Uji Validitas Instrumen Uji Reliabilitas Item

Santika Andanawari, 2013 Hubungan Antara Tipe Kepribadian Dengan Posttraumatic Growth Pada Orang dengan HIVAIDS ODHA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Peneliti melakukan uji coba instrumen kepada 38 ODHA yang tergabung dalam program pendampingan Rumah Cemara Bandung. Data tersebut kemudian diolah untuk dilakukan uji validitas dan reliabilitasnya. Adapun uji coba instrumen dalam penelitian ini bersifat uji coba terpakai. Hal ini berarti pengambilan data dilakukan satu kali, setelah data terkumpul dilakukan uji validitas dan reliabilitas instrumen. Setelah itu data yang diperoleh pada uji coba akan kembali digunakan dalam tahap pengolahan data selanjutnya dengan menghilangkan item-item yang tidak valid ataupun reliabel. Hal ini dilakukan mengingat populasi penelitian dan waktu yang sangat terbatas.

1. Uji Validitas Instrumen

Pengujian validitas instrumen penting untuk dilakukan. Instrumen yang valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur Sugiyono, 2011. Peneliti menggunakan pengujian validitas isi content validity. Validitas isi menggambarkan sejauhmana item-item alat ukur mewakili komponen-komponen dalam keseluruhan kawasan isi objek yang hendak diukur aspek representasi dan sejauhmana item-item tersebut mencerminkan ciri perilaku yang hendak diukur aspek relevansi Azwar, 2010. Uji validitas isi diestimasi melalui pengujian terhadap isi tes dengan analisis rasional atau lewat expert atau professional judgement. Dalam hal ini setelah instrumen diadaptasi ke dalam bahasa Indonesia, maka selanjutnya dikonsultasikan dengan ahli psikologi. Expert judgement dibutuhkan untuk mengetahui apakah item-item alat ukur sudah merepresentasikan sejumlah dimensi yang ingin diukur. Peneliti meminta bantuan kepada dua orang ahli di Santika Andanawari, 2013 Hubungan Antara Tipe Kepribadian Dengan Posttraumatic Growth Pada Orang dengan HIVAIDS ODHA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu bidang Psikologi Klinis yaitu Sitti Chotidjah, M.Psi dan Kustimah, M.Psi serta seorang ahli di bidang Bahasa Inggris yaitu Welly Ardiansyah, M.Hum. Setelah tahapan di atas dilaksanakan, peneliti melakukan perbaikan terhadap instrumen penelitian dan mengujicobakannya kepada 38 orang sampel penelitian. Dari ketiga instrumen yang telah dianalisis oleh expert judgement terdapat perbaikan beberapa item pada instrumen tipe kepribadian. Instrumen yang awalnya berjumlah 31 diperbaiki dan pada akhirnya berkurang jumlahnya menjadi 29 item. Sementara kedua instrumen lainnya yakni instrumen trait anxiety dan posttraumatic growth tidak mengharuskan adanya perbaikan pada item-itemnya.

