Modul Pembuatan Kartu Istri Kartu Suami KARISKARSU a. Gambaran Umum Proses Administrasi
1 Kepada setiap isteri Pegawai Negeri Sipil diberikan Kartu Isteri disingkat KARIS dan kepada setiap suami Pegawai Negeri Sipil diberikan Kartu Suami disingkat KARSU;
2 KARISKARSU adalah kartu identitas isterisuami Pegawai Negeri Sipil dalam arti bahwa pemegangnya adalah isterisuami sah dari Pegawai Negeri Sipil yang
bersangkutan; 3 KARISKARSU berlaku selama yang bersangkutan menjadi isterisuami sah dari
Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan; 4 A pabila seorang Pegawai Negeri Sipil berhenti sebagai Pegawai Negeri Sipil tanpa hak
pensiun, maka KARISKARSU yang telah diberikan kepada isterisuami PNS tersebut dengan sendirinya tidak berlaku;
5 Apabila seorang isterisuami Pegawai Negeri Sipil bercerai, maka KARISKARSU yang telah diberikan kepada istrisuami PNS tersebut dengan sendirinya tidak berlaku lagi,
tetapi apabila ia rujukkawin kembali, maka KARISKARSU tersebut dengan sendirinya berlaku kembali;
6 A pabila Pegawai Negeri Sipil berhenti dengan hormat dengan hak pensiun, maka KARISKARSU yang telah diberikan kepada isterisuaminya tetap berlaku, begitu juga
apabila Pegawai Negeri Sipil atau pensiunan Pegawai Negeri Sipil meninggal dunia, maka KARISKARSU tetap berlaku selama masih ada jandadudaanak yang
berhak atas pensiun; 7 Untuk mendapatkan KARISKARSU ini, pegawai melalui Bagian Kepegawaian wajib
mengajukan administrasi permohonan ke Badan Kepegawaian Negara dengan memenuhi sejumlah syarat yang berlaku. Karena prosesnya berjenjang dan melibatkan
unit pengelola kepegawaian dan BKN maka akan dikembangkan workflow system yang akan memonitor aktivitas pengajuan KARISKARSU termasuk kelengkapan
dokumennya sampai KARISKARSU diterbitkan dan direkam dalam data pribadi pegawai.
b. Proses Administrasi Melalui SIMPEG
1 Matriks Kewenangan Pihak yang Terkait
Pihak Terkait Jenis Proses
Pegawai UPK
SKPD UPK
BKD
Manual Melalui SIMPEG
1. Mengakses SIMPEG dan melaksanakan mekanisme
pelaporan perkawinan pertama, kedua, atau
jandaduda.
√
2. Mencetak Laporan Pernikahan Pertama
LPP, melengkapi dokumen
persyaratan dan menyampaikan pada
UPK SKPD
√
Pihak Terkait Jenis Proses
Pegawai UPK
SKPD UPK
BKD
Manual Melalui SIMPEG
3. Melakukan penelitian dalam sistem, merekam
data pasangan, ceklis kelengkapan, membuat
dan mencetak surat pengantar, mengisi
kekurangan atas ketidaklengkapan
dokumen.
√ √
4. Melakukan prosedur penandatanganan,
penomoran, dan pengiriman Surat
Pengantar beserta dokumen
persyaratan.
√ √
5. Membuat Surat Pengantar dan Lampiran Surat
Pengantar Pengusulan KarisKarsu ke BKN
√
6. Melakukan prosedur penandatanganan,
penomoran, dan pengiriman Surat
Pengantar Pengusulan
KarisKarsu ke BKN beserta dokumen
persyaratan.
√
7. Merekam Nomor KarisKarsu
√
8. Mengirim KarisKarsu kepada
pegawai yang bersangkutan.
√
9. Menghubungi pegawai untuk
melengkapi kekurangan
dokumen, membuat dan mengirimkan
Surat Pengantar beserta dokumen
kelengkapan.
√ √
2 Gambar Alur Proses
3 Contoh Penggunaan Modul a
Pegawai mengusulkan pembuatan KARISKARSU
b Bagian Umum dan Kepegawaian SKPD memonitoring permohonan pembuatan KARISKARSU melalui menu Daftar Pekerjaan
c Cetak Surat Permohonan pembuatan KARISKARSU
d Bagian Umum dan Kepegawaian SKPD mencek kelengkapan persyaratan pengurusan KARISKARSU
e Bagian Umum dan Kepegawaian SKPD membuat surat pengantar SKPD ke BKD
f Untuk mengirim surat pengantar ke BKD klik Draft, sehingga BKD bisa memonitoring surat pengantar yang masuk
g Bagian Umum dan Kepegawaian BKD dapat memonitoring surat pengantar yang masuk
h Staf bagian formasi dan inka dapat memonitoring surat pengantar usulan karpegpenerbitan karpeg kembali
i Bagian formasi dan inka mencetak surat pengantar usulan kariskarsu ke BKN
c. Ketentuan Yang Terkait
1 Undang-undang Nomor 8 tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang No. 43 tahun 1999;
2 Peraturan Pemerintah No. 32 Tahun 1972 tentang Badan Administrasi Kepegawaian Negara;
3 Peraturan Pemerintah No. 10 Tahun 1983 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah
No. 45 Tahun 1990; 4 Surat Edaran Kepala BAKN Nomor :08SE1983 tentang Izin Bagi Pegawai Negeri
Sipil; 5 Surat Edaran Kepala BAKN Nomor :48SE1990 tentang Petunjuk Peraturan
Pemerintah No. 10 Tahun 1983 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah No.
45 Tahun 1990 Pelaksanaan Izin Bagi Pegawai Negeri Sipil.
d. Persyaratan Administrasi