7
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Deskripsi Teori
1. Hakikat Biomotor
a. Pengertian Kemampuan Biomotor
Biomotor adalah kemampuan gerak manusia yang dipengaruhi oleh kondisi sistem-sistem organ dalam, di antaranya adalah sistem
neuromuskuler, pernafasan, pencernaan, peredaran darah, energi, tulang, dan persendian Sukadiyanto, 2005: 35. Menurut Bompa 1994: 7,
komponen dasar biomotor olahragawan meliputi kekuatan, kecepatan, ketahanan, koordinasi, fleksibilitas, adapun komponen lain yang
merupakan gabungan dari beberapa komponen sehingga membentuk satu perseistilahan sendiri di antaranya adalah power dan kelincahan. Power
merupakan gabungan dari kekuatan dan kecepatan. Sedangkan kelincahan merupakan gabungan dari kecepatan dan koordinasi.
Secara garis besar komponen biomotor dipengaruhi oleh kebugaran energi dan otot. Kebugaran energi adalah komponen sumber
energi yang menyebabkan terjadinya gerak. Sedangkan kebugaran otot adalah keseluruhan dari komponen-komponen biomotor yang meliputi
kekuatan, ketahanan, kecepatan, power, kelentukan, keseimbangan, dan kelincahan Sharkey, 2003: 74.
Berdasarkan pendapat ahli di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa pengertian kemampuan biomotor adalah kecakapan gerak yang
8 dimiliki seorang atlet yang dipengaruhi oleh sistem organ dalam. Sistem
organ dalam yang dimaksudkan seperti neuromuskular, pernafasan, peredaran darah, sistem energi, tulang dan persendian.
Penampilan seorang atlet, kondisi fisik atau komponen biomotor yang dimiliki sangat mempengaruhi bahkan menentukan gerak
penampilannya. Menurut Harsono 1988: 153, dengan kondisi fisik yang baik akan berpengaruh terhadap fungsi dan sistem organisme tubuh. Di
antaranya sistem dan organisme dalam tubuh, yaitu sebagai berikut:
1 Ada peningkatan dalam kekuatan, kelentukan, stamina dan komponen kondisi fisik lainnya.
2 Ada ekonomi gerak yang lebih baik pada waktu latihan. 3 Ada peningkatan dalam kemampuan sistem sirkulasi dan kerja
jantung. 4 Ada respon yang cepat dari organisme tubuh apabila sewaktu-
waktu respon kita diperlukan. 5 Ada peningkatan dalam kemampuan sistem sirkulasi dan kerja
jantung. Jika bagian tersebut tidak tercapai, dan diberi latihan kondisi fisik tertentu, maka hal itu dapat dikatakan bahwa
sistematika, perencanaan, metode, serta pelaksanaannya kurang tepat.
Menurut IAAF 2001: 68 ada lima kemampuan biomotor dasar, yaitu daya tahan, kecepatan, kelenturan dan koordinasi. Gambar
hubungan antar kemampuan biomotor sebagai berikut:
Gambar 1.
Hubungan Antar Kemampuan Biomotor IAAF, 2001: 68
Kekuatan
Daya Tahan Kecepatan
Kelenturan dan Koordinasi