19
b. Variabel organisasi, meliputi
sumber daya, kepemimpinan, imbalan, struktur organisasi,
dan desain pekerjaan.
c. Variabel psikologis, meliputi
persepsi, sikap, kepribadian, dan motivasi
2. Kepemimpinan
Kepemimpinan menurut Bla- nchard, dalam Nawawi dan Hada-
ri 1995 didefinisikan sebagai su- atu kemampuan dan kesiapan se-
seorang untuk mempengaruhi, membimbing, mengarahkan, dan
menggerakkan orang lain agar mereka mau bekerja dalam rangka
mencapai tujuan bersama, ada empat gaya dasar kepemimpinan
yaitu:
a. Gaya mengarahkan direktif, gaya pemimpin yang cende-
rung memberikan petunjuk
spesifik, dan dari dekat menga- wasi penyelesaian tugas.
b. Gaya melatih trainer, gaya pemimpin
yang cenderung
memberikan pengarahan, dan dari dekat mengawasi penyele-
saian tugas, menjelaskan kepu- tusan, menawarkan saran, dan
mendukung kemajuan.
c. Gaya mendukung supportif, gaya pemimpin yang cende-
rung selalu memudahkan dan mendukung upaya bawahan
menuju penyelesaian tugas ser- ta berbagi tanggung jawab,
membuat keputusan bersama
d. Gaya mendelegasikan delega- ted
, gaya pemimpin yang cen- derung menyerahkan tanggung
jawab untuk membuat keputu- san dan pemecahan masalah
kepada bawahan.
3. M otivasi
Motivasi adalah kemauan un- tuk berjuang atau berusaha keting-
kat yang lebih tinggi menuju terca- painya tujuan organisasi dengan
syarat tidak mengabaikan kemam- puannya untuk memperoleh kepu-
asan dalam pemenuhan kebutu- han-kebutuhan pribadi Hasibuan
2007:141. Pendapat lain motivasi adalah segala sesuatu yang men-
jadi pendorong tingkah laku yang menuntut atau mendorong orang
untuk memenuhi suatu kebutuhan Siagian, 2007:285
Motivasi dapat disimpulkan merupakan komponen penting da-
lam meraih keberhasilan suatu proses kerja, karena memuat unsur
pendorong bagi seseorang untuk melakukan suatu pekerjaan sendiri
maupun berkelompok.
Menurut Marrison 1993:241, motivasi adalah kecenderungan
seseorang untuk melibatkan diri dalam kegiatan yang mengarah
sasaran. Jika perilaku seseorang mengarah pada sasaran, maka
dengan motivasi tersebut akan diperoleh pencapaian target yang
besar sehingga pelaksanaan tugas dapat dikerjakan dengan efektif
dan mencapai hasil.
4. Kepuasan Kerja
Hoppeck dalam As’ad 2004: 104 menyatakan bahwa kepuasan
kerja merupakan penilaian dari pe- kerjaan yaitu seberapa jauh peker-
jaannya secara keseluruhan memu- askan kebutuhannya. Sedangkan
20
menurut Kartono 2006:249, kepu- asan kerja adalah penilaian dari
pekerjaan tentang seberapa jauh pekerjaannya secara keseluruhan
memuaskan kebutuhannya.
Kepuasan kerja pada dasar- nya merupakan hal yang bersifat
individual, setiap individu akan memiliki tingkat kepuasan yang
berbeda-beda dengan sistem nilai yang berlaku pada dirinya. Hal ini
disebabkan karena adanya perbe- daan masing-masing individu. Se-
makin banyak aspek-aspek dalam pekerjaan yang sesuai dengan ke-
inginan individu tersebut, semakin tinggi kepuasan yang dirasakan-
nya, dan sebaliknya bila semakin sedikit aspek-aspek dalam pekerja-
an yang sesuai dengan keinginan individu, maka makin rendah ting-
kat kepuasannya. Menurut Blum dalam As’ad
2004:114, faktor yang mempenga- ruhi kepuasan kerja adalah sebagai
berikut:
a. Faktor individual meliputi : umur, kesehatan, watak, dan
harapan. b. Faktor sosial meliputi : hubu-
ngan kekeluargaan, pandangan masyarakat, kegiatan serikat
pekerja, dan kebebasan berpo- litik.
c. Faktor utama dalam pekerjaan meliputi : upah, pengawasan,
ketentraman kerja, kondisi ker- ja, dan kesempatan untuk maju
KERANGKA PEM IKIRAN
Gambar 1 Kerangka Pemikiran Sumber : Bambang Harsono 2009, Agus Suparno 2009,
Ida Bagus Alit Putra 2009
HIPOTESIS
H
1
: Ada pengaruh Kepemimpinan
terhadap Motivasi pegawai Akademi Kebidanan Giri Satria
Husada Kabupaten Wonogiri H
2
: Ada pengaruh kepuasan kerja terhadap
motivasi pegawai
Akademi Kebidanan Giri Satria Husada Kabupaten Wonogiri
Kepemimpinan
Kepuasan Kerja Motivasi
Kinerja
21
H
3
: Ada pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja pegawai Aka-
demi Kebidanan Giri Satria Hu- sada Kabupaten Wonogiri
H
4
: Ada pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja pegawai Aka-
demi Kebidanan Giri Satria Hu- sada Kabupaten Wonogiri
H
5
: Ada pengaruh motivasi terha- dap kinerja pegawai Akademi
Kebidanan Giri Satria Husada Kabupaten Wonogiri.
M ETODE ANALISIS DATA
Obyek penelitian pegawai Aka- demi Kebidanan Giri Satria Husada
Kabupaten Wonogiri, sedangkan lo- kasi di Akademi Kebidanan Giri Sa-
tria Husada Kabupaten Wonogiri.
Populasi adalah suatu himpu- nan unit yang biasanya berupa orang,
objek, transaksi, atau kejadian dimana kita tertarik untuk mempelajarinya
Kuncoro, 2001: 22. Populasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
kinerja pegawai Akademi Kebidanan Giri Satria Husada Kabupaten Wo-
nogiri. Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang di-
miliki oleh populasi tersebut Sugi- yono, 2001: 73. Pengambilan sampel
dalam penelitian ini dengan menggu- nakan teknik sensus. Jumlah sampel
yang diambil dalam penelitian ini adalah sebanyak 35 responden yang
merupakan semua pegawai Akademi Kebidanan
Giri Satria
Husada Kabupaten Wonogiri.
TEKNIK ANALISIS DATA 1.
Uji Validitas
Uji validitas ini dilakukan untuk mengetahui seberapa cermat
suatu tes alat ukur melakukan fungsi ukurnya. Cara menguji
validitas ini dilakukan dengan mengkorelasikan antara skor kons-
truk dengan skor totalnya. Adapun teknik korelasi yang diterapkan
dalam penelitian ini adalah teknik produk moment correlation
Sugiyo- no, 2001:182. Rumus product mo-
ment coorelation adalah sebagai
berikut:
2. Uji Reliabilitas