Narkoba Di Tempat Kerja

SC RE 62 Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Tempat Kerja Untuk petugas P3K di tempat kerja dalam memberikan pertolongan pertama harus memperhatikan Universal Precaution, dimana bertujuan untuk mengurangi risiko infeksi terutama yang ditularkan melalui darah dan cairan tubuh tanpa membedakan status infeksi yang dapat dicapai dengan:  Hindari kontak langsung dengan darahcairan tubuh korban dengan menggunakan APD secara memadai;  Cuci tangan sebelum dan segera sesudah melakukan tindakan dengan air mengalir dan sabun atau anti septik lainnya;  Bersihkan segera ceceran darahcairan tubuh korban secepat mungkin dengan disiram antiseptik, dan buang ke tempat pembuangan khusus dan dianggap sebagai limbah berbahaya karena bersifat infeksius;  Pakaian dan peralatan yang kontak dengan darahcairan tubuh korban segera direbusdirendam air panas minimal 80 ͦ C. Bahwa status HIV seseorang pekerja tidak boleh menyebabkan ia mengalami diskriminasi di tempat kerja. Apalagi menjadi alasan untuk diberhentikan dari pekerjaannya. Karena HIVAIDS tidak akan menular kepada pekerja lain dalam hubungan sosial sehari-hari dalam lingkungan kerja. Upaya-upaya pencegahan HIV dan AIDS di tempat kerja akan dapat mencegah penularan HIV terhadap para pekerja dan melakukan upaya-upaya pendidikan kesehatan pada semua pekerja sehingga tetap produktif.

2.5.4 Narkoba Di Tempat Kerja

Untuk mencegah dan menanggulangi pengaruh buruk terhadap kesehatan, ketertiban, keamanan dan produktivitas kerja akibat penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya di tempat kerja diperlukan upaya pencegahan dan penangggulangan yang optimal, serta peran aktif pihak pengusaha dan pekerja. Upaya aktif dari pihak pengusaha dalam pencegahan dan penanggulangan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya di tempat kerja adalah dengan penetapan kebijakan serta penyusunan dan pelaksanaan program. Narkoba dapat mempengaruhi kondisi kesehatan dan mengakibatkan kecelakaan serta penurunan produktivitas. Dengan upaya pencegahan dan penanggulangan penyalahgunaan Narkoba di tempat kerja maka pekerja dapat terhindar dari bahaya naarkoba sehingga selalu sehat dan tetap produktif. SC RE 63 Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Tempat Kerja Prosedur penanganan pengaduan Beberapa keluhan dapat diselesaikan secara informal: Prosedur pengaduan harus menyatakan bahwa, jika korban menyetujui, focal point atau supervisor dapat berbicara kepada orang yang dituduh secara informal - tanpa prejudging dari kasus tersebut - dan mencari penyelesaian melalui saran dan dukungan. Beberapa keluhan perlu diselesaikan secara formal: Ini akan muncul dalam beberapa situasi. Mungkin korban tidak ingin pengaduan harus ditangani dengan informal atau tuduhan yang terlalu serius. Bisa juga bahwa telah ada korban sebelumnya atau pelecehan berlanjut meskipun diskusi informal telah dilakukan. Apapun alasannya, prosedur formal harus menyatakan bahwa keluhan akan sepenuhnya diselidiki, secara obyektif dan independen untuk meminimalkan rumor, menyalahkan malu.Prosedur ini juga harus menyatakan bahwa mereka yang terlibat dapat disertai oleh orang pilihan mereka, untuk membantu mereka merasa nyaman dan menjelaskan keadaan kejadian. Tuduhan pelecehan seksual sangat sensitif, sehingga sangat penting untuk memiliki prosedur menjaga rahasia demi korban dan terdakwa. SC RE 64 Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Tempat Kerja           3 Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja SMK3 Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membuat penggunaan alat-alat produksi semakin komplek. Makin kompleknya peralatan yang digunakan, makin besar pula potensi bahaya yang mungkin terjadi dan makin besar pula kecelakaan kerja yang ditimbulkan apabila tidak dilakukan penanganan dan pengendalian sebaik mungkin. Hal ini menunjukkan bahwa masalah-masalah keselamatan dan kesehatan kerja tidak lepas dari kegiatan secara keseluruhan, maka pola-pola yang harus dikembangkan di dalam penanganan K3 dan pengendalian potensi bahaya harus mengikuti pendekatan sistem yaitu dengan menerapkan sistem manajemen K3. Sistem Manajemen K3 SMK3 adalah bagian dari sistem manajemen perusahaan secara keseluruhan yang meliputi struktur organisasi, perencanaan, pelaksanaan, tanggung jawab, prosedur, proses dan sumber daya yang dibutuhkan bagi pengembangan, penerapan, pencapaian, pengkajian dan pemeliharaan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja dalam rangka pengendalian resiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produktif. Adapun tujuan dan sasaran SMK3 adalah menciptakan suatu sistem keselamatan dan kesehatan kerja di tempat kerja dengan melibatkan unsur manajemen, tenaga kerja, kondisi dan lingkungan kerja yang terintegrasi dalam rangka mencegah dan mengurangi kecelakaan dan penyakit akibat kerja serta terciptanya tempat kerja yang aman, nyaman, efisien dan produktif. Sisa dari Modul ini akan membantu Anda untuk memlaksanakan sistem manajemen K3 ini. 3.1 Mengapa membangun SMK3 penting?