Data Perusahaan Biodata PemilikPengurus Aspek Pasar dan Pemasaran Kacang Telur : Rp. 5000 Analisis SWOT a. Kekuatan Strength Kelemahan Weakness Peluang Opportunity Aspek Produksi

BAB II PEMBAHASAN

Suatu perusahaan memiliki data perusahaan company profile yang berisi tentang riwayat ringkas perusahaan. Data perusahaan tersebut dimulai dari nama pemilik, susunan pemegang saham, struktur organisasi, bentuk kepemilikan bisnis, alamat perusahaan, Telp, Fax, Email, NPWP, dan perizinan perusahaan. Berikut adalah data dari perusahaan yang penulis rencanakan.

2.1 Data Perusahaan

Nama Perusahaan : Makanan Ringan Kacang Telur Bidang Usaha : Kuliner Jenis Produk : Makanan Ringan Alamat Usaha : Jln. SM Raja No. 165 Nomor Telepon : 0617883306 Mulai Berdiri : 16 Juni 2011

2.2 Biodata PemilikPengurus

Nama : Indah Fitriani Jabatan : Pimpinan TempatTgl Lahir : 16 Mei 1989 Alamat Rumah : Jln. SM Raja No. 165 Nomor Telepon : 085278326699 Alamat Email : indahpurpleyahoo.com Pendidikan terakhir : Diploma

2.3 Struktur Organisasi

Struktur organisasi mengidentifikasi peran dan tanggung jawab karyawan yang dipekerjakan oleh setiap perusahaan. Oleh karenanya setiap perusahaan ataupun suatu usaha akan memiliki struktur yang berbeda tergantung skala perusahaan dan jenis perusahaan ataupun suatu usaha tersebut. Struktur perusahaan yang baik adalah struktur yang mampu memfasilitasi orang untuk membuat kerja sama tanpa terjebak menciptakan birokrasi yang berbelit-belit. Landasan yang mendasari pendirian usaha makanan ringan ini adalah untuk memenuhi kebutuhan konsumen akan makanan ringan serta gizinya. Dengan adanya bisnis makanan ringan ini diharapkan dapat memberikan alternatif dalam mengkonsumsi makanan ringan yang enak, murah, bergizi dengan harga terjangkau dan dapat dinikmati oleh semua kalangan. Adapun struktur organisasi dari Usaha Makanan Ringan Kacang Telur ini adalah sebagai berikut : Gambar 2.1 : Struktur Organisasi Usaha Makanan Ringan Kacang Telur Indah Fitriani Pimpinan Wandasyah Staf Administrasi dan Keuangan Yuli Marlina Staf Produksi Ahmad, Roni, Syarif Staf Pelayanan Untuk saat ini dalam struktur organisasi, bisnis ini masih beranggotakan enam orang termasuk penulis yang terlibat dalam pengelolaan rencana ini. Kedepannya akan lebih banyak lagi tenaga kerja yang akan diserap. Penulis yakin ketika usaha ini telah berjalan akan menjadi usaha yang berkembang dan menjadi perusahaan yang besar. Uraian Tugas 1. Pimpinan Pemilik a. Menetapkan kebijakan dan program kerja untuk mendapatkan hasil yang optimal. b. Memimpin, mengkoordinasikan, dan melakukan pengawasan langsung terhadap bagian keuangan, produksi dan pelayanan. c. Bertanggung jawab atas segala pelaksanaan usaha baik intern maupun ekstern. d. Menjalin hubungan dengan konsumen, sehingga pemilik mengetahui apa yang diinginkan konsumen. Dari masukan itu, pemilik dapat melakukan perubahan yang sesuai dengan keinginan konsumen.

2. Bagian Keuangan

a. Melaksanakan tugas bagian penerimaan uang dari penjualan. b. Bertanggung jawab atas keamanan keuangan yang ada. c. Melakukan perhitungan atas keuangan yang diperoleh dari penjualan, lalu melakukan pembukuan. d. Menyusun anggaran secara periodik.

3. Bagian Produksi

a. Melakukan produksi dari bahan baku menjadi barang jadi. b. Bertanggung jawab akan kebersihan dari proses produksi. c. Melakukan proses produksi sesuai dengan yang telah ditetapkan, untuk menjaga cita rasa.

4. Bagian Pelayanan

a. Bertanggung jawab akan pesanan yang dilakukan oleh konsumen b. Berinteraksi melalui pelayanan yang ramah dan sopan. c. Bertanggung jawab akan pengantaran pesanan konsumen.

