TUJUAN PELAPORAN KEUANGAN BERTUJUAN UMUM – ENTITAS PELAPORAN – KARAKTERISTIK KUALITATIF INFORMASI KEUANGAN YANG BERGUNA – KERANGKA DASAR PENYUSUNAN DAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN 1994 PENGATURAN YANG TERSISA

25 Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyusunan Laporan Keuangan eff pada saat terbit • Pendahuluan • Tujuan kegunaan dan keterbatasan pelaporan keuangan bertujuan umum • Informasi tentang sumber daya ekonomi entitas pelapor, klaim terhadap entitas, serta perubahan sumber daya dan klaim

BAB 1 TUJUAN PELAPORAN KEUANGAN BERTUJUAN UMUM

• Untuk ditambahkan

BAB 2 – ENTITAS PELAPORAN

• Karakteristik kualitatif • Karakteristik fundamental: relevansi, representasi tepat • Karakteristik peningkat: terbanding; terverifikasi; tepatwaktuan; terpaham. • Kendala biaya pelaporan keuangan yang berguna

BAB 3 – KARAKTERISTIK KUALITATIF INFORMASI KEUANGAN YANG BERGUNA

• Asumsi dasar; Unsur laporan keuangan; Pengakuan; Pengukuran; Konsep pemeliharaan modal dan penetapan laba

