Perencanaan Bisnis Makanan Ringan Kacang Telur

(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM DIPLOMA III KEUANGAN MEDAN

PERENCANAAN BISNIS MAKANAN RINGAN

”KACANG TELUR”

TUGAS AKHIR

Diajukan Oleh :

INDAH FITRIANI

082101101

GUNA MEMENUHI SALAH SATU SYARAT UNTUK MENYELESAIKAN PENDIDIKAN PADA PROGRAM STUDI DIPLOMA III

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STUDI DIPLOMA III MEDAN

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR

NAMA : INDAH FITRIANI

NIM : 082101101

JURUSAN : DIPLOMA III KEUANGAN

JUDUL SKRIPSI : PERENCANAAN BISNIS MAKANAN RINGAN ”KACANG TELUR”

TANGGAL……… DOSEN PEMBIMBING

(Syafrizal Helmi Situmorang, SE, M.Si) NIP: 19760214 200501 1 002

TANGGAL……… KETUA PROGRAM STUDI

DIPLOMA III KEUANGAN

(Drs. Raja Bongsu Hutagalung, M.Si) NIP: 19591229 198903 1 002

TANGGAL……… DEKAN FAKULTAS EKONOMI

(Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M. Ec) NIP: 19550810 198303 1 004


(3)

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT telah memperkenankan penulis untuk dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan

judul PERENCANAAN BISNIS MAKANAN RINGAN “KACANG

TELUR”.

Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih terdapat kekurangan-kekurangan dan masih jauh dari sempurna. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kririk dari semua pihak yang bersifat membangun, guna kesempurnaan Tugas Akhir ini. Terima kasih untuk kedua orang tua saya tercinta, Ayahanda Amiruddin Samosir dan Ibunda Rafiati yang telah setia, sabar dan tulus mendidik dan membesarkan penulis, terima kasih atas doa, pengertian dan kasih sayang yang tak terhingga serta dukungan baik moril maupun materil yang tidak mungkin akan terbalas, hanya Tugas Akhir ini yang penulis persembahkan sebagai awal dari keberhasilan penulis dimasa mendatang, Amin.

Selama penulisan Tugas Akhir ini, banyak pihak yang telah membantu penulis. Baik itu bantuan moril, materi, dorongan serta bimbingan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Drs. Raja Bongsu Hutagalung MSi dan Bapak Syafrizal Helmi Situmorang, SE, MSi selaku Ketua Program Studi Diploma III Keuangan Universitas Sumatera Utara.


(4)

3. Bapak Syafrizal Helmi Situmorang, SE, M.Si, selaku Dosen Pembimbing penulis yang telah banyak membimbing dan memberikan arahan kepada penulis.

4. Seluruh Dosen serta staf dan karyawan pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang selama ini telah banyak membantu dan membagi ilmu dan pengetahuan kepada penulis. Kalian sangat berpengaruh dalam tugas akhir ini.

5. Abangku Wanda Syahputra Samosir, Abdullah Sani Samosir, kakakku Yuyun dan Nadya, adikku Fauzan dan Salsabila.

6. Sahabatku Laila Sabrina S, Tri Lestari, Silvia Rosa Panjaitan, Desri Mutia, Arbiyah, Rahmad Fathoni, Sylvia Surya, Uki, Melan, Citra, Elin, dan tak terkecuali untuk M. Charyanda Nst, yang telah memberikan perhatian, semangat, dan motivasi. Terima kasih untuk kalian semua.

Akhir kata penulis sampaikan, semoga Tugas Akhir ini bermanfaat bagi banyak pihak yang membutuhkan.

Medan, Juni 2011


(5)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i-ii

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... iv

DAFTAR GAMBAR ... v

BAB I : PENDAHULUAN... 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Tujuan Usaha... 3

1.3 Manfaat Usaha... 4

BAB II : PROFIL PERUSAHAAN ... 2.1 Data Perusahaan ... 5

2.2 Biodata Pemilik/ Pengurus ... 5

2.3 Struktur Organisasi ... 6

2.4 Aspek Pemasaran ... 8

2.4.1 Produk yang dihasilkan. ... 8

2.4.2 Keunggulan Kompetitif Produk ... 9

2.4.3 Gambaran Pasar ... 9

2.4.4 Target Pasar ... 10

2.4.5 Trend Perkembangan Pasar... 11

2.4.6 Proyeksi Penjualan ... 11

2.4.7 Analisis Pesaing ... 14

2.5 Analisis SWOT ... 16

2.6 Aspek Produksi ... 19

2.7 Analisis SDM ... 22

2.8 Rencana Sumber Modal ... 24

2.9 Rencana Arus Kas ... 27

2.10 Pemanfaatan IT ... 28

2.11 Analisis Resiko ... 29

2.11.1 Analisis Resiko Usaha ... 29

2.11.2 Antisipasi Resiko Usaha ... 30

BAB III PENUTUP ... Kesimpulan ... 31 DAFTAR PUSTAKA ... LAMPIRAN


(6)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 2.1 Proyeksi Penjualan Harian ... 12

Tabel 2.2 Proyeksi Penjualan Satu Tahun ... 13

Tabel 2.3 Proyeksi Penjualan Lima Tahun ... 14

Tabel 2.4 Keunggulan dan Kelemahan Pesaing ... 14

Tabel 2.5 Jenis-jenis Produk ... 17

Tabel 2.6 Bahan Baku dan Bahan Penolong ... 20

Tabel 2.7 Sarana Penunjang ... 20

Tabel 2.8 Peralatan Produksi ... 22

Tabel 2.9 Sumber Pendanaan ... 24

Tabel 2.10 Kebutuhan Pembiayaan... 25

Tabel 2.11 Kebutuhan Bahan Baku Selama Satu Bulan ... 25


(7)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar 2.1 Struktur Organisasi ... 6

Ganbar 2.2 Kacang Telur ... 8

Gambar 2.3 Kacang Tojin ... 9


(8)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Makanan ringan merupakan makanan yang dimaksudkan untuk menghilangkan rasa lapar seseorang sementara waktu. Salah satu makanan ringan yang banyak digemari masyarakat adalah kacang telur. Kacang telur merupakan adonan tepung yang diolah kemudian dibalut dengan kacang tanah yang kemudian digoreng. Karena pengolahannya yang sederhana dan tidak memakan waktu lama, maka saya tertarik membuka usaha ini. Bisnis makanan ringan kacang telur ini cukup diminati oleh para pemburu bisnis rumahan. Faktanya dapat kita lihat disepanjang jalan besar di kota Medan, banyak outlet yang menjual makanan ringan dengan berbagai rasa dan bahan dasar. Perkembangan ini disebabkan mulai dari tingginya kebutuhan masyarakat akan makanan ringan (kegemaran ngemil) dan keinginan masyarakat untuk menikmati rasa-rasa yang berbeda yang ditawarkan oleh produsen pada makanan dengan penampilan yang menarik serta harga yang terjangkau, maka satu keputusan yang tepat untuk meramaikan dunia industri makanan ringan.