2.4 Aspek Pasar dan Pemasaran

2.4.1 Produk yang dihasilkan

a. Kacang Telur : Rp. 5000

Kacang telur yang disajikan terdiri dari kacang tanah yang sudah di goreng kemudian dibalut adonan tepung yang sudah dicampur telur dan bahan-bahan lainnya, tidak menggunakan penyedap rasa dan sehat serta dikemas dengan wadah plastik. Gambar 2.2 Gambar Kacang Telur

b. Kacang Tojin : Rp. 5000

Kacang tojin yang dissajikan terdiri dari kacang tanah yang diberi bumbu rempah kemudian di goreng, tidak menggunakan penyedap rasa dan dikemas dalam wadah plastik. Gambar 2.3 Gambar Kacang Tojin

2.4.2 Keunggulan Kompetitif Produk Kacang Telur

1. Menggunakan bahan-bahan alami. 2. Penyajian yang menarik. 3. Harga yang terjangkau.

2.4.3 Gambaran Pasar

Kacang Telur merupakan salah satu hidangan yang digemari di Indonesia. Dilihat dari faktor daya beli dan minat konsumen terhadap makanan ringan yang enak, unik, sehat, serta harga yang terjangkau, maka kami optimis bahwa produk kacang telur yang dipasarkan akan terjual dan disambut baik oleh konsumen. Apalagi produk kacang telur yang kami pasarkan memiliki kualitas baik dan keunikan yang membuat konsumen tertarik untuk mencoba tanpa harus kecewa. Ada beberapa cara atau jalan untuk memasarkan kacang telur ini, bisa dengan menggunakan gerobak dorong, dengan berkililing, bisa juga menempati sebuah kios ataupun membeli waralaba. Tetapi saya lebih menginginkan memasarkannya dengan membuka kios kecil di pinggir jalan dengan melihat lokasi strategis untuk berjualan. Lokasi strategis itu mungkin diseputaran pasar induk atau pasar sentral, didekat sekolah ataupun disekitar universitas.

2.4.4 Target Pasar

Secara umum target pasar dari Usaha Makanan Ringan Kacang Telur ini adalah semua kalangan masyarakat. Target pasar adalah sekelompok pembeli yang mempunyai sifat-sifat yang sama yang membuat pasar itu berdiri sendiri. Adanya sekelompok orang dengan ciri-ciri yang sama belumlah berarti mereka membentuk pasar sasaran. Hanya saja apabila mereka mempunyai ciri-ciri yang sama sebagai pembeli, maka barulah mereka membentuk suatu pasar sasaran. Jika dilihat dari segi tempat berjualan, bisnis ini didirikan di daerah yang dikelilingi oleh lingkungan yang ramai dan dekat dengan konsumen. Konsumen yang dituju adalah konsumen yang berada di sekitar lokasi penjualan yang berasal dari semua kalangan. Namun bisnis ini dapat dilakukan dengan penjualan berjalan yang tidak harus menetap pada satu tempat. Saya akan terus berusaha memberikan inovasi-inovasi baru dalam produksi sehingga dikemudian hari bisnis ini dapat menciptakan target pasar yang lebih luas lagi sampai keluar daerah.

2.4.5 Trend Perkembangan Pasar

Saya membuka bisnis ini karena kacang telur merupakan makanan yang digemari oleh semua kalangan dan juga sangat terjangkau harganya. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya pedagang makanan ringan dan hampir selalu ada disetiap tempat keramaian. Ini membuktikan bahwa antusias masyarakat terhadap kuliner makanan ringan sangat tinggi dan tidak pernah hilang penggemarnya. Jika dilihat pertumbuhan ekonomi memiliki pengaruh besar terhadap usaha bisnis ini. Sejak krisis ekonomi melanda Indonesia beberapa tahun yang lalu, perekonomian Indonesia berubah drastis. Banyak perusahaan yang tutup karena dampak negatif dari krisis tersebut. Namun tidak sedikit bisnis–bisnis yang dapat menghadapi krisis tersebut. Banyak juga perusahaan yang memproduksi makanan ringan mempertahankan bisnisnya sehingga tetap berkembang sampai saat ini bahkan ada yang mengalihkan bisnisnya ke bisnis lain. Ada pula yang mencoba bisnis–bisnis baru sehingga krisis tersebut tidak dianggap buruk, melainkan menjadi peluang bisnis yang baik, maka tidak heran apabila banyak bisnis–bisnis baru yang sukses di masa krisis yang hingga kini terus berkembang.