BAB 4 – KERANGKA DASAR PENYUSUNAN DAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN 1994 PENGATURAN YANG TERSISA

26 • Menyediakan entitas menyediakan pengungkapan untuk mengevaluasi perubahan liabilitas dari aktivitas pendanaan yang timbul dari dari arus kas maupun non kas Amandemen PSAK 2 Laporan Arus Kas – Eff 1 Jan 2018 • Ilustrasi mengklarifikasi perbedaan temporer dapat dikurangkan yang timbul dari aset instrumen utang • Mengklarifikasi laba kena pajak akan tersedia sehingga perbedaan temporer dapat dimanfaatkan. • Pengurangan pajak yang berasal dari pembalikan aset pajak tangguhan dikecualikan dari estimasi laba kena pajak masa depan. • Esrimasi laba kena pajak masa depan dapat mencakup beberapa aset entitas melebihi jumlah tercatatnya Amandemen PSAK 46 Pajak Penghasilan – Eff 1 Jan 2018 27 • Pengungkapan harus dicantumkan dalam LK melalui referensi silang. • Jika pengguna LK tidak dapat mengakses referensi silang maka laporan keuangan interim dianggap tidak lengkap PSAK 3 Laporan Interim – eff 1 Jan 2017 • Pasar obligasi korporasi berkualitas tinggi dinilai berdasarkan denominasi mata uang obligasi dan bukan berdasarkan negara obligasi tersebut berada PSAK 24 Imbalan Kerja – eff 1 Jan 2017 • Perubahan metode pelepasan dari rencana awal bukan pelepasan baru. • Perubahan metode pelepasan tidak mengubah tanggal klasifikasi sebagai aset atau kelompok lepasan PSAK 58 Aset Dimiliki untuk Dijual – eff 1 Jan 2017 • Entitas harus menilai sifat imbalan kontrak untuk menentukan apakah entitas memiliki keterlibatan berkelanjutan dalam aset keuangan PSAK 60 Pengungkapan Instrumen Keuangan – eff 1 Jan 2017 28 ED Amandemen terhadap PSAK 62: Kontrak Asuransi - ED PSAK 71: Instrumen Keuangan dengan PSAK 62: Kontrak Asuransi ED ISAK 32: Definisi dan Hierarki Standar Akuntansi Keuangan ED PSAK 72: Pendapatan dari Kontrak dengan Pelanggan 29 • Aktivitas agrikultur agricultural activity adalah manajemen transformasi biologis dan panen aset biologis oleh entitas untuk dijual atau untuk dikonversi menjadi produk agrikultur atau menjadi aset biologis tambahan. • Aset biologi biological asset adalah hewan atau tanaman hidup. • Produk agrikultur agricultural produce adalah produk yang dipanen dari aset biologis milik entitas. • Aset biologis diukur pada saat pengakuan awal dan pada setiap akhir periode pelaporan pada nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, kecuali untuk kasus yang dideskripsikan dalam paragraf 30 dimana nilai wajar tidak dapat diukur secara andal. • Tanaman produktif bukan merupakan aset biologi. Tanaman produktif yang menghasilan produk agrikultur merupakan aset tetap yang pembebanannya melalui proses amortisasi. • Produk agrikultur yang menempel pada tanaman produktif belum dipanen merupakan aset biologi. • Produk agrikultur yang dipanen dari aset biologis milik entitas diukur pada nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual pada titik panen. Setelah panen  biaya perolehan persediaan. 30 Pengampunan Pajak Tujaun perlakuan akuntansi atas aset dan liabilitas yang timbul dari pengampunan pajak sesuai dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2016. Berlaku untuk Entitas yang menggunakan PSAK dan SAK ETAP • Mengikuti standar akuntansi yang berlaku, PSAK 25 Kebijakan Akuntansi, Perubahan Kebijakan Akuntansi, Estimasi dan Kesalahan Bab 9.3 SAK ETAP  koreksi atas saldo laba dan penyajian kembali restatement. • Mengikuti ketentuan khusus dalam PSAK 70, mengakui aset dan liabilitas sebesar jumlah aset yang dilaporkan dalam Surat Keterangan Pengampunan Pajak. Entitas memilih Kebijakan Akuntansi : 31 Pengampunan Pajak • Pengakuan atas item yang disyaratkan SAK dan tidak mengakui jika tidak memenuhi SAK • Pengakuan saat diterbitkan surat keterangan Pengakuan • PSAK 25  nilai perolehan aset pada saat kesalahan terjadi • Opsi PSAK 70 - Nilai pada surat keterangan Pengukuran pada Pengakuan Awal • PSAK 25 dan Opsi PSAK 70  sesuai PSAK yang berlaku • Opsi PSAK 70  dapat melakukan pengukuran kembali aset dan liabilitas TA, sehingga sesuai dengan PSAK  reklasifikasi ke aset dan selisihnya diakui di tambahan modal disetor Pengukuran setalah Pengakuan Awal Biaya tebusan  beban pada tahun berjalan Surat keterangan dikeluarkan 32 Pengampunan Pajak • Piutang, provisi, utang terkait dengan pajak yang tidak diakui akibat tax amnesty dihapuskan  laba rugi Penyesuaian • PSAK 25 – sesuai klasifikasi aset • Opsi PSAK 70  Aset pengampunan pajak sesuai karakteristik aset Aset