Perencanaan Bisnis Brownies Kacang Mede

(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STUDI DIPLOMA III MEDAN

PERENCANAAN BISNIS BROWNIES KACANG MEDE

T U G A S A K H I R Diajukan Oleh :

F I R M A N S I L I T O N G A 082101189

DIPLOMA III KEUANGAN

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada Program Diploma III

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEUANGAN MEDAN

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR NAMA : FIRMAN SILITONGA

NIM : 082101189

JURUSAN : DIPLOMA III KEUANGAN

JUDUL : PERENCANAAN BISNIS BROWNIES KACANG MEDE

Tanggal : ... 2011 Dosen Pembimbing

(Drs. Raja Bongsu Hutagalung, M.Si) NIP. 19591229 198903 1 002

Tanggal : ... 2011 Ketua Program Studi

(Drs. Raja Bongsu Hutagalung, M.Si) NIP. 19591229 198903 1 002

Tanggal : ... 2011 Dekan

(Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec) NIP : 19550810 198303 1 004


(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas limpahan berkat dan rahmat-Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul “ PERENCANAAN BISNIS BROWNIES KACANG MEDE “ ini dengan baik, sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan pada Program Diploma III Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Dengan selesainya tugas akhir ini maka penulis ingin mengucapkan terima kasih pada kedua orangtua penulis, Harjono Silitonga dan Mariana Siahaan yang telah mendidik dan mengasuh Penulis dengan penuh kasih sayang, berkat doa dan pengertian yang tak terhingga. Serta mengajari penulis dengan penuh hikmat dan kebijaksanaan sehingga penulis dapat bertumbuh sampai sekarang ini. Dukungan moral dan moril yang diberikan untuk mendukung pendidikan penulis sampai saat ini takkan pernah dapat penulis balas sampai kapanpun. Dan juga penulis mengucapkan terima kasih kepada nenek tercinta Durmala Panjaitan yang selalu memberikan kasih sayang, perhatian, dukungan dan doa yang tiada henti-hentinya selama ini. Tidak lupa juga penulis ucapkan terimakasih kepada kakak terkasih Ester Megawati Silitonga dan Lidya Mayasari Silitonga yang selalu mendukung penulis.

Dalam penyelesaian tugas akhir ini penulis banyak menerima bantuan, bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak. Pada kesempatan yang baik ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universita Sumatera Utara.

2. Bapak Drs. Raja Bongsu Hutagalung, M.Si, selaku Ketua Program Studi Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dan selaku Dosen


(4)

Pembimbing yang telah memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

3. Bapak Syafrizal Helmi Situmorang, SE, M.Si selaku Sekretaris Pengelola Jurusan Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi Sumatera Utara.

4. Bapak dan Ibu Dosen serta Staf Pegawainya yang banyak membantu Penulis selama menjalankan pendidikan di Fakultas Ekonomi Univeritas Sumatera Utara.

5. Buat teman-teman magang Penulis kelompok 14 (Putri Utami, Kriswan, Vina, Meidina, Ami, Putri Tanjung) yang telah banyak membantu dan memberikan semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa yang dapat membalas semua kebaikan yang Penulis dapatkan. Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih terdapat kekurangan yang disebabkan keterbatasan pengetahuan dan kemampuan penulis. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari berbagai pihak guna kesempurnaan tugas akhir ini, Semoga tugas akhir ini bermanfaat bagi orang banyak khususnya bagi pembaca

Medan, Juni 2011 Penulis


(5)

DAFTAR ISI

Halaman

Kata Pengantar ... i

Daftar Isi ... iii

Daftar Tabel ... v

Daftar Gambar ... vi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Perumusan Masalah ... 6

C. Tujuan dan Manfaat Usaha ... 6

D. Prospek Usaha ... 8

E. Ringkasan Eksekutif ... 8

F. Sistematika Pembahasan ... 10

BABII PROFIL PERUSAHAAN ... 11

A. Data Perusahaan ... 11

B. Biodata Pemilik/Pengurus ... 12

C. Struktur Organisasi ... 13

D. Aspek Pasar dan Pemasaran ... 16

1. Produk yang Dihasilkan ... 16

2. Keunggulan Pasar... 17

3. Gambaran Pasar ... 18

4. Target Pasar atau Segmen Pasar yang Dituju ... 19

5. Trend Perkembangan Pasar ... 19

6. Proyeksi Penjualan ... 21

7. Strategi Pemasaran ... 23

8. Analisis Pesaing ... 23

E. Aspek Produksi ... 24

1. Bahan Baku dan Bahan Penolong ... 24

2. Proses Produksi ... 25

3. Peralatan yang Diperlukan ... 26

4. Sarana Penunjang ... 27


(6)

G. Rencana Pengembangan Usaha ... 29

1. Strategi Produksi ... 29

2. Strategi Organisasi dan SDM ... 29

3. Strategi Pemasaran ... 30

4. Strategi Keuangan ... 30

H. Pemanfaatan IT ... 30

I. Analisis Keuangan ... 31

J. Analisis Resiko ... 37

1. Analisis Resiko Usaha... 37

2. Antisipasi Resiko Usaha ... 37

BAB III PENUTUP ... 39

A. Kesimpulan ... 39

B. Saran ... 40 Daftar Pustaka


(7)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Perkiraan Permintaan Per hari... 21

Tabel 2.2 Perkiraan Permintaan Per bulan ... 22

Tabel 2.3 Proyeksi Penjualan ... 23

Tabel 2.4 Daftar Kebutuhan Bahan Baku ... 24

Tabel 2.5 Daftar Peralatan yang Diperlukan ... 26

Tabel 2.6 Sarana Penunjang ... 27

Tabel 2.7 Sumber Pendanaan ... 31

Tabel 2.8 Daftar Kebutuhan Investasi ... 31

Tabel 2.9 Rencana Arus Kas ... 33


(8)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Struktur Organisasi ... 13

Gambar 2.2 Brownies Kacang Mede ... 17

Gambar 2.3 Brownies Kacang Mede ... 17


(9)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di era globalisasi saat ini dimana keberadaan dunia yang tanpa batas menuntut setiap individu untuk terus meningkatkan keterampilan (skill) mereka agar bisa terjun ke dunia kerja yang penuh persaingan. Oleh karena itu, perguruan tinggi memprogramkan budaya wirausaha dikalangan mahasiswa agar setelah menyelesaikan studinya kelak tidak hanya menunggu dan menanti pekerjaan dari suatu perusahaan saja, namun dapat menciptakan suatu peluang usaha baru yang kompeten dan berdaya saing sehingga dapat membuka suatu lapangan pekerjaan bagi masyarakat luas mengingat banyaknya pengangguran dan kasus PHK di Indonesia saat ini.

Dunia Bisnis bukan hal yang baru lagi di era globalisasi sekarang ini, prospek usaha dibidang bisnis begitu menggiurkan untuk digeluti oleh semua kalangan yang ingin dan mampu untuk bersaing sehat dengan segala inovasi dan produk yang menarik konsumen. Dunia bisnis hidup begitu sederhana akan tetapi mempunyai peluang yang besar untuk terjun kedalamnya dan mamperoleh laba yang bagitu menjanjikan. Dunia bisnis yang digeluti begitu banyak dan beragam,mulai dari makanan, minuman, toko kue, cafe, resto, dan butik pakaian, dll.

