10. surat Edaran Bersama Menteri Negara Perencanaan Pembangunan
NasionalKepala Bappenas dan Menteri Dalam Negeri Nomor 0008M.PPN012007 tentang Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Musrenbang.
TUJUAN : Secara umum tujuan Musrenbang adalah :
Mendorong pelibatan para pemangku kepentingan dalam proses penganbilan keputusan perencanaan,
a. mengidentifikasi dan membahas isu-isu dan permasalahan pembangunan dan
pencapaian kesepakatan prioritas pembangunan daerah yang akan dilaksanakan pada tahun rencana,
b. optimalisasi pemanfaatan dana yang tersedia terhadap kebutuhan
pembangunan, c.
memfasilitasi pertukaran sharing informasi, pengembangan consensus dan kesepakatan atas penanganan masalah pembangunan daerah,
d. menyepakati mekanisme untuk mengembangkan kerangka kelembagaan,
menguatkan proses, menggalang sumber daya yang diperlukan untuk mengatasi isu dan permasalahan prioritas pembangunan daerah,
e. menggalang dukungan dan komitmen politik dan social untuk penanganan isu
dan permasalahan prioritas pembangunan daerah.
F. Rencana Kegiatan
Universitas Sumatera Utara
1. Pembangunan Kota Siantar menjadi kota yang bebas dari isu dan
permasalahan pembangunan daerah melalui Musrenbang yang berpedoman pada skala prioritas.
2. Lingkup pengelolaan keuangan daerah dilakukan melalui beberapa tahap yaitu
Kebijakan umum APBD →Prioritas dan Plafon Anggaran
sementara →Kegiatan anggaran→APBD→Penatausahaan dan
Akuntansi →Laporan pelaksanaan APBD→Evaluasi kinerja→Hasil Evaluasi.
Universitas Sumatera Utara
BAB III TOPIK PENELITIAN
Sebelum membicarakan unsur-unsur pengawasan intern, ada baiknya penulis membahas defenisi dari pengawasan intern tersebut.
Pengawasan intern merupakan alat pengawasan yang sangat membantu seorang pemimpin perusahaan melaksanakan tugas sehingga mempunyai peranan
yang sangat penting bagi suatu organisasi. Dalam arti sempit pengawasan intern berarti pengecekan, penjumlahan, baik penjumlahan secara mendatar cross footing,
maupun penjumlahan secara menurun footing. Sedangkan pengertian pengawasan intern dalam arti luas, pengawasan intern tidak hanya meliputi pekerjaan pengecekan,
tetapi juga meliputi semua alat-alat yang digunakan manajemen untuk melaksanakan pengawasan. Berikut ini beberapa pengertian pengendalian intern menurut Ikatan
Akuntansi Indonesia : “Pengendalian intern adalah suatu proses yang dijalankan oleh dewan
komisaris, dan personel lain entitas yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai.” IAI, 2001,319.2
Pengawasan intern dapat pula diartikan sebagai berikut : “Pengawasan intern meliputi rencana organisasi dan semua metode serta
kebijaksanaan yang terkoordinasi dalam suatu organisasi untuk mengamankan harta kekayaannya, menguji ketepatan dan sampai seberapa
jauh data Akuntansi dapat dipercaya, menggalakan efisiensi usaha dan
Universitas Sumatera Utara
mendorong ditaatinya kebijakan pimpinan yang telah digariskan.” Rolin C. Niswonger Dkk, 1999:183
Untuk menjamin agar pengawasan intern dapat berjalan dengan baik, seorang pemimpin harus mengetahui unsur-unsur pengawasan intern tersebut. Pengawasan
intern yang memuaskan tidak hanya diperoleh dari suatu system yang dikoordinasi, tetapi juga dari prosedur yang dapat dipercayadengan biaya yang relative rendah.