lancar atau tidak lancar liabilitas jangka pendek jangka panjang • Jika tidak dapat diklasifikasikan  Aset Lancar dan Liabilitas jangka panjang • Reklasifikasi jika dilakukan pengukuran kembali sesuai dengan SAK Penyajian • Tanggal surat keterangan • Nilai yang diakui dalam Surat Keterangan Pengungkapan 33 ED PSAK 71 Instrumen Keuangan • Menggantikan PSAK 55, Direncanakan Efektif 1 Januari 2019 • Adopsi IFRS 9, Dikeluarkan Juli 2014; Efektif 1 Januari 2018 boleh diterapkan lebih dahalu • Klasifikasi amortized cost dan fair value • Amortized cost jika memenuhi tes bisnis model tujuan entitas untuk memperoleh arus kas yang diperjanjikan dan arus kas dari pembayaran pokok dan bunga atas pokok • Perubahan klasifikasi boleh jika terjadi perubahan bisnis model Klasifikasi dan pengukuran untuk instrumen keuangan. Menggunakan metode expected losses dalam perhitungan penurunan nilai aset keuangan Memperbaiki model akuntansi lindung nilai 34 • Perubahan format mengikuti IFRS: – Bab 1 Tujuan – Bab 2 Ruang Lingkup – Bab 3 Pengakuan dan Penghentian Pengakuan – Bab 4 Klasifikasi – Bab 5 Pengukuran – Bab 6 Akuntansi Lindung Nilai – Tanggal efektif dan ketentuan transisi • Tanggal efektif 1 Januari 2019 • Perbedaan dengan IAS – Acuan Amandemen IFRS 3 Business Combinations, IFRS 15 Revenue from Contract with Customer, IFRS 16 Leases tidak dilakukan karena belum diadopsi – Ketentuan transisi 35 • PSAK 72 merupakan adopsi atas Revenue from contracts with customers effective 2018, kecuali: – Item terkait dengan IFRS 16 Leases karena belum diadopsi  hak penggunaan aset – Tanggal efektif dan penarikan standar yang telah ada • Standar ini bersifat principles based • Standar komprehensif karena mengatur semua jenis Pendapatan yang terkait dengan kontrak pelanggan sehingga menghilangkan standar yang lain. 36 PSAK 23: Pendapatan PSAK 34: Kontrak Konstruksi, ISAK 10: Program Loyalitas Pelanggan, ISAK 21: Perjanjian Konstruksi Real Estat, ISAK 27: Pengalihan Aset dari Pelanggan, dan PSAK 44: Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estate. 37 Standar Lampiran A - Dafar Istilah Lampiran B – Pedoman Penerapan Lampiran C – Tanggal Efektif dan Ketentuan Transasi Contoh Ilustratif Lampiran D – Penyesuaian terhadap Pernyataan Lain 38 • tujuan dan ruang lingkup Pendahuluan • Identifikasi kontrak, kombinasi kontrak, modifikasi kontrak, identifikasi dan penyelesaian kewajiban Pengakuan • Menentukan, mengalokasikan harga transaksi, perubahan Pengukuran • Biaya incremental, pemenuhan kontrak, amortisasi dan penurunan nilai Biaya Kontrak Penyajian Pengungkapan 39 Tahapan dalam Pengakuan Mengidentifikasi kontrak dengan pelanggan ; Mengindentifikasi kewajiban pelaksanaan; Menentukan harga transaksi; Mengalokasikan harga transaksi terhadap kewajiban pelaksanaan; Mengakui pendapatan ketika pada saat entitas telah menyelesaikan kewajiban pelaksanaan. 40 • Joint project between IASB and FASB, • Establishes a single, comprehensive framework for revenue recognition. • To be applied consistently across transactions, industries and capital markets, and will improve comparability in the ‘top line’ • IFRS yang tidak berlaku akibat IFRS 15: IAS 11 Construction contracts, IAS 18 Revenue, IFRIC 13 Customer Loyalty Programmes, IFRIC 15 Agreements for the Construction of Real Estate, IFRIC 18 Transfers of Assets from Customers, SIC-31 Revenue - Barter Transactions Involving Advertising Services. • A contract with a customer will be within the scope of IFRS 15 if all the following conditions are met: [IFRS 15:9] – the contract has been approved by the parties to the contract; – each party’s rights in relation to the goods or services to be transferred can be identified; – the payment terms for the goods or services to be transferred can be identified; – the contract has commercial substance; and – it is probable that the consideration to which the entity is entitled to in exchange for the goods or services will be collected 41 Identify the contracts with the customer Identify the contracts with the customer Identify the performance obligations in the contract Identify the performance obligations in the contract Determine the transaction price Determine the transaction price Allocate the transaction price Allocate the transaction price Recognise revenue when a performance obligation is satisfied Recognise revenue when a performance obligation is satisfied The framework five steps 42

CHAPTER 1—THE OBJECTIVE OF GENERAL PURPOSE FINANCIAL REPORTING