Usaha makanan ringan kacang telur ini direncanakan akan dijalankan pada awal tahun 2012, yang beralamat di Jalan SM Raja No. 165 Medan. Dengan produksi rumahan yang dikelola oleh keluarga, usaha ini akan berkembang dan berkembang di kawasan ini karena tempatnya strategis dan berada di daerah keramaian yang merupakan target pasar dari usaha ini.


(9)

Saya membuka bisnis ini karena kacang telur merupakan makanan yang digemari oleh semua kalangan dan juga sangat terjangkau harganya. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya pedagang makanan ringan dan hampir selalu ada disetiap tempat keramaian. Ini membuktikan bahwa antusias masyarakat terhadap kuliner makanan ringan sangat tinggi dan tidak pernah hilang penggemarnya.

Dengan harga yang terjangkau, bisnis makanan ringan ini mampu memberikan persentase konsumen yang cukup tinggi di setiap bulannya. Tentunya dengan terus mempertahankan cita rasa dan kualitas kacang telur. Konsumen akan terus meningkatkan permintaan apabila tingkat penawaran dari kacang telur ini meningkat pula. Hal ini dapat kita lihat dari usaha penawaran produsen dalam memasarkan produk kepada konsumen sehingga konsumen tertarik untuk mengkonsumsi kacang telur ini.

Adapun modal dari usaha ini berasal dari modal sendiri sebesar Rp.6.000.000 dengan semua pengeluaran yang akan saya bahas pada bab-bab berikutnya dalam tugas akhir saya ini

Dengan melihat begitu baiknya pertumbuhan bisnis wirausaha ini, mulai dari perencanaan usaha sampai dengan proses realisasi usaha ini. Saya akan memulai bisnis makanan ringan ini dengan proyeksi yang menguntungkan untuk kedepannya. Bisnis makanan ringan kini sedang menjamur dan memiliki prospek yang bagus untuk dijalani. Oleh karena melihat kebutuhan pasar akan makanan yang dapat di konsumsi oleh semua kalangan dengan rasa yang enak, murah dan harga yang terjangkau. Maka saya tertarik untuk membuat prencanaan bisnis berupa Usaha Bisnis Makanan Ringan “Kacang Telur”


(10)

1.2 Tujuan Usaha

Tujuan utama dari usaha/bisnis yang dijalankan adalah sebagai ladang untuk mendapatkan keuntungan. Setiap usaha yang dijalankan pasti membutuhkan modal baik dari orang lain, pinjaman, atau dari mereka sendiri dan tujuan akhirnya adalah untuk dapat mengembalikan modal yang sudah dikeluarkan dan diharapkan juga dapat memberikan penghasilan dan keuntungan yang terus meningkat.

Selain tujuan diatas, ada tujuan lain mengapa bisnis makanan ringan ini dijalankan, antara lain:

1. Mensosialisasikan hidup sehat dengan makan makanan bergizi. 2. Menyajikan makanan ringan yang sehat.

3. Menjadi penyedia utama makanan ringan yang baik.

4. Dapat memperluas usaha dikemudian hari sehingga bisa menjadi usaha yang besar dari sebelumnya.

5. Menu makanan baru yang sehat dan bergizi bagi semua orang.

6. Menarik minat menkonsumsi makanan ringan bagi orang yang kurang menyukai makanan ringan yang mengandung MSG.

7. Dengan harga yang terjangkau konsumen akan sangat tertarik untuk

mengkonsumsinya.

8. Menjadi wirausaha dengan produksi produk sampai ke luar daerah. 9. Menciptakan lapangan pekerjaan di kemudian hari.

10. Menjadikan makanan ringan sebagai makanan yang dapat dikonsumsi oleh semua kalangan masyarakat dengan harga yang terjangkau.


(11)

1.3 Manfaat Usaha 1. Bagi Perusahaan

Sebagai pertimbangan untuk dapat lebih memperhatikan kualitas agar permintaan konsumen terhadap kacang telur tersebut meningkat di masa yang akan datang.

2. Bagi Penulis

Penelitian ini merupakan suatu kesempatan bagi penulis untuk memperdalam pengetahuan serta menambah wawasan di bidang bisnis.

3. Bagi Pihak Lain

Sebagai pedoman atau referensi bagi wirausaha lain yang tertarik untuk mengadakan penelitian di bidang atau permasalahan yang sama di masa yang akan datang, khususnya wirausaha yang berkaitan dengan bisnis makanan ringan.


(12)

BAB II PEMBAHASAN

Suatu perusahaan memiliki data perusahaan (company profile) yang berisi tentang riwayat ringkas perusahaan. Data perusahaan tersebut dimulai dari nama pemilik, susunan pemegang saham, struktur organisasi, bentuk kepemilikan bisnis, alamat perusahaan, Telp, Fax, Email, NPWP, dan perizinan perusahaan. Berikut adalah data dari perusahaan yang penulis rencanakan.

2.1 Data Perusahaan

Nama Perusahaan : Makanan Ringan Kacang Telur Bidang Usaha : Kuliner

Jenis Produk : Makanan Ringan Alamat Usaha : Jln. SM Raja No. 165 Nomor Telepon : (061)7883306

Mulai Berdiri : 16 Juni 2011 2.2 Biodata Pemilik/Pengurus

Nama : Indah Fitriani Jabatan : Pimpinan Tempat/Tgl Lahir : 16 Mei 1989

Alamat Rumah : Jln. SM Raja No. 165 Nomor Telepon : 085278326699

Alamat Email


(13)

2.3 Struktur Organisasi

Struktur organisasi mengidentifikasi peran dan tanggung jawab karyawan yang dipekerjakan oleh setiap perusahaan. Oleh karenanya setiap perusahaan ataupun suatu usaha akan memiliki struktur yang berbeda tergantung skala perusahaan dan jenis perusahaan ataupun suatu usaha tersebut. Struktur perusahaan yang baik adalah struktur yang mampu memfasilitasi orang untuk membuat kerja sama tanpa terjebak menciptakan birokrasi yang berbelit-belit.

