Tahap Perkembangan Kepribadian Pembentukan Kepribadian

112 Sosiologi Kelas X maka anak tersebut akan merasa dirinya nakal. Jadi, melalui tanggapan orang lainlah seseorang menentukan jati dirinya sebagai juara, pecundang, tampan, pintar, cantik, atau lainnya. Ada tiga langkah dalam proses pembentukan cermin diri. Pertama, imajinasi tentang pandangan orang lain terhadap diri seseorang, misal- nya kamu merasa telah berpakaian yang rapi dan sopan saat berangkat ke sekolah. Kedua, imajinasi tentang penilaian orang lain terhadap sesuatu yang terdapat pada diri seseorang. Misalnya, mengenai pakai- an yang dikomentari kurang bersih, kurang rapi. Atau sikapmu yang dikatakan tidak sopan atau ugal-ugalan. Ketiga, perasaan seseorang tentang penilaian-penilaian itu, seperti bangga, kecewa, gembira, atau rendah diri. Semua itu timbul sebagai akibat imajinasi diri sendiri sehubungan dengan pengungkapan seseorang terhadap komentar orang lain yang ditujukan kepadanya.

b. Pemikiran George Herbert Mead

Perkembangan kepribadian juga menarik perhatian George Herbert Mead Kamanto Sunarto, 2000. Dalam pemikiran George Herbert Mead, manusia yang baru lahir belum mempunyai diri. Diri manusia akan berkembang secara bertahap melalui interaksi dengan anggota masyarakat lain. Menurut George Herbert Mead pengembangan diri manusia ini berlangsung melalui beberapa tahap, yaitu tahap play stage, tahap game stage, dan tahap generalized other. Agar kalian mendapat penjelasan mengenai setiap tahap tersebut, pahamilah paparan berikut. 1 Tahap play stage. Seorang anak kecil mulai belajar mengambil peran orang yang berada di sekitarnya. Ia mulai menirukan peran yang dijalankan orang tuanya atau peran orang dewasa lain yang sering berinteraksi dengannya. Wujud peniruan itu misalnya anak kecil menirukan peran yang dijalankan ayah, ibu, kakak, nenek, polisi, dokter, tukang pos, sopir, dan lain-lain. Namun, pada tahap ini sang anak belum memahami alasan melakukan tindakan dan makna tindakan tadi. Anak itu dapat meniru tindakan seorang dokter, misalnya, tetapi dia tidak memahami alasan dokter menyuntik pasien, serta makna tindakan menyuntik itu. 2 Tahap game stage. Pada tahap ini, seorang anak mengetahui peran yang harus dijalankannya serta mengetahui peran yang harus dijalankan oleh orang lain yang berinteraksi dengannya. Hal ini tampak dalam suatu pertandingan. Seorang anak yang bermain sebagai penjaga gawang sepak bola, misalnya. Dia mengetahui tindakan yang harus dilakukannya serta tindakan para pemain lain, wasit, penjaga garis, dan sebagainya. 3 Tahap generalized stage. Semula anak hanya berinte- raksi dengan sejumlah kecil orang, terutama anggota keluarga. George Herbert Mead menyebut orang yang penting dalam proses sosialisasi ini sebagai signifi- cant others. Pada tahap ketiga ini, seseorang dianggap telah mampu mengambil peran-peran yang dijalankan Sumber: Solopos, 24 September 2006 Gambar 4.9 Ketika bermain bola, setiap anak mengetahui perannya dan peran orang lain.