasi ini sangat menentukan tindakan yang dilakukan pada siklus selanjutnya.
3. Penugasan dan penilaian
Peneliti menjadikan kegiatan penugasan dan penilaian untuk mengetahui tingkat keterampilan siswa dalam menulis teks observasi setelah dilakukannya tindakan tiap siklusnya. Jenis penugasan yang diberikan peneliti adalah tes tertulis dengan bentuk proyek baik secara kelompok ataupun individu. Siswa diminta untuk menulis teks observasi melalui kegiatan karyawisata yang dilakukan di sekitar sekolah.
Peneliti mencoba merumuskan nilai-nilai yang terkadung di lingkungan SMP Daarut Tauhiid Boarding School Bandung di dalam lembar penugasan. Siswa diminta untuk menulis teks observasi yang bertemakan nilai-nilai islami seperti kebersihan.
Setelah siswa membuat teks observasi berdasarkan kegiatan karyawisata yang dilakukan, peneliti memberikan penilaian berdasarkan format penilaian yang telah dibuat. Nilai penugasan itulah yang dianalisis dan diolah sebagai tolak ukur untuk melakukan tindakan tiap siklusnya.
4. Catatan Lapangan
Peneliti menjadikan catatan lapangan untuk mencatat semua hal yang ditemukan di lapangan saat kegiatan penelitian berlangsung baik itu yang dilihat, didengar, dan juga dialami oleh peneliti dalam rangka pengumpulan data dan refleksi terhadap data ketika pelaksanaan tindakan penelitian. Catatan lapangan sangatlah penting bagi peneliti, poin-poin penting yang dicatat bersifat lugas dan padat disusun pada setiap kegiatan yang dilakukan, hingga pada kegiatan selanjutnya dideskripsikan dengan
(31)
Fadlul Fahmi Ahlul Hifdji, 2015
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS OBSERVASI DENGAN METODE KARYAWISATA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
lengkap dan jelas. Kegiatan ini menjadi sangat penting, karena melalui catatan lapangan peneliti dapat melihat gambaran secara menyeluruh dari kegiatan penelitian yang dilakukan sejak awal hingga proses penyusunan laporan penelitian tindakan kelas dilakukan.
5. Jurnal Siswa
Peneliti menjadikan jurnal siswa sebagai bahan evaluasi peneliti terhadap kegiatan pembelajaran yang dilakukan baik itu berupa kesulitan yang dialami siswa selama mengikuti kegiatan pembelajaran, hambatan yang didapati siswa, serta pesan dan kesan siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Hal tersebut dihimpun untuk bahan referensi perbaikan pada kegaitan pembelajaran selanjutnya.
H. Instrumen Penelitian
Berikut beberapa instrument yang digunakan pada penelitian ini.
1. Pedoman Wawancara
Format wawancara digunakan peneliti sebagai acuan dalam kegiatan wawancara. Format wawancara berisikan pertanyaan yang diajukan peneliti kepada guru yang bersangkutan. Pertanyaan yang terdapat pada format wawancara dibuat berdasarkan masalah yang diteliti untuk mengetahui ada atau tidaknya hambatan yang ditemui
(32)
Fadlul Fahmi Ahlul Hifdji, 2015
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS OBSERVASI DENGAN METODE KARYAWISATA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
selama proses pembelajaran berlangsung. Berikut pedoman wawancara yang peneliti gunakan.
Tabel 3.2 Pedoman wawancara
No Pertanyaan Jawaban
1 Bagaimanakah keadaan pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas selama ini?
3 Apakah selama ini pembelajaran menulis yang Bapak ajarkan sudah efektif?
5 Faktor apakah yang menyebabkan pembelajaran menulis yang Bapak ajarkan menjadi efektif/tidak?
7 Kendala apa sajakah yang Bapak temukan dalam mengatasi hal tersebut?
8 Apakah Bapak sering menggunakan metode pembelajaran yang berbeda pada setiap materi pembelajaran menulis?
9 Metode pembelajaran apakah yang sering digunakan saat melaksanakan pembelajaran menulis?
10 Pernahkan Bapak menggunakan metode karyawisata dalam proses pembelajaran yang
(33)
Fadlul Fahmi Ahlul Hifdji, 2015
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS OBSERVASI DENGAN METODE KARYAWISATA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu berkaitan?
2. Format Observasi Proses Pembelajaran dan Aktivitas Siswa
Format observasi proses pembelajaran dan aktivitas siswa berisi sebuah daftar jenis kegiatan yang mungkin timbul dan diamati. Dalam proses observasi, observer mengamati dan tinggal memberikan tanda centang pada kolom tempat peristiwa itu muncul. (Arikunto, 2013, hlm.200). Lembar observasi siswa digunakan untuk mengukur kemandirian belajar siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Lembar observasi proses pembelajaran digunakan untuk menilai selama kegiatan pembelajaran berlangsung. (lampiran.1).
3. Format Catatan Lapangan
Format catatan lapangan digunakan untuk mencatat berbagai macam hal yang terjadi selama penelitian berlangsung baik itu yang dilihat, didengar, dan dirasakan oleh peneliti dalam rangka pengumpulan data dan refleksi terhadap data ketika pelaksanaan tindakan penelitian. Penempatan format catatan lapangan pada penelitian ini disatukan dengan format observasi guru dan siswa. Berikut adalah format catatan lapangan yang digunakan peneliti.