Landasan yang mendasari pendirian usaha makanan ringan ini adalah untuk memenuhi kebutuhan konsumen akan makanan ringan serta gizinya. Dengan adanya bisnis makanan ringan ini diharapkan dapat memberikan alternatif dalam mengkonsumsi makanan ringan yang enak, murah, bergizi dengan harga terjangkau dan dapat dinikmati oleh semua kalangan.

Adapun struktur organisasi dari Usaha Makanan Ringan Kacang Telur ini adalah sebagai berikut :

Gambar 2.1 : Struktur Organisasi Usaha Makanan Ringan Kacang Telur Indah Fitriani

Pimpinan

Wandasyah Staf Administrasi

dan Keuangan Yuli Marlina

Staf Produksi

Ahmad, Roni, Syarif Staf Pelayanan


(14)

Untuk saat ini dalam struktur organisasi, bisnis ini masih beranggotakan enam orang termasuk penulis yang terlibat dalam pengelolaan rencana ini. Kedepannya akan lebih banyak lagi tenaga kerja yang akan diserap. Penulis yakin ketika usaha ini telah berjalan akan menjadi usaha yang berkembang dan menjadi perusahaan yang besar.

Uraian Tugas

1. Pimpinan (Pemilik)

a. Menetapkan kebijakan dan program kerja untuk mendapatkan hasil yang optimal.

b. Memimpin, mengkoordinasikan, dan melakukan pengawasan langsung terhadap bagian keuangan, produksi dan pelayanan.

c. Bertanggung jawab atas segala pelaksanaan usaha baik intern maupun ekstern.

d. Menjalin hubungan dengan konsumen, sehingga pemilik mengetahui apa yang diinginkan konsumen. Dari masukan itu, pemilik dapat melakukan perubahan yang sesuai dengan keinginan konsumen.

2. Bagian Keuangan

a. Melaksanakan tugas bagian penerimaan uang dari penjualan. b. Bertanggung jawab atas keamanan keuangan yang ada.

c. Melakukan perhitungan atas keuangan yang diperoleh dari penjualan, lalu melakukan pembukuan.

d. Menyusun anggaran secara periodik. 3. Bagian Produksi


(15)

a. Melakukan produksi dari bahan baku menjadi barang jadi. b. Bertanggung jawab akan kebersihan dari proses produksi.

c. Melakukan proses produksi sesuai dengan yang telah ditetapkan, untuk menjaga cita rasa.

4. Bagian Pelayanan

a. Bertanggung jawab akan pesanan yang dilakukan oleh konsumen b. Berinteraksi melalui pelayanan yang ramah dan sopan.

c. Bertanggung jawab akan pengantaran pesanan konsumen.

2.4 Aspek Pasar dan Pemasaran 2.4.1 Produk yang dihasilkan

a. Kacang Telur : Rp. 5000

Kacang telur yang disajikan terdiri dari kacang tanah yang sudah di goreng kemudian dibalut adonan tepung yang sudah dicampur telur dan bahan-bahan lainnya, tidak menggunakan penyedap rasa dan sehat serta dikemas dengan wadah plastik.

Gambar 2.2 Gambar Kacang Telur


(16)

b. Kacang Tojin : Rp. 5000

Kacang tojin yang dissajikan terdiri dari kacang tanah yang diberi bumbu rempah kemudian di goreng, tidak menggunakan penyedap rasa dan dikemas dalam wadah plastik.

Gambar 2.3 Gambar Kacang Tojin

2.4.2 Keunggulan Kompetitif Produk Kacang Telur 1. Menggunakan bahan-bahan alami.

2. Penyajian yang menarik. 3. Harga yang terjangkau.

2.4.3 Gambaran Pasar

Kacang Telur merupakan salah satu hidangan yang digemari di Indonesia. Dilihat dari faktor daya beli dan minat konsumen terhadap makanan ringan yang enak, unik, sehat, serta harga yang terjangkau, maka kami optimis bahwa produk kacang telur yang dipasarkan akan terjual dan disambut baik oleh konsumen. Apalagi produk kacang telur yang kami pasarkan memiliki kualitas baik dan keunikan yang membuat konsumen tertarik untuk mencoba tanpa harus kecewa. Ada beberapa cara atau jalan


(17)

untuk memasarkan kacang telur ini, bisa dengan menggunakan gerobak dorong, dengan berkililing, bisa juga menempati sebuah kios ataupun membeli waralaba. Tetapi saya lebih menginginkan memasarkannya dengan membuka kios kecil di pinggir jalan dengan melihat lokasi strategis untuk berjualan. Lokasi strategis itu mungkin diseputaran pasar induk atau pasar sentral, didekat sekolah ataupun disekitar universitas.

2.4.4 Target Pasar

Secara umum target pasar dari Usaha Makanan Ringan Kacang Telur ini adalah semua kalangan masyarakat. Target pasar adalah sekelompok pembeli yang mempunyai sifat-sifat yang sama yang membuat pasar itu berdiri sendiri. Adanya sekelompok orang dengan ciri-ciri yang sama belumlah berarti mereka membentuk pasar sasaran. Hanya saja apabila mereka mempunyai ciri-ciri yang sama sebagai pembeli, maka barulah mereka membentuk suatu pasar sasaran.

Jika dilihat dari segi tempat berjualan, bisnis ini didirikan di daerah yang dikelilingi oleh lingkungan yang ramai dan dekat dengan konsumen. Konsumen yang dituju adalah konsumen yang berada di sekitar lokasi penjualan yang berasal dari semua kalangan. Namun bisnis ini dapat dilakukan dengan penjualan berjalan yang tidak harus menetap pada satu tempat. Saya akan terus berusaha memberikan inovasi-inovasi baru dalam produksi sehingga dikemudian hari bisnis ini dapat menciptakan target pasar yang lebih luas lagi sampai keluar daerah.


(18)

2.4.5 Trend Perkembangan Pasar

Saya membuka bisnis ini karena kacang telur merupakan makanan yang digemari oleh semua kalangan dan juga sangat terjangkau harganya. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya pedagang makanan ringan dan hampir selalu ada disetiap tempat keramaian. Ini membuktikan bahwa antusias masyarakat terhadap kuliner makanan ringan sangat tinggi dan tidak pernah hilang penggemarnya. Jika dilihat pertumbuhan ekonomi memiliki pengaruh besar terhadap usaha bisnis ini. Sejak krisis ekonomi melanda Indonesia beberapa tahun yang lalu, perekonomian Indonesia berubah drastis. Banyak perusahaan yang tutup karena dampak negatif dari krisis tersebut. Namun tidak sedikit bisnis–bisnis yang dapat menghadapi krisis tersebut. Banyak juga perusahaan yang memproduksi makanan ringan mempertahankan bisnisnya sehingga tetap berkembang sampai saat ini bahkan ada yang mengalihkan bisnisnya ke bisnis lain. Ada pula yang mencoba bisnis–bisnis baru sehingga krisis tersebut tidak dianggap buruk, melainkan menjadi peluang bisnis yang baik, maka tidak heran apabila banyak bisnis–bisnis baru yang sukses di masa krisis yang hingga kini terus berkembang.

