16. Muzdalifah : Sebuah padang juga di mana seorang Haji harus beribadah
Mabit bermalam pada tanggal 10 Dzulhijjah dengan ketentuan waktu sejak jam 01.00 waktu setempat dan berakhir menjelang matahari terbit pada
tanggal yang sama. Inilah yang dilakukan Nabi Muhammad SAW. Bagi jamaah Haji yang berkeinginan mabit di sini hanya sesaat, juga diperbolehkan
asal berada pada ruang lingkup waktu yang telah ditentukan di atas. Muzdalifah juga disebut dengan Masy’aril Haram.
اذإف متذقأ
نم تافرأع
اوركذاف هللا
دنأع رعشملا
مارحلا ةرقبلا
Artinya : Apabila kalian telah menyelesaikan wukuf di Arafah, maka sebutlah nama Allah di Masy’aril Haram. QS. Al-Baqarah
17. Mina : Sebuah kota kecil di Saudi di mana seorang Haji berkewajiban
melempar jamarat dan mabit bermalam selama dua atau tiga malam. Di sini merupakan tempat dzikir dan doa bagi seorang Haji sepanjang hari dan
sepanjang malam.
اوركذاو هللا
ىف مايأ
تادودعم نمف
لجعت ىف
نيموي لف
مثإ هيلأع
و نم
رخأت لف
مثإ هيلأع
نمل ىقتا
ةرقبلا
Artinya : Sebutlah nama Allah di hari-hari yang telah terhitung hari Mina Barang siapa yang tergesa-gesa hanya dua tidak ada dosa baginya dan barang
siapa yang mengakhirkan sampai tiga hari juga tidak mengapa bagi orang- orang yang bertaqwa. QS. Al-Baqarah
18. Jamarat : Tiga buah sumur di kota Mina yang dahulu kala merupakan tempat
para syetan menggoda Nabi Ibrahim AS dalam penyembelihan Ismail. Masing-masing sumur tersebut adalah : Jamrah Ula, Jamrah Wustho, Jamrah
Aqobah. Tata pelaksanaan pelemparan : Aqobah saja dilempar pada tanggal 10
Dzulhijjah dengan batu kerikil tujuh kali lemparan. Tanggal 11, dilempar ketiga-tiganya, masing-masing tujuh kali lemparan. Tanggal 12 dan 13
dilempar ketiga-tiganya masing-masing tujuh kali lemparan. Dan apabila masih menginginkan, tanggal 13 dilempar juga ketiga-tiganya masing-masing
tujuh kali lemparan. Setiap kali lemparan disunnahkan membaca takbir.
Ketentuan lain masalah pelemparan ini adalah waktu. Waktu melempar tanggal 10 harus dimulai sejak matahari terbit dengan habis masa lemparan
11
menjelang subuh tanggal 11. waktu melempar tanggal 11, 12, 13 harus dengan habis masa lemparan menjelang subuh di masing-masing tanggal tersebut.
لاق رباج
ىمر : لوسر
هللا ةرمجلا
موي رحنلا
ىحض ىمرو
دعب موي
رحنلا اذإ
تلاز .سمشلا
ىئاسنلا
Artinya : Jabir berkata : Rasul melempar jumroh di hari Nahar tanggal 10 pada waktu dhuha dan melempar sesudah hari nahar hari tasyriq apabila
matahari tergelincir. HR. An-Nasa’i
19. Rukun Yamani : Salah satu sudut di antara sudut Ka’bah yang empat.
Pertama, sudut Hajar Aswad. Kedua, sudut Iraqi, di mana terdapat pintu masuk ke Hijr Ismail dan di atasnya terpasang talang emas. Ketiga, sudut
Syam, di mana terdapat pintu keluar dari Hijr Ismail. Keempat, rukun Yamani, yaitu seorang Thaif bila telah sampai di sudut ini disunnahkan untuk
mengusapnya kalau tidak bisa mengusap, tidak perlu isyarat dan perlu takbir, kemudian merubah bacaan doanya dengan ”Robbana atina fiddunya hasanah
wa fil akhirati hasanah waqina adhabannar”, hingga hajar Aswad.
نأ يبنلا
ناك ملتسي
نكرلا ىناميلا
و رجحلا
ىف لك
ىئاسنلا .فاوط
Artinya : Sesungguhnya Nabi mengusap rukun Yamani dan hajar Aswad pada setiap thawaf. HR. An-Nasa’i
20. Rukun dan wajib : Di dalam amalan-amalan ibadah selain umroh dan Haji,