(34)
Fadlul Fahmi Ahlul Hifdji, 2015
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS OBSERVASI DENGAN METODE KARYAWISATA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.3
Format Catatan Lapangan
No Hal yang harus diperbaiki Saran perbaikan
1
2
4. Pedoman Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Peneliti menggunakan RPP sebagai lembar acuan dalam melakukan kegiatan pembelajaran baik itu di kelas, laboratorium, maupun lapangan untuk setiap kompetensi dasar. Oleh karena itu apa-apa yang tertuang di dalam RPP tercantum hal-hal yang langsung berkaitan dengan aktivitas pembelajaran dalam upaya pencapaian penguasaan suatu kompetensi dasar (Kurniawan, 2012, hlm.253). (lampiran.2).
5. Penugasan dan Format Penilaian
Lembar penugasan adalah alat evaluasi bagi siswa untuk mengukur seberapa jauh kemampuan siswa terhadap materi pembelajaran yang telah disampaikan guru di
(35)
Fadlul Fahmi Ahlul Hifdji, 2015
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS OBSERVASI DENGAN METODE KARYAWISATA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kelas. Sedangkan Format penilaian digunakan sebagai acuan guru dalam memberikan penilaian kepada siswa berdasarkan jawaban yang diberikan pada lembar tes untuk menentukan seberapa jauh tujuan pembelajaran telah tercapai. Untuk format penilaian beserta kriteria penilaian dapat dilihat secara jelas pada lampiran. Sementara itu lembar penugasan dapat dilihat sebagai berikut.
Tabel 3.4
Lembar Penugasan Individu
Pertanyaan:
Buatlah sebuah teks observasi berdasarkan pengalaman karyawisata yang telah kamu lakukan!
Jawaban:
Nama : Kelas :
(36)
Fadlul Fahmi Ahlul Hifdji, 2015
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS OBSERVASI DENGAN METODE KARYAWISATA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
6. Jurnal Siswa
Jurnal siswa digunakan untuk mengetahui sejauh mana respon siswa terhadap pembelajaran yang dilaksanakan di kelas. Adanya Jurnal siswa dapat membantu peneliti dalam mengukur respon siswa terhadap pembelajaran menulis teks observasi yang diaplikasikan melalui metode pembelajaran karyawisata. Adanya jurnal siswa pun dapat mendukung peneliti melalui kritik dan saran pada pembelajaran menulis teks observasi agar lebih baik lagi kedepannya. Berikut format jurnal siswa yang digunakan peneliti.
Tabel 3.5 Format Jurnal Siswa
Nama : Pertemuan ke- :
1. Materi pembelajaran apa yang kamu pelajari hari ini? Jawab:
2. Apa yang kamu dapatkan dari kegiatan pembelajaran hari ini? Jawab:
3. Bagaimana pendapatmu tentang pembelajaran hari ini? Jawab:
4. Kesan atau hal menarik apakah yang kamu dapatkan dari pembelajaran menulis teks observasi dengan karyawisata hari ini?
(37)
Fadlul Fahmi Ahlul Hifdji, 2015
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS OBSERVASI DENGAN METODE KARYAWISATA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5. Kesulitan apakah yang kamu temukan dalam pembelajaran hari ini? Jawab:
6. Saran apa yang kamu punya agar pembelajaran menulis teks observasi selanjutnya lebih baik?
Jawab:
I. Teknik Pengolahan Data
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari kegitan pengumpulan data dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, dan melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri dan juga orang lain (Sugiono, 2013, hlm.335).
1. Analisis Data
Teknik Analisis data pada penelitian ini merujuk kepada metode kualitatif deskriptif. Jenis data yang dihimpun di dalam penelitian ini adalah data kualitatif. Setelah kegiatan penelitian dilakukan, peneliti menghimpun semua data yang diperoleh diantaranya.
a. Hasil wawancara dengan guru
b. Hasil observasi aktivitas guru saat mengajar
c. Hasil observasi aktivitas siswa saat KBM berlangsung d. Hasil dari jurnal siswa
(38)
Fadlul Fahmi Ahlul Hifdji, 2015
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS OBSERVASI DENGAN METODE KARYAWISATA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu e. Hasil catatan lapangan
f. Hasil penilaian kognitif, afektif, dan psikomotor berdasarkan aktivitas KBM
Kegiatan yang dilakukan peneliti selanjutnya adalah mereduksi dan mengelompokannya berdasarkan kategori data, baik itu berupa deskripsi ataupun tabel.
2. Tahapan Analisis Data
Peneliti memilih metode analisis data yang dikemukakan Miles & Hubberman (Sugiono, 2013, hlm.337) yang mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya jenuh. Berikut tahapan-tahapannya analisis data menurut Miles dan Hubberman (Sugiono, 2013, hlm.338)
a. Reduksi Data
Berarti merangkum, memilih hal-hal pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu.
b. Sajian Data
Berarti menyajikan data baik itu berupa uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, dan yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif.
c. Penarikan Kesimpulan
Menarik kesimpulan berdasarkan rumusan masalah pada bahasan sebelumnya. Akan tetapi, umumnya masalah dalam penelitian kualitatif bersifat sementara, dan akan
(39)
Fadlul Fahmi Ahlul Hifdji, 2015
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS OBSERVASI DENGAN METODE KARYAWISATA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
berkembang setelah penelitian dilakukan. Kesimpulan inilah yang menjawab rumusan masalah yang dirumuskan peneliti.