2.4.6 Proyeksi Penjualan

Perencanaan kapasitas produksi dilakukan untuk semua peralatan dan faktor produksi lainnya sesuai dengan rencana jumlah produk akhir yang akan dihasilkan. Dengan sendirinya, kapasitas produksi sampai dengan tingkatan yang rinci semuanya akan mengacu pada hasil dari perhitungan peluang pasar atas produk yang bersangkutan. Kapasitas produksi biasa dinyatakan dalam unit per periode waktu tertentu tahun, bulan, minggu, hari, ataupun jam. Untuk perencanaan strategis, proyeksi kapasitas penjualan dilakukan dalam jangka satu tahun ke depan, sesuai dengan rencana produksinya. Dengan mengambil asumsi bahwa bisnis kacang telur ini berjalan dimana pada tahap awal dapat menjual perhari adalah rata rata 100 bungkus kacang telur dan kacang tojin maka omset yang diharapkan adalah Rp.300.000,-hari. Omset tersebut dihitung atas dasar harga kacang telur yang telah disesuaikan dalam rincian sebagai berikut : Tabel 2.1 Proyeksi Penjualan Harian Usaha Makanan Ringan Kacang Telur No Nama Menu Banyak Unit Jumlah Harga Rp 1 Kacang Telur 50 3.000 150.000 2 Kacang Tojin 50 3.000 150.000 Total 300.000 Dengan tabel proyeksi penjualan per hari seperti di atas maka dapat disimpulkan usaha makanan ringan ini menjual kurang lebih 420 bungkus pada minggu pertama. Diharapkan dari penjualan setiap harinya terus meningkat sampai satu tahun pertama. Jika dalam satu hari habis terjual 60 bungkus, maka diharapkan dalam satu bulan produk laku terjual rata-rata 1800 bungkus. Tabel 2.2 Proyeksi Penjualan Kacang Telur Selama Satu Tahun Tabel diatas menunjukkan peningkatan proyeksi penjualan diperkirakan mengalami kenaikan sebesar 0,27 per bulan. Diperkirakan setiap bulannya penjualan akan terus mengalami peningkatan. Dari keterangan tabel diatas dapat dilihat permintaan setiap bulannya semakin meningkat. Pada bulan Januari permintaan sebanyak 3000 bungkus yang tiap harinya diharapkan terjual 100 bungkus. Saya akan terus berusaha agar permintaan terus bertambah sesuai dengan tabel diatas dengan mempertimbangkan konsep dan kreatifitas yang terus dikembangkan. Proyeksi penjualan dilakukan dalam jangka waktu minimal 5 tahun kedepan, sesuai dengan rencana produksinya dengan harapan penjualan terus meningkat di setiap tahunnya. No Bulan Penjualan Bungkus 1 Januari 3000 2 Februari 3050 3 Maret 3100 4 April 3112 5 Mei 3115 6 Juni 3118 7 Juli 3120 8 Agustus 3124 9 September 3127 10 Oktober 3130 11 November 3135 12 Desember 3138 Jumlah 37269 Tabel 2.3 Proyeksi Penjualan 5 Tahun Kedepan Tahun Perkiraan Penjualan Bungkus 2012 37.269 2013 37.500 2014 37.800 2015 37.970 2016 38.150

2.4.7 Analisis Pesaing

Pesaing merupakan faktor yang penting dalam menyusun keberhasilan pemasaran. Strategi pemasaran mengidentifikasikan lima kekuatan persaingan yakni masuknya pendatang baru, ancaman produk pengganti, kekuatan tawar-menawar pemasok, serta persaingan konvensional diantara para pesaing yang ada. Kekuatan persaingan tersebut secara bersama-sama menentukan intensitas persaingan dan kemampuan laba dalam industry. Tabel 2.4 Keunggulan dan Kelemahan Pesaing Pesaing Keunggulan Kelemahan Kacang Telur Wiru Jalan Bahagia By Pass No.12 1. Kemasan yang sangat menarik 2. Aroma yang lebih Terasa 1. Harganya lebih mahal 2. Tempat berjualan yang tidak bersih Kacang Telur Cap Terjo Jalan SM Raja No.102 1. Tempat berjualan yang sangat strategis 2. Harganya lebih murah 1. Kacang kurang renyah 2. Kemasan yang kurang Menarik

1. Ancaman persaingan segmen yang ketat

Ancaman ini sangat berpengaruh karena adanya penjual makanan ringan lain di sekitar lokasi. Untuk usaha kacang telur ini tingkat persaingan yang ada di sekitar jalan lintas dan sekolah sangat tinggi, adanya pesaing yang berbeda-beda dapat menyebabkan turunnya permintaan akan produk ini.