2.4.6 Proyeksi Penjualan

Perencanaan kapasitas produksi dilakukan untuk semua peralatan dan faktor produksi lainnya sesuai dengan rencana jumlah produk akhir yang akan dihasilkan. Dengan sendirinya, kapasitas produksi sampai dengan tingkatan yang rinci semuanya akan mengacu pada hasil dari perhitungan


(19)

peluang pasar atas produk yang bersangkutan. Kapasitas produksi biasa dinyatakan dalam unit per periode waktu tertentu (tahun, bulan, minggu, hari, ataupun jam). Untuk perencanaan strategis, proyeksi kapasitas penjualan dilakukan dalam jangka satu tahun ke depan, sesuai dengan rencana produksinya.

Dengan mengambil asumsi bahwa bisnis kacang telur ini berjalan dimana pada tahap awal dapat menjual perhari adalah rata rata 100 bungkus (kacang telur dan kacang tojin) maka omset yang diharapkan adalah Rp.300.000,-/hari. Omset tersebut dihitung atas dasar harga kacang telur yang telah disesuaikan dalam rincian sebagai berikut :

Tabel 2.1 Proyeksi Penjualan Harian Usaha Makanan Ringan Kacang Telur

No Nama Menu Banyak

(Unit) @

Jumlah Harga (Rp)

1 Kacang Telur 50 3.000 150.000

2 Kacang Tojin 50 3.000 150.000

Total 300.000

Dengan tabel proyeksi penjualan per hari seperti di atas maka dapat disimpulkan usaha makanan ringan ini menjual kurang lebih 420 bungkus pada minggu pertama.

Diharapkan dari penjualan setiap harinya terus meningkat sampai satu tahun pertama. Jika dalam satu hari habis terjual 60 bungkus, maka diharapkan dalam satu bulan produk laku terjual rata-rata 1800 bungkus.


(20)

Tabel 2.2 Proyeksi Penjualan Kacang Telur Selama Satu Tahun

Tabel diatas menunjukkan peningkatan proyeksi penjualan diperkirakan mengalami kenaikan sebesar 0,27% per bulan. Diperkirakan setiap bulannya penjualan akan terus mengalami peningkatan.

Dari keterangan tabel diatas dapat dilihat permintaan setiap bulannya semakin meningkat. Pada bulan Januari permintaan sebanyak 3000 bungkus yang tiap harinya diharapkan terjual 100 bungkus. Saya akan terus berusaha agar permintaan terus bertambah sesuai dengan tabel diatas dengan mempertimbangkan konsep dan kreatifitas yang terus dikembangkan.

Proyeksi penjualan dilakukan dalam jangka waktu minimal 5 tahun kedepan, sesuai dengan rencana produksinya dengan harapan penjualan terus meningkat di setiap tahunnya.

No Bulan Penjualan (Bungkus)

1 Januari 3000

2 Februari 3050

3 Maret 3100

4 April 3112

5 Mei 3115

6 Juni 3118

7 Juli 3120

8 Agustus 3124

9 September 3127

10 Oktober 3130

11 November 3135

12 Desember 3138


(21)

Tabel 2.3 Proyeksi Penjualan 5 Tahun Kedepan

Tahun Perkiraan Penjualan

(Bungkus)

2012 37.269

2013 37.500

2014 37.800

2015 37.970

2016 38.150

2.4.7 Analisis Pesaing

Pesaing merupakan faktor yang penting dalam menyusun keberhasilan pemasaran. Strategi pemasaran mengidentifikasikan lima kekuatan persaingan yakni masuknya pendatang baru, ancaman produk pengganti, kekuatan tawar-menawar pemasok, serta persaingan konvensional diantara para pesaing yang ada. Kekuatan persaingan tersebut secara bersama-sama menentukan intensitas persaingan dan kemampuan laba dalam industry.

Tabel 2.4 Keunggulan dan Kelemahan Pesaing

Pesaing Keunggulan Kelemahan

Kacang Telur Wiru Jalan Bahagia By Pass No.12

1. Kemasan yang sangat menarik

2. Aroma yang lebih Terasa

1. Harganya lebih mahal 2. Tempat berjualan yang tidak bersih

Kacang Telur Cap Terjo Jalan SM Raja No.102

1. Tempat berjualan yang sangat strategis

2. Harganya lebih murah

1. Kacang kurang renyah 2. Kemasan yang kurang Menarik


(22)

1. Ancaman persaingan segmen yang ketat

Ancaman ini sangat berpengaruh karena adanya penjual makanan ringan lain di sekitar lokasi. Untuk usaha kacang telur ini tingkat persaingan yang ada di sekitar jalan lintas dan sekolah sangat tinggi, adanya pesaing yang berbeda-beda dapat menyebabkan turunnya permintaan akan produk ini.

2. Ancaman masuknya pendatang baru

Untuk usaha kacang telur ini ancaman akan masuknya pendatang baru dapat merebut pangsa pasar dari produk usaha ini. Misalnya masuknya produk yang sejenis maupun yang berbeda, misalnya makanan ringan seperti kerupuk, kemplang, dan sebagainya. Masuknya menu-menu seperti ini dapat mengancam penjualan produk kacang telur ini.

3. Ancaman peningkatan kekuatan tawar pembeli

Termasuk kecil di bisnis ini karena harga yang ditawarkan oleh produk ini sangat terjangkau sehingga dapat diterima oleh pembeli.

4. Ancaman peningkatan kekuatan tawar pemasok

Termasuk rendah, karena kami dapat membeli bahan baku kami dari berbagai tempat yang dapat kami temui di pasar sehingga kami tidak tergantung pada satu pemasok saja. Dalam hal ini kami dapat bebas melakukan pergantian pemasok.

5. Saluran distribusi

Bisnis ini akan disalurkan langsung kepada konsumen dengan memperhatikan proses pemasaran yang langsung dekat dengan konsumen.