2. Uji Reliabilitas Item

Reliabilitas merujuk pada suatu pengertian bahwa instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah cukup baik. Reliabilitas menunjuk pada tingkat keterandalan sesuatu. Reliabel artinya dapat dipercaya, sehingga dapat diandalkan Arikunto, 2006. Instrumen yang reliabel cenderung menghasilkan data yang sama dalam waktu yang berbeda. Pengukuran reliabilitas dihitung dengan koefisien alpha cronbach. Aiken 2002 mengatakan bahwa koefisien alpha cronbach sebesar 0.6 sampai 0.8 dikatakan cukup pada sebuah alat untuk menentukan perbedaan antar kelompok, selama alat itu tidak dipergunakan untuk membandingkan tiap individu dengan individu lainnya. Pembagian koefisien reliabilitas alpha cronbach pun dapat dibedakan sebagai berikut Guilford 1956: 145. Santika Andanawari, 2013 Hubungan Antara Tipe Kepribadian Dengan Posttraumatic Growth Pada Orang dengan HIVAIDS ODHA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Tabel 3.5. Koefisien Reliabilitas Alpha Cronbach Kriteria Koefisien Reliabilitas α Sangat Reliabel 0,900 Reliabel 0,700 – 0,900 Cukup Reliabel 0,400 – 0,700 Kurang Reliabel 0,200 – 0,400 Tidak Reliabel 0,200 Dengan mengacu pada kategorisasi koefisien reliabilitas alpha cronbach di atas, diperoleh kesimpulan bahwa ketiga instrumen yang diuji cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data. Adapun hasil pengujian reliabiltas ketiga instrumen penelitian ditampilkan dalam tabel-tabel berikut. Tabel 3.6. Nilai Reliabilitas Eysenck Personality Inventory Reliability Statistics Cronbachs Alpha N of Items ,577 29 Koefisien reliabilitas alpha cronbach instrumen tipe kepribadian Eysenck Personality Inventory bernilai sebesar 0,577. Hal ini berarti alat ukur Eysenck Personality Inventory cukup reliabel. Tabel 3.7. Nilai Reliabilitas State Trait Anxiety Inventory Form Y-2 Reliability Statistics Cronbachs Alpha N of Items ,871 20 Santika Andanawari, 2013 Hubungan Antara Tipe Kepribadian Dengan Posttraumatic Growth Pada Orang dengan HIVAIDS ODHA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Koefisien reliabilitas alpha cronbach instrumen State Trait Anxiety Inventory Form Y-2 untuk menggali variabel trait anxiety bernilai sebesar 0,871. Hal ini berarti State Trait Anxiety Inventory Form Y-2 reliabel. Tabel 3.8. Nilai Reliabilitas Skala Posttraumatic Growth Reliability Statistics Cronbachs Alpha N of Items ,912 37 Koefisien reliabilitas alpha cronbach Skala Posttraumatic Growth bernilai sebesar 0,912. Hal ini berarti Skala Posttraumatic Growth sangat reliabel. Selain itu tiap item akan dilihat nilai corrected item-total correlation-nya untuk menentukan item-item mana saja yang patut dipertahankan untuk kemudian diikutsertakan dalam pengolahan data berikutnya. Azwar 2010 menyatakan bahwa batas minimal corrected item-total correlation untuk menentukan item tersebut dipertahankan atau dibuang adalah sebesar 0.30; namun jika sebuah item tidak mencapai nilai corrected item total correlation sebesar 0.30 dan jika dihapus akan ada indikator yang terbuang maka kriterianya dapat diturunkan menjadi 0.20. Berdasarkan hasil uji validitas dan reliabilitas instrumen penelitian, diketahui bahwa terdapat beberapa item yang tidak layak untuk digunakan. Item-item tersebut kemudian tidak diikutsertakan dalam proses pengolahan data berikutnya. Berikut ini tabel yang menunjukkan hasil pengembangan instrumen penelitian. Santika Andanawari, 2013 Hubungan Antara Tipe Kepribadian Dengan Posttraumatic Growth Pada Orang dengan HIVAIDS ODHA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Tabel 3.9. Hasil Pengembangan Eysenck Personality Inventory Dimensi Sub Dimensi No Item yang Layak No Item yang Tidak Layak Ekstrovert- Introvert Activity 1, 12, 22, 33 Sociability 2, 13, 23, 34 Risk Taking 3, 14, 25, 35 Impulsiveness 5, 11, 16, 26, 32, 37 32 Expressiveness 6, 17, 27, 38 17 Reflectiveness 7, 18, 20, 29, 39 Responsibility 9, 19, 30, 40 Tabel 3.10. Hasil Pengembangan State Trait Anxiety Inventory Form Y-2 Jenis Item No Item yang Layak No Item yang Tidak Layak Favorable 2, 4, 5, 8, 9, 11, 12, 15, 17, 18, 20 17 Unfavorable 1, 3, 6, 7, 10, 13, 14, 16, 19 7, 19 Tabel 3.11. Hasil Pengembangan Skala Posttraumatic Growth Dimensi No Item yang Layak No Item yang Tidak Layak Apresiasi terhadap Hidup 1, 8, 15, 22, 29 2, 9, 16, 23 Hubungan dengan Orang Lain 3, 6, 10, 13, 17, 20, 24, 27, 30, 32, 34, 37 3, 17, 20 Peningkatan Kekuatan Diri 4, 11, 18, 25, 31, 35 4, 35 Kemungkinan-kemungkinan Baru 5, 12, 19, 26, 33, 36 Perkembangan Spiritual 7, 14, 21, 28 21 Santika Andanawari, 2013 Hubungan Antara Tipe Kepribadian Dengan Posttraumatic Growth Pada Orang dengan HIVAIDS ODHA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

G. Teknik Pengumpulan Data