Simulasi MEH Simulasi MEH
Gambar 4.18 memperlihatkan perbandingan distribusi bilangan Rayleih antara saluran berbelokan dengan sudut hambatan 90
dan 105 . Pada daerah masukan
saluran berbelokan tajam dengan hambatann 105 bilangan Rayleigh lebih tinggi dari
saluran yang bersudut 90 , hal ini menunjukkan turbulensi alirannya lebih besar dari
saluran bersudut belokan 90 . Distribusi bilang Rayleigh ini juga memperlihatkan
bahwa makin mendekati keluaran perbedaan angka Rayleigh makin mengecil hingga sama pada titik keluaran saluran.
mperlihatkan bahwa makin mendekati keluaran perbedaan angka Rayleigh makin mengecil hingga
sama pada titik keluaran saluran.
4.5 Simulasi MEH 4.5 Simulasi MEH
Bentuk geometri dan simulasi penyerap panas untuk simulasi dikerjakan langsung dengan menggunakan software FLUENT 6.2 for Windows. Penyelesaian
metoda elemen hingga diupayakan semaksimal mungkin untuk menyederhanakan kondisi sebenarnya.
Bentuk geometri dan simulasi penyerap panas untuk simulasi dikerjakan langsung dengan menggunakan
software FLUENT 6.2 for Windows. Penyelesaian metoda elemen hingga diupayakan semaksimal mungkin untuk menyederhanakan
kondisi sebenarnya.
Hexagonal map = 32250
Gambar 4.19 Bentuk elemen saluran tanpa hambatan Gambar 4.19 Bentuk elemen saluran tanpa hambatan
Universitas Sumatera Utara
Bentuk elemen yang digunakan adalah elemen hexagonal map untuk saluran tanpa hambatan, hexagonal submap untuk saluran dengan sudut hambatan 90
, dan tetrahedral untuk saluran dengan sudut hambatan 105
. Bentuk elemen hingga dari masing-masing bentuk diperlihat pada Gambar 4.19 s.d 14.21.
Hexagonal submam = 33540
Gambar 4.20 Bentuk elemen saluran dengan hambatan 90
Tetrahedral = 64389
Gambar 4.21 Bentuk elemen saluran dengan hambatan 105
Universitas Sumatera Utara
Hasil simulasi dengan menggunakan software FLUENT 6.2 for Windows
terhadap geometri metode elemen hingga diperlihatkan pada Gambar 4.22 s.d 4.24.
Gambar 4.22 Kontur aliran panas disepanjang saluran tanpa hambatan
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.23 Kontur aliran panas disepanjang saluran dengan hambatan 90
Gambar 4.24 Kontur aliran panas disepanjang saluran dengan hambatan 105
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.22 yang memperlihatkan hasil simulasi untuk penyerap panas tanpa hambatan, menunjukan secara umum aliran panas bergerak secara laminar. Aliran
turbulen hanya terjadi bagian, yaitu pada bagian yang mempunyai daerah kritis yang bersudut.
Hal ini berbeda dengan aliran panas yang terjadi pada penyerap panas dengan sudut hambatan 90
dan 105 Gambar 4.23 dan 4.24. pada keua gambar tersebut
pergerak aliran panas di dalam penyerap panas terus meningkat sampai di daerah luaran, yang terjadi penurunan yang tidak signifikan. Pola aliran terjadi resirkulasi dan
pemisahan aliran pada setiap belokan. Perpindahan massa lokal dan rata-rata keseluruhan untuk setiap bagiannya dan koefisien perpindahan massa pada daerah
belokan sangat tidak seragam yang disebabkan aliran mengalami pemisahan, pengumpulan dan benturan. Hasil perbandingan dari dua model hambatan 90
dan 105
menunjukkan koefisien perpindahan panas untuk belokan tajam dengan hambatan 90
lebih rendah dan lebih seragam dari pada untuk belokan tajam dengan hambatan 105
.
Universitas Sumatera Utara