(23)

2.5 Analisis SWOT

a. Kekuatan (Strength)

a.Semua bahan baku yang digunakan berkualitas baik. b.Kami memiliki dua macam produk yang sangat digemari. c.Tanpa bahan pengawet.

d.Higienis

e.Harga yang terjangkau. f. Rasa yang khas.

b. Kelemahan (Weakness)

a. Kurang nyamannya tempat berjualan karena banyak dimintai pungutan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

b. Masih kurangnya minat konsumen dalam mengkonsumsi makanan ringan produksi rumahan.

c. Peluang (Opportunity)

a. Kesempatan untuk memperluas lahan bisnis. b. Bahan baku mudah diperoleh dari berbagai tempat. c. Tahan lama dalam jangka waktu tertentu.

d. Ancaman (Threat)

a. Jumlah pesaing lokal yang relatif banyak. b. Kenaikan harga bahan baku.

c. Buruknya proses produksi berkala. d. Kerusakan peralatan produksi. e. Kerusakan bahan baku.


(24)

Analisis SWOT juga didasari oleh analisa 7 P yang terdiri dari :

1. Product

Strategi mengenai bagaimana produk usaha kita dapat menarik hati konsumen untuk membelinya. Produk yang ditawarkan merupakan produk kacang telur yang memiliki kualitas terbaik dengan kadar gizi yang tinggi. Bisnis ini terdiri dari dua produk yaitu kacang telur dan kacang tojin dengan produk unggulannya kacang telur. Makanan ringan ini dapat di konsumsi oleh siapapun dan dari kalangan manapun dengan harga yang relatif terjangkau.

Tabel 2.5 Jenis-Jenis Produk yang ditawarkan

2. Price

Strategi mengenai bagaimana produk ini lebih menarik konsumen dari segi harga dibandingkan pesaing adalah dengan memberikan harga yang terjangkau dengan kualitas yang sesuai dengan produk yang diberikan.

Dalam menentukan harga, kita harus mempertimbangkan hal-hal yang telah disesuaikan dari proses produksinya, yaitu penyesuain bahan baku. Harga produk tidak lebih murah dari harga pesaing, karena harga tersebut merupakan harga yang sudah sesuai dengan ongkos produksi yaitu Rp.5000 setiap bungkusnya.

No Uraian Harga

1 Kacang Telur 3.000


(25)

2. Promotion

Strategi mengenai bagaimana produk kita dapat dikenal oleh konsumen melalui promosi yang kontak langsung dengan konsumen. Saya juga menawarkan produk ini melalui jejaring sosial seperti facebook dan twitter

untuk lebih memperluas penjualan kacang telur ini.

3. Place

Merupakan cara untuk mendistribusikan produk kita agar sampai ketangan konsumen. Sistem distribusi yang dilakukan adalah secara langsung ke konsumen. Sistem distribusi yang baik akan menyebabkan proses produksi yang baik pula dan dibutuhkan suasana yang bagus sesuai dengan tempat penjualan produk kacang telur ini.

4. People

Merupakan kriteria sumber daya manusia secara umum yang dapat meningkatkan penjualan produk ke konsumen secara langsung ataupun tidak langsung. Usaha ini dilaksanakan oleh pemilik sendiri sebagai pemilik dari bisnis ini.

5. Process

Proses yang ditampilkan kepada konsumen agar konsumen tertarik untuk membeli. Proses yang dapat ditunjukkan seperti proses produksi yang baik ataupun proses pelayanan terhadap konsumen. Dalam proses, pelanggan


(26)

dapat melihat secara langsung proses pembuatannya. Disini operasional usaha dituntut untuk menjaga kualitas produksi seperti mengutamakan kebersihan, langkah kerja yang efektif dan tangkas menanggapi permintaan.

6. Physical Evidence

Penampilan fisik dari fasilitas pendukung atau sarana dalam menjual produk yang dapat dilihat langsung oleh konsumen. Logo official dari kacang telur ini dibuat menggunakan gambar kacang telur yang dicetak di plastik sehingga lebih menarik. Strategi pemasaran yang digunakan yaitu :

1. Dengan kualitas rasa yang enak, menciptakan pemasaran dari mulut ke mulut.

2. Memperkenalkan produk secara online melalui facebook dan twitter.

2.6 Aspek Produksi

Produksi biasanya timbul setelah dilakukan riset atau penelitian terhadap konsumen, produk apa yang sedang diinginkan dan sesuai dengan kebutuhan konsumen. Perencanaan dan pengembangan produk pada hakikatnya meliputi aktivitas proses produksi hingga hasil akhir.

Perencanaan bahan baku dan bahan penolong merupakan bagian yang penting untuk perhitungan kebutuhan modal kerja.Aspek produksi merupakan pegangan produsen dalam mengolah bisnis kacang telur menjadi makanan yang layak dikonsumsi untuk mendapatkan hasil akhir yang maksimal.


(27)

Tabel 2.6 Bahan Baku dan Bahan Penolong (1x pembuatan)

No Uraian Banyak @ Jumlah Harga

1 Kacang Tanah 10 kg 18.000 180.000 2 Telur 85 butir 700 85.000

3 Gula Halus 12 kg 12.000 144.000

4 Bumbu Masakan 50.000 50.000

5 Tepung Terigu 10 kg 12.000 120.000 6 Gas 12 kg 1 tabung 80.000 80.000 7 Minyak Goreng 7 kg 10.000 70.000 8 Bahan Lain-lain 50.000 50.000

JUMLAH 779.000

Sarana Penunjang

Sarana penunjang merupakan jenis biaya lain yang termasuk dalam anggaran investasi. Berikut sarana penunjang yang terkait dalam bisnis ini.

Tabel 2.7 Sarana Penunjang Jenis Biaya Jumlah Biaya 1. Air/Listrik Rp. 60.000 2. Telepon Rp. 30.000 3. Internet Rp. 50.000 Total Biaya Rp.140.000

Internet di atas merupakan biaya untuk mempromosikan kacang telur ini ke situs jejaring sosial seperti facebook dan twitter. Dengan memproyeksikan biaya Rp. 50.000 per bulan diharapkan dapat membantu penjualan kacang telur dalam proses pemasaran produk. Begitu juga dengan air, listrik dan telepon yang seluruhnya diproyeksikan mencapai Rp. 140.000 per bulan.


(28)

Dinginkan dalam piring kering sebelum dibungkus plastik.

Kemudian bungkus

kacang te kacang telur yang

sudah sudah dingin

kedalam kedalam plastik,

kemudian kemudian rekatkan

ujung plastiknya.

Proses Produksi

Gambar 2.4 Proses Produksi Kacang Telur

Campur telur, margarin, gula halus, bawang putih dan garam, ratakan.

Beri 2 sdm telur kocok ke dalam kacang tanah yang telah di sangrai aduk rata.

