Gambar 3.7. Proses Pembangkitan Tegangan
Nilai kapasitor yang dipasang sangat menentukan terbangkitnya tegangan atau tidak. Untuk dapat dibangkitkannya tegangan pada generator induksi, nilai kapasitor
yang dipasang harus lebih besar dari nilai kapasitor minimum yang diperlukan untuk proses eksitasi. Jika kapasitor yang dipasang lebih kecil dari kapasitor minimum yang
diperlukan, maka proses pembangkitan tegangan untuk nilai tegangan yang kita inginkan tidak dapat terpenuhi.
Gambar 3.8. Tegangan Fungsi Kapasitor Eksitasi
3.5. Pengaruh Pembebanan Resistif Terhadap Arus Eksitasi
Universitas Sumatera Utara
Pada tugas akhir ini pembebanan yang dilakukan terhadap generator induksi dibatasi hanya pada jenis pembebanan resistif. Hal ini juga sesuai dengan kondisi nyata
di lapangan dimana generator induksi kebanyakan digunakan pada pembangkit mikro hidro pada daerah-daerah terpencil, untuk melayani beban yang umumnya adalah
bersifat resistif. Berdasarkan rangkaian ekivalen gambar 3.9 a, maka diperoleh persamaan
hubungan antara tegangan keluaran dengan arus stator sebagai berikut
2 2
1 1
jX R
I E
V +
− =
……………………………………………… 3.21
L C
I I
I +
=
1
……………………………………………………….. 3.22
dimana : V = tegangan keluaran generator Volt
E
1
= ggl induksi yang dibangkitkan pada stator Volt I
1
= arus stator Amp I
L
= arus beban Amp Berdasarkan persamaan 3.22, dapat kita simpulkan bahwa tegangan keluaran
sangat ditentukan oleh arus eksitasi. Semakin kecil arus eksitasi , tegangan keluaran yang dihasilkan generator induksi akan semakin kecil pula.
Pembebanan resistif merupakan pembebanan dengan faktor kerja satu, dimana beban hanya menarik arus kerja arus aktif. Sesuai dengan persamaan 3.21, kenaikan
arus beban akan memperbesar jatuh tegangan di tahanan stator dan memperbesar kebocoran fluksi di reaktansi stator, sehingga tegangan keluaran akan turun.
Universitas Sumatera Utara
Penurunan tegangan keluaran akan menyebabkan arus eksitasi ikut menurun, sesuai dengan persamaan berikut :
C C
X V
I =
…………………………………………………………… 3.23
Proses penurunan tegangan keluaran berlangsung sampai tercapainya titik keseimbangan yang baru seperti ditunjukkan pada gambar 3.9
Gambar 3.9. Tegangan Fungsi Arus Eksitasi dengan Faktor Kerja Satu
Titik A merupakan titik kerja keadaan beban nol dengan tegangan sebesar V
1
dan arus eksitasi sebesar OA’. Saat generator induksi dibebani, titik kerja turun menjadi
titik B dengan tegangan keluaran generator sebesar V
2
dan arus eksitasi menjadi sebesar OC’. Dari arus eksitasi sebesar OC’ tersebut yang digunakan untuk eksitasi
hanya sebesar OB’, sedangkan sisanya sebesar B’C’ digunakan untuk mengatasi kebocoran fluks di stator.
Universitas Sumatera Utara
3.6. Keunggulan dan Kelemahan Penggunaan Motor Induksi Tiga Fasa Sebagai Generator