(40)
Fadlul Fahmi Ahlul Hifdji, 2015
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS OBSERVASI DENGAN METODE KARYAWISATA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
SIMPULAN IMPLIKASI DAN REKOMENDASI
A. Simpulan
Berdasarkan pembahasan hasil penelitian, peneliti menyimpulkan beberapa aspek penting di antaranya.
1. Perencanaan pembelajaran menulis teks observasi dengan menggunakan metode karyawisata harus dilakukan dengan maksimal. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam tahap perencanaan adalah instrument yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran, tempat yang akan menjadi objek karyawisata, waktu yang dialokasikan untuk melakukan kegiatan karyawisata, serta kesiapan guru dan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode karyawisata.
2. Kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode karyawisata siswa kelas VII-F SMP Daarut Tauhiid Boarding School dilakukan dalam tiga siklus. Pada siklus I kegiatan karyawisata yang dilakukan adalah mengunjungi beberapa tempat yang ada di lingkungan sekitar sekolah yakni lapangan sekolah, aula sekolah, kamar mandi (MCK) sekolah, masjid sekolah, dan halaman sekolah. Kelemahan yang terdapat di siklus I terdapat pada pengalokasian waktu yang tidak kondusif. Pada siklus II, kegiatan karyawisata yang dilakukan adalah mengunjungi masjid sekolah dengan harapan semua siswa lebih kondusif karena hanya mengunjungi satu tempat dengan didampingi guru. Pada kegiatan pembelajaran di siklus II siswa lebih kondusif dan mudah diarahkan, hanya saja alokasi yang digunakan masih dinilai belum efektif oleh observer. Pada siklus III, kegiatan karyawisata yang dilakukan adalah mengunjungi tempat yang dikunjungi di siklus I. Kegiatan pembelajaran di siklus III proses pembelajaran dapat dikatakan sangat kondusif, alokasi waktu yang menjadi catatan pada siklus-siklus sebelumnya pun dapat teratasi dengan baik. Pada siklus III, siswa tidak lagi mengalami kesulitan dalam menuangkan ide. Hal ini dapat dibuktikan
(41)
Fadlul Fahmi Ahlul Hifdji, 2015
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS OBSERVASI DENGAN METODE KARYAWISATA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu yang sebagian besar melampaui batas nilai ketuntasan.
3. Perbaikan yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan menulis teks observasi siswa tiap siklusnya meliputi memberikan penegasan pada penggunaan waktu pada saat melakukan kegiatan karyawisata, melakukan kontroling personal pada siswa di saat melakukan kegiatan pembelajaran, menanamkan konsep pada siswa terkait teks observasi yang dibuat berdasarkan data yang terdapat di lingkungan sekitar.
B. Implikasi dan Rekomendasi
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan kemampuan menulis teks observasi siswa dengan metode karyawisata peneliti memberikan beberapa implikasi dan rekomendasi diantaranya.
1. Para guru dan calon guru bahasa dan sastra Indonesia seharunya mampu menguasai metode PTK (Penelitian Tindakan Kelas) secara maksimal, sebagai sarana untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi pada kegitan pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia di kelas, karena umumnya permasalahan yang terjadi pada 4 aspek keterampilan berbahasa yakni menyimak, membaca, berbicara, dan menulis membutuhkan waktu yang cukup lama untuk dapat diselesaikan. Melalui keadaan tersebut dapat disimpulkan bahwa metode PTK adalah ilmu wajib yang seharunya dimiliki seorang pendidik.
2. Para guru bahasa dan sastra Indonesia di sekolah seharunya lebih kreatif dalam memanfaatkan metode pembelajaran, khususnya metode pembelajaran yang berkaitan dengan lingkungan sekitar sekolah. Metode pembelajaran yang memanfaatkan lingkungan sekitar sekolah terbukti memberikan efek yang sangat baik bagi siswa, karena melalui kegiatan pembelajaran berbasis lingkungan itulah siswa lebih mampu mengeksplorasikan diri berdasarkan ha-hal yang didapakan di lingkungan sekitar.
(42)
Fadlul Fahmi Ahlul Hifdji, 2015
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS OBSERVASI DENGAN METODE KARYAWISATA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sebagai salah satu alternatif bagi guru bahasa dan sastra Indonesia untuk mengatasi permasalahan yang terjadi pada pembelajaran menulis. Meskipun demikian, masih terdapat banyak kekurangan diantaranya pada aspek pengalokasian waktu, lembar panduan karyawisata, dan jenis teks yang dijadikan acuan. Peneliti berharap semoga kekurangan-kekurangan yang terdapat pada aspek yang telah disebutkan tadi mampu dilengkapi pada kegiatan penelitian selanjutnya.
