Jika dilihat diagram blok-nya maka mikrokontroler AT89S51 terlihat jelas kesempurnaan fasilitas yang diberikannya. Berikut ini adalah diagaram blok dari
mikrokontroler AT89S51 : Pada diagram blok tersebut, terlihat bahwa terdapat 4 port untuk IO data dan tersedia
pula akumulator , register, RAM, Stack Pointer, Arithmatic Logic Unit ALU, Pengunci Lacth, dan rangkaian osilasi yang membuat AT89S51 dapat beroperasi
dengan sekeping IC.
2.3 ADC Analog To Digital Converter 0804
2.3.1 Gambaran umum
Untuk mengubah data dalam bentuk analog kedalam bentuk digital, maka dibutuhkan suatu peralatan tambahan yang disebut Analog to Digital Converter ADC yang
terkemas dalam bentuk chip IC. ADC berfungsi untuk mengubah sinyal analog menjadi sinyal digital. Umumnya digunakan ADC 0804 8 bit untuk mengubah
rentang sinyal analog 0-5V menjadi level digital 0-255.
Gambar 2.4 Diagram Blok ADC 0804
Universitas Sumatera Utara
Analog to Digital Converter ADC adalah sebuah piranti yang dirancang untuk mengubah sinyal-sinyal analog menjadi sinyal - sinyal digital. IC ADC 0804
dianggap dapat memenuhi kebutuhan dari rangkaian yang akan dibuat. IC jenis ini bekerja secara cermat dengan menambahkan sedikit komponen sesuai dengan
spesifikasi yang harus diberikan dan dapat mengkonversikan secara cepat suatu masukan tegangan. Hal-hal yang
juga perlu diperhatikan dalam penggunaan ADC ini adalah tegangan maksimum yang dapat dikonversikan oleh ADC dari rangkaian pengkondisi sinyal, resolusi, pewaktu
eksternal ADC, tipe keluaran, ketepatan dan waktu konversinya.
2.3.2 Karakteristik ADC 0804
Beberapa karakteristik dari ADC 0804 adalah sebagai berikut : a. Memiliki 2 masukan analog yaitu V
in
+ dan V
in
- sehingga memperbolehkan masukan selisih difrensial. Dengan kata lain, tegangan
masukan analog yang sebenarnya adalah selisih dari masukan kedua pin {analog V
in
= V
in
+ – V
in
-}. Jika hanya satu masukan, maka V
in
- dihubungkan ke ground. Pada operasi normal, ADC menggunakan V
cc
= +5V sebagai tegangan referensi, dan masukan analog memiliki jangkauan dari 0
sampai 5 V pada skala penuh. b. Mengubah tegangan analog menjadi keluaran digital 8 bit. Sehingga
resolusinya adalah 5V255 = 19,6mV. c. Memiliki pembangkit detak clock internal yang menghasilkan frekuensi
F=11,1RC, dengan R dan C adalah komponen eksternal. d. Memiliki koneksi ground yang berbeda antara tegangan digital dan analog.
Kaki 8 adalah ground analog. Kaki 10 adalah ground digital.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.5 Susunan Pin kaki ADC 0804
Secara singkat prinsip kerja dari konverter AD adalah semua bit-bit diset kemudian diuji, dan bilamana perlu sesuai dengan kondisi yang telah ditentukan. Dengan
rangkaian yang paling cepat, konversi akan diselesaikan sesudah 8 clock, dan keluaran DA merupakan nilai analog yang ekivalen dengan nilai register SAR.
Apabila konversi telah dilaksanakan, rangkaian kembali mengirim sinyal selesai konversi yang berlogika rendah. Sisi turun sinyal ini akan menghasilkan data
digital yang ekivalen ke dalam register buffer. Dengan demikian, keluaran digital akan tetap tersimpan sekalipun akan di mulai siklus konversi yang baru.
Transistor 2.4.1. Transistor Sebagai Penguat
Transistor adalah suatu monokristal semikonduktor dimana terjadi dua pertemuan P-N, dari sini dapat dibuat dua rangkaian yaitu :
Universitas Sumatera Utara
1. Transistor P-N-P 2. Transistor N-P-N
Dalam keadaan kerja normal, transistor harus diberi polaritas sebagai berikut : 1. Pertemuan Emitter - Basis diberi polaritas dari arah maju seperti yang ditunjukkan
pada gambar 2.7 a. 2. Pertemuan Basis - Kolektor diberi polaritas dalam arah mundur seperti
ditunjukkan pada gambar 2.7 b.
a b
C C
B B
E E
Gambar 2.6 Rangkaian Dasar Polaritas Transistor
Transistor merupakan komponen yang dapat dirangkai untuk menaikkan amplitudo suatu sinyal, bila dimasukkan isyarat ac yang lebih besar daripada isyarat
masukannya dengan frekuensi yang sama. Agar operasi transistor tetap linier, emiter harus lebih dibias forward dan kolektor selalu dibias balik reverse. Transistor pada
rangkaian ini dipakai sebagai penguat. Dalam sistem tingkat bagian akhir adalah penguat sinyal besar large signal,
dimana penekanan adalah pada penguatan daya. Transistor yang digunakan dalam penguat sinyal kecil disebut transistor sinyal kecil yang digunakan dalam penguat
daya disebut penguat daya. Biasanya transistor sinyal kecil mempunyai disipasi daya kurang dari setengah watt dan transistor daya lebih dari setengah watt.
Universitas Sumatera Utara
2.4.2. Transistor Sebagai Saklar