Taruh tepung terigu dalam wadah, campurkan kacang tanah, ratakan dengan kedua telapak tangan agar tidak menempel satu dengan yang lain.

Panaskan minyak, goreng kacang dengan api kecil,

goreng hingga berwarna kecokelatan,


(29)

Peralatan yang dibutuhkan

Daftar peralatan juga harus dirinci sedetail mungkin proyeksinya. Berikut rincian peralatan yang dibutuhkan dalam pembuatan bisnis kacang telur ini.

Tabel 2.8 Peralatan Produksi

Nama Peralatan Jumlah Harga

1. Alat Perekat Plastik 200.000

2. Peralatan Masak

a. Kompor 200.000

b. Penggorengan 90.000

c. Alat tiris 2 unit 70.000

d. Sudip 34.000

3. Plastik Pembungkus 300.000

Total 884.000

2.7 Analisis SDM

Dalam usaha ini pemilik merupakan investor aktif yang berarti pemilik juga menjalankan pekerjaan operasional, sehingga untuk gaji karyawan pemilik menetapkan gaji pokok setiap orang Rp. 300.000 per bulan. Sementara itu untuk gaji pimpinan ditetapkan sebesar Rp. 1.200.000. Saat ini usaha pemilik belum memerlukan tenaga kerja tambahan, karena tenaga kerja yang ada masih memadai. Secara rinci dapat dijelaskan sebagai berikut :

Uraian Gaji @ Jumlah

Gaji Karyawan Rp. 300.000 3 Orang Rp. 900.000 Gaji Pimpinan Rp. 1.200.000 1 Orang Rp. 1.200.000

Jumlah Rp. 2.100.000


(30)

1. Pada bagian keuangan, pada bagian ini saya turuk ikut serta dalam pengelolaannya karena pengawasan keuangan dalam bisnis ini harus pemilik yang mengelolanya. Segala bentuk pengeluaran dan pemasukan harus berada dibawah pengawasan pemilik.

2. Pada bagian produksi, yang dipilih dalam bagian ini sesuai dengan struktur organisasi dari bisnis ini. Segala proses produksi akan dikelola sesuai prosedur pembuatan. Dengan mempertimbangkan resiko pembuatan pada bagian produksi pemilik juga akan turut serta dalam proses pembuatan bisnis kacang telur ini.

3. Pada bagian pelayanan, pada bagian ini seluruh perangkat organisasi turut serta untuk memberikan pelayanan yang baik, ramah dan sopan.

Rencana Pengembangan Usaha 1. Strategi Produksi

Dalam strategi produksi, pemilik akan meningkatkan kualitas dan kuantitas dari produk yang dihasilkan. Namun, akan tetap menstabilkan harga dari produksi tersebut. Hal ini direncanakan untuk lebih mengembangkan usaha ini untuk lebih berkembang.

2. Strategi Organisasi dan SDM

Dalam penerapan strategi organisasi dan SDM juga sangat diperhatikan karena organisasi dan SDM mempengaruhi berkembangnya usaha ini. Strategi yang diterapkan adalah dengan memberikan motivasi dan penghargaan kepada pekerja yang rajin dan ulet.


(31)

3. Strategi Pemasaran

Pemasaran juga mempengaruhi berkembangnya usaha ini. Strategi

marketing atau pemasaran yang akan dilakukan adalah memasarkan usaha ini dengan membuat brosur dan selebaran yang akan dipasarkan kepada masyarakat luas. Selain itu promosi dari mulut kemulut juga akan dilakukan dengan di dukung oleh pemanfaatan teknologi internet melalui facebook dan

twitter.

4. Strategi Keuangan.

Dalam pengembangan usaha, pemilik akan menambah kebutuhan modal untuk mengembangkan usaha yang telah didapat dari keuntungan yang selama ini diterima.

2.8 Rencana Sumber Modal

Aspek finansial dari proposal bisnis dapat memperlihatkan potensi dana yang dimiliki untuk memenuhi kebutuhan, perhitungan kelayakan usaha, termasuk di dalamnya 3 laporan keuangan yaitu neraca, laba rugi, dan cash flow. Secara sederhana, format perhitungan dapat diberikan secara financial sebagai berikut :

Tabel 2.9 Sumber Pendanaan

Uraian Jumlah

1. Modal sendiri Rp. 8.000.000 2. Pinjaman 0


(32)

Tabel 2.10 Kebutuhan Pembiayaan

Uraian Jumlah

a. Peralatan Masak 384.000 b. Promosi (brosur) 150.000 c. Biaya Operasional

(Pembelian Bahan Baku, Bahan Penolong dan Perlengkapan)

5.226.000

d. Gaji Karyawan dan Pimpinan

2.100.000 e. Biaya Air, Listrik

dan Internet

140.000

Jumlah 8.000.000

Kebutuhan pembiayaan di atas merupakan proyeksi pembiayaan bisnis dalam satu bulan dengan mempertimbangkan pengeluaran-pengeluaran umum yang dibutuhkan dalam proses pembuatan.

Tabel 2.11

Kebutuhan Bahan Baku dan Bahan Penolong Selama 1 Bulan

No Jenis Biaya Banyak Biaya

satuan

Jumlah

1 Kacang tanah 40 kg 18.000 720.000

2 Tepung Terigu 40 kg 12.000 480.000

3 Telur 340 butir 1.000 340.000

4 Bumbu Masakan 30.000 120.000

5 Gula Halus 48 kg 12.000 576.000

6 Minyak Goreng 28 kg 10.000 280.000

7 Gas 12 kg 2 Tabung 80.000 160.000

8 Bahan lain-lain 50.000 50.000


(33)

Tabel 2.12 Total Cost

No Jenis Biaya Kebutuhan per minggu

Kebutuhan per bulan

Biaya

satuan Jumlah Variabel Cost

Bahan Baku dan Penolong

1 Kacang tanah 10 kg 40 kg 18.000 720.000

2 Tepung Terigu 10 kg 40 kg 12.000 480.000

4 Telur 85 butir 340 butir 1.000 340.000

5 Bumbu Masakan 30.000 600.000

6 Gula Halus 12 kg 48 kg 12.000 120.000

7 Minyak Goreng 7 kg 28 kg 10.000 280.000

8 Gas 2 Tabung 80.000 160.000

9 Bahan Lain-lain 50.000 50.000

Total Variable Cost 2.726.000

Fixed Cost

8. Alat Perekat Plastik 600.000

9. Peralatan Dapur

a. Kompor 300.000

b. Penggorengan 100.000

c. Alat Tiris 60.000

d. Sudip 30.000

e. Plastik pembungkus 300.000

10 Biaya Air, Listrik dan Internet

140.000

11 Promosi 150.000


(34)