(43)
Fadlul Fahmi Ahlul Hifdji, 2015
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS OBSERVASI DENGAN METODE KARYAWISATA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Observasi Aktivitas Siswa Siklus ke- :
Hari/tanggal :
Berilah tanda centang ( ) pada kolom yang telah disediakan
No Aspek yang Diamati Observer I
K C B
1. Siswa menyimak penjelasan guru dengan baik
2. Siswa aktif dalam bertanya dan mengajukan pendapat
3. Siswa melakukan kegiatan karyawisata dengan tertib
4.
Siswa melakukan kegiatan karyawisata sesuai dengan arahan guru
5.
Siswa menyusun teks observasi berdasarkan data yang didapatkan melalui karyawisata 6.
Siswa memberikan respon positif dengan penerapan metode karyawisata
Observer
(44)
Fadlul Fahmi Ahlul Hifdji, 2015
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS OBSERVASI DENGAN METODE KARYAWISATA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Satuan Pendidikan : SMP Daarut Tauhiid boarding school Bandung Mata Pelajaran : Bahasa dan Sastra Indonesia
Kelas/Semester : VII/1
Tema : Cinta Lingkungan Hidup
Materi Pokok : Menulis teks laporan hasil observasi Alokasi Waktu : 3 X 40 menit (tiga jam pelajaran)
Kompetensi Inti :
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya,
2. Menghargai dan menghayati prilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya,
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, terkait fenomena dan kejadian tampak mata; dan
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
Kompetensi Dasar dan Indikator :
Kompetensi Dasar Indikator pencapaian Kompetensi
Menyusun teks hasil observasi, tanggapan deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan cerita pendek sesuai dengan karakteristik teks yang akan dibuat baik secara lisan maupun tulisan.
a. Siswa dapat menyusun teks observasi secara urut dan logis b. Siswa dapat menyusun teks laporan
hasil observasi baik itu secara kelompok ataupun mandiri dengan bahasa yang baik dan benar (kalimat efekti, ejaan yang baku, dan penggunaan singkatan yang tepat).
Tujuan Pembelajaran
1. Selama mengikuti pembelajaran, siswa menunjukkan prilaku kreatif, tanggung jawab, percaya diri, dan santun dalam mempelajari teks observasi.
(45)
Fadlul Fahmi Ahlul Hifdji, 2015
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS OBSERVASI DENGAN METODE KARYAWISATA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menghargai serta mensyukuri keberadaan bahasa Indonesia sebagai anugrah Tuhan Yang Maha Esa sebagai sarana memahami informasi lisan dan tulisan.
3. Setelah mengikuti pembelajaran siswa dapat membiasakan diri menggunakan bahasa Indonesia untuk memahami informasi sebagai sarana memahami informasi lisan dan tulisan.
4. Setelah mengikuti pembelajaran siswa dapat menyusun teks observasi dengan baik dan benar sesuai kaidah penyusunan teks observasi.
5. Setelah mengikuti pembelajaran siswa dapat menggunakan kalimat yang efektif, ejaan yang baku, dan kaidah kebahasaan yang sesuai di dalam teks observasi yang dibuat.
Metode Pembelajaran 1. Karyawisata
Materi Pembelajaran
Teks laporan hasil observasi adalah teks yang menyampaikan keadaan suatu objek dan terjadinya suatu fenomena berdasarkan hasil pengamatan.
Kegaitan observasi sangatlah penting dalam memperoleh penjelasan yang jelas dan lengkap mengenai suatu objek, peristiwa, atau fenomena.
Struktur teks observasi.
1. Definisi umum (pembukaan/pengenalan awal objek) 2. Deskripsi bagian (gambaran tentang objek secara rinci) 3. Deskripsi manfaat (manfaat atau kegunaan)
Langkah-langkah menyusun teks obervasi
1. Menentukan objek atau fenomena yang akan ditulis 2. Membuat daftar aspek-aspek yang akan diamati 3. Melakukan pengamatan
4. Mendokumentasikan hasil pengamatan dengan pencatatan, pemotretan, dan perekaman
5. Mengambangkan hasil pengamatan dalam bentuk teks yang lengkap dan padu Struktur teks observasi
1. Definisi umum (pembukaan/pengenalan awal objek secara umum) 2. Deskripsi bagian (gambaran tentang objek secara rinci)
3. Deskripsi manfaat (manfaat dan kegunaan yang didapati melalui kegiatan pengamatan)
Kalimat Efektif adalah kalimat yang dapat dengan tepat menyampaikan pesan pembicaraan atau penulis kepada pendengar atau pembaca, persis seperti yang dimaksud oleh si pembcara atau penulis
(46)
Fadlul Fahmi Ahlul Hifdji, 2015
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS OBSERVASI DENGAN METODE KARYAWISATA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Bahasa baku dan tidak baku
1. Ragam bahasa baku ragam bahasa yang digunakan dalam situasi formal atau situasi resmi
2. Ragam bahasa tidak baku ragam bahasa yang digunakan dalam situasi informal atau situasi tidak resmi
Contoh tabel kata baku dan tidak baku untuk siswa
Kata Baku Kata Tidak Baku
Subuh Shubuh
Zuhur Dzuhur
Asar Ashar
Magrib Maghrib
Isya Isa
azan Adzan
Media Pembelajaran
1. Lingkungan sekitar sekolah (objek karyawisata) 2. Lembar teks observasi
3. Laptop dan LCD
Sumber Belajar
1. Buku teks peserta didik kelas VII, Kemendikbud 2. Lingkungan sekitar sekolah
3. Contoh teks laporan hasil observasi
Deskripsi Kegiatan pembelajaran:
1. Guru membuka kegiatan pelajaran dengan kegiatan apersepsi terhadap pengetahuan siswa tentang teks observasi yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya melalui pertanyaan-pertanyaan sederhana.
