Sistem Penjualan Jasa Perusahaan

adalah penjualan kepada pasien yang belum menyelesaikan pembayaran secara keseluruhan kekurangan pembayarannya masuk kelompok ini. Jenis pendapatan PT. Prodia Widyahusada Wilayah-I adalah : I. Pendapatan operasional, pendapatan ini merupakan penerimaan PT. Prodia Wilayah-I yang berasal dari kegiatan normal perusahaan, yaitu pendapatan jasa dari pemeriksaan kesehatan. II. Pendapatan non operasional, antara lain pendapatan jasa giro, jasa rujukan, laba penjualan aktiva tetap, pembulatan, selisih kurs dan pendapatan lain – lain.

b. Sistem Penjualan Jasa Perusahaan

Adapun sistem penjualan jasa pemeriksaan pada PT. Prodia Widyahusada Wilayah-I Medan adalah : a Pasien awam dan pelanggan yang ingin memeriksakan kesehatannya baik secara individual maupun pasien dari kiriman dokter mendaftarkan data diri pribadiperusahaan dan selanjutnya mendaftarkan jenis pemeriksaan kepada bagian pelayanan. b Setelah pasienpelanggn mendaftarkan pemeriksaannya bagian pelayanan akan memberikan nota yang disebut nota pemeriksaan, yang berisikan nomor nota pasien, data pribadi, perincian tes pemeriksaan, perincian dan total harga, serta cara pembayaran yang akan dilakukan pasien. Pembayaran dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut : 1. Tunai, pasien langsung membayar sejumlah harga yang tertera pada nota pemeriksaan dan selanjutnya dilakukan pemeriksaan darahurine oleh petugas kesehatan perusahaan. Universitas Sumatera Utara 2. Kredit, pasien membayar sebagian dari jumlah harga yang tertera pada nota kemudian dilakukan pemeriksaan kepada pasien. Kekurangan pembayaran dibayarkan setelah pasien menerima hasil pemeriksaan dari perusahaan dan pasien yang merupakan karyawan dari suatu instansiperusahaan yang merupakan kontraktor dari PT. Prodia Widyahusada, pembayaran atas tagihan tersebut dilakukan oleh pihak perusahaan. c Setelah diberikan nota pemeriksaan, pasien akan dipanggil namanya untuk dilakukan pengambilan darah, urine ataupun pemeriksaan oleh dokter. Darah dan urine yang diambil oleh petugas pelayanan disebut sampel. d Apabila terjadi pembatalan pemeriksaan retur penjualan oleh pasien awam harus berdasarkan persetujuan dokter dan alasan yang jelas serta disetujui oleh kepala cabang, bila pembatalan pemeriksaan dilakukan oleh kontraktor maka perusahaan harus menyatakan alasan kenapa dibatalkannya pemeriksaan. Pembatalan ini akan mengurangi penjualan perusahaan. e Semua transaksi penjualan, pelunasan piutang, dan retur penjualan dibuat dalam satu laporan yang disebut rekap penjualan. Rekap penjualan ini beserta jumlah uang ataupun dalam bentuk pembayaran kartu kredit di laporkan bagian pelayanan kepada kasir, selanjutnya bagian kasir mencatat transaksi penjualan ke dalam BPnKB Bukti Penerimaan Kas dan Bank serta pengeluaran kedalam BPgKB Bukti Pengeluaran Kas dan Bank yang semuanya dibuat menjadi suatu rekap yang disebut “LHPKB Laporan Harian Posisi Kas dan Bank kepada bagian akuntansi untuk dilakukan pencatatan. f LHPKB tersebut dikirim ke kantor Wilayah-I karena bagian akuntansi hanya terdapat di Wilayah-I, pengiriman LHPKB dari masing – masing cabang ini memiliki target pengiriman yang berbeda – beda untuk : Universitas Sumatera Utara Tabel 4.1 Pengiriman LHPKB No. Cabang Target 1 Wilayah - 1 1 Hari 2 S. Parman 2 Hari 3 Gatot Subroto 2 Hari 4 P. Siantar 2 Hari 5 Banda Aceh 3 Hari 6 Tebing Tinggi 2 Hari 7 Asia 1 Hari 8 Kisaran 2 Hari 9 Lhokseumawe 3 Hari Transaksi Penjualan jasa PT. Prodia Widyahusada terjadi pada semua kantor cabang. Data dan jumlah harga yang harus dibayarkan pasien pada kantor cabang diinput menggunakan sistem ‘sispro’ sedangkan pada kantor kecil menggunakan sistem yang disebut ‘prili’. Alur penjualan jasa tersebut dapat digambarkan sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara Gambar 4.1 Alur Transaksi Penjualan

c. Pengakuan dan Pengukuran Pendapatan pada Perusahaan