Output dari relay yang satu dihubungkan ke sumber tegangan 12 volt dan yang lainnya dihubungkan ke kipas. Hubungan yang digunakan adalah normally open.
Prinsip kerja rangkaian ini pada dasarnya memanfaatkan fungsi transistor sebagai saklar elektronik. Tegangan atau sinyal pemicu dari transistor berasal dari
mikrokontroler Port 0.1 P0.1. Pada saat logika pada port 0.1 adalah tinggi high, maka transistor mendapat tegangan bias dari kaki basis. Dengan adanya tegangan bias
ini maka transistor akan aktip saturation, sehingga adanya arus yang mengalir ke kumparan relay. Hal ini akan menyebabkan sakar pada relay menjadi tertutup,
sehingga hubungan sumber tegangan 12 volt ke kipas akan terhubung dan kipas akan menyala. Begitu juga sebaliknya pada saat logika pada P0.1 adalah rendah low maka
relay tidak dialiri arus. Hal ini akan menyebabkan saklar pada relay terputus, sehingga sumber tegangan 12 volt dengan kipas akan terputus dan kipas tidak menyala
4.4 Pengujian Rangkaian Buzzer
Rangkaian alarm pada alat ini berfungsi untuk memutuskan atau menghubungkan sumber tegangan 12 volt dengan buzzer. Gambar rangkaian alarm
ini ditunjukkan pada gambar 3.5 berikut ini:
Gambar 4.3 Pengujian Rangkaian Pengendali Buzzer
Universitas Sumatera Utara
Output dari relay yang satu dihubungkan ke sumber tegangan 12 volt dan yang lainnya dihubungkan ke buzzer. Hubungan yang digunakan adalah normally open.
Prinsip kerja rangkaian ini pada dasarnya memanfaatkan fungsi transistor sebagai saklar elektronik. Tegangan atau sinyal pemicu dari transistor berasal dari
mikrokontroler Port 0.1 P0.1. Pada saat logika pada port 0.1 adalah tinggi high, maka transistor mendapat tegangan bias dari kaki basis. Dengan adanya tegangan bias
ini maka transistor akan aktip saturation, sehingga adanya arus yang mengalir ke kumparan relay. Hal ini akan menyebabkan sakar pada relay menjadi tertutup,
sehingga hubungan sumber tegangan 12 volt ke buzzer akan terhubung dan buzzer akan berbunyi. Begitu juga sebaliknya pada saat logika pada P0.1 adalah rendah low
maka relay tidak dialiri arus. Hal ini akan menyebabkan saklar pada relay terputus, sehingga sumber tegangan 12 volt dengan buzzer akan terputus dan buzzer tidak
berbunyi
4.5 Diagram Blok, Program dan Flowchart Rangkaian 4.5.1 Diagram Blok Rangkaian
Secara umum alat pendeteksi kebocoran gas LPG ini terdiri dari lima blok
rangkaian utama. Blok diagram dari rangkaian dapat dilihat dari gambar berikut ini:
Berikut ini akan diperlihatkan mengenai diagram blok dari rangkaian sistem pendeteksian dini kebocoran gas LPG menggunakan sensor TGS 2610.
Universitas Sumatera Utara
SENSOR TGS 2610
ADC MIKROKONT
ROLER AT89S52
DRIVER RELAY
DRIVER RELAY KIPAS
ALARM
Gambar 4.4 Diagram Blok Rangkaian Pendeteksi Kebocoran Gas LPG
Untuk mendeteksi gas LPG digunakan sensor TGS 2610. output sensor berupa tegangan. Apabila terkena gas LPG maka tegangan pada output sensor akan semakin
besar. Data output sensor merupakan data analog. Agar dapat dibaca oleh mikrokontroller maka terlebih dahulu output dari sensor dimasukkan ke ADC untuk
diolah datanya menjadi data data digital. Hasil dari perubahan yang di olah oleh ADC inilah yang dikirimkan ke mikrokontroller untuk di proses lebih lanjut.
Mikrokontroler AT89S51 berfungsi sebagai otak dari keseluruhan sistem. Dimana didalam mikrokontroler inilah nantinya semua data akan diolah dan dibandingkan .
untuk menjalankan kipas dan menghidupkan alarm dibutuhkan suatu rangkaian driver relay. Driver menghidupkan kipas dan alarm ini terdiri dari rangkaian relay dimana
relay ini berfungsi sebagai saklar otomatis sehingga dapat menyalakan dan meatikan kipas dan alarm sesuai dengan yang kita perintahkan secara otomatis dengan
sendirinya.
Universitas Sumatera Utara
4.5.2 Program