Suatu bisnis diciptakan untuk menyediakan produk atau jasa kepada pelanggan. Jika bisnis tersebut dapat melakukan operasinya secara efektif, maka pemilik bisnis itu akan mencapai tujuannya yaitu memperoleh tingkat


(10)

pengembalian (laba) yang wajar atas investasi bisnis mereka. Tujuan dan sasaran bisnis dapat ditetapkan melalui perencanaan bisnis. Perencanaan bisnis adalah dokumen yang menyatakan daya tarik dan harapan sebuah bisnis. Sebuah bisnis plan yang akan mengoperasikan sebuah usaha harus mencantumkan secara jelas lokasi, proses, masalah bahan baku, masalah tempat, tanah dan lainnya.

Untuk membangun suatu usaha di perlukan adanya sebuah perencanaan dan bisnis untuk mengetahui suatu usaha tersebut layak atau tidak untuk dipasarkan kepada masyarakat. Yang dimaksud dengan Perencanaan adalah menyeleksi dan menghubungkan pengetahuan fakta, imajinasi, dan asumsi untuk masa yang akan datang dengan tujuan memvisualisai dan memformulasi hasil yang diinginkan urutan kegiatan yang diperlukan, dan perilaku dalam batas-batas yang dapat diterima dan digunakan dalam penyelesaian. Sementara yang dimaksud dengan Bisnis adalah suatu organisasi yang menghasilkan dan menjual Product atau Jasa yang dibutuhkan konsumen pada tingkat keuntungan tertentu. Maka yang dimaksud dengan Perencanaan bisnis adalah suatu langkah yang penting yang perlu diambil oleh pengusaha bijaksana tanpa memandang ukuran bisnis.

Perencanaan bisnis merupakan catatan ringkas yang di buat oleh wirausaha untuk menggambarkan operasional dan menerangkan soal keuangan, tahap keuntungan, strategi pemasaran, kemampuan menajemen dan kepakaran pihak pengelola. Yang menceritakan secara rinci untuk menuju sasaran, tujuan, dan bagaimana cara untuk mencapai kesemuanya. Secara lengkap merangkum misi, tujuan, dan sasaran. Pengelola mencoba memberi gambaran tentang cara-cara yang akan memandu perusahaan untuk mencapai keberhasilan


(11)

Perencanaan bisnis mempunyai tujuan, salah satunya adalah dalam membimbing para pengusaha yaitu garis petunjuk untuk mengelola perusahaan, mengurangi kesalahan, menggunakan sumber-sumber organisasi dan meningkatkan produktifitas, memudahkan pengawasan, meyakinkan pihak-pihak yang berkepentingan, serta menilai kemajuan suatu perusahaan atau organisasi.

Menurut Robert F. Meigs dari buku pengantar bisnis Gugup Kismono, “Bisnis merupakan proses sosial yang dilakukan oleh setiap individu atau kelompok melalui proses penciptaan dan pertukaran barang, jasa, atau uang yang dilakukan oleh dua belah pihak atau lebih dengan maksud untuk memperoleh manfaat atau keuntungan.” (2001:4) Dalam proses tersebut diperlukan ilmu manajemen untuk mengatur sebuah organisasi dalam mencapai tujuan-tujuannya.

Menurut Richard L. Daft “Manajemen (management) adalah pencapaian sasaran-sasaran organisasi dengan cara yang efektif dan efisien melalui perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian sumberdaya organisasi.” (2000:8) Manajemen yang baik harus dimulai dari perencanaan yang baik pula. Dalam Manajemen terdapat fungsi-fungsi yang terkait erat di dalamnya. Pada umumnya ada empat fungsi manajemen yang banyak dikenal yaitu fungsi perencanaan (planning), fungsi pengorganisasian (organizing), fungsi pengarahan (directing) dan fungsi pengendalian (controlling). Berikut ini adalah paparan dari fungsi-fungsi manajemen.

Perencanaan merupakan fungsi manajemen yang utama, dimana seluruh fungsi lainnya sangat bergantung pada perencanaan ini. Manajer yang membuat perencanaan bisnis dengan baik merupakan sebuah strategi menuju sukses. Longenecker (2001:152) mengatakan bahwa, perencanaan bisnis adalah dokumen


(12)

tertulis yang menguraikan ide dasar yang mendasari pertimbangan pendirian bisnis dan hal yang berkaitan dengan pendirian tersebut. Perencanaan bisnis bertujuan untuk:

1. Mengidentifikasi lingkup dan konteks kesempatan bisnis.

2. Menyajikan pendekatan yang digunakan oleh para wirausaha di dalam mengeksploitasi kesempatan tersebut.

3. Mengidentfikasi faktor-faktor yang menentukan jika usaha tersebut berhasil.

4. Sebagai alat untuk menaikkan modal nkeuangan.

Membuka bisnis di bidang industi kuliner merupakan bisnis yang pasti akan memberi keuntungan. Karena manusia tidak akan terlepas dari segala macam kebutuhan hidup, terutama kebutuhan primer atau pokok. Bisnis kuliner tersebut di predikasi akan terus meningkat karena tingkat konsumsi masyarakat khususnya masyarakat Indonesia yang semakin tinggi. Kuliner makin berkembang dari waktu ke waktu. Sejalan dengan itu jenis makanan pun turut berkembang pula,baik masakan maupun kue-kue dimodifikasi sedemikian rupa sehingga menghasilkan jenis penganan baru.

Salah satunya adalah brownies. Brownies merupakan salah satu jenis cake yang berwarna cokelat kehitaman. Kue ini juga tergolong "kue gaul" anak muda, yang biasa dinikmati ketika berada di kafe atau tempat-tempat lain yang merupakan tempat mangkal mereka. Brownies juga cocok dinikmati pada saat santai dengan keluarga di rumah dan brownies juga cocok digunakan sebagai makanan untuk berbuka puasa. Brownies ada 2 macam yaitu brownies panggang dan brownies kukus. Struktur brownies sama seperti cake. Ketika dipotong terlihat


(13)

keseragaman pori remah,berwarna menarik. Jika dimakan terasa lembut, lembab, dan menghasilkan flavor yang baik.

Komponen utama brownies adalah cokelat yang sejak dulu dipercaya mempunyai berbagai macam khasiat antara lain dapat memberikan ketenangan dan baik buat jantung. Jenis bahan makanan ini juga diklaim dapat mencegah berbagai macam penyakit, dari penyakit jantung hingga kanker. Cokelat mengandung antioksidan, meningkatkan mood dan dapat memulihkan stamina.

Berdasarkan hal itu, saya berencana membuka usaha brownies yang menarik dan memiliki cita rasa yg enak yang tidak kalah dengan usaha brownies lainnya. Brownies yang akan saya buat ini adalah brownies yang senantiasa dapat dimintati oleh seluruh lapisan masyarakat. Saya ingin menciptakan brownies yang beda dengan brownies lainnya, baik itu dari segi rasanya dan penampilan brownies tersebut serta jenis-jenis brownies yang akan di pasarkan. Adapun aneka brownies yang akan diproduksi antara lain brownies keju, brownies kacang mede,fruit mix brownies, brownies choco chip,brownies selai kacang, brownies karamel, dan jenis brownies lainnya.