2. Ancaman masuknya pendatang baru

Untuk usaha kacang telur ini ancaman akan masuknya pendatang baru dapat merebut pangsa pasar dari produk usaha ini. Misalnya masuknya produk yang sejenis maupun yang berbeda, misalnya makanan ringan seperti kerupuk, kemplang, dan sebagainya. Masuknya menu-menu seperti ini dapat mengancam penjualan produk kacang telur ini.

3. Ancaman peningkatan kekuatan tawar pembeli

Termasuk kecil di bisnis ini karena harga yang ditawarkan oleh produk ini sangat terjangkau sehingga dapat diterima oleh pembeli.

4. Ancaman peningkatan kekuatan tawar pemasok

Termasuk rendah, karena kami dapat membeli bahan baku kami dari berbagai tempat yang dapat kami temui di pasar sehingga kami tidak tergantung pada satu pemasok saja. Dalam hal ini kami dapat bebas melakukan pergantian pemasok.

5. Saluran distribusi

Bisnis ini akan disalurkan langsung kepada konsumen dengan memperhatikan proses pemasaran yang langsung dekat dengan konsumen.

2.5 Analisis SWOT a. Kekuatan Strength

a. Semua bahan baku yang digunakan berkualitas baik. b. Kami memiliki dua macam produk yang sangat digemari. c. Tanpa bahan pengawet. d. Higienis e. Harga yang terjangkau. f. Rasa yang khas.

b. Kelemahan Weakness

a. Kurang nyamannya tempat berjualan karena banyak dimintai pungutan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. b. Masih kurangnya minat konsumen dalam mengkonsumsi makanan ringan produksi rumahan.

c. Peluang Opportunity

a. Kesempatan untuk memperluas lahan bisnis. b. Bahan baku mudah diperoleh dari berbagai tempat. c. Tahan lama dalam jangka waktu tertentu.

d. Ancaman Threat

a. Jumlah pesaing lokal yang relatif banyak. b. Kenaikan harga bahan baku. c. Buruknya proses produksi berkala. d. Kerusakan peralatan produksi. e. Kerusakan bahan baku. Analisis SWOT juga didasari oleh analisa 7 P yang terdiri dari :

1. Product

Strategi mengenai bagaimana produk usaha kita dapat menarik hati konsumen untuk membelinya. Produk yang ditawarkan merupakan produk kacang telur yang memiliki kualitas terbaik dengan kadar gizi yang tinggi. Bisnis ini terdiri dari dua produk yaitu kacang telur dan kacang tojin dengan produk unggulannya kacang telur. Makanan ringan ini dapat di konsumsi oleh siapapun dan dari kalangan manapun dengan harga yang relatif terjangkau. Tabel 2.5 Jenis-Jenis Produk yang ditawarkan

2. Price

Strategi mengenai bagaimana produk ini lebih menarik konsumen dari segi harga dibandingkan pesaing adalah dengan memberikan harga yang terjangkau dengan kualitas yang sesuai dengan produk yang diberikan. Dalam menentukan harga, kita harus mempertimbangkan hal-hal yang telah disesuaikan dari proses produksinya, yaitu penyesuain bahan baku. Harga produk tidak lebih murah dari harga pesaing, karena harga tersebut merupakan harga yang sudah sesuai dengan ongkos produksi yaitu Rp.5000 setiap bungkusnya. No Uraian Harga 1 Kacang Telur 3.000 2 Kacang Tojin 3.000

2. Promotion

Strategi mengenai bagaimana produk kita dapat dikenal oleh konsumen melalui promosi yang kontak langsung dengan konsumen. Saya juga menawarkan produk ini melalui jejaring sosial seperti facebook dan twitter untuk lebih memperluas penjualan kacang telur ini.

3. Place

Merupakan cara untuk mendistribusikan produk kita agar sampai ketangan konsumen. Sistem distribusi yang dilakukan adalah secara langsung ke konsumen. Sistem distribusi yang baik akan menyebabkan proses produksi yang baik pula dan dibutuhkan suasana yang bagus sesuai dengan tempat penjualan produk kacang telur ini.

4. People

Merupakan kriteria sumber daya manusia secara umum yang dapat meningkatkan penjualan produk ke konsumen secara langsung ataupun tidak langsung. Usaha ini dilaksanakan oleh pemilik sendiri sebagai pemilik dari bisnis ini.