2. Guru mengomunikasikan terkait materi yang maish menjadi kelemahan pada siklus sebelumnya yakni tentang penempatan penggunaan ejaan baku.
3. Guru mengelompokkan siswa menjadi 4 kelompok 4. Guru menjelaskan materi ajar tentang kebakuan ejaan
5. Guru mambagikan selebaran tabel yang berisi kata baku dan tidak baku 6. Guru meminta siswa untuk mengurutkan kata-kata baku dan tidak baku
(47)
Fadlul Fahmi Ahlul Hifdji, 2015
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS OBSERVASI DENGAN METODE KARYAWISATA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
7. Guru memberikan pengarahan kepada siswa terkait teknis kegiatan karyawisata untuk menghimpun data teks observasi (lembar panduan karyawisata, lembar penugasan)
8. Guru memfasilitasi siswa pada saat melakukan kegiatan karyawisata
9. Guru memfasilitasi siswa pada saat melakukan kegiatan penyusunan teks laporan hasil observasi
Kegiatan Deskripsi Alokasi
Waktu
Pendahuluan
Apersepsi dan Motivasi
a) guru mengondisikan kelas (menertibkan kelas dengan mengucap salam, menanyakan kabar dan meminta untuk siswa agar sama-sama berdoa yang dipimpin siswa, dan mengecek kehadiran siswa dan kebersihan kelas);
b) guru melakukan penyesuaian terhadap kondisi psikologis siswa untuk memastikan bahwa siswa benar-benar siap melakukan kegiatan pembelajaran (motivasi, atau permainan singkat); c) setelah siswa benar-benar sudah siap maka kegiatan selanjutnya guru melakukan kegiatan
Apersepsi melalui pertanyaan seputar teks
observasi; dan
d) guru menyampaikan pokok-pokok tujuan pembelajaran atau KD yang akan dicapai.
25 menit
Guru dan siswa memulai kegaitan inti pembelajaran yang dideskripsikan sebagai berikut:
Mengamati
a. Siswa mengamati guru yang menjelaskan materi tambahan seputar teks observasi, yakni tentang kata baku dan tidak baku;
b. Siswa menyimak pengarahan guru dalam penjelasan teknis kegiatan karyawisata siklus kedua yang akan dilakukan;
c. Siswa melakukan kegiatan pengamatan dengan metode karyawisata terhadap objek yang telah ditentukan oleh guru di lingkungan sekitar sekolah.
Menanya
a. Siswa bertanya/menjawab tentang hal-hal yang
(48)
Fadlul Fahmi Ahlul Hifdji, 2015
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS OBSERVASI DENGAN METODE KARYAWISATA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
belum diketahui seputar materi yang disampaikan oleh guru;
b. Siswa bertanya tentang hal-hal yang belum dimengerti seputar teknis pengambilan data melalui karyawisata dan seputar teks observasi yang akan disusun dalam kegiatan pembelajaran. Mengeksplorasikan
a. Siswa menghimpun data berdasarkan lembar penduan pengamatan yang telah dipersiapkan oleh guru, menambahkan atau mengurangi poin-poin penting pada lembar panduan tersebut untuk memudahkan siswa dalam penyusunan teks observasi.
Mengasosiasikan/ mengolah informasi
a. Siswa menyusun teks observasi secara individu berdasarkan data yang didapati dari kegiatan karyawisata menjadi teks observasi yang baik dan padu;
Mengomunikasikan
a. Guru menjelaskan isi teks observasi dengan bahasa yang baik dan santun;
b. Guru dan siswa memberikan kesimpulan hasil pembelajaran yang dilaksanakan.
penutup
a) Guru memberikan refleksi kepada siswa terhadap materi yang telah dipelajari;
b) Guru memberikan penguatan/motivasi sebagai usaha untuk menenangkan kondisi psikologis siswa setelah melakukan kegiatan pembelajaran; c) Guru mengucapkan rasa syukur kepada Tuhan
lewat doa penutup kegiatan dan diakhiri dengan salam.
15 menit
Teknik penilaian : penugasan individu Penilaian Hasil Pembelajaran
a. Teknik penilaian : Terlampir
(49)
Fadlul Fahmi Ahlul Hifdji, 2015
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS OBSERVASI DENGAN METODE KARYAWISATA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Satuan Pendidikan : SMP Daarut Tauhiid boarding school Bandung Mata Pelajaran : Bahasa dan Sastra Indonesia
Kelas/Semester : VII/1
Tema : Cinta Lingkungan Hidup
Materi Pokok : Menulis teks laporan hasil observasi Alokasi Waktu : 3 X 40 menit (tiga jam pelajaran)
Kompetensi Inti :
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya,
2. Menghargai dan menghayati prilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya,
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, terkait fenomena dan kejadian tampak mata; dan
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
Kompetensi Dasar dan Indikator :
Kompetensi Dasar Indikator pencapaian Kompetensi
Menyusun teks hasil observasi, tanggapan deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan cerita pendek sesuai dengan karakteristik teks yang akan dibuat baik secara lisan maupun tulisan.
a. Siswa dapat menyusun teks observasi secara urut dan logis b. Siswa dapat menyusun teks laporan
hasil observasi baik itu secara kelompok ataupun mandiri dengan bahasa yang baik dan benar (kalimat efekti, ejaan yang baku, dan penggunaan singkatan yang tepat).
