Karateristik Pasien EVALUASI PENGGUNAAN ANALGESIK PADA PASIEN APENDEKTOMI DI RSUP DR SOERADJI TIRTONEGORO Evaluasi Penggunaan Analgesik Pada Pasien Apendektomi Di Rsup Dr Soeradji Tirtonegoro Klaten 2014.

4 3. Hasil data diperoleh disajikan dalam bentuk tabel dan uraian penjelasan. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Selama tahun 2014 terdapat 70 pasien yang mengalami apendektomi yang masuk kedalam kreteria adalah 45 pasien. Hasil akan disajikan dalam 3 karateristik yaitu karakteristik pasien, karakteristik obat dan evaluasi analgesik.

A. Karateristik Pasien

Karakteristik pasien dibagi menjadi 6 yaitu berdasarkan jenis kelamin setiap umur, diagnosa, penyakit penyerta, cara keluar dan lama rawat inap. Tabel 1. Karakteristik pasien apendiktomi di RSUP DR Soeradji Tirtanegoro Klaten 2014 Keterangan Jumlah N = 45 Presentase 100 Umur 18-40 41-60 30 15 66,67 33,33 Jenis kelamin Perempuan Laki-laki 31 14 68,89 31,11 Diagnosa Apendisitis kronis Apendisitis akut Apendisitis 26 14 5 57,78 31,11 11,11 Penyakit penyerta Hipertensi ISPA 2 2 4,44 4,44 Cara keluar Diijinkan pulang Pulang paksa Dirujuk ke … Pindah RS lain Lari 44 1 97,78 2,22 Lama rawat inap 3-5 6-8 9-11 ≥12 16 17 11 1 35,56 37,78 24,44 2,22 1. Jenis kelamin di setiap kelompok umur Pada tabel 1 dapat dilihat hasil penelitian pada usia antara 18 – 40 tahun yaitu 66,67 sedangkan pada usia 40-60 tahun jumlah persentasenya adalah 33,33. Pada penelitian jumlah pasien perempuan lebih mendominasi mengalami apendektomi dengan persentase 68,89 sedangkan laki-laki 31,11. Pada penelitian di RSUD Dr. Moewardi pada tahun 2013 jumlah pasien yang mengalami apendektomi pada usia dewasa muda 13- 45 tahun yaitu 62 dan usia 45-65 tahun jumlah persentase 18 Sulikhah, 2013. Apendisitis sering terjadi pada usia 10-20 tahun namun tidak menarik kemungkinan umur diatas 20 tahun atau dibawah 10 tahun terkena apendisitis Humes, 2006 5 2. Diagnosis Pada tabel 1 sebanyak 26 pasien dengan persentase 57,78 didiagnosis apendisitis kronis, 14 pasien dengan presentase 31,11 didiagnosa apendisitis akut dan 5 pasien tercatat didiagnosis apendisitis saja dalam rekam medis 11,11. Penanganan apendiksitis yang tertangani dengan lamban dapat menyebabkan apendisitis perforasi Omari et al, 2014.Pada penelitian di RSUD Dr. Moewardi Surakarta yang dilakukan oleh Sulikhah, 2013 pasien yang mengalami apendisitis kronis 34, apendisitis akut 52, apendisitis perforasi 10 dan di catatan medik hanya tertulis apendisitis 4. 3. Penyakit penyerta Pada tabel 1 penyakit penyerta pada pasien adalah hipertensi dan ISPA dengan persentase 4,44 dan 4,44. Pada penelitian yang dilakukan oleh Sulikhah 2013 di Penelitian di RSUD Dr. Moewardi terdapat penyakit penyerta hipertensi 3. 4. Cara keluar Pada tabel 1 ada beberapa cara keluar dari rumah sakit yaitu diijinan pulang, pulang paksa, dirujuk ke tempat lain, pindah rumah sakit lain dan lari. Dari hasil penelitian diperoleh 45 pasien diizinan pulang sebanyak 97,78 dan 1 pasien pulang paksa 2,22 . 5. Lama rawat inap Pada tabel 1 lama rawat inap dikelompokan dengan selisih 2 hari sebanyak 3-5 hari 35,56, 6-8 hari 37,78 ,9-11 hari 24,44 dan diatas 12 hari 2,22. Setelah menjalani apendektomi terbuka, namun pulang lebih awal tidak menambah angka infeksi luka operasi Krismanuel,2002.

B. Karakteristik Obat

Dokumen yang terkait

EVALUASI KETEPATAN PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA GERIATRI DI RSUP dr. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN JAWA TENGAH PERIODE JANUARI-DESEMBER 2014 Evaluasi Ketepatan Penggunaan Antibiotik pada Pasien Geriatri di RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten Jawa Tengah

0 5 17

EVALUASI KETEPATAN PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA GERIATRI DI RSUP dr. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN JAWA TENGAH PERIODE JANUARI-DESEMBER 2014 Evaluasi Ketepatan Penggunaan Antibiotik pada Pasien Geriatri di RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten Jawa Tengah Pe

0 3 12

EVALUASI PENGGUNAAN OBAT PADA PASIEN TUKAK PEPTIK DI INSTALASI RAWAT INAP RSUP Dr. SOERADJI Evaluasi Penggunaan Obat Pada Pasien Tukak Peptik Di Instalasi Rawat Inap Rsup Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten Tahun 2014.

0 2 13

Lampiran 1. Data Penggunaan Obat pada Pasien Tukak Peptik di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten Tahun 2014 Evaluasi Penggunaan Obat Pada Pasien Tukak Peptik Di Instalasi Rawat Inap Rsup Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten Tahun 2014.

0 4 13

EVALUASI PENGGUNAAN OBAT PADA PASIEN TUKAK PEPTIK DI INSTALASI RAWAT INAP RSUP Dr. SOERADJI TIRTONEGORO Evaluasi Penggunaan Obat Pada Pasien Tukak Peptik Di Instalasi Rawat Inap Rsup Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten Tahun 2014.

0 4 17

EVALUASI KETEPATAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN ANAK TERDIAGNOSA PNEUMONIA DI RSUP Dr. SOERADJI Evaluasi Ketepatan Antibiotik Pada Pasien Anak Terdiagnosa Pneumonia Di Rsup Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten Tahun 2014.

0 4 11

PENDAHULUAN Evaluasi Penggunaan Analgesik Pada Pasien Apendektomi Di Rsup Dr Soeradji Tirtonegoro Klaten 2014.

0 3 6

EVALUASI PENGGUNAAN ANALGESIK PADA PASIEN APENDEKTOMI DI RSUP DR SOERADJI TIRTONEGORO Evaluasi Penggunaan Analgesik Pada Pasien Apendektomi Di Rsup Dr Soeradji Tirtonegoro Klaten 2014.

0 3 12

EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN DEMAM TIFOID DI INSTALASI RAWAT INAP RSUP Dr. SOERADJI Evaluasi Penggunaan Antibiotik Pada Pasien Demam Tifoid Di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten Tahun 2011.

0 3 13

EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN PNEUMONIA PEDIATRIK DI INSTALASI RAWAT INAP RSUP Dr. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN TAHUN 2011 Evaluasi Penggunaan Antibiotik Pada Pasien Pneumonia Pediatrik Di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro K

0 1 11