BAB III GAMBARAN UMUM KABUPATEN TOBA SAMOSIR
3.1 Letak Geografis dan Keadaan Alam
Kabupaten Toba Samosir adalah salah satu daerah di Provinsi Sumatera Utara sekaligus kecamatan Tampahan.Kabupaten ini dimekarkan dari Kabupaten
Tapanuli Utara pada tanggal 9 Maret 1999.Kabupaten Toba Samosir merupakan daerah dataran tinggi dengan ketinggian antara 905 - 1200 meter diatas
permukaan laut, tergolong ke dalam daerah beriklim tropis basah. Sesuai dengan letak astronomisdimana Kabupaten Toba Samosir terletak pada garis 2º 15 LS -
2º 21 Lintang Utara dan 99º 00 - 99º 11 Bujur Timur. Secara Administratif Wilayah Kabupaten Samosir diapit oleh tujuh Kabupaten, yaitu di sebelah Utara
berbatasan dengan Kabupaten Karo dan Kabupaten Simalungun; di sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Toba Samosir; di sebelah Selatan
berbatasan dengan Kabupaten Tapanuli Utara dan Kabupaten Humbang Hasundutan; dan di sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Dairi dan
Kabupaten Pakpak Barat. Sedangkan secara geografis, Kabupaten ini berbatasan langsung dengan 4 kabupaten, yaitu:
i. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Simalungun
ii. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Tapanuli Utara
iii. Sebelah Barat berbatasan dengan Danau Toba dan Kabupaten
Samosir
iv. Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Labuhan Batu dan
Kabupaten Asahan. Balige sebagai ibukota Kabupaten Toba Samosir, memiliki luas wilayah
91.05 km², yaitu 4.50 dari total luas Kabupaten Toba Samosir.Jenis Tanah Topografi dan kontur tanah di Kabupaten Toba Samosir pada umumnya berbukit
dan bergelombang.Penggunaan lahan Kabupaten Toba Samosir memiliki 10 buah sungai yang keseluruhannya bermuara ke Danau Toba. Sebahagian dari sungai
tersebut telah dimanfaatkan untuk mengairi lahan sawah seluas 3.987 ha, lahan sawah yang beririgasi setengah teknis 62,13 dari luas yang ada. Panjang
saluran irigasi di Kabupaten Toba Samosir mencapai 74,77 km, terdiri dari irigasi setengah teknis 70,63 km 21,53 km saluran primer dan 49,10 km saluran
sekunder dan irigasi sederhana 4,14 km. Luas lahan produktif di Kabupaten Toba Samosir 2002 mencapai 69.798 ha, terdiri dari lahan sawah 7.247 ha
10,4 , dan lahan kering 62.551 ha 89,6 . Terbatasnya sarana irigasi, modal dan tenaga kerja kasar mengakibatkan hanya 14.110 ha 22,56 lahan kering
yang dikelola. Selebihnya merupakan lahan tidur seluas 48.441 ha atau 77,44 dari lahan kering yang dapat dikelola.
Sesuai dengan letaknya berada di garis khatulistiwa, Kabupaten Toba Samosir tergolong daerah beriklim tropis basah dengan suhu berkisar antara 17-
29 derajat Celcius dan rata-rata kelembapan udara 85,04 . Sebagai daerah pertanian dan sebagian penduduknya hidup dan menggantungkan dengan
pertanian, curah hujan merupakan salah satu faktor eksternal yang menentukan
keberhasilan pertanian penduduk. Rata-rata curah hujan yang terjadi di Kabupaten Toba Samosir pada tahun 2003 berdasarkan hasil pengamatan dari 7
tujuh stasiun pengamatan adalah sebesar 177 mm bulan dengan jumlah hari hujan sebanyak 11 hari.Temperatur Kabupaten Toba Samosir berkisar antara 170
C - 290 C dengan kelembaban udara rata-rata 85 persen dan tergolong dengan beriklim tropis.Curah hujan tertinggi terjadi bulan November dengan rata-rata
440 mm dengan jumlah hari hujan sebanyak 15 hari. Curah hujan terendah terjadi pada bulan Juni sd Agustus berkisar dari 31 sd 56 mm per bulan, dengan hujan
5 hari sd 7 hari.
3.2 Kependudukan