2.9 Rencana Arus Kas

RENCANA ARUS KAS

PERENCANAAN BISNIS MAKANAN RINGANKACANG TELUR UNTUK TAHUN 2012

Bln 0 Bln I Bln II Bln III Bln IV Bln V Bln VI Bln VII Bln VIII Bln XI Bln X Bln XI Bln XII

A. PENERIMAAN

Penerimaan Penjualan 0 9000 9500 9600 9700 9800 9900 10000 10100 10200 10600 10650 10700

Penerimaan Pinjaman 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Modal Sendiri 8000 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Sub Total Penerimaan 8000 9000 9500 9600 9700 9800 9900 10000 10100 10200 10600 10650 10700 B. PENGELUARAN

Pembelian Bahan Baku 0 4566 4666 4766 4866 4966 5066 5166 5266 5366 5466 5566 5666

Pembelianbahan penolong 0 160 160 160 160 160 160 160 160 160 160 160 160

Promosi (brosur) 0 150 0 150 0 150 0 150 0 150 0 150 0

Peralatan Masak 584 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Plastik Pembungkus 0 300 300 300 300 300 300 300 300 300 300 300 300

Alat Perekat Plastik 600 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Gaji Karyawan 0 1200 900 900 900 900 900 900 900 900 900 900 900

Gaji Pimpinan 0 1200 1200 1200 1200 1200 1200 1200 1200 1200 1200 1200 1200

Listrik, Air, Internet 0 140 145 150 155 160 165 170 175 180 185 190 195

Sub Total Pengeluaran 1184 8716 8671 8926 8881 9136 9091 9346 9301 9556 9516 9766 9721

C. SELISIH KAS 6816 284 829 674 819 664 809 654 799 644 1084 884 979

D. SALDO KAS AWAL 0 6816 7100 7929 8603 9422 10086 10895 11549 12348 12992 14076 6260


(35)

Gambaran Penjualan

Quantity (100 x 30 hari) = 3000 bungkus

Price = Rp. 3000

Penjualan = Quantity x Price

= 3000 bungkus x Rp. 3000 = Rp. 9.000.000

Per minggu bahan baku = Rp. 779.000 (pertimbangan kacang 10 kg) Total seluruh produk kacang = 700 bungkus per minggu

Berat per bungkusnya = 1,5 ons Keuntungan per bungkus = Variable Cost

Produksi per minggu = 779.000

700 = 1125

Total Keuntungan = Rp. 3000 – Rp 1125 = Rp. 1875

2.10 Pemanfaatan IT

Dalam pemanfaatan IT, Usaha Makanan Ringan Kacang Telur ini menggunakan jaringan internet untuk memasarkan usaha ini. Bukan hanya lokal yang mengetahui tetapi siapa saja yang akan membuka internet. Karena usaha ini memiliki alamat di internet yang dapat dikunjungi oleh siapapun. Disini pemanfaatan dari IT sangat diperlukan agar usaha ini tetap jalan dan berkembang.


(36)

2.11 Analisis Resiko

Resiko timbul karena adanya ketidakpastian. Biasanya ketidakpastian diakibatkan karena adanya keraguan terhadap sesuatu hal dimasa depan atau kelemahan perusahaan atau institusi dalam memprediksi masa depan perusahaannya. Ketidakpastian dapat diklasifikasikan dalam 3 hal yaitu :

1. Ketidakpastian ekonomi yaitu ketidakpastian yang deisebabkan oleh kejadian-kejadian yang timbul akibat gejolak ekonomi disuatu negara, misalnya krisis ekonomi yang berkepanjangan seperti kenaikan harga BBM, dan perubahan perilaku konsumen.

2. Ketidakpastian politik yaitu ketidakpastian yang disebabkan oleh kejadian-kejadian politik yang timbul disuatu negara yang menyebabkan kerusuhan, perang atau kudeta militer.

3. Ketidakpastian alam yaitu ketidakpastian yang disebabkan oleh kejadian-kejadian alam seperti bencana alam.

2.11.1 Analisis Resiko Usaha

Resiko yang dihadapi ketika perekonomian tidah stabil adalah akan terganggunya produktivitas yang akan dihasilkan.

1. Dari segi keamanan, masih banyaknya ancaman-ancaman dari pihak tertentu yang mengambil keuntungan dari usaha ini.

2. Perubahan selera pasar yang kemungkinan akan terjadi. 3. Kebijakan pemerintah yang sewaktu-waktu akan berubah.


(37)

2.11.2 Antisipasi Resiko Usaha

1. Dengan modal dan cadangan modal yang besar akan dapat mengatasi ketika perekonomian tidak stabil.

2. Dengan antisipasi dalam menghadapi ketidakpastiaan alam dapat dilakukan dengan cara menjaga kebersihan lingkungan sekitar.

3. Untuk mengantisipasi perubahan selera pasar, produsen akan mencari inovasi dalam mempertahankan usaha dengan menjadi perusahaan yang inovatif.


(38)

BAB III PENUTUP

Pada bab ini penulis akan memaparkan beberapa kesimpulan dari pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, selain itu penulis juga memberikan beberapa saran yang mungkin bermanfaat demi kebaikan dan kemajuan perusahaan yang diambil dari hasil pembahasan.

Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan adalah sebagai berikut :

a. Makanan Ringan Kacang Telur adalah usaha kecil yang mampu memenuhi kebutuhan masyarakat yang ingin mengkonsumsi makanan ringan sehat. Produk yang dihasilkan memiliki harga yang terjangkau sehingga target pasar tidak hanya berfokus pada satu kelompok individu saja tetapi produk ini dapat dikonsumsi oleh semua kalangan masyarakat.

b. Dengan melihat analisis pasar dapat disimpulkan bahwa bisnis makanan ringan ini layak untuk dijalankan sebagai usaha yang tergolong sukses yang dapat ditinjau dari beberapa aspek diantaranya :

1. Modal awal akan kembali pada bulan kesepuluh dengan saldo akhir bulan kedua sebesar Rp. 6.076.000, sehingga tidak membutuhkan waktu yang lama untuk mengembalikan modal awal

2. Bisnis ini memperoleh laba penjualan yang ditaksir sekitar 0,27% per bulan sehingga dapat terus meningkatkan produksi produk.


(39)

3. Pangsa pasar yang besar karena harga produk yang terjangkau sehingga keuntungan tiap bulan meningkat sesuai dengan peningkatan penjualan. 4. Lokasi usaha yang strategis dan dekat dengan konsumen.

