Dari penjelasan diatas bidang atau
shape
dapat dipahami sebagai area yang terbentuk oleh warna atau garis yang membatasinya.
Shape
atau bidang dalam sebuah lukisan bisa berbentuk alam atau figur dan juga tidak berbentuk atau
nonfigur. Sebagai contoh, lihat gambar 5.
Gambar 5: Contoh lukisan yang menunjukan bidang Nunung WS, “ lukisan 20111
Akrilik diatas kanvas, 125x155 cm, 2011 Sumber: Post Hybridity
3. Warna
Salah satu dari unsur-unsur rupa adalah warna, adapun pengertian warna dalam penyusunan Tugas Akhir Karya Seni ini penulis ambil dari pendapat
Dharsono, fajar Sidik, dan Aming Pr. Menurut Fajar Sidik dan Aming Prayitno 1979 warna menurut ilmu bahan adalah berupa zat warna atau pigmen. Pendapat
lain diungkapkan oleh Dharsono 2004: 107-109, menjelaskan bahwa suatu benda dapat dikenali dengan berbagai warna karena secara alami mata kita dapat
menangkap cahaya yang dipantulkan dari permukaan benda tersebut. Warna
sebagai salah satu elemen atau medium seni rupa merupakan unsur susunan yang sangat penting. Demikian eratnya hubungan warna maka warna mempunyai
peranan, warna sebagai warna, warna sebagai representasi alam, dan warna sebagai lambangsymbol Dharsono, 2004: 107-109.
Berdasarkan pemaparan teori-teori di atas dapat disimpulkan bahwa warna menurut ilmu bahan adalah berupa zat warna atau pigmen. Warna dalam lukisan
mempunyai peran penting, karena mampu mewakili ekspresi seorang seniman, dan menghadirkan suasana yang berbeda pada penikmatnya. Sebagai contoh, lihat
gambar 6.
Gambar 6 : Contoh lukisan yang menunjukan warna Henry matisse
, “
Woman With A Hatt
” Oil on canvas 79,4 x 59,7 cm
Sumber: Sejarah Perkembangan Seni Rupa Modern
4. Tekstur
Salah satu dari unsur-unsur rupa adalah tekstur, adapun pengertian tekstur menurut para ahli adalah sebagai berikut. Tekstur menurut Dharsono 2004: 107,
tekstur merupakan unsur rupa yang menunjukan rasa permukaan bahan, yang sengaja dibuat dan dihadirkan dalam suasana untuk mencapai bentuk rupa,
sebagai usaha untuk memberikan rasa tertentu pada permukaan bidang pada perwajahan bentuk pada karya seni rupa secara nyata atau semu. Pendapat lain
diungkapkan oleh Mikke Susanto 2011:49, menjelaskan bahwa “Tekstur atau
barik adalah nilai raba atau kualitas permukaan … Tekstur dimunculkan dengan
memanfaatkan kanvas, cat atau bahan-bahan seperti pasir, semen, zinc white, dan lain-lain
”.
Berdasarkan penjelasan diatas tekstur dalam seni lukis adalah elemen seni yang berupa kesan visual maupun nilai raba yang dapat memberikan watak
karakter pada permukaan. Kehadiran tekstur pada suatu karya mampu memberikan kesan tertentu seperti berat, ringan, keras, kasar ataupun lembut.
Tekstur pada karya seni mempunyai sifat semu dan nyata. Adapun tekstur yang digunakan penulis dalam penciptaan lukisan ini adalah tekstur yang bersifat semu.
Sebagai contoh, lihat gambar 7.