Tapi disini saya lebih memfokuskan kepada brownies kacang mede. Saya hanya dominan kepada brownies kacang mede tersebut. Mengapa saya memilih brownies kacang mede dikarenakan campuran kacang mede di dalamnya membuat brownies ini terasa lebih gurih dan renyah. Dan brownies kacang mede ini berstektur basah dengan coklat yang mantap sehingga cocok buat mereka yang lebih suka brownies dengan rasa yang tidak terlalu manis. Dan walau dibuat tanpa tamnahan bahan pengawet brownies kacang mede tahan disimpan dalam wadah tertutup sampai 10 hari di luar kulkas. Bahkan semakin lama rasa browniesnya


(14)

semakin enak. Bagi penyuka brownies, maka brownies kacang mede adalah pilihan yang tepat. Saya yakin usaha brownies yang akan saya jalankan ini akan membawa dampak positif dan perkembangan yang akan menghantarkan kesuksesan dikemudian nanti.

Dengan melihat begitu baiknya pertumbuhan usaha ini mulai dari perencanaan usaha sampai dengan proses realisasi usaha ini, maka dengan ini penulis ingin membahas masalah tersebut ke dalam sebuah Tugas Akhir dengan judul PERENCANAAN BISNIS BROWNIES KACANG MEDE.

B. Perumusan Masalah

Sebagaimana yang kita ketahui, rencana bisnis adalah suatu langkah penting yang perlu diambil oleh pengusaha bijaksana, tanpa memandang ukuran bisnis. Untuk memulai suatu usaha, ada baiknya kita terlebih dahulu membuat perencanaan bisnisnya. Perencanaan bisnis atau business plan merupakan alat monitoring bagi tim kerja kita dan hal ini juga bisa dijadikan sebagai panduan bagi semua orang yang terlibat dalam usaha tersebut agar mematuhinya.

Maka dalam merumuskan masalah ini Penulis ingin mengetahui, “Bagaimana menjadi enterpreneur muda yang sukses dengan bisnis Brownies Kacang Mede?”

C. Tujuan dan Manfaat Prospek Usaha 1. Tujuan Prospek Usaha

Adapun tujuan prospek usaha yang ingin dicapai dari perencanaan yang dilakukan penulis adalah :


(15)

b. Memenuhi keinginan konsumen dalam mengkonsumsi brownies.

c. Dapat memperluas usaha di kemudian hari sehingga bisa jadi usaha yang besar dari sebelumnya.

d. Memberikan menu alternatif untuk menikmati makanan ringan dengan tata cara penyajian yang menarik, enak, dan sehat.

e. Memperluas lapangan pekerjaan.

2. Manfaat Prospek Usaha

Adapun manfaat prospek usaha yang ingin dicapai dari perencanaan yang dilakukan penilis adalah :

a. Bagi Perusahaan

Sebagai pertimbangan bagi perusahaan brownies tersebut untuk dapat lebih memperhatikan kualitas agar permintaan konsumen terhadap brownies tersebut meningkat di masa yang kan datang.

b. Bagi Penulis

Penelitian ini merupakan suatu kesempatan bagi penulis untuk memperdalam pengetahuan serta menambah wawasan di bidang bisnis dan untuk menjadi pedoman bagi penulis dalam upaya merealisasikan perencanaan bisnisnya.

c. Bagi Pihak Lain

Sebagai pedoman atau referensi bagi peneliti lain yang tertarik untuk mengadakan penelitian di bidang atau permasalahan yang sama di masa yang akan datang, khususnya penelitian yang berkaitan dengan bisnis.


(16)

D. Prospek Usaha

Pembukaan usaha dalam bidang makanan (Brownies Kacang Mede) sangatlah menguntungkan dan mempunyai prospek yang cerah kedepannya. Hal ini berkaitan dengan perkembangan zaman dimana laju pertumbuhan penduduk meningkat relatif besar serta besarnya minat masyarakat Indonesia terhadap industri kuliner.

Maka Bisnis Brownies ini dirasa sangat bagus untuk dikembangkan mengingat pasar yang ada sangatlah mendukung. Apalagi inovasi yang akan disajikan oleh penulis memiliki banyak pilihan baru didalam pemilihan rasa brownies yang pasti dapat menarik perhatian pencinta kuliner di Indonesia, khususnya di medan.

Usaha brownies ini mrupakan usaha yang banyak diminati oleh kalangan masyarakat khususnya di kalangan anak muda. Saya yakin usaha brownies ini dapat di gemari oleh masyarakat .Dan saya berharap usaha ini akan membawa dampak positif dan dapat berkembang yang menghantarkan kesuksesan di kemudian nanti.

E. Ringkasan Eksekutif

Brownies kacang mede ini merapakan salah satu aneka brownies yang telah dimodifikasi. Brownies ini merupakan jenis brownies dengan campuran kacang mede dan campuran coklelat yang mantap denagn rasa yang tidak terlalu manis. Banyak masyarakat yang belum begitu mengenal kue brownies dan nilai gizi yang terkandung dalam keu brownies. Komponen utama brownies yaitu


(17)

cokelat yang dipercaya mempunyai berbagai macam khasiat coklat mengandung antioksidan, meningkatkan mood dan memulihkan stamina. Brownies ini juga dikombinasikan denagn kacang mede yang mengandung lemak, karbohidrat, protein dan macam-macam mineral yang baik buat kesehatan.

Disinilah saya sebagai pemilik usaha “Brownies Kacang Mede” melihat potensi dan peluang bisnis yang sangat baik untuk dikembangkan menjadi salah satu usaha makanan khususnya cake. Karena brownies ini banyak mengandung gizi yang baik buat kesehatan dan baik untuk dikonsumsi. Target konsumen pada usaha “Brownies Kacang Mede” yaitu untuk semua umur baik anak - anak, remaja, orang dewasa dan orang tua sekalipun bebas mangkonsumsi makanan ini. Segmen masyarakat menengah ke atas pada usaha ini sudah cukup banyak terutama di kota-kota besar sehingga pesaingnya lebih banyak dibandingkan dengan segmen pasar menengah ke bawah. Tapi tidak menutup kemungkinan segmen pasar menengah ke bawah karena harga dari makanan ini terjangkau.

Pembukaan usaha brownies sangatlah menguntungkan dan mempunyai prospek yang cerah dikedepannya. Hal ini berkaitan dengan perkembangan zaman dimana laju pertumbuhan penduduk meningkat relatif besar serta meningkatnya selera konsumen terhadap produk makanan. Bisnis makanan ini dirasa sangat bagus untuk dikembangkan karena keadaan pasar yang sangat mendukung. Dan diharapkan bisnis ini sukses ke depannya.


(18)

F. Sistematika Pembahasan

Untuk mempermudah dalam penulisan tugas akhir ini, penulis membuat sistematika pembahasan dalam 3 (tiga) bab. Setiap bab dibagi atas sub-sub bab yang sesuai dengan kebutuhan penulis.

BAB : I LATAR BELAKANG

Dalam bab ini penulis menguraikan tentang alasan pemilihan perencanaan bisnis Brownies Kacang Mede, latar belakang masalah, tujuan dan manfaat perencanaan bisnis, dan sistematika pembahasan.

BAB : II PROFIL PERUSAHAAN

Dalam bab ini penulis akan menguraikan secara ringkas Profil perusahaan, Biodata pemilik usaha, Struktur usaha, Aspek pasar, Keunggulan produk, Gambaran produk, Target dan Segmen pasar, Trend pengembangan, Proyeksi pasar, strategi pemasaran, Pesaing bisnis, Aspek produksi, Analisis SDM, Rencana pengembangan usaha, Analisis keuangan, dan Analisis risiko usaha.

BAB : III KESIMPULAN DAN SARAN

Sebagai bab terakhir dari tugas akhir ini, makan penulis akan mengambil kesimpulan apakah perencanaan bisnis ini layak untuk direalisasikan atau tidak, dan beberapa saran yang memungkinkan dapat bermanfaat bagi perkembangan perencanaan bisnis ini serta bagi para pembaca.


