44
Dalam pengambilan kesimpulan, pedoman yang akan digunakan adalah sebagai berikut:
1. Jika Sig.p 0.05 maka Ho diterima
2. Jika Sig.p 0.05 maka Ho ditolak.
Tabel 4.2 Uji Normalitas Statistik
Unstandardized Residual
N 45
Normal Parameters
a,b
Mean .0000000
Std. Deviation .12025179
Most Extreme Differences Absolute
.190 Positive
.154 Negative
-.190 Kolmogorov-Smirnov Z
1.272 Asymp. Sig. 2-tailed
.079 a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber: Diolah oleh SPSS ver 19 Dalam penelitian ini , digunakan unstandardized residual dengan asumsi
bahwa varians untuk semua residu adalah sama. Dari output di atas, dapat diliat nilai signifikannya 0.079 di mana lebih besar dari 0.05 sehingga data residual
berdistribusi normal.
4.3.2 Uji Multikolinieritas
Universitas Sumatera Utara
45
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah adanya korelasi antara variabel bebas satu dengan yang lainnya. Model regresi yang baik
seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independennya. Syarat yang dipakai untuk melihat multikolineraritas yaitu torelance 0,010 dan VIF
Variance Inflation Factor 10. Jika kedua syarat tersebut dipenuhi, maka tidak terjadi gejala multikolinearitas.
Tabel 4.3 Hasil Uji Multikolinieritas
Sumber: Diolah oleh SPSS ver 19
Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa nilai tolerance 0, 1 untuk semua variabel yanag ada. Nilai VIF 10 untuk semua variabel yang ada sehingga dapat
disimpulkan bahwa dalam penelitian ini tidak terjadi multikolinieritas.
4.3.3 Uji Autokorelasi
Tujuan dari uji autokorelasi adalah untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara korelasi antara kesalahan penganggu pada periode t
dengan kesalah penganggu periode t-1. Penyebab terjadinya autokorelasi terjadi adalah observasi yang berurutan sepanjang waktu yang berkaitan satu sama
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. Collinearity
Statistics B
Std. Error Beta
Tolerance VIF
1 Constant
.036 .056
.654 .517
ITO -.003
.007 -.069
-.455 .651
.921 1.086
TATO .041
.052 .141
.790 .434
.652 1.533
RTO -.005
.002 -.433
-2.477 .018
.685 1.461
WCT .000
.000 -.125
-.834 .409
.930 1.076
Universitas Sumatera Utara
46
lainnya. Untuk menguji ada tidaknya autokorelasi, peneliti memakai uji Durbin- Watson. Untuk menentukan ada tidaknya autokorelasi yaitu :
1. Angka D-W di bawah -2 berati ada ditemukan autokorelasi positif.
2. Angka D-W di antara -2 sampai +2 berati tidak ada ditemukan
autokorelasi 3.
Angka D-W di atas +2 berati ada ditemukan autokorelasi negatif. Pengujian autokorelasi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Tabel 4.4 Hasil Uji Autokorelasi
Sumber: Diolah oleh SPSS ver 19
Tabel hasil uji korelasi di atas. menunjukkan bahwa nilai Durbin – Watson antara -2 dan +2 yang menujukkan tidak ada autokorelasi dalam penelitian ini.
4.3.4 Uji Heterokedastisitas