Sistem pengawasan intern suatu lembaga terdiri dari kebijakan dan prosedur yang diciptakan untuk memberikan jaminan yang memadai agar tujuan dapat
tercapai. Suatu lembaga membentuk pengendalian intern dengan memperhatikan ukuran dan sifat unit yang bersangkutan. Pengawasan intern memegang peranan
penting dalam kegiatan suatu lembagaperusahaan, karena dengan adanya suatu pengawasan intern maka suatu perusahaanlembaga dapat melaksanakan kegiatannya
dengan baik. Pengawasan ini akan semakin terlaksana dengan baik jika disukung oleh
orang-orang yang tepat sebagai pelaksananya. Penggunaan alat pengolahan data seperti computer untuk mengolah data transaksi akan mempermudah pelaksanaan
pengawasan intern. Oleh karena itu, lembaga dapat mengetahui bahwa tujuan dilaksanakannya pengawasan intern adalah untuk menjaga harta kekayaan
perusahaanlembaga, memajukan efektivitas perusahaanlembaga, mendukung kebenaran data-data akuntansi dan mendorong pelaksanaannya kebijakan
perusahaanlembaga dengan baik dan benar.
Universitas Sumatera Utara
Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi harus dilakukan sesuai dengan system otorisasi yang ditetapkan dan mencatat transaksi dengan catatan
akuntansi agar transaksi itu dicatat dalam jumlah yang benar , transaksi dicatat dalam periode yang sebenarnya, transaksi dicatat dengan ringkas dan teliti.
Kas yang diartikan dengan uang tunai,alat bayar dan alat pertukaran yang fleksibel yang dapat dipakai dimana saja dan dan dalam perusahaan kas disebut
aktiva yang paling lancer didalam neraca. Seperti yang diungkapkan oleh Soemarso 2002;320 : “Kas adalah segala sesuatu baik yang berbentuk uang atau bukan yang
dapat tersedia dengan segera dan diterima sebagai pelunasan kewajiban pada nilai nominal” . Menurut Munawir 2002;242 : “Kas adalah jumlah uang tunai yang ada
diperusahaan dan rekening giro simpanan-simpanan di Bank yang pengambilannya tidak dibatasi baik dalam waktu maupun jumlahnya dan investasi jangka pendek yang
secara formal disebut kas dan setara kas” Dalam pengertian lain yang termasuk kas adalah suatu unsure current assets
diantaranya adalah mata uang logam atau kertas yang dikeluarkan pemerintah, baik notes dan lainnya. Kas juga merupakan aktiva yang tidak produktif karena kas
merupakan ukuran nilai, kas tidak dapat meluas dan tumbuh kecuali bila dikonversikan kedalam bentuk kepemilikan lainnya, oleh karena itu harus dijaga
jumlah kas agar tidak terlalu besar sehingga tidak ada kas yang menganggur Idle Cash.
Universitas Sumatera Utara
Dari beberapa pengertian tentang pengawasan intern dan kas yang tertulis diatas dapat diambil kesimpulan bahwa Pengawasan intern kas adalah pengawasan
terhadap kegiatan perusahaaanlembaga yang secara langsung berhubungan dengan arus kas, Mengadakan pengawasan terhadap struktur organisasi pada bagian
keuangan,prosedur-prosedur keuangan dan pencatatan berguna untuk mendapatkan kecermatan dan ketelitian pada data akuntansi. Tindakan yang efektif dan efisien
terhadap transaksi keuangan serta dipatuhinya kebijaksanaan manajemen yang telah ditetapkan.
Fungsi pengawasan intern kas adalah : 1.
menjaga aktivaharta kekayaan dan catatan perusahaan, 2.
memeriksa ketelitian dan kebenaran data akuntansi, 3.
memajukan efektivitas dan efisiensi dalam operasi, 4.
membantu menjaga agar tidak ada yang menyimpang dari kebijaksanaan yang ditetapkan lebih dulu.