Tujuan Pembelajaran
1. Selama mengikuti pembelajaran, siswa menunjukkan prilaku kreatif, tanggung jawab, percaya diri, dan santun dalam mempelajari teks observasi.
(50)
Fadlul Fahmi Ahlul Hifdji, 2015
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS OBSERVASI DENGAN METODE KARYAWISATA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menghargai serta mensyukuri keberadaan bahasa Indonesia sebagai anugrah Tuhan Yang Maha Esa sebagai sarana memahami informasi lisan dan tulisan.
3. Setelah mengikuti pembelajaran siswa dapat membiasakan diri menggunakan bahasa Indonesia untuk memahami informasi sebagai sarana memahami informasi lisan dan tulisan.
4. Setelah mengikuti pembelajaran siswa dapat menyusun teks observasi dengan baik dan benar sesuai kaidah penyusunan teks observasi.
5. Setelah mengikuti pembelajaran siswa dapat menggunakan kalimat yang efektif, ejaan yang baku, dan kaidah kebahasaan yang sesuai di dalam teks observasi yang dibuat.
Metode Pembelajaran 1. Karyawisata
Materi Pembelajaran
Teks laporan hasil observasi adalah teks yang menyampaikan keadaan suatu objek dan terjadinya suatu fenomena berdasarkan hasil pengamatan.
Kegaitan observasi sangatlah penting dalam memperoleh penjelasan yang jelas dan lengkap mengenai suatu objek, peristiwa, atau fenomena.
Struktur teks observasi.
1. Definisi umum (pembukaan/pengenalan awal objek) 2. Deskripsi bagian (gambaran tentang objek secara rinci) 3. Deskripsi manfaat (manfaat atau kegunaan)
Langkah-langkah menyusun teks obervasi
1. Menentukan objek atau fenomena yang akan ditulis 2. Membuat daftar aspek-aspek yang akan diamati 3. Melakukan pengamatan
4. Mendokumentasikan hasil pengamatan dengan pencatatan, pemotretan, dan perekaman
5. Mengambangkan hasil pengamatan dalam bentuk teks yang lengkap dan padu Struktur teks observasi
1. Definisi umum (pembukaan/pengenalan awal objek secara umum) 2. Deskripsi bagian (gambaran tentang objek secara rinci)
3. Deskripsi manfaat (manfaat dan kegunaan yang didapati melalui kegiatan pengamatan)
Kalimat Efektif adalah kalimat yang dapat dengan tepat menyampaikan pesan pembicaraan atau penulis kepada pendengar atau pembaca, persis seperti yang dimaksud oleh si pembcara atau penulis
(51)
Fadlul Fahmi Ahlul Hifdji, 2015
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS OBSERVASI DENGAN METODE KARYAWISATA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Bahasa baku dan tidak baku
1. Ragam bahasa baku ragam bahasa yang digunakan dalam situasi formal atau situasi resmi
2. Ragam bahasa tidak baku ragam bahasa yang digunakan dalam situasi informal atau situasi tidak resmi
Contoh tabel kata baku dan tidak baku untuk siswa
Kata Baku Kata Tidak Baku
Subuh Shubuh
Zuhur Dzuhur
Asar Ashar
Magrib Maghrib
Isya Isa
azan Adzan
Media Pembelajaran
1. Lingkungan sekitar sekolah (objek karyawisata) 2. Lembar teks observasi
3. Laptop dan LCD
Sumber Belajar
1. Buku teks peserta didik kelas VII, Kemendikbud 2. Lingkungan sekitar sekolah
3. Contoh teks laporan hasil observasi
Deskripsi Kegiatan pembelajaran:
1. Guru membuka kegiatan pelajaran dengan kegiatan apersepsi terhadap pengetahuan siswa tentang teks observasi yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya melalui pertanyaan-pertanyaan sederhana.
2. Guru mengomunikasikan terkait materi yang maish menjadi kelemahan pada siklus sebelumnya yakni tentang penempatan penggunaan ejaan baku.
3. Guru mengelompokkan siswa menjadi 4 kelompok 4. Guru menjelaskan materi ajar tentang kebakuan ejaan
5. Guru mambagikan selebaran tabel yang berisi kata baku dan tidak baku 6. Guru meminta siswa untuk mengurutkan kata-kata baku dan tidak baku
(1)
Fadlul Fahmi Ahlul Hifdji, 2015
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS OBSERVASI DENGAN METODE KARYAWISATA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
belum diketahui seputar materi yang disampaikan oleh guru;
b. Siswa bertanya tentang hal-hal yang belum dimengerti seputar teknis pengambilan data melalui karyawisata dan seputar teks observasi yang akan disusun dalam kegiatan pembelajaran.