(19)

BAB II

PROFIL PERUSAHAAN

A. Data Perusahaan

1. Nama Perusahaan BROWNIES KACANG MEDE

2. Bidang Usaha Kuliner

3. Jenis Produk / Jasa Makanan

4. Alamat Perusahaan Jl. Darussalam No.76 Medan

5. Nomor Telepon 0852 9740 0475

6. Nomor Alamat E-mail

7. Bentuk Badan Hukum Perseorangan


(20)

B. Biodata Pemilik/ Pengurus

1. Nama Firman Silitonga

2. Jabatan Pimpinan

3. Tempat dan Tanggal Lahir

Medan, 22 November 1990

4. Alamat Rumah Jl. Darussalam No. 28 A

5. Nomor Telepon 0852 9740 0475

6. Alamat E-mail Fireman_yngwie@yahoo.com

7. NIM 082101189


(21)

C. Stuktur Organisasi

Gambar 2.1: Struktur Organisasi Usaha Brownies Kacang Mede

Struktur organisasi diperlukan untuk membedakan batas-batas wewenang dan tanggung jawab secara sistematis yang menunjukkan adanya hubungan/keterkaitan antara setiap bagian untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Demi tercapainya tujuan umum suatu usaha diperlukan suatu wadah untuk mengatur seluruh aktivitas maupun kegiatan usaha tersebut. Wadah tersebut disusun dalam suatu struktur organisasi dalam usaha.

Melalui struktur organisasi yang baik, pengaturan pelaksanaan dapat diterapkan, sehingga efisiensi dan efektivitas kerja dapat diwujudkan melalui kerja sama dengan koordinasi yang baik sehingga tujuan perusahaan dapat dicapai. Dalam melaksanakan pengorganisasian (organizing), ada dua kegiatan penting yang harus dilakukan, yaitu:

a. Menentukan bentuk/struktur organisasi perusahaan

Bentuk/struktur organisasi perusahaan harus disesuaikan dengan kegiatan yang dijalankan perusahaan. Pimpinan perusahaan harus menentukan struktur organisasi yang terbaik untuk menjalankan kegiatan ke arah pencapaian tujuan yang telah ditentukan.

Firman Silitonga Pimpinan

Karyawan 1 Bagian Produksi

Karyawan 2 Bagian Pemasaran

Karyawan 3 Bagian Keuangan


(22)

b. Menentukan wewenang, tugas, dan tanggung jawab kepada setiap orang yang bekerja di perusahaan, terutama para manajernya (Hutagalung, dkk, 2010).

Tugas dari pimpinan yaitu :

1. Memimpin perusahaan dengan menerbitkan kebijakan-kebijakan perusahaan

2. Memilih, menetapkan, mengawasi tugas dari karyawan dan kepala bagian (manajer)

3. Menyetujui anggaran tahunan perusahaan

4. Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan-kegiatan dibidang administrasi keuangan, kepegawaian dan kesekretariatan.

5. Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan pengadaan dan peralatan perlengkapan.

6. Merencanakan dan mengembangkan sumber-sumber pendapatan serta pembelanjaan dan kekayaan perusahaan.


(23)

Tugas Bagian Produksi

1. Bekerja sama dengan manajer keuangan dan administrasi dalam

penyusunan rencana dan jadwal produksi.

2. Mengkoordinir dan mengawasi serta memberikan pengarahan kerja kepada

setiap karyawan untuk menjamin kesinambungan dalam produksi.

3. Memonitor pelaksanaan rencana produksi.

4. Bertanggung jawab atas pengendalian bahan baku dan efisiensi pengunaan

tenaga kerja, peralatan, dan mesin.

5. Selalu berusaha untuk meningkatkan keterampilan setiap karyawan.

6. Membuat laporan harian dan berkala mengenai kegiatan di bidangnya

sesuai sistem yang berlaku.

7. Berusaha mencari cara-cara penekanan biaya dan metode perbaikan kerja

yang lebih efisien.

Tugas dari bagian pemasaran yaitu :

Bagian pemasaran bertanggung jawab untuk berkreasi, memperhatikan dan menganalisa pelanggang, pasar, pesaing dan hubungan relasi mereka, memiliki keterampilan menganalisa, menempatkan perkembangan dan kemampuan untuk memahami secara sistem :

1. Pelanggan dan lingkungannya, 2. Struktur pasar, ukuran dan trend,


(24)

4. Pesaing, kekuatan dan kelemahan seperti lingkungan,

5. Struktur industri dan kekuatan pasar berdampak persaingan lingkungan, 6. Sumber-sumber perusahaan dan kompetensi, kekuatan dan kelemahan.

Tugas dari bagian keuangan yaitu :

1. Mengendalikan kegiatan-kegiatan Bidang Keuangan.

2. Mengendalikan program dan pendapatan pengeluaran keuangan.

3. Merencanakan dan mengendalikan sumber-sumber pendapatan serta pembelanjaan dan kekayaan perusahaan.

4. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan.

5. Dalam menjalankan tugasnya bertanggung jawab kepada Direktur Umum.

D. Aspek Pasar dan Pemasaran 1. Produk yang dihasilkan

Produk yang dihasilkan usaha ini adalah : Brownies Kacang Mede

Merupakan brownies yang dilengkapi dengan taburan kacang mede di atasnya. Brownies kacang mede berstektur basah dengan rasa coklat yang mantap. Dengan campuran kacang mede di dalamnya akan menambah gurih dan lezat, ditambah taburan kacang mede yang membuat brownies ini lebih renyah.


(25)

Gambar 2.2 Brownies Kacang Mede

Gambar 2.3 Brownies Kacang Mede

2. Keunggulan Produk

Keungggulan kompetitif produk kami antara lain - Harga terjangkau

- Brownies ini tahan lama hingga lebih dari 10 hari bahkan bisa lebih lama lg jika disimpan dalam lemari es.

- Cocok untuk hadiah,cemilan keluarga dan acara (pernikahan,rapat,arisan), dll - Kebersihan yang pasti terjamin dan halal.


(26)

- Merupakan makanan yang sehat, karena terdapat karbohidrat, protein, dan vitamin didalamnya, sehingga dapat memenuhi kebutuhan gizi didalam tubuh serta tebuat dari bahan-bahan alami tanpa bahan pengawet.

3. Gambaran Pasar

Perkembangan dunia industri kuliner saat ini sangat pesat, seiring dengan pertumbuhan penduduk yang meningkat, maka kebutuhan pangan juga ikut meningkat. Oleh karena itu, bisnis kuliner merupakan bisnis yang menjanjikan untuk dapat menghasilkan keuntungan yang besar.

Saat ini banyak para pedagang yang menjual berbagai macam jenis makanan, seperti : steak, spagethi, kfc, burger dan lain-lain. Hal ini menjadi peluang yang besar untuk membuka bisnis kue brownies, karena dengan hadirnya bisnis brownies ini, memberikan inovasi baru bagi masyarakat dalam memilih makanan.

Dalam prosesnya nanti penulis akan terus memberikan pelayanan yang terbaik bagi para konsumen, untuk terus meningkatkan penjualan dengan tujuan untuk mendapatkan laba yang diharapkan, memberikan kepuasan kepada pelanggan sehingga akan menciptakan loyalitas bagi para konsumen.


