Pengaruh Konsentrasi K dan Cara Aplikasi A Kitosan terhadap

Gusti Endah Wulandari : Uji Toksisitas Kitosan Untuk Mengendalikan Rayap Coptotermes curvignathus Holmgren Isoptera : Rhinotermitidae Di Laboratorium, 2009. USU Repository © 2009 menunjukkan bahwa pengaruh konsentrasi kitosan berbeda sangat nyata terhadap mortalitas rayap. Rataan mortalitas rayap dari masing-masing perlakuan dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Pengaruh Cara Aplikasi Kitosan terhadap Rataan Mortalitas Rayap C. curvignathus Perlakuan Mortalitas 2HSA 4HSA A1 semprot 31,10a 36,11a A2 umpan 34,76a 45,49a Keterangan : angka yang diikuti notasi huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata pada Uji Jarak Duncan taraf 5 Tabel 5 menujukkan bahwa rataan mortalitas rayap tertiggi yaitu 45,49 pada perlakuan A2 dengan aplikasi umpan tetapi tidak berbeda nyata dengan perlakuan yang lain. Hasil pengamatan pengaruh cara aplikasi terhadap mortalitas rayap dapat dilihat pada histogram gambar 9. Pengaruh Cara Aplikasi Kitosan A terhadap Mortalitas Rayap C. curvignathus Holmgren 0.00 10.00 20.00 30.00 40.00 50.00 2 HSA 4 HSA Perlakuan M o rt al it as A1 A2 Gambar 9. Histogram Pengaruh Cara Aplikasi Kitosan terhadap Rataan Mortalitas Rayap C.curvignathus