5. Process

Proses yang ditampilkan kepada konsumen agar konsumen tertarik untuk membeli. Proses yang dapat ditunjukkan seperti proses produksi yang baik ataupun proses pelayanan terhadap konsumen. Dalam proses, pelanggan dapat melihat secara langsung proses pembuatannya. Disini operasional usaha dituntut untuk menjaga kualitas produksi seperti mengutamakan kebersihan, langkah kerja yang efektif dan tangkas menanggapi permintaan.

6. Physical Evidence

Penampilan fisik dari fasilitas pendukung atau sarana dalam menjual produk yang dapat dilihat langsung oleh konsumen. Logo official dari kacang telur ini dibuat menggunakan gambar kacang telur yang dicetak di plastik sehingga lebih menarik. Strategi pemasaran yang digunakan yaitu : 1. Dengan kualitas rasa yang enak, menciptakan pemasaran dari mulut ke mulut. 2. Memperkenalkan produk secara online melalui facebook dan twitter.

2.6 Aspek Produksi

Produksi biasanya timbul setelah dilakukan riset atau penelitian terhadap konsumen, produk apa yang sedang diinginkan dan sesuai dengan kebutuhan konsumen. Perencanaan dan pengembangan produk pada hakikatnya meliputi aktivitas proses produksi hingga hasil akhir. Perencanaan bahan baku dan bahan penolong merupakan bagian yang penting untuk perhitungan kebutuhan modal kerja.Aspek produksi merupakan pegangan produsen dalam mengolah bisnis kacang telur menjadi makanan yang layak dikonsumsi untuk mendapatkan hasil akhir yang maksimal. Tabel 2.6 Bahan Baku dan Bahan Penolong 1x pembuatan No Uraian Banyak Jumlah Harga 1 Kacang Tanah 10 kg 18.000 180.000 2 Telur 85 butir 700 85.000 3 Gula Halus 12 kg 12.000 144.000 4 Bumbu Masakan 50.000 50.000 5 Tepung Terigu 10 kg 12.000 120.000 6 Gas 12 kg 1 tabung 80.000 80.000 7 Minyak Goreng 7 kg 10.000 70.000 8 Bahan Lain-lain 50.000 50.000 JUMLAH 779.000 Sarana Penunjang Sarana penunjang merupakan jenis biaya lain yang termasuk dalam anggaran investasi. Berikut sarana penunjang yang terkait dalam bisnis ini. Tabel 2.7 Sarana Penunjang Jenis Biaya Jumlah Biaya 1. AirListrik Rp. 60.000 2. Telepon Rp. 30.000 3. Internet Rp. 50.000 Total Biaya Rp.140.000 Internet di atas merupakan biaya untuk mempromosikan kacang telur ini ke situs jejaring sosial seperti facebook dan twitter. Dengan memproyeksikan biaya Rp. 50.000 per bulan diharapkan dapat membantu penjualan kacang telur dalam proses pemasaran produk. Begitu juga dengan air, listrik dan telepon yang seluruhnya diproyeksikan mencapai Rp. 140.000 per bulan. Dinginkan dalam piring kering sebelum dibungkus plastik. Kemudian bungkus kacang te kacang telur yang sudah sudah dingin kedalam kedalam plastik, kemudian kemudian rekatkan ujung plastiknya. Proses Produksi Gambar 2.4 Proses Produksi Kacang Telur Campur telur, margarin, gula halus, bawang putih dan garam, ratakan. Beri 2 sdm telur kocok ke dalam kacang tanah yang telah di sangrai aduk rata. Taruh tepung terigu dalam wadah, campurkan kacang tanah, ratakan dengan kedua telapak tangan agar tidak menempel satu dengan yang lain. Panaskan minyak, goreng kacang dengan api kecil, goreng hingga berwarna kecokelatan, angkat dan tiriskan. Peralatan yang dibutuhkan Daftar peralatan juga harus dirinci sedetail mungkin proyeksinya. Berikut rincian peralatan yang dibutuhkan dalam pembuatan bisnis kacang telur ini. Tabel 2.8 Peralatan Produksi Nama Peralatan Jumlah Harga 1. Alat Perekat Plastik 200.000 2. Peralatan Masak a. Kompor 200.000 b. Penggorengan 90.000 c. Alat tiris 2 unit 70.000 d. Sudip 34.000 3. Plastik Pembungkus 300.000 Total 884.000

2.7 Analisis SDM