5. Makanan Ringan Kacang Telur ini merupakan produk makanan yang dapat dikonsumsi oleh semua kalangan masyarakat dan dapat dikonsumsi kapan saja dan dimana saja.

c. Rencana arus kas dari bisnis makanan ringan ini menjadi tumpuan akan berkembangnya usaha ini untuk kedepannya.

d. Gambaran pasar untuk bisnis ini sangat bagus sehingga dapat dilihat proyeksi permintaan dan keuntungan dari produk ini.


(40)

DAFTAR PUSTAKA

Hutagalung, Raja Bongsu, Syafrijal Helmi Situmorang dan Frida Ramadini. 2010 Kewirausahaan, USU Press, Medan

Wijaya, Andi, Usaha Makanan Ringan

Management/business-ideas-and-opportunities/2122850-perencanaan-usaha-makanan-ringan)

Kotler, Philip and Kelvin Lane Keller,2007. Manajemen Pemasaran, Edisi 12, PT. Indeks


(1)

Gambaran Penjualan

Quantity (100 x 30 hari) = 3000 bungkus

Price = Rp. 3000

Penjualan = Quantity x Price

= 3000 bungkus x Rp. 3000 = Rp. 9.000.000

Per minggu bahan baku = Rp. 779.000 (pertimbangan kacang 10 kg) Total seluruh produk kacang = 700 bungkus per minggu

Berat per bungkusnya = 1,5 ons Keuntungan per bungkus = Variable Cost

Produksi per minggu = 779.000

700 = 1125

Total Keuntungan = Rp. 3000 – Rp 1125 = Rp. 1875

2.10 Pemanfaatan IT

Dalam pemanfaatan IT, Usaha Makanan Ringan Kacang Telur ini menggunakan jaringan internet untuk memasarkan usaha ini. Bukan hanya lokal yang mengetahui tetapi siapa saja yang akan membuka internet. Karena usaha ini memiliki alamat di internet yang dapat dikunjungi oleh siapapun. Disini pemanfaatan dari IT sangat diperlukan agar usaha ini tetap jalan dan berkembang.


(2)

2.11 Analisis Resiko

Resiko timbul karena adanya ketidakpastian. Biasanya ketidakpastian diakibatkan karena adanya keraguan terhadap sesuatu hal dimasa depan atau kelemahan perusahaan atau institusi dalam memprediksi masa depan perusahaannya. Ketidakpastian dapat diklasifikasikan dalam 3 hal yaitu :

1. Ketidakpastian ekonomi yaitu ketidakpastian yang deisebabkan oleh kejadian-kejadian yang timbul akibat gejolak ekonomi disuatu negara, misalnya krisis ekonomi yang berkepanjangan seperti kenaikan harga BBM, dan perubahan perilaku konsumen.

2. Ketidakpastian politik yaitu ketidakpastian yang disebabkan oleh kejadian-kejadian politik yang timbul disuatu negara yang menyebabkan kerusuhan, perang atau kudeta militer.

3. Ketidakpastian alam yaitu ketidakpastian yang disebabkan oleh kejadian-kejadian alam seperti bencana alam.

2.11.1 Analisis Resiko Usaha

Resiko yang dihadapi ketika perekonomian tidah stabil adalah akan terganggunya produktivitas yang akan dihasilkan.

1. Dari segi keamanan, masih banyaknya ancaman-ancaman dari pihak tertentu yang mengambil keuntungan dari usaha ini.

2. Perubahan selera pasar yang kemungkinan akan terjadi. 3. Kebijakan pemerintah yang sewaktu-waktu akan berubah.


(3)

2.11.2 Antisipasi Resiko Usaha

1. Dengan modal dan cadangan modal yang besar akan dapat mengatasi ketika perekonomian tidak stabil.

2. Dengan antisipasi dalam menghadapi ketidakpastiaan alam dapat dilakukan dengan cara menjaga kebersihan lingkungan sekitar.

3. Untuk mengantisipasi perubahan selera pasar, produsen akan mencari inovasi dalam mempertahankan usaha dengan menjadi perusahaan yang inovatif.


(4)

BAB III PENUTUP

Pada bab ini penulis akan memaparkan beberapa kesimpulan dari pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, selain itu penulis juga memberikan beberapa saran yang mungkin bermanfaat demi kebaikan dan kemajuan perusahaan yang diambil dari hasil pembahasan.

Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan adalah sebagai berikut :

a. Makanan Ringan Kacang Telur adalah usaha kecil yang mampu memenuhi kebutuhan masyarakat yang ingin mengkonsumsi makanan ringan sehat. Produk yang dihasilkan memiliki harga yang terjangkau sehingga target pasar tidak hanya berfokus pada satu kelompok individu saja tetapi produk ini dapat dikonsumsi oleh semua kalangan masyarakat.

b. Dengan melihat analisis pasar dapat disimpulkan bahwa bisnis makanan ringan ini layak untuk dijalankan sebagai usaha yang tergolong sukses yang dapat ditinjau dari beberapa aspek diantaranya :

1. Modal awal akan kembali pada bulan kesepuluh dengan saldo akhir bulan kedua sebesar Rp. 6.076.000, sehingga tidak membutuhkan waktu yang lama untuk mengembalikan modal awal

2. Bisnis ini memperoleh laba penjualan yang ditaksir sekitar 0,27% per bulan sehingga dapat terus meningkatkan produksi produk.


(5)

3. Pangsa pasar yang besar karena harga produk yang terjangkau sehingga keuntungan tiap bulan meningkat sesuai dengan peningkatan penjualan. 4. Lokasi usaha yang strategis dan dekat dengan konsumen.

5. Makanan Ringan Kacang Telur ini merupakan produk makanan yang dapat dikonsumsi oleh semua kalangan masyarakat dan dapat dikonsumsi kapan saja dan dimana saja.

c. Rencana arus kas dari bisnis makanan ringan ini menjadi tumpuan akan berkembangnya usaha ini untuk kedepannya.

d. Gambaran pasar untuk bisnis ini sangat bagus sehingga dapat dilihat proyeksi permintaan dan keuntungan dari produk ini.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Hutagalung, Raja Bongsu, Syafrijal Helmi Situmorang dan Frida Ramadini. 2010 Kewirausahaan, USU Press, Medan

Wijaya, Andi, Usaha Makanan Ringan Management/business-ideas-and-opportunities/2122850-perencanaan-usaha-makanan-ringan)

Kotler, Philip and Kelvin Lane Keller,2007. Manajemen Pemasaran, Edisi 12, PT. Indeks