c. Pengaruh Konsentrasi K dan Cara Aplikasi A Kitosan terhadap

Mortalitas Rayap C. curvignathus Holmgren Data pengamatan pengaruh konsentrasi dan cara aplikasi kitosan terhadap mortalitas rayap C.curvignathus dapat dilihat pada lampiran 8 - 9. Hasil analisa Gusti Endah Wulandari : Uji Toksisitas Kitosan Untuk Mengendalikan Rayap Coptotermes curvignathus Holmgren Isoptera : Rhinotermitidae Di Laboratorium, 2009. USU Repository © 2009 sidik ragam menunjukkan bahwa pengaruh konsentrasi dan cara aplikasi kitosan berbeda nyata terhadap mortalitas rayap. Rataan mortalitas rayap dari masing- masing perlakuan dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. Pengaruh Konsentrasi dan Cara Aplikasi Kitosan terhadap Rataan Mortalitas Rayap C. curvignathus Perlakuan Mortalitas 2HSA 4HSA C0A1 3,33 3,67fgh C1A1 10,00 14,07defg C2A1 20,37 24,81cde C3A1 24,07 35,55c C4A1 34,44 46,29b C5A1 75,55 89,25a C0A2 3,33 10,00defgh C1A2 13,70 14,81def C2A2 24,07 25,92cd C3A2 34,44 59,25b C4A2 44,44 70,36b C5A2 78,89 92,59a Keterangan : angka yang diikuti notasi huruf yang sama pada kolom yamg sama tidak berbeda nyata pada Uji Jarak Duncan taraf 5. Tabel 6 menunjukan pada pengamatan 2 HSA tidak terjadi interaksi yang nyata antara konsentrasi dan cara aplikasi kitosan berdasarkan analisa sidik ragam. Tetapi pada pengamatan 4HSA terlihat adanya perbedaan yang nyata antara perlakuan yang satu dan yang lainnya. Rataan mortalitas rayap tertinggi yaitu 92,59 pada perlakuan C5A2 dan tidak berbeda nyata dengan perlakuan C5A1 dengan mortalitas rayap yaitu 89,25, terendah pada perlakuan kontrol dan berbeda nyata dengan perlakuan yang lain. Untuk perlakuan dengan kitosan rataan mortalitas rayap tertinggi pada perlakuan C4A2 dengan konsentrasi kitosan 2 dan diaplikasikan dengan cara pengumpanan yaitu 70,36 tetapi tidak berbeda nyata dengan C3A2 1, umpan Gusti Endah Wulandari : Uji Toksisitas Kitosan Untuk Mengendalikan Rayap Coptotermes curvignathus Holmgren Isoptera : Rhinotermitidae Di Laboratorium, 2009. USU Repository © 2009 dengan rataan mortalitas rayap 59,25 dan C4A1 2, semprot yaitu sebesar 46,29. Perlakuan dengan konsentrasi kitosan 0,1 tidak berbeda nyata debgan perlakuan kontrol. Hasil pengamatan pengaruh konsentrasi dan cara aplikasi kitosan terhadap rataan mortalitas rayap dapat dilihat pada histogram gambar 10. Gambar 10. Pengaruh Konsentrasi dan Cara Aplikasi Kitosan terhadap Rataan Mortalitas Rayap C.curvignathus KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Pada uji pendahuluan konsentrasi kitosan, rataan mortalitas rayap tertinggi pada K2A1 dan K2A2 yaitu 85,00 dengan konsentrasi kitosan 1 dan Gusti Endah Wulandari : Uji Toksisitas Kitosan Untuk Mengendalikan Rayap Coptotermes curvignathus Holmgren Isoptera : Rhinotermitidae Di Laboratorium, 2009. USU Repository © 2009 terendah pada K4A1 dengan konsentrasi kitosan 100 dan diaplikasikan dengan penyemprotan. 2. Pada uji utama konsentrasi kitosan dengan cara aplikasi semprot rataan mortalitas rayap tertinggi pada S4 2 yaitu 47,22, terendah pada S0 kontrol dan berbeda nyata dengan S5 termitisida sebesar 86,11. 3. Pada uji utama konsentrasi kitosan dengan cara aplikasi umpan rataan mortalitas rayap tertinggi pada U4 2 yaitu 63,05, terendah pada U0 kontrol dan berbeda nyata dengan U5 termitisida sebesar 89,44. 4. Pada uji perbandingan cara aplikasi kitosan rataan mortalitas rayap tertinggi pada C4A2 2 dan diaplikasi dengan cara pengumpanan yaitu 70,36 , terendah pada perlakuan kontrol dan berbeda nyata dengan perlakuan termitisida. 5. Konsentrasi kitosan yang paling efektif untuk membunuh rayap adalah 2 dan diaplikasi dengan cara pengumpanan. 6. Keefektifan kitosan lebih rendah bila dibandingkan dengan termitisida dalam membunuh rayap. Saran Perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk menguji toksisitas kitosan terhadap rayap di lapangan. DAFTAR PUSTAKA Anonimus, 1999. Karet, Strategi Pemasaran, Budidaya dan Pengolahan. Penebar Swadaya, Jakarta. Gusti Endah Wulandari : Uji Toksisitas Kitosan Untuk Mengendalikan Rayap Coptotermes curvignathus Holmgren Isoptera : Rhinotermitidae Di Laboratorium, 2009. USU Repository © 2009 ________, 2006. Termites in Forestry. http:www.chem.unep.chpopstermites_ch5.htm diakses 14 Februari 2008. ________, 2007. Chitosan. http:en.wikipedia.orgwikiChitosan diakses 11 Februari 2008 ________, 2008. rayap, Ada Apa denganmu. http:adioke.multiply.comJournalitem8 diakses 9 Maret 2008. Bakti, D. 2004. Pengendalian Rayap Coptotermes curvignathus Holmgren menggunakan Nematoda Steinernema carpocapsae W. dalam Skala Laboratorium. Jurnal Natur Indonesia, 62:81-83. Borror, D.J. and D.M. De long, 1971. An INdroduction to The Study of Insects. United State of America. Hasan, T. 1986. Rayap dan Pemberantasannya Penanggulangan dan Pencegahan. Yasaguna, Jakarta. Kadarsah, A. 2005. Studi Keragaman Rayap Tanah dengan Teknik Pengumpanan pada Tumpukan Jerami Padi dan Ampas Tepu di Perusahaan Jamur PT. Zeta Agro Corporation Jawa Tengah. Bioscientiae 22:17-22. http:bioscientiae.tripod.com diakses 11 februari 2008. Kalshoven, L.G.E., 1981. The Pests of Crops in Indonesia. PT. Ichtiar Baru van Hoeve, Jakarta. Nandika, D., Y. Rismayadi, dan F. Diba, 2003. Rayap, Biologi dan Pengendalian . Muhammadiah University Press, Surakarta. Prasetiyo, K.W., 2006. Khitosan, Pengendali Rayap Ramah Lingkungan. http:www.deptan.co.id diakses 12 Februari 2008. Prasetiyo, K.W. dan S. Yusuf, 2005. Mencegah dan Membasmi Rayap Secara Ramah Lingkungan dan Kimiawi. Agromedia Pustaka, Jakarta. Rustamsjah, 2001. Rekayasa Model Simbiose Bakteri dan Protozoa dengan Rayap Tanah Coptotermes curvignathus Holmgren pada Degredasi Selulosa. Makalah Ekologi Populasi, Program Pasca Sarjana, Institut Pertanian Bogor, Bogor. http:tumoutou.net3_sem1_012rustamsjah1.htm diakses 14 februari 2008. Shaleh, M.H., 2007. Khitosan Bunuh Rayap Hingga 94 Persen. http:www.suaramerdeka.com.cybernewsharian070103nas10.htm diakses 11 Februari 2008. Gusti Endah Wulandari : Uji Toksisitas Kitosan Untuk Mengendalikan Rayap Coptotermes curvignathus Holmgren Isoptera : Rhinotermitidae Di Laboratorium, 2009. USU Repository © 2009 Tarumingkeng, R.C., 2001. Biologi dan Perilaku Rayap. http:tumoutou.netbiologi_perilaku _rayap.htm diakses 06 Februari 2008. Tarumingkeng, R.C., 2004. biologi dan Pengendalian Rayap Hama Bangunan di Indonesia. http:tumoutou.netdethh5_termite_biology_and_control.htm diakses 06 Februari 2008. Widodo, A., Mardiah, A. Prastiyo, 2006. Potensi dari Sisa Udang sebagai Koagulan Logam Berat Limbah Cair Indrustri Tekstil. http:www.kemahasiswaan.its.ac.id diakses 26 Februari 2008. Yahya, H., 2003. Arsitek-Arsitek yang Mengagunkan. infoharunyahya.com diakses 06 Februari 2008. Lampiran 1 Bagan penelitian

a. Uji Pendahuluan Konsentrasi Kitosan