(27)

4. Target Pasar atau Segmen Pasar yang Dituju

Target pasar adalah sekelompok pembeli yang mempunyai sifat-sifat yang sama yang mambuat pasar itu berdiri sendiri. Adanya sekelompok orang dengan ciri-ciri yang sama belumlah berarti mereka membentuk pasar sasaran. Hanya bila mereka mempunyai ciri-ciri yang sama sebagai pembeli, maka barulah berarti mereka membentuk suatu pasar sasaran

Dalam suatu perusahaan pasti akan memiliki target atau segmentasi pasar yang dituju untuk mengembangkan usaha yang diproduksi oleh perusahaan. Di sini penulis memiliki target atau segmen pasar yang dituju yaitu masyarakat kota Medan yang berkunjung ke tempat usaha ini. Sementara untuk segmen pasar, tidak dikelompokkan untuk golongan siapapun sebagai konsumen karena brownies kacang mede ini merupakan makanan yang dapat di nikmati oleh semua kalangan, dari anak-anak sampai tua/dewasa. Penulis yakin usaha ini akan berkembang karena melihat dari usaha akan yang dilakukan dan demografi yang sangat baik untuk usaha ini.

5. Trend Perkembangan Pasar

Masyarakat Indonesia sangat mengikuti trend suatu produk di pasar saat ini, termasuk produk yang dibuat oleh penulis.Penulis sangat yakin ketika usaha ini telah berjalan akan menjadi perusahaan yang dapat berkembang cepat. Hal ini dapat dilihat dari kondisi perekonomian Indonesia yang cukup baik dan selera masyarakat untuk mencoba suatu produk yang unik.

Dari analisis perkembangan pasar yang dilakukan, pertumbuhan ekonomi seperti inflasi dan tingkat suku bunga mempengaruhi trend perkembangan pasar.


(28)

Dari segi pertumbuhan ekonomi dapat dilihat bahwa tingkat pertumbuhan ekonomi di Indonesia sedang membaik dan ini sangat mempengaruhi tingkat pendapatan masyarakat. Hal ini mempengaruhi karena dengan tingkat pendapatan yang baik maka masyarakat akan tinggi pula untuk mengkonsumsi suatu produk. Keinginan masyarakat untuk mengkonsumsi suatu produk maka akan tinggi pula hasrat masyarakat untuk mengkonsumsi produk dari perusahaan.

Dari segi inflasi, faktor ini mempengaruhi dalam perkembangan perusahaan. Dikarenakan ketika inflasi tinggi maka akan berimbas pada bahan baku penolong usaha ini. Dengan tingginya inflasi maka tinggi pula harga bahan baku penolong yang akan berimbas pada harga produk usaha. Namun, ketika inflasi turun maka bahan baku penolong juga akan turun sehingga berimbas pula pada harga produk usaha penulis.

Dari segi tingkat suku bunga, faktor ini juga mempengaruhi akan perkembangan usaha ini. Namun, dapat dilihat bahwa tingkat bunga mempengaruhi ketika usaha yang dijalankan mendapat pinjaman dari pihak ketiga yakni bank. Dalam usaha ini, modal untuk pendirian usaha ini merupakan usaha dari modal sendiri dan usaha ini tidak akan terpengaruh akan naik atau turunnya tingkat suku bunga.

Selain itui, tingkat persaingan industri juga turut mempengaruhi naik turunnya tren penjualan. Banyaknya industri sejenis brownies yang dapat ditemukan mengakibatkan terpengaruhnya trend penjualan. Untuk mengatasi hal ini, setiap pengusaha dituntut untuk selalu menciptakan inovasi-inovasi yang lebih baru dalam menjalankan usahanya sehingga mampu untuk menghadapi persaingan yang ada. Setidaknya ada hal yang membedakan suatu produk dengan


(29)

produk lainnya atau ada keunikan tersendiri yang membuat usaha itu berbeda dengan usaha lainnya.

6. Proyeksi Penjualan

Perencanaan kapasitas produksi dilakukan untuk semua mesin, peralatan, dan faktor produksi lainnya sesuai dengan rencana jumlah produk akhir yang akan dihasilkan. Dengan sendirinya, kapasitas produksi sampai dengan tingkatan yang rinci semuanya akan mengacu pada hasil dari perhitungan peluang pasar atas produk yang bersangkutan. Kapasitas produksi biasa dinyatakan dalam unit per periode waktu tertentu (tahun, bulan, minggu, hari, atau jam). Untuk perencanaan strategis, proyeksi kapasitas penjualan dilakukan dalam jangka minimal 3 tahun ke depan, sesuai dengan rencana produksinya.

Tabel 2.1

Perkiraan Permintaan per hari

NO NAMA MENU BANYAK

(UNIT)

@ JUMLAH

HARGA 1 Brownies Kacang

Mede


(30)

Berikut adalah proyeksi penjualan Brownies Kacang Mede dalam satu tahun kedepan.

Tabel 2.2

Perkiraan Permintaan per bulan

NO BULAN KE- PENJUALAN ( unit)

1. I 300

2. II 305

3. III 308

4. IV 313

5. V 315

6. VI 319

7. VII 325

8. VIII 328

9. IX 332

10. X 340

11. XI 346

12. XII 349


(31)

Adapun rencana penjualan Brownies Kacang Mede hingga 3 tahun kedepan yang akan diperkiran akan tumbuh 10 % per tahun :

Tabel 2.3 Proyeksi Penjualan

Tahun Perkiraan Penjualan ( kotak )

2011 3.880

2012 4268

2013 4694

7. Strategi Pemasaran

Adapun strategi pemasaran yang dilakukan oleh Brownies Kacang Mede yaitu :

• Menggunakan nama dan logo usaha yang menarik minat konsumen. • Harga yang murah tetapi tidak mengurangi kualitas produk

• Dengan kualitas rasa yang enak, menciptakan pemasaran dari mulut ke mulut.

• Melakukan promosi melalui penjualan langsung ke tempat konsumen berada dengan menawarkan dan mencoba produk langsung.

• Menerima pesanan konsumen

8. Analisis Pesaing

Pesaing (competitor) merupakan faktor penting dalam menyusun keberhasilan pemasaran Maka dari itu untuk memulai suatu bisnis kita juga


(32)

sebaiknya membuat analisis pesaingnya. Hal ini dilakukan agar kita dapat mengantisipasi dan menyusun suatu cara untuk menghadapi pesaing. Adapun hal yang menjadi pesaing dari usaha Brownies Kacang Mede adalah :

• Adanya usaha brownies lainnya yang sebelumnya sudah ada. • Usaha brownies lainnya menjual produk yang lebih variatif.

• Adanya jenis usaha kue lainya sepert kue bolu,lapis legit,bika ambon ,dsb yang diminati oleh masyarakat.

E. Aspek Produksi

1. Bahan Baku dan Bahan Penolong

Perencanaan bahan baku dan bahan pembantu merupakan bagian utama untuk perhitungan kebutuhan modal kerja. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah suplier, kuantitas, harga beli, persyaratan pembelian, ketersediaan, dan persediaan.

