Pengujian Beban Nol Pengujian Berbeban

r 1a = 1.3 Ampere I Volt V dcm dcm maka : r 1 a = 1.3 77 , 4 1 , 38 A V = 10,38 Ω

IV.5. Pengujian Beban Nol

a. Rangkaian Pengujian Rotor AC A u to T ra n s fo rm e r W Kumparan Bantu A V + - + - Vbr Gambar 4.7 Rangkaian Pengujian Beban Nol. Universitas Sumatera Utara b. Prosedur Pengujian a. Susun dan rangkailah peralatan pengujian sesuai dengan gambar 4.7 di atas. b. Tutuplah sakelar auto transformer, kemudian naikkanlah tegangan auto transformer perlahan-lahan hingga Voltmeter V menunjukkan nilai tegangan nominal motor. c. Catatlah penunjukkan Amperemeter A dan Wattmeter W pada saat tersebut d. Ulangi pengujian secara berulang-ulang dengan cara yang sama untuk mendapatkan ketelitian pengukuran. e. Selesai. c. Hasil Pengujian V nl = 215 Volt I nl = 3,65 Amp P nl = 320 Watt d. Analisa Hasil Pengujian Dari hasil pengujian di atas dapat ditentukan : Impedansi beban nol : nl nl nl I V Z = = 65 , 3 215 = 58,9 ohm Resistansi beban nol : Universitas Sumatera Utara 2 nl nl nl I P R = = A W 2 65 , 3 320 = 24,01 ohm Reaktansi beban nol : 2 2 nl nl nl R Z X − = = 2 2 01 , 24 9 , 58 − = 53,78 ohm Dengan menggunakan persamaan 3.17 didapat reaktansi permagnetan motor induksi : 2 1 2 2 X X X X nL m − − = = 2 53,78 – 2 4,14 – 6,21 = 93,07 ohm

IV.6 Pengujian Berbeban

a. Rangkaian Pengujian P T A C S Line Netral V W A n Motor Kapasitor Run Line 1 Line 2 T Gambar 4.8. Rangkaian Pengujian Berbeban Universitas Sumatera Utara b. Prosedur Percobaan 1 Susun dan rangkailah peralatan pengujian sesuai dengan gambar 4.8 di atas. 2 Semuanya switch terbuka, pengatur tegangan semuanya minimum. 3 Tutup S, lalu naikkan PTAC sampai dicapai putaran nominal motor. 4 Naikkan beban secara bertahap, dan tetap pertahankan agar tegangan di V Konstan. Catatlah penunjukkan alat ukur A, W, T, dan kecepatan motor n r setiap tahapnya. 5 Percobaan dilakukan sampai arus motor tidak melebihi arus nominal untuk tegangan konstan. 6 Selesai. c. Hasil Pengujian Torsi N.m N r rpm Arus Masukan A Daya Input Watt 1,0 1410 5,22 400 1,2 1400 5,24 410 1,4 1400 5,31 440 1,6 1390 5,63 520 1,8 1390 5,71 590 Universitas Sumatera Utara

IV.7. Perhitungan Performansi Motor induksi Satu Phasa

Dokumen yang terkait

Analisa Berbagai Hubungan Belitan Transformator 3Phasa Dalam Keadaan Beban Lebih (Aplikasi Pada Laboratorium Konversi Energi Listrik Ft.Usu)

8 55 84

Analisis Performa Generator Induksi Penguatan Sendiri Tiga Phasa Pada Kondisi Steady State (Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU)

3 39 103

Studi Pemakaian Kapasitor Untuk Menjalankan Motor Induksi Tiga Fasa Pada Sistem Satu Fasa (Aplikasi Pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU)

0 67 108

Analisis Karakteristik Berbeban Motor Induksi Satu Phasa Kapasitor Start ( Aplikasi Pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT – USU )

7 80 72

Pengaturan Kecepatan Motor Induksi Tiga Fasa Rotor Belitan Dengan Injeksi Tegangan Pada Rotor(Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU)

4 61 81

Analisis Perbandingan Efisiensi Transformator Tiga Fasa Hubungan Delta Dan Hubungan Open-Delta (Aplikasi Pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU)

6 70 64

Analisis Perbandingan Karakteristik Berbeban Motor Kapasitor Start Dengan Motor Kapasitor Run Berdasarkan Metode Teori Medan Fluksi Silang Dan Teori Medan Fluksi Ganda

0 52 90

Analisis Karakteristik Torsi Dan Putaran Motor Induksi Tiga Fasa Pada Kondisi Operasi Satu Fasa Dengan Penambahan Kapasitor (Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU)

4 103 83

Analisis Pengaruh Jatuh Tegangan Terhadap Kinerja Motor Induksi Tiga Fasa Rotor Belitan (Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU)

3 25 69

Analisis Pengaruh Jatuh Tegangan Terhadap Kinerja Motor Induksi Tiga Fasa Rotor Belitan (Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU)

0 0 11