Kas sangat menarik dan penting sehingga dijadikan sasaran untuk penyelewengan. Oleh karena itu, perusahaanlembaga memerlukan suatu pengawasan
intern terhadap kas. Adapun beberapa cara yang umum dilakukan untuk menyelewengkan kas,
yaitu: 1.
menyiapkan bukti palsu atau mengajukan bukti untuk mendapatkan pembayaran 2 kali,
Universitas Sumatera Utara
2. kitting atau pinjaman tanpa mendapat persetujuan dengan cara tidak
memcatat pembayaran tetapi mencatat penyetoran dalam melakukan transaksi Bank,
3. mencantumkan jumlah total yang tidak benar dalam buku kas,
4. menaikkan jaminan cek setelah ditandatangani ,
5. menggunakan cek gaji dan ,upah dividen yang belum ditagih oleh pihak
yang berhak, 6.
mengubah bukti pengeluaran kas keci.
Cara-cara penyelewengan tersebut yang mungkin dilakukan bahkan sering dilakukan secara sengaja ataupun tidak sengaja akan sangat menghambat tercapainya
tujuan pengawasan intern kas. Alasan suatu lembaga pemerintahan untuk menerapkan system pengawasan
intern kas adalah agar tidak terjadi penyelewengan dan tercapai tujuan yang diinginkan dengan cara yang lebih efisien.
Unsur pengawasan intern yang digunakan merupakan factor yang menentukan keandalan laporan keuangan yang dihasilkan. Seorang kepala dinas harus mengetahui
unsur-unsur pengawasan intern tersebut agar pengawasan intern dapat berjalan dengan baik.
Pengawasan intern yang memuaskan tidak hanya diperoleh dari suatu system yang dikoordinasi, tetapi juga dari prosedur yang dapat dipercaya.
Universitas Sumatera Utara
Adapun unsur-unsur pengawasan intern kas adalah : 1.
struktur yang memisahkan tanggungjawab fungsional secara tegas, 2.
sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindungan yang cukup terhadap kekayaan, utang, pendapatan dan biaya,
3. praktek yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit
organisasi , 4.
karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggungjawab. Mulyadi, 1998 : 171
Dengan adanya pemisahan tanggung jawab pada masing-masing bagian maka karyawan akan merasa lebih bertanggung jawab kepada tugasnya sehingga
penyelewengan atau penyimpangan akan sulit dilakukan, jikapun ada akan sangat mudah diketahui karena karyawan pada masing bagian telah diberikan tanggung
jawab penuh atas tugasnya. a
Struktur organisasi yang memisahkan tanggungjawab dan wewenang Struktur organisasi merupakan kerangka pembagian tanggungjawab fungsional
kepada unit-unit organisasi yang dibentuk untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan pokok, pembagian tanggungjawab fungsional dalam organisasi ini didasarkan pada
prinsip-prinsip berikut : 1.
harus dipisahkan fungsi-fungsi operasi dan penyimpanan dalam akuntansi, 2.
suatu fungsi tidak boleh diberi tanggungjawab penuh untuk melaksanakan semua tahapan transaksi.
Universitas Sumatera Utara
Dalam pelaksanaan suatu transaksi terdapat internal cek diantara unit organisasi pelaksanaan. Catatan akuntansi yang diselenggarakan dapat mencerminkan transaksi
sesungguhnya yang dilaksanakan oleh unit organisasi yang memegang fungsi yang lain dengan adanya pemisahan fungsi-fungsi tersebut sehingga data akuntansi yang
dihasilkan dapat dipercaya kebenarannya sebagai akibatnya kekayaan organisasi terjaga keamanannya.
b Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindungan yang cukup terhadap kekayaan, utang, pendapatan dan biaya
Dalam suatu lembaran transaksi hanya terjadi atas dasar otorisasi dari pejabat yang berwenang menyetujui terjadinya transaksi tersebut. Oleh sebab itu, suatu
lembaga harus membuat system pembagian wewenang untuk diotorisasi atas terlaksananya setiap transaksi. Salah satu alat yan dipakai adalah formulir, Oleh
karena itu, penggunaan formulir baru diawasi guna pengawasan otorisasi, prosedur pencatatan yang baik akan memnjamin data yang direkam dalam formulir yang
dicatat dalam catatan akuntansi. Dengan tingkat keandalan yang tinggi, dan akan menghasilkan informasi yang teliti, serta dapat dipercaya mengenai kekayaan, utang,
pendapatan dan biaya suatu organisasilembaga. c
Praktek yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit organisasi Adapun cara-cara umum yang dilaksanakan suatu lembaga dalam menciptakan
praktek yang sehat : 1.
menggunakan formulir bernomor urut tercetak dan harus dipertanggungjawabkan oleh yang berwenang,
Universitas Sumatera Utara
2. pemeriksaan mendadak,
3. setiap transaksi tidak boleh dilaksanakan dari awal sampai akhir oleh satu
orang satu unit, tanpa campurtangan orang unit lain, 4.
perputaran jabatan, 5.
keharusan pengambilan cuti bagi pegawai yang menjadi haknya, 6.
pencocokan fisik keuangan dengan catatannya, 7.
pembentukan unit organisasi yang bertugas untuk mengecek efektivitas unsur-unsur system pengawasan intern yang ada, unit ini disebut Satuan
Pengawasan Intern Staf Pemeriksa Intern. d
Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggungjawab Unsur ini merupakan unsure yang paling penting karena dengan memiliki
pegawai yang kompeten, unsur pengendalian yang lain dapat dikurangi sampai batas yang minimum dan badan tetap mampu menghasilkan pertanggungjawaban keuangan
yang diandalkan. Dari unsur-unsur pengawasan intern kas diatas, yang dilakukan oleh Bappeda
adalah : 1.
struktur organisasi Bappeda Siantar melakukan pemisahan fungsi-fungsi penyimpanan dan pencatatan kas, hal ini dilakukan agar kas tidak
diselewengkan dan dalam tiap fungsi tidak diperbolehkan melakukan transaksi tanpa campurtangan yang lain, Penerimaan dan pengeluaran kas
harus menggunakan kuitansi sebagai bukti dan mencatatnya didalam buku kas,
Universitas Sumatera Utara
2. sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan perlidungan
yang cukup terhadap kekayaan, utang, pendapatan dan biaya, 3.
praktek yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi tiap unit lembaga dilakukan . Misalnya : dengan menggunakan kuitansi bernomor urut,
pencatatan transaksi dengan baik kecuali dalam hal cuti karyawan yang menangani kas,
4. pemilihan karyawan yang bermutu sesuai dengan tanggungjawabnya,
5. inspeksi secara mendadak terhadap aktivitas yang dilakukan terutama dalam
hal kas. Kas yang tersedia pada Bappeda digunakan untuk membayar biaya operasional
Bappeda, baik pembayaran biaya non ruti dipakai untuk mengatur dan menentukan kebijakan operasi dari suatu kegiatan usaha yang bertujuan untuk mendapatkan
manfaat dari kegiatan tersebut, maupun untuk membayar biaya rutin yaitu biaya gaji, biaya pemeliharaan dll. Setiap pengeluaran yang dilakukanharus mendapat
persetujuan adari yang berwenang. Prosedur pengeluaran kas yang dilakukan adalah sbb :
1. untuk membayar kas harus mendapat otorisasi terlebih dahulu oleh bagian
yang berwenang, 2.
pengeluaran kas sebaiknya melalui otorisasi yang jelas, karena pengawasan intern pengeluaran kas yang baik menghendaki adanya keterlibatan lebih
dari satu orang dalam mengawasi kas, organisasi dan otorisasi tersebut ditangani oleh orang yang kompeten,
Universitas Sumatera Utara
3. diadakan pemisahan antara orang yang menyimpan lembaran otorisasi
dengan orang yang berhak menandatanganinya.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan