kecepatan medan magnet putar kec. Sinkron akan selalu lebih besar daripada kecepatan rotor.
Proses yang sebaliknya akan terjadi apabila mesin induksi digunakan sebagai generator. Kopel pada rotor digerakan oleh turbin, adanya magnetisasi sisa remannent
magnetism pada rotor umumnya cukup untuk membangkitkan tegangan awal, seperti halnya prinsip kerja sebagai motor. Agar pada kumparan stator dapat dibangkitkan
tegangan listrik diperlukan daya reaktif untuk membangkitkan medan magnet putar. Pada kasus generator induksi beroperasi sendiri Isolated Grid daya reaktif tersebut
harus disuplai lewat kapasitor eksitasi. Pada kasus generator induksi dikoneksikan dengan jaringan listrik lain Grid Connected daya reaktif disuplai lewat jaringan
tersebut, kapasitor umumnya hanya dipakai sebagai kompensator. Kebalikan dari proses sebagai motor, sebagai generator slip yang terjadi haruslah negatif, artinya
kecepatan rotor harus selalu lebih besar dari kecepatan medan magnet putarnya. Tidak semua mesin induksi cocok digunakan sebagai generator induksi. Jenis mesin yang
cocok digunakan untuk generator adalah jenis sangkar tupai Squirel Cage
3.2. Syarat-syarat Pengoperasian Motor Induksi Sebagai Generator
Untuk mengoperasikan motor induksi sebagai generator, diperlukan beberapa syarat yaitu berupa kondisi-kondisi yang harus dipenuhi agar diperoleh fungsi
generator dari mesin tersebut. Kondisi-kondisi tersebut akan dijelaskan sebagai berikut.
3.2.1. Slip Negatif s 0
Untuk mengoperasikan motor induksi sebagai generator diperlukan daya mekanis yang berasal dari penggerak mula prime mover untuk memutar rotor diatas kecepatan
sinkronnya n
r
n
s
, dimana daya mekanis ini dapat diperoleh dari tenaga air mikro
Universitas Sumatera Utara
hidro, tenaga angin, atau mesin diesel atau dengan kata lain mesin bekerja pada slip negatif s 0.
n
s
=
P f
120
dan
s =
s r
s
n n
n −
Gambar 3.1. Kurva Karakteristik Torsi-Kecepatan Mesin Induksi pada Berbagai Daerah Operasi
Dari kurva karakteristik torsi-kecepatan pada gambar 3.1 dapat kita lihat bahwa, apabila sebuah motor induksi digerakkan pada suatu kecepatan yang lebih besar dari
kecepatan sinkronnya, arah dari torsi induksinya akan berbalik dan motor akan bertindak sebagai sebuah generator. Dengan bertambahnya torsi yang diberikan oleh
penggerak mula, besar daya yang dihasilkan oleh generator induksi juga bertambah.
3.2.2. Adanya Sumber Daya Reaktif
Sebagai sebuah generator, mesin induksi memiliki kekurangan karena tidak memiliki rangkaian medan yang terpisah untuk dapat menghasilkan daya reaktif.
Dimana, pada kenyataannya generator induksi sendiri mengkonsumsi daya reaktif. Dengan demikian, diperlukan suatu sumber daya reaktif eksternal yang terhubung ke
Universitas Sumatera Utara
generator untuk dapat memenuhi kebutuhan daya reaktif sebagai sumber arus eksitasi. Tanpa adanya daya reaktif, motor induksi yang dioperasikan sebagai generator tidak
akan menghasilkan tegangan. Dalam prakteknya, terdapat dua jenis kondisi pengoperasian motor induksi
sebagai generator, yaitu terhubung ke sistem jaringan tiga fasa grid connected dan beroperasi sendiri stand alone. Pada kondisi generator induksi yang terhubung ke
sistem jaringan tiga fasa, maka yang terjadi adalah generator induksi menyuplai daya aktif P, tetapi menyerap daya reaktif Q dari sistem.
Gambar 3.2. Generator Induksi Terhubung ke Sistem Jaringan 3-Fasa
Untuk motor induksi tiga fasa yang beroperasi sebagai generator yang beroperasi sendiri, kebutuhan daya reaktif tidak dapat lagi diperoleh dari jala-jala. Untuk kondisi
yang demikian, kebutuhan daya reaktif dapat diperoleh generator dari suatu unit kapasitor. Kapasitor tersebut dihubungkan pararel dengan terminal keluaran generator.
Kapasitor yang terpasang harus mampu memenuhi kebutuhan daya reaktif yang dibutuhkan untuk menghasilkan fluksi di celah udara. Karena generator dapat
melakukan eksitasi sendiri tanpa memerlukan sumber eksternal dari jala-jala, maka disebut juga generator induksi penguatan sendiri.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.3. Generator Induksi Penguatan Sendiri Self-Excited
3.3. Kapasitor pada Motor Induksi Tiga Fasa Sebagai Generator 3.3.1. Umum