Mengeksplorasikan
a. Siswa menghimpun data berdasarkan lembar penduan pengamatan yang telah dipersiapkan oleh guru, menambahkan atau mengurangi poin-poin penting pada lembar panduan tersebut untuk memudahkan siswa dalam penyusunan teks observasi.
Mengasosiasikan/ mengolah informasi
a. Siswa menyusun teks observasi secara individu berdasarkan data yang didapati dari kegiatan karyawisata menjadi teks observasi yang baik dan padu;
Mengomunikasikan
a. Guru menjelaskan isi teks observasi dengan bahasa yang baik dan santun;
b. Guru dan siswa memberikan kesimpulan hasil pembelajaran yang dilaksanakan.
penutup
a) Guru memberikan refleksi kepada siswa terhadap materi yang telah dipelajari;
b) Guru memberikan penguatan/motivasi sebagai usaha untuk menenangkan kondisi psikologis siswa setelah melakukan kegiatan pembelajaran; c) Guru mengucapkan rasa syukur kepada Tuhan
lewat doa penutup kegiatan dan diakhiri dengan salam.
15 menit
Teknik penilaian : penugasan individu
Penilaian Hasil Pembelajaran
a. Teknik penilaian : Terlampir
(2)
Fadlul Fahmi Ahlul Hifdji, 2015
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS OBSERVASI DENGAN METODE KARYAWISATA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Satuan Pendidikan : SMP Daarut Tauhiid boarding school BandungMata Pelajaran : Bahasa dan Sastra Indonesia
Kelas/Semester : VII/1
Tema : Cinta Lingkungan Hidup
Materi Pokok : Menulis teks laporan hasil observasi
Alokasi Waktu : 3 X 40 menit (tiga jam pelajaran)
Kompetensi Inti :
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya,
2. Menghargai dan menghayati prilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya,
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, terkait fenomena dan kejadian tampak mata; dan
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
Kompetensi Dasar dan Indikator :
Kompetensi Dasar Indikator pencapaian Kompetensi
Menyusun teks hasil observasi, tanggapan deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan cerita pendek sesuai dengan karakteristik teks yang akan dibuat baik secara lisan maupun tulisan.
a. Siswa dapat menyusun teks
observasi secara urut dan logis b. Siswa dapat menyusun teks laporan
hasil observasi baik itu secara kelompok ataupun mandiri dengan bahasa yang baik dan benar (kalimat efekti, ejaan yang baku, dan penggunaan singkatan yang tepat).
Tujuan Pembelajaran
1. Selama mengikuti pembelajaran, siswa menunjukkan prilaku kreatif, tanggung jawab, percaya diri, dan santun dalam mempelajari teks observasi.
(3)
Fadlul Fahmi Ahlul Hifdji, 2015
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS OBSERVASI DENGAN METODE KARYAWISATA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menghargai serta mensyukuri keberadaan bahasa Indonesia sebagai anugrah Tuhan Yang Maha Esa sebagai sarana memahami informasi lisan dan tulisan.
3. Setelah mengikuti pembelajaran siswa dapat membiasakan diri menggunakan bahasa Indonesia untuk memahami informasi sebagai sarana memahami informasi lisan dan tulisan.
4. Setelah mengikuti pembelajaran siswa dapat menyusun teks observasi dengan baik dan benar sesuai kaidah penyusunan teks observasi.
5. Setelah mengikuti pembelajaran siswa dapat menggunakan kalimat yang efektif, ejaan yang baku, dan kaidah kebahasaan yang sesuai di dalam teks observasi yang dibuat.
Metode Pembelajaran 1. Karyawisata
Materi Pembelajaran
Teks laporan hasil observasi adalah teks yang menyampaikan keadaan suatu objek dan terjadinya suatu fenomena berdasarkan hasil pengamatan.
Kegaitan observasi sangatlah penting dalam memperoleh penjelasan yang jelas dan lengkap mengenai suatu objek, peristiwa, atau fenomena.
Struktur teks observasi.
1. Definisi umum (pembukaan/pengenalan awal objek) 2. Deskripsi bagian (gambaran tentang objek secara rinci) 3. Deskripsi manfaat (manfaat atau kegunaan)
Langkah-langkah menyusun teks obervasi
1. Menentukan objek atau fenomena yang akan ditulis 2. Membuat daftar aspek-aspek yang akan diamati 3. Melakukan pengamatan
4. Mendokumentasikan hasil pengamatan dengan pencatatan, pemotretan, dan perekaman
5. Mengambangkan hasil pengamatan dalam bentuk teks yang lengkap dan padu Struktur teks observasi
1. Definisi umum (pembukaan/pengenalan awal objek secara umum) 2. Deskripsi bagian (gambaran tentang objek secara rinci)
3. Deskripsi manfaat (manfaat dan kegunaan yang didapati melalui kegiatan pengamatan)
Kalimat Efektif adalah kalimat yang dapat dengan tepat menyampaikan pesan pembicaraan atau penulis kepada pendengar atau pembaca, persis seperti yang dimaksud oleh si pembcara atau penulis
(4)
Fadlul Fahmi Ahlul Hifdji, 2015
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS OBSERVASI DENGAN METODE KARYAWISATA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Bahasa baku dan tidak baku
1. Ragam bahasa baku ragam bahasa yang digunakan dalam situasi formal atau situasi resmi
2. Ragam bahasa tidak baku ragam bahasa yang digunakan dalam situasi informal atau situasi tidak resmi
Contoh tabel kata baku dan tidak baku untuk siswa
Kata Baku Kata Tidak Baku
Subuh Shubuh
Zuhur Dzuhur
Asar Ashar
Magrib Maghrib
Isya Isa
azan Adzan
Media Pembelajaran
1. Lingkungan sekitar sekolah (objek karyawisata) 2. Lembar teks observasi
3. Laptop dan LCD
Sumber Belajar
1. Buku teks peserta didik kelas VII, Kemendikbud 2. Lingkungan sekitar sekolah
3. Contoh teks laporan hasil observasi
Deskripsi Kegiatan pembelajaran:
1. Guru membuka kegiatan pelajaran dengan kegiatan apersepsi terhadap pengetahuan siswa tentang teks observasi yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya melalui pertanyaan-pertanyaan sederhana.
2. Guru mengomunikasikan terkait materi yang maish menjadi kelemahan pada siklus sebelumnya yakni tentang penempatan penggunaan ejaan baku.
3. Guru mengelompokkan siswa menjadi 4 kelompok 4. Guru menjelaskan materi ajar tentang kebakuan ejaan
5. Guru mambagikan selebaran tabel yang berisi kata baku dan tidak baku 6. Guru meminta siswa untuk mengurutkan kata-kata baku dan tidak baku
(5)
Fadlul Fahmi Ahlul Hifdji, 2015
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS OBSERVASI DENGAN METODE KARYAWISATA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
7. Guru memberikan pengarahan kepada siswa terkait teknis kegiatan karyawisata untuk menghimpun data teks observasi (lembar panduan karyawisata, lembar penugasan)
8. Guru memfasilitasi siswa pada saat melakukan kegiatan karyawisata
9. Guru memfasilitasi siswa pada saat melakukan kegiatan penyusunan teks laporan hasil observasi
Kegiatan Deskripsi Alokasi
Waktu
Pendahuluan
Apersepsi dan Motivasi
a) guru mengondisikan kelas (menertibkan kelas dengan mengucap salam, menanyakan kabar dan meminta untuk siswa agar sama-sama berdoa yang dipimpin siswa, dan mengecek kehadiran siswa dan kebersihan kelas);
b) guru melakukan penyesuaian terhadap kondisi psikologis siswa untuk memastikan bahwa siswa
benar-benar siap melakukan kegiatan
pembelajaran (motivasi, atau permainan singkat); c) setelah siswa benar-benar sudah siap maka kegiatan selanjutnya guru melakukan kegiatan
Apersepsi melalui pertanyaan seputar teks
observasi; dan
d) guru menyampaikan pokok-pokok tujuan pembelajaran atau KD yang akan dicapai.
25 menit
Guru dan siswa memulai kegaitan inti pembelajaran yang dideskripsikan sebagai berikut:
Mengamati
a. Siswa mengamati guru yang menjelaskan materi tambahan seputar teks observasi, yakni tentang kata baku dan tidak baku;
b. Siswa menyimak pengarahan guru dalam penjelasan teknis kegiatan karyawisata siklus kedua yang akan dilakukan;
c. Siswa melakukan kegiatan pengamatan dengan metode karyawisata terhadap objek yang telah ditentukan oleh guru di lingkungan sekitar sekolah.
Menanya
a. Siswa bertanya/menjawab tentang hal-hal yang
(6)
Fadlul Fahmi Ahlul Hifdji, 2015
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS OBSERVASI DENGAN METODE KARYAWISATA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
belum diketahui seputar materi yang disampaikan oleh guru;
b. Siswa bertanya tentang hal-hal yang belum dimengerti seputar teknis pengambilan data melalui karyawisata dan seputar teks observasi yang akan disusun dalam kegiatan pembelajaran.
Mengeksplorasikan
a. Siswa menghimpun data berdasarkan lembar penduan pengamatan yang telah dipersiapkan oleh guru, menambahkan atau mengurangi poin-poin penting pada lembar panduan tersebut untuk memudahkan siswa dalam penyusunan teks observasi.
Mengasosiasikan/ mengolah informasi
a. Siswa menyusun teks observasi secara individu berdasarkan data yang didapati dari kegiatan karyawisata menjadi teks observasi yang baik dan padu;
Mengomunikasikan
a. Guru menjelaskan isi teks observasi dengan bahasa yang baik dan santun;
b. Guru dan siswa memberikan kesimpulan hasil pembelajaran yang dilaksanakan.
penutup
a) Guru memberikan refleksi kepada siswa terhadap materi yang telah dipelajari;
b) Guru memberikan penguatan/motivasi sebagai usaha untuk menenangkan kondisi psikologis siswa setelah melakukan kegiatan pembelajaran; c) Guru mengucapkan rasa syukur kepada Tuhan
lewat doa penutup kegiatan dan diakhiri dengan salam.
15 menit
Teknik penilaian : penugasan individu
Penilaian Hasil Pembelajaran
a. Teknik penilaian : Terlampir