Bahan baku yang digunakan untuk pembuatan Brownies Kacang Mede yaitu (dihitung berdasarkan keperluan perhari)

Tabel 2.4

Daftar Kebutuhan Bahan Baku

No. Uraian Banyak @ JumlahHarga

1 Tepung terigu 4 kg Rp 8.000 Rp 32.000

2 Gula pasir 4 kg Rp 9000 Rp 36.000

3 Telur 30 butir Rp 900 Rp 27.000


(33)

5 Margarin 1 kg Rp 8.500 Rp 8.500 6 Baking powder 2 bungkus Rp 2000 Rp 4.000 7 Kacang mede 1,5 kg Rp 30.000 Rp 45.000

Total Rp 167.500

2. Proses Produksi

Perencanaan proses produksi pada dasarnya menjelaskan tahapan-tahapan proses yang diperlukan untuk menghasilkan produk atau output yang dimaksud. Adapun proses dari pada pembuatan Brownies Kacang Mede ini adalah :

Bahan :

• 3 butir telur

• 200 gram gula pasir

• 125 gram tepung terigu

• 1 sdt baking powder

• 45 gram coklat bubuk

• 125 ml margarin, dilelehkan

• 75 gram kacang mede,

Proses pembuatan :

1. Siapkan loyang brownies, oles dengan margarin kemudian alasi dasar loyang dengan kertas roti dan dioles kembali dengan margarin. Sisihkan.

2. Ayak jadi satu tepung terigu, baking powder dan coklat bubuk, sisihkan.

3. Kocok telur dan gula pasir sampai putih (15 menit), masukkan sedikit demi sedikit campuran tepung yang sudah diayak tadi sambil terus dikocok dengan kecepatan rendah, aduk rata.

4. Tuang margarin cair, aduk rata. Masukkan 50 gram kacang mede, aduk rata.


(34)

5. Tuang adonan dalam loyang, taburi atasnya dengan sisa kacang mede cincang tadi. Panggang adonan brownies dalam oven dengan suhu 180°C selama 45 menit. Angkat dan dinginkan.

6. Pengemasan ke dalam kotak.

Gambar 2.4 Proses Produksi

3. Peralatan yang Diperlukan

Baik untuk perencanaan pembelian ataupun sewa, daftar mesin dan peralatan juga harus dirinci sedetail mungkin proyeksinya. Perencanaan ini tetap selalu berkaitan dengan kapasitas dan kompetensi teknis wirausahawan.

Tabel 2.5

Peralatan yang Dibutuhkan

PERALATAN JUMLAH

UNIT

HARGA/UNIT JUMLAH HARGA

Kompor gas 1 Rp 250.000 Rp 250.000

Tabung gas 1 Rp 150.000 Rp 150.000

Pencarian Bahan

Proses Memasak

Proses Pengemasan


(35)

Oven 1 Rp 1.200.00 Rp1.200.000

Mixer 1 Rp 350.000 Rp 350.000

Loyang 4 Rp 25.000 Rp 100.000

Timbangan 1 Rp 55.000 Rp 55.000

Ayakan tepung 1 Rp 15.000 Rp 15.000

Baskom 1 Rp 8.000 Rp 8.000

Pisau 1 Rp 20.000 Rp 20.000

Kotak kue 10 Rp 3.000 Rp 30.000

TOTAL PEMBELIAN Rp 2.178.000

4. Sarana Penunjang

Sarana penunjang juga menjadi salah satu faktor penting dalam menjalankan suatu usaha. Berikut adalah sarana penunjang dalam produksi usaha ini (dalam bulan).

Tabel 2.6 Sarana Penunjang

No Jenis Biaya Jumlah Biaya

1 Air Rp 45.000

2 Listrik Rp 55.000


(36)

F. Analisis Sumber Daya Manusia

Sumber Daya Manusia merupakan salah satu faktor produksi yang sangat penting. Maka pengetahuan karyawan/SDM sangat perlu ditingkatkan, sehingga sasaran dan tujuan dari organisasi dapat di capai. Untuk mengembangkan Sumber Daya Manusia di perlukan perencanaan yang baik, dengan tujuan untuk membantu pimpinan/pemilik organisasi dalam meningkatkan produktifitas penjualan.

Kompetensi SDM juga sangat berpengaruh terhadap organisasi untuk mencapai performasi prima dalam suatu bidang pekerjaan. Sehingga setiap organisasi/bisnis dapat menelusuri untuk bidang pekerjaan yang memiliki karakteristik tersendiri. Untuk bidang keuangan SDM ataupun karyawan harus memiliki kemampuan untuk membaca dan menganalisis laporan keuangan suatu organisasi/bisnis. Dan untuk bidang pelayanan seorang karyawan harus mampu menarik simpati para pembeli/konsumen.

Untuk menciptakan profesionalisme dalam menjalankan misi sebuah organisasi/bisnis adalah tersedianya sumber daya manusia yang andal, jujur, pekerjaan yang terprogram dengan baik dan adanya waktu yang tersedia untuk melaksanakan program tersebut, serta adanya dukungan dana yang memadai. Sedangkan bagi seorang pemimpin yang professional harus mampu mengakomodir seluruh potensi yang dimiliki oleh sumber daya manusia atau karyawan yang tersedia.

Perencanaan tenaga kerja langsung, juga perlu memperhatikan hal-hal mengenai kualifikasi, tarif upah, jumlah tenaga yang dibutuhkan, dan persyaratan kerja. Karena dalam usaha ini pemilik juga merupakan investor aktif yang berarti


(37)

pemilik juga menjalankan pekerjaan operasional, maka system penggajian tidak dihitung secara spesifik melainkan menerima pembagian dari laba yang didapatkan. Sehingga untuk saat ini usaha pemilik belum memerlukan tenaga kerja tambahan karena masih dapat mengelola sendiri usaha ini.

G. Rencana Pengembangan Usaha

Kami juga telah menyiapkan rencana pengembangan usaha ini kelak jika telah beberapa waktu didirikan. Persiapan rencana ini dimaksudkan agar usaha ini dapat berjalan terus-menerus dan berhasil bertahan dalam menghadapi persaingan pasar yang ada. Dengan pemikiran yang matang dan terencana ini diharapkan usaha ini mampu berkembang menjadi lebih baik. Adapun rencana pengembangan usaha tersebut adalah sebagai berikut :

1. Strategi Produksi

Dalam strategi produksi, pemilik akan meningkatkan kualitas dan kuantitas dari produk yang dihasilkan. Namun, akan tetap menstabilkan harga dari produksi tersebut. Hal ini direncanakan untuk lebih mengembangkan dan mengekspansi usaha ini untuk lebih berkembang.

2. Strategi Organisasi dan SDM

Dalam penerapan strategi organisasi dan sumber daya manusia (SDM) juga sangat diperhatikan karena organisasi dan SDM mempengaruhi berkembangnya usaha ini. Strategi yang diterapkan adalah dengan memberikan motivasi dan penghargaan kepada karyawan yang berprestasi. Dengan begitu usaha brownies ini dapat berkembang lebih maju.


(38)

3. Strategi Pemasaran

Marketing juga mempengaruhi berkembangnya usaha ini. Strategi yang marketing yang akan dilakukan adalah dengan lebih memasarkan usaha ini dengan membuat brosur, poster dan flyer yang akan lebih dipasarkan kepada masyarakat umum.

4. Strategi Keuangan

Dalam mengembangkan usaha, pemilik akan menambah armada untuk mengembangkan usaha dengan modal sendiri yang telah didapat dari keuntungan didapat.

H. Pemanfaatan IT

Dalam persaingan bisnis yang semakin keras dan ketat saat ini, IT memegang peranan penting dalam pengembangan bisnis. Yang menjadi titik point adalah bagaimana teknologi dapat digunakan dan apa yang perlu diketahui bisnis mengenai teknologi sehingga memberi dampak terhadap stategi bisnis dan selalu terlibat dalam berbagai perencanaan serta pengkajian strategi bisnis.

Dalam pemanfaatan Teknologi Informasi usaha brownies ini menggunakan jaringan internet dalam hal pemasaran produk dan pengembangan produk. Dalam pemasaran produk, usaha ini menggunakan fasilitas jejaring sosial untuk kegiatan promosi, seperti facebook, twitter, blog, dan lain-lain. Dalam pengembangan produk, usaha ini membuat alamat email untuk kritik dan saran para konsumen sehingga dapat dijadikan masukan bagi penulis untuk produk uang dibuat.


(39)

I. Analisis Keuangan

Aspek finansial dari bisnis brownies kacang mede dapat memperlihatkan potensi dana yang dimiliki, kebutuhan dana eksternal, perhitungan kelayakan usaha, termasuk di dalamnya 3 performa laporan keuangan: neraca, rugi-laba, dan cash flow. Secara ringkas, dapat diberikan format sederhana perhitungan kelayakan usaha secara financial sebagai berikut :

1. Sumber Pendanaan

Tabel 2.7 Sumber Pendanaan

No. Uraian Jumlah

1 Modal Sendiri Rp 12.000.000

2 Pinjaman 0

Total Pendanaan Rp 12.000.000

2. Kebutuhan Pembiayaan / Modal Investasi

Tabel 2.8

Daftar Kebutuhan Investasi

No Uraian Jumlah

1 Tanah 0


(40)

3 Steling kaca Rp 2.000.000

4 Peralatan Rp 2.178.000

5 Peralatan kantor Rp 700.000


(41)

3. Rencana Arus Kas

Tabel 2.9

RENCANA ARUS KAS (dalam ribuan rupiah) BROWNIES KACANG MEDE

UNTUK TAHUN 2012

BLN I BLN II BLN III BLN IV BLN V BLN VI BLN VII BLN VIII BLN IX BLN X BLN XI BLN XII

A. PENERIMAAN PENERIMAAN

PENJUALAN 7500 7625 7700 7825 7875 7975 8125 8200 8300 8500 8650 8725

PENERIMAAN MODAL 12000 - - - -

SUB TOTAL

PENERIMAAN 19500 7625 7700 7825 7875 7975 8125 8200 8300 8500 8650 8725

B. PENGELUARAN

INVESTASI/ASSET 8878

PEMBELIAN BHN BAKU 5025 5050 5060 5075 5082 5090 5100 5115 5120 5130 5136 5140

GAJI PIMPINAN

600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600


(42)

BIAYA TRANSPORTASI 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

ALAT TULIS KANTOR 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

BIAYA PEMELIHARAAN 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70

Listrik, Air 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

SUB TOTAL

PENGELUARAN 16293 7440 7450 7465 7472 7480 7490 7505 7510 7520 7526 7530

SELISIH KAS 3207 185 250 360 403 495 635 695 790 980 1124 1195 C.SALDO KAS AWAL - 3207 3392 3642 4002 4405 4900 5535 6230 7020 8000 9124 D.SALDO KAS AKHIR 3207 3392 3642 4002 4405 4900 5535 6230 7020 8000 9124 10319


(43)

4. Laporan Keuangan

Proyeksi Aliran Kas Usaha (Berdasarkan proyeksi peningkatan proyek penjualan sebesar 10% per tahun)

Tabel 2.10

Proyeksi Laporan Arus Kas 5 Tahun Kedepan

Uraian Tahun

1 2 3 4 5

a. Sumber dana kas (Cash In

Flow) :

- Penjualan (Sales)

- Modal Bersama (Paid in

Capital)

97.000.000 12.000.000

106.700.000 -

117.370.000 -

129.107.000 -

142.017.700 - b. Penggunaan dana (Cash out

flow)

98.681.000 101.641.430 104.690.672 107.831.392 111.066.334

c. Arus kas bersih (net flow = a – b)

10.319.000 5.058.570 12.679.328 21.275.608 30.951.366

d. Keadaan kas awal - 10.319.000 15.377.570 28.056.898 49.332.506


(44)

5. BEP ( Break Even Point )

Break Even Point merupakan estimasi kasar untuk menghitung berapa lama modal yang dikeluarkan akan kembali.

Untuk mengetahui berapa lama modal usaha brownies ini akan kembali, maka perhitungan BEP nya adalah :

Rumusnya:

Total Pendapatan = Total Pengeluaran

(Harga Jual x Qty) = (Biaya tetap + biaya variabel)

Estimasi dalam 1 bulan:

Qty 1 bulan = 323 kotak

Harga = 323 x Rp 25.000 = Rp 8.075.000

Biaya Variabel = Rp 5.025.000

Biaya Tetap = Rp 16.293.000

Estimasi BEP =

= Rp 16.293.000 Rp 8.075.000-Rp 5.025.000


(45)

J. Analisis Risiko

Risiko timbul karena adanya ketidakpastian. Biasanya ketidakpastian diakibatkan karena adanya keraguan terhadap sesuatu hal dimasa depan atau kelemahan

seseorang/perusahaan dalam memprediksi masa depan perusahaannya

1. Analisis Resiko Usaha

Menggambarkan hal-hal yang mungkin mengganggu pelaksanaan investasi dan

pengembalian pinjaman.

• Modal yang selalu berubah ubah pada waktu tertentu akibat kebijakan ekonomi pemerintah yang menyebabkan harga berubah.

• Perubahan selera konsumen.

• Pelanggan yang tidak tetap mengingat pertumbuhan penduduk yang bertambah setiap tahunnya.

• Keadaan alam yang tidak dapat diperkirakan. • Munculnya usaha yang sama.

2. Antisipasi Resika Usaha

Menggambarkan strategi / kegiatan yang dilakukan dalam mengantisipasi dan meminimalkan resiko usaha.

• Dengan modal dan cadangan modal yang besar akan dapat mengatasi ketika perekonomian tidak stabil.

• Untuk mengantisipasi perubahan selera pasar, produsen akan mencari inovasi dalam mempertahankan usaha dengan menjadi perusahaan yang inovatif.

• Dengan antipasi dalam menghadapi ketidakpastiaan alam dapat dilakukan dengan cara menjaga kebersihan lingkungan sekitar


(46)

• Dalam mengantisipasi kebijakan pemerintah, kita dapat mentaati peraturan yang telah ditetapkan pemerintah


(47)

BAB III PENUTUP

Pada bab ini penulis akan memaparkan beberapa kesimpulan dari pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, selain itu penulis juga memberikan beberapa saran yang mungkin bermanfaat demi kebaikan dan kemajuan perusahaan.

A. Kesimpulan

Pembukaan usaha dalam bidang makanan sangatlah menguntungkan dan mempunyai prospek yang cerah dikedepannya. Hal ini berkaitan dengan perkembangan zaman dimana laju pertumbuhan penduduk meningkat relatif besar. Bisnis Brownies kacang mede ini dirasa sangat bagus untuk dikembangkan mengingat pasar yang ada sangatlah mendukung. Apalagi brownies yang disajikan dapat menarik minat konsumen untuk mengkonsumsinya.

Dengan melihat hasil analisis baik pasar, segmentasi pasar, keuntungan dan lain sebagainya dapat disimpulkan bahwa usaha Brownies Kacang Mede ini layak untuk dijalankan dengan harapan usaha ini dapat berkembang dikemudian hari.

Dalam melakukan usaha dituntut untuk serius dan focus. Kita tidak bisa dalam memulai bisnis itu secara setengah-setengah dan dikerjakan sambil lalu meskipun usaha tesebut berupa usaha sampingan. Kegagalan berusaha sebenarnya bukan disebabkan oleh orang lain namun berasal dari diri kita sendiri. Dengan demikian ketekunan dalam menjalankannya adalah suatu keharusan.


(48)

B. Saran

a. Sebelum melakukan suatu usaha hendaknya membuat suatu bisnis plan terlebih dahulu untuk memudahkan penanganan usaha tersebut sehingga dapat berkembang.

b. Agar para pelaku bisnis hendaknya memiliki keberanian yang besar, dan memiliki perencanaan yang matang sebelum melakukan suatu bisnis.

c. Lakukan analisa pasar dengan melakukan berbagai survei untuk mengetahui minat pasar terhadap produk yang ditawarkan

d. Selalu menjaga kualitas produk agar minat masyarakat terhadap produk selalu meningkat.

e. Perancangan bisnis yang matang hendaknya dapat meminta pendapat pada para wirausaha yang sudah berpengalaman.

f. Sudah sewajarnya apabila kita ingin memulai usaha belajar kepada mereka yang lebih sukses agar kita dapat memilah mana yang baik dan mana yang kurang, dengan demikian kita akan terhindar dari resiko yang lebih besar. g. Perhitungan yang matang selayaknya dilakukan di awal-awal memulai

usaha karna sekali kita salah dalam perhitungan awal maka yang terjadi adalah efek berantai dimana kita akan terus menerus mengalami kesalahan, sementara modal lama kelamaan akan habis.


(49)

DAFTAR PUSTAKA Daft, Richard L. Manajemen.Jakarta: Erlangga.

Hutagalung, Raja Bongsu, Syafrizal Helmi Situmorang (dan) Frida Ramadini, 2010. Kewirausahaan. Medan: USU Press.

Kotler, Philip, Kevin Lane Keller. 2006. Manajemen Pemasaran, Jilid 1, Edisi 12, Penerbit Indeks : Jakarta.

Kasmir. 2006. Kewirausahaan. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada. Kismono, Gugup. 2001. Pengantar Bisnis. Yogyakarta: BPFE


(1)

5. BEP ( Break Even Point )

Break Even Point merupakan estimasi kasar untuk menghitung berapa lama modal yang dikeluarkan akan kembali.

Untuk mengetahui berapa lama modal usaha brownies ini akan kembali, maka perhitungan BEP nya adalah :

Rumusnya:

Total Pendapatan = Total Pengeluaran

(Harga Jual x Qty) = (Biaya tetap + biaya variabel)

Estimasi dalam 1 bulan:

Qty 1 bulan = 323 kotak

Harga = 323 x Rp 25.000 = Rp 8.075.000

Biaya Variabel = Rp 5.025.000

Biaya Tetap = Rp 16.293.000

Estimasi BEP =

= Rp 16.293.000 Rp 8.075.000-Rp 5.025.000


(2)

J. Analisis Risiko

Risiko timbul karena adanya ketidakpastian. Biasanya ketidakpastian diakibatkan karena adanya keraguan terhadap sesuatu hal dimasa depan atau kelemahan

seseorang/perusahaan dalam memprediksi masa depan perusahaannya 1. Analisis Resiko Usaha

Menggambarkan hal-hal yang mungkin mengganggu pelaksanaan investasi dan pengembalian pinjaman.

• Modal yang selalu berubah ubah pada waktu tertentu akibat kebijakan ekonomi pemerintah yang menyebabkan harga berubah.

• Perubahan selera konsumen.

• Pelanggan yang tidak tetap mengingat pertumbuhan penduduk yang bertambah setiap tahunnya.

• Keadaan alam yang tidak dapat diperkirakan. • Munculnya usaha yang sama.

2. Antisipasi Resika Usaha

Menggambarkan strategi / kegiatan yang dilakukan dalam mengantisipasi dan meminimalkan resiko usaha.

• Dengan modal dan cadangan modal yang besar akan dapat mengatasi ketika perekonomian tidak stabil.

• Untuk mengantisipasi perubahan selera pasar, produsen akan mencari inovasi dalam mempertahankan usaha dengan menjadi perusahaan yang inovatif. • Dengan antipasi dalam menghadapi ketidakpastiaan alam dapat


(3)

• Dalam mengantisipasi kebijakan pemerintah, kita dapat mentaati peraturan yang telah ditetapkan pemerintah


(4)

BAB III PENUTUP

Pada bab ini penulis akan memaparkan beberapa kesimpulan dari pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, selain itu penulis juga memberikan beberapa saran yang mungkin bermanfaat demi kebaikan dan kemajuan perusahaan.

A. Kesimpulan

Pembukaan usaha dalam bidang makanan sangatlah menguntungkan dan mempunyai prospek yang cerah dikedepannya. Hal ini berkaitan dengan perkembangan zaman dimana laju pertumbuhan penduduk meningkat relatif besar. Bisnis Brownies kacang mede ini dirasa sangat bagus untuk dikembangkan mengingat pasar yang ada sangatlah mendukung. Apalagi brownies yang disajikan dapat menarik minat konsumen untuk mengkonsumsinya.

Dengan melihat hasil analisis baik pasar, segmentasi pasar, keuntungan dan lain sebagainya dapat disimpulkan bahwa usaha Brownies Kacang Mede ini layak untuk dijalankan dengan harapan usaha ini dapat berkembang dikemudian hari.

Dalam melakukan usaha dituntut untuk serius dan focus. Kita tidak bisa dalam memulai bisnis itu secara setengah-setengah dan dikerjakan sambil lalu meskipun usaha tesebut berupa usaha sampingan. Kegagalan berusaha sebenarnya bukan disebabkan oleh orang lain namun berasal dari diri kita sendiri. Dengan demikian ketekunan dalam menjalankannya adalah suatu keharusan.


(5)

B. Saran

a. Sebelum melakukan suatu usaha hendaknya membuat suatu bisnis plan terlebih dahulu untuk memudahkan penanganan usaha tersebut sehingga dapat berkembang.

b. Agar para pelaku bisnis hendaknya memiliki keberanian yang besar, dan memiliki perencanaan yang matang sebelum melakukan suatu bisnis.

c. Lakukan analisa pasar dengan melakukan berbagai survei untuk mengetahui minat pasar terhadap produk yang ditawarkan

d. Selalu menjaga kualitas produk agar minat masyarakat terhadap produk selalu meningkat.

e. Perancangan bisnis yang matang hendaknya dapat meminta pendapat pada para wirausaha yang sudah berpengalaman.

f. Sudah sewajarnya apabila kita ingin memulai usaha belajar kepada mereka yang lebih sukses agar kita dapat memilah mana yang baik dan mana yang kurang, dengan demikian kita akan terhindar dari resiko yang lebih besar. g. Perhitungan yang matang selayaknya dilakukan di awal-awal memulai

usaha karna sekali kita salah dalam perhitungan awal maka yang terjadi adalah efek berantai dimana kita akan terus menerus mengalami kesalahan, sementara modal lama kelamaan akan habis.


(6)

DAFTAR PUSTAKA Daft, Richard L. Manajemen.Jakarta: Erlangga.

Hutagalung, Raja Bongsu, Syafrizal Helmi Situmorang (dan) Frida Ramadini, 2010. Kewirausahaan. Medan: USU Press.

Kotler, Philip, Kevin Lane Keller. 2006. Manajemen Pemasaran, Jilid 1, Edisi 12, Penerbit Indeks : Jakarta.

Kasmir. 2006. Kewirausahaan. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada. Kismono, Gugup. 2001. Pengantar Bisnis. Yogyakarta: BPFE