C. Instrumen Penelitian
1. Alat
Alat-alat yang digunakan adalah parang, botol sampel, spatula, petridish glass, wadah plastik, kaca objek, kotak plastik besar, mikroskop, GPS
Global Positioning System
, kamera, dan alat-alat tulis.
2. Bahan
Bahan yang digunakan dalam penelitian adalah kasta reproduktif laron
Nasutitermes matangensis
yang diambil dari Pulau Sebesi Lampung, dan
alkohol 70.
D. Cara Kerja
1. Menentukan Lokasi Pengamatan
Pengamatan dilakukan di Pulau Sebesi Lampung, lokasi yang akan di jadikan area pengamatan terletak di daerah sekitar pemukiman terbesar di wilayah
Pulau Sebesi yaitu Desa Tejang tepatnya di Dusun Bangun. Pemilihan lokasi tersebut didasari oleh pengamatan yang telah dilakukan Eko dan Anisa, yang
telah menemukan 46 sarang
Nasutitermes
di seluruh wilayah Dusun Tersebut.
47
Cara mengumpulkan sampel menggunakan teknik
Direct observation
penelitian langsung bila menjumpai sarang rayap
Nasutitermes
peneliti berhenti di suatu titik sarang rayap dan mencatat secara langsung
47
Eko Kuswanto., Anisa Oktina Sari Pratama. Sebaran dan ukuran koloni sarang dan ukuran koloni sarang rayap pohon Nasutitermes sp. Isoptera : Termitidae di pulau sebesi lampung sebaga
sumber belajar biologi. Jurnal Bioedukasi, 2012. Vol. 3 No. 2
posisi peneliti dengan menggunakan
Global Positioning System
GPS. Penelitian ini dibatasi pada jumlah sampel yang akan diamati yaitu tiga buah
sampel sarang guna mengetahui perbandingan dari ketiga sarang tersebut.
Gambar 3 Peta area pengamatan
2. Pengambilan Sampel Dari Lapangan
Sampel yang didapat dari Pulau Sebesi Lampung berupa sarang dari spesies rayap
Nasutitermes matangensis
yang terindikasi laron di dalamnya, untuk mengetahui bahwa sarang tersebut terdapat laron didalamnya dengan cara
membongkar sedikit permukaan sarang tersebut agar dapat terlihat laron di dalamnya. Laron bisa dikatakan siap untuk terbang dapat terlihat dari kondisi
fisik dari laron tersebut seperti kondisi sepasang sayap yang telah sempurna. Kemudian mengambil sarang tersebut secara utuh untuk kemudian di bawa
ke Laboratorium Biologi IAIN Raden Intan Lampung dengan cara memotong seluruh bagian dari sarang yang melekat di pohon, dan jika memungkinkan,
bagian-bagian dari batang pohon atau cabang-cabang pohon yang terbungkus oleh sebagian sarang juga dikumpulkan untuk meminimalisir individu yang
tertinggal. Kemudian memasukkan sarang tersebut kedalam kotak plastik besar dan kemudian dilakukan pengamatan lebih lanjut di Laboratorium
Biologi IAIN Raden Intan Lampung.
3. Identifikasi Spesies