menjelang subuh tanggal 11. waktu melempar tanggal 11, 12, 13 harus dengan habis masa lemparan menjelang subuh di masing-masing tanggal tersebut.
لاق رباج
ىمر : لوسر
هللا ةرمجلا
موي رحنلا
ىحض ىمرو
دعب موي
رحنلا اذإ
تلاز .سمشلا
ىئاسنلا
Artinya : Jabir berkata : Rasul melempar jumroh di hari Nahar tanggal 10 pada waktu dhuha dan melempar sesudah hari nahar hari tasyriq apabila
matahari tergelincir. HR. An-Nasa’i
19. Rukun Yamani : Salah satu sudut di antara sudut Ka’bah yang empat.
Pertama, sudut Hajar Aswad. Kedua, sudut Iraqi, di mana terdapat pintu masuk ke Hijr Ismail dan di atasnya terpasang talang emas. Ketiga, sudut
Syam, di mana terdapat pintu keluar dari Hijr Ismail. Keempat, rukun Yamani, yaitu seorang Thaif bila telah sampai di sudut ini disunnahkan untuk
mengusapnya kalau tidak bisa mengusap, tidak perlu isyarat dan perlu takbir, kemudian merubah bacaan doanya dengan ”Robbana atina fiddunya hasanah
wa fil akhirati hasanah waqina adhabannar”, hingga hajar Aswad.
نأ يبنلا
ناك ملتسي
نكرلا ىناميلا
و رجحلا
ىف لك
ىئاسنلا .فاوط
Artinya : Sesungguhnya Nabi mengusap rukun Yamani dan hajar Aswad pada setiap thawaf. HR. An-Nasa’i
20. Rukun dan wajib : Di dalam amalan-amalan ibadah selain umroh dan Haji,
istilah rukun dan wajib adalah satu makna. Yaitu menunjukkan atas suatu perbuatan yang tidak bisa ditinggalkan. Bila ditinggalkan, maka kerangka
ibadah itu tidak sah atau batal, seperti takbirotul Ihrom atau bacaan al-Fatihah di dalam shalat.
Tetapi para ulama, membedakan dari istilah ini dalam manasik Haji, yaitu apabila rukun yang ditinggalkan, maka Haji seseorang tidak sah. Tetapi bila
wajib yang ditinggalkan, dianggap sah Haji seseorang tetapi yang bersangkutan harus membayar denda.
21. Bi’ir Zamzam : Sebuah sumur tua yang terletak beberapa meter dari Maqom
Ibrahim di mana meminum airnya adalah mempunyai nilai ibadah.
لاق نبإ
سابأع تيقس
لوسر هللا
نم مزمز
برشف و
وأه ىئاسنلا .مئاق
12
Artinya : Ibnu Abbas berkata : Aku memberi minum Rasulullah dari air zamzam dan beliau meminumnya dengan berdiri. HR. An-Nasa’i
22. Thawaf Wada’ : Wada’ berarti pamit. Thawaf Wada’ berarti thawaf pamit.
Artinya, orang yang akan meninggalkan kota Makkah khususnya para jamaah Haji wajib melakukan thawaf wada’ sebagai pamit ke Baitullah. Dan
sesudah thawaf ini, jamaah sudah tidak diperkenankan memasuki masjidil haram, meskipun dengan tujuan sholat ataupun yang lain.
لاق ىبنلا
׃ ل
نرفني دحأ
ىتح نوكي
رخأ هدهأع
فاوطلا اب
تيبل وبا
دواد
Artinya : Janganlah pergi seseorang sehingga akhir masanya adalah thawaf di Baitullah. HR. Abu Dawud
23. Thawaf Qudum : Berarti thawaf selamat datang yang artinya bagi orang yang
baru datang di kota Makkah disunnahkan melakukan thawaf ini khususnya bagi orang yang melakukan Haji Ifrad atau Haji Qiron. Cara Thawaf Qudum
ini, pada tiga kali putaran pertama dengan lari-lari kecil, sedangkan pada putaran seterusnya berjalan seperti biasa.
مل مدق
لوسر هللا
معلص ةكم
لخد دجسملا
اف ملتس
رجحلا مث
ىضم ىلأع
هنيمي لمرف
اثلث و
ىشم اعبرأ
ىئاسنلا .
Artinya : Sewaktu pertama datang Rasulullah di Makkah, beliau memasuki masjid dan mengusap hajar Aswad, kemudian beliau berlalu di kanannya
maka berlari-lari kecil 3 kali putaran dan berjalan biasa 4 kali putaran. HR. An-Nasa’i
24. Tan’im, Ji’ronah, Udhoh, dan Wadi Nahlah : Masing-masing adalah tanah