6. Penghitungan Rasio Jenis Kelamin Kasta Reproduktif Laron
Nasutitermes matangensis
Perhitungan rasio jenis kelamin tidak menggunakan seluruh jumlah individu kasta reproduktif laron
Nasutitermes matangensis
yang telah dihitung. Perhitungan rasio jenis kelamin hanya menggunakan 400 sampel kasta
reproduktif laron pada masing-masing sarang yang akan diamati. Pengambilan sampel dilakukan secara random acak yaitu dengan cara
meletakkan ± 5000 sampel kasta reproduktif laron yang diambil dari masing-masing sarang. Kemudian sampel dimasukkan pada suatu wadah,
setelah itu diletakkan selembar kertas ke dalam wadah yang berisi ± 5000 sampel laron, dengan cara itu laron-laron yang ada di dalam wadah tersebut
akan melekat pada kertas dan kertas tersebut diangkat setiap 10 menit dan dihitung berapa laron yang berhasil terangkat bersamaan dengan kertas
tersebut, proses tersebut dilakukan sampai 400 sampel laron terkumpul. Setelah didapat 400 sampel pada masing-masing sarang, kemudian sampel-
sampel tersebut diawetkan di dalam botol sampel yang berisi alkohol 70 guna menjaga struktur tubuh laron agar tidak rusak ketika akan dilakukan
pengamatan lanjutan. Untuk mengetahui perbedaan jenis kelamin laron jantan dan betina,
menggunakan literatur yang ada seperti buku Krishna, dan Weesner,. 1969
Biology Of Termites
.
49
Alat yang digunakan untuk pengamatan dapat berupa mikroskop dan alat-alat yang mendukung terhadap objek yang berukuran
kecil.
7. Penghitungan Panjang Tubuh Laron Pada Koloni Rayap
Nasutitermes matangensis
Pengamatan morfologi tubuh laron dengan cara mengambil 30 sampel individu laron dari 400 sampel yang telah diamati pada masing-masing
sarang. Pengambilan sampel dilakukan secara
random
acak yaitu mengambil 30 pasang laron jantan dan betina yang telah teridentifikasi pada
setiap sarang yang ada. Setelah didapatkan sampel yang dibutuhkan, kemudian dilakukan identifikasi morfologi panjang tubuh jantan dan betina
dari kasta reproduktif laron
Nasutitermes matangensis
. Pengukuran menggunakan alat ukur sederhana yang memiliki tingkat ukur yang cukup
spesifik, dan juga mengunakan alat pengamatan yang dapat digunakan untuk mengamati objek secara spesifik.
49
Krishna, Kumar and Weesner, Frances M. Biology Of Termites. Academic Press. New York and London. 1969